Membantu lia 2

Sesuai rencana, fafa dan yang lain pergi berkunjung kerumah orang tua lia. Fafa dan kiky satu mobil dengan david tak lupa disana juga ada lia yang duduk disamping kiky, sedangkan kevin, dery bersama sidik menggunakan mobilnya. Mobil mereka berhenti dipekarangan rumah mewah yang diyakini ini adalah rumah lia. Mereka semua turun dari mobil.

Tok tok tok

Pintu terbuka, menampilkan sosok seorang ibu paruh baya dengan handuk kecil tergantung di pundak dan kemoceng ditangan kanannya

"Maaf cari siapa ya, non." Tanya ibu itu

"Mmm saya fafa temannya lia, apa orang tua lia ada di rumah?" Tanya fafa sopan

"Oh temannya non lia, silahkan masuk non," kata si ibu paruh baya mempersilahkan masuk

Mereka semua masuk kedalam rumah, pandangan mereka menyusuri setiap inci sudut rumah tersebut, fafa sedang memperhatikan lia dengan tatapan sendu. Lia menatap fotonya waktu kecil yang masih tergantung di dinding rumah. Lia meneteskan air matanya dikala melihat foto dirinya dengan kedua orang tuanya. Hati fafa tersentuh, fafa juga ikut merasakan sedih tak terasa air matanya pun ikut mengalir. Sidik yang tidak sengaja melihat kearah fafa dan lia juga menatapnya sendu.

"Ternyata lia itu cantik juga ya. Aww..." celetuk dery yang langsung mendapatkan jitakan dari kevin

Tak lama muncul lah kedua orang tua lia, lia yang melihat mama dan papanya menangis histeris, ingin sekali dirinya memeluk mereka berdua

"Siang, om tante" ucap david sopan

"Siang, kalian ini temannya anak saya?" Tanya laki- laki itu yang diketahui adalah papa dari lia

"Iya om" ucap mereka serempak

"Perkenalkan nama saya ferdi dan ini istri saya adis"

Kemudian mereka bersalaman dan memperkenalkan diri mereka masing- masing

"Kalau begitu silahkan duduk" perintah pak ferdi

Mereka semua duduk, fafa menundukkan kepalanya. Disamping fafa ada lia yang juga ikut duduk. Sedari tadi lia menangis histeris membuat fafa tidak tega melihatnya

"Jadi kedatangan kami kesini, mau menyampaikan apa yang disampaikan lia  kepada adik saya" seketika raut wajah orah tua lia berubah menjadi tegang mendengar penuturan kata david

"Fafa, adik saya ini adalah seorang anak indigo, dia tidak sengaja bertemu dengan anak om dan tante. Saya pikir akankah lebih baik jika fafa sendiri yang menjelaskan" ucap david dan langsung menepuk pundak adiknya itu. Fafa mendongak dan menatap mata david meminta kekuatan  kepada kakanya. Fafa menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan

"Iya, apa yang dikatakan kaka saya benar, saya bertemu dengan lia disekolah, lalu kami menjadi teman" kata fafa

"A...apa? Kamu bertemu dengan lia anak saya?" Tanya mama lia (bukan hewan ya riders)

"Iya saya bertemu dengan lia, dan sekarang pun lia ada didekat kalian, lebih tepatnya ada disamping kiri saya" penuturan fafa berhasil membuat tangisan orang tua lia pecah, david dkk juga merasakan sedih

Fafa menoleh kearah david untuk meminta persetujuan untuk lia meminjam raganya. Lalu fafa melirik kearah lia dan menganggukkan kepalanya.

Tubuh fafa menegang dan fafa memejamkan matanya ketika roh lia sudah masuk sempurna kedalam tubuhnya, david mulai cemas dengan keadaan adiknya itu. Fafa membuka mata dan sekarang yang ada bukanlah fafa melainkan lia.

"Tenang aja, fafa gak akan kenapa-napa, gue percaya kalo fafa itu kuat" ujar sidik menenangkan david.

Pandangan matanya bertemu dengan Orang yang sudah mengandungnya selama 9 bulan, air mata lia langsung mengalir

"M..mama" ujar lia

Mereka yang berada diruangan itu terkejut, dengan apa yang terjadi.

"L.. lia,, lia anakku" ucap mamanya sabil terisak

"Iya ma ini lia, maafin lia ya ma, karena udah ninggalin mama sama papa. Maafin juga karena lia gak sempet ngucapin happy anniversary buat mama sama papa. Ma, pa lia sayang banget sama kalian berdua, mama sama papa ikhlasin lia ya, mama gak usah sedih, karena lia selalu ada di sisi kalian" ucap lia, mama dan papanya lia langsung berhambur memeluk tubuh fafa

"Oh iya ma, gimana kabarnya irfan? Dia masih sering main kesini ma?" Tanya lia

"Irfan setiap sore hari pasti main kerumah ini, bentar lagi juga sampe, oh iya mama sekarang sedang mengandung adik kamu, usia kandungan mama sekarang sudah menginjak 8 bulan" kata mamanya.

"Aku bakal punya ade mah? Kalo gitu aku akan bantu jagain mama dari sana" ucap lia sambil mengelus perut mamanya

Mereka yang berada disitu hanya menjadi pendengar, tanpa mau merusak suasana.

"Assalamualaikum" terdengar suara laki- laki dari luar sana, seketika tubuh lia menegang ketika mendengar suara yang sangat ia rindukan

"Biar mama yang bukain" ujar mama adis

Kemudian beranjak dari tempat duduknya dan mengusap air matanya.

"Waalaikumsalam, irfan kebetulan kamu sudah sampai, ada yang mau bicara sama kamu" ucap mama adis menahan tangisnya

"Siapa mah?" Kata irfan penasaran

Ketika irfan memasuki rumah tersebut, pandangannya bertemu dengan manik mata lia, terlihat begitu jelas keterkejutan irfan yang melihaat tatapan mata orang yang sangatlah dia rindukan.

"I..irfan" ucap lia menahan tangisnya

"L..lia,, LIA..." Irfan langsung berhambur memeluk tubuh fafa. Mereka yang melihat adegan itu, sudah tak kuasa menahan air matanya. Sepasang kekasih yang dipisahkan oleh maut

"Lii, jangan tinggalin aku lagi ya" kata- kata irfan membuat lia mengeratkan pelukannya

"Fan, kamu sayang kan sama aku?" Tanya lia, irfan langsung mengangguk "Kalo kamu sayang, ikhlasin aku fan, kamu harus lanjutin hidup kamu, kamu gak harus stay di aku terus fan, kejar cita- cita kamu. Katanya kamu mau mewujudkan mimpi aku, dan sekarang aku mau kamu mewujudkannya, maaf kalo selama ini aku punya banyak salah sama kamu. Setelah ini mungkin aku udah menghilang dari dunia ini, aku harap kamu bisa mengikhlaskan aku" kata lia panjang lebar

"Iya aku bakal mewujudkan mimpi kamu, aku janji. Aku sayang kamu lia" ujar irfan dan langsung memeluk tubuh fafa kembali

"Aku juga sayang kamu fan" kata lia membalas pelukan irfan. Tubuh fafa melemas dan fafa jatuh pingsan. David yang melihat itu langsung panik

"Saya rasa lia sudah keluar dari tubuhnya fafa, saya juga anak indigo dan saya melihat lia yang berdiri di samping tante" kini sidik angkat bicara

"Kalau gitu, bawa fafa ke kamar lia aja, irfan tolong antar mereka ke kamar lia ya" perintah tante adis

"Iya mah" kata irfan dan langsung berjalan lebih dulu

David menggendong tubuh fafa yang lemas dan membaringkan tubuh adiknya itu  di atas kasur milik lia. David begitu cemas melihat kondisi adiknya itu.

"Dik, gue keluar dulu, tolong lo jagain fafa" Perintah david kepada sidik

Kemudian david keluar meninggalkan mereka berdua.

Terpopuler

Comments

Vivian 000🌿

Vivian 000🌿

gila dari semua audio yang aku dengerin ini salah satu yang paling aku suka 👍👍👍

2021-07-21

0

Susi Trianto

Susi Trianto

hampir sama dengan pengalaman saya yg punya anak indigo...

2021-05-08

0

yosh

yosh

jdi ikut sdih...

2020-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Sekolah Baru
3 Teman Hantu
4 Celaka
5 Hantu Lia
6 Membantu Lia
7 Membantu lia 2
8 Pingsan
9 Hantu baru
10 Jawaban dari mimpi
11 Mantan
12 Penjelasan
13 Ragu
14 Pergi
15 Sendirian
16 Basement
17 Ujian Semester
18 Class Meeting
19 Taman Sekolah
20 Kecelakaan
21 Rumah Sakit
22 Bayangan Hitam
23 Kematian Dinda
24 Pertemuan
25 Rencana Jahat
26 Pulang
27 Liburan
28 Kerasukan
29 Sembuh
30 Hantu
31 Takut
32 Fafa & Sidik
33 Pingsan
34 Hantu Yang Mengganggu Fafa
35 Memusnahkan Hantu Lisa
36 Penguntit 1
37 Penguntit 2
38 Penghianat
39 Menjauh
40 Senang atau Sedih
41 Sebuah Buku
42 Utusan Kakek
43 Kembali Diikuti
44 Menyusun Rencana
45 Mencari Buku
46 Felly Si Pengganggu
47 Memenangkan Saham
48 Mulai Latihan
49 Peresmian Hotel
50 Masuk Rumah Sakit
51 Mencari Pelaku
52 Kapan Sadar?
53 Sidik Sadar
54 Fighting
55 Kesedihan Dery
56 Teror
57 Cemburu?
58 Teror 2
59 Sketsa Wajah
60 Penculikkan
61 Khawatir
62 Hantu Jahat
63 Pemusnahan Hantu Jahat
64 Penculikkan 2
65 Petunjuk?
66 Kekhawatiran
67 Petunjuk Keberadaan Yusuf dan Arum
68 Usaha Penyelamatan Yusuf dan Arum
69 Membongkar identitas
70 Balas Dendam
71 Kondisi Fafa & Kiky
72 Fafa Koma
73 Kepergian Dinda
74 Jalan-jalan
75 Sakit Perut
76 Sakit Perut 2
77 Lampu Merah
78 Merelakan
79 Sepi
80 Kerinduan Yang Mendalam
81 Fafa Kecelakaan
82 Kepergian Fafa
83 Wake Up
84 Sadarkan Diri
85 Menikah
86 Menemukan Si Pelaku
87 Pelaku Sebenarnya
88 Pindah
89 Epilog
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Perkenalan
2
Sekolah Baru
3
Teman Hantu
4
Celaka
5
Hantu Lia
6
Membantu Lia
7
Membantu lia 2
8
Pingsan
9
Hantu baru
10
Jawaban dari mimpi
11
Mantan
12
Penjelasan
13
Ragu
14
Pergi
15
Sendirian
16
Basement
17
Ujian Semester
18
Class Meeting
19
Taman Sekolah
20
Kecelakaan
21
Rumah Sakit
22
Bayangan Hitam
23
Kematian Dinda
24
Pertemuan
25
Rencana Jahat
26
Pulang
27
Liburan
28
Kerasukan
29
Sembuh
30
Hantu
31
Takut
32
Fafa & Sidik
33
Pingsan
34
Hantu Yang Mengganggu Fafa
35
Memusnahkan Hantu Lisa
36
Penguntit 1
37
Penguntit 2
38
Penghianat
39
Menjauh
40
Senang atau Sedih
41
Sebuah Buku
42
Utusan Kakek
43
Kembali Diikuti
44
Menyusun Rencana
45
Mencari Buku
46
Felly Si Pengganggu
47
Memenangkan Saham
48
Mulai Latihan
49
Peresmian Hotel
50
Masuk Rumah Sakit
51
Mencari Pelaku
52
Kapan Sadar?
53
Sidik Sadar
54
Fighting
55
Kesedihan Dery
56
Teror
57
Cemburu?
58
Teror 2
59
Sketsa Wajah
60
Penculikkan
61
Khawatir
62
Hantu Jahat
63
Pemusnahan Hantu Jahat
64
Penculikkan 2
65
Petunjuk?
66
Kekhawatiran
67
Petunjuk Keberadaan Yusuf dan Arum
68
Usaha Penyelamatan Yusuf dan Arum
69
Membongkar identitas
70
Balas Dendam
71
Kondisi Fafa & Kiky
72
Fafa Koma
73
Kepergian Dinda
74
Jalan-jalan
75
Sakit Perut
76
Sakit Perut 2
77
Lampu Merah
78
Merelakan
79
Sepi
80
Kerinduan Yang Mendalam
81
Fafa Kecelakaan
82
Kepergian Fafa
83
Wake Up
84
Sadarkan Diri
85
Menikah
86
Menemukan Si Pelaku
87
Pelaku Sebenarnya
88
Pindah
89
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!