Taman Sekolah

Kini fafa berada di taman belakang sekolah, rasa penasaran fafa lah yang mendorong dirinya untuk pergi ketempat ini. Padahal sidik sudah melarangnya.

Ntah mengapa seperti ada yang memanggilnya di balik pohon besar itu, fafa terus berjalan mendekati pohon. Aura disini menggambarkan aura negatif, bulu kuduk fafa merinding, baru kali ini dia merasa takut yang begitu besar, tapi rasa penasarannya yang terus mendorong agar fafa mendekati pohon itu.

"Aaaaaaa....." Fafa terkejut melihat penampakan di balik pohon, kulit yang mengelupas, bentuk wajah yang entah bagaimana rupanya, darah disekujur tubuh, belatung juga ikut menghiasi hantu tersebut. Fafa sampai menutup mulut dan hidungnya menggunakan sebelah tangannya.

Tubuh fafa seakan kaku untuk bergerak, nyali fafa menciut bukan karena wujud dari hantu tersebut, melainkan aura yang dipancarkan dari hantu itu. Dalam hati fafa terus berdoa meminta kekuatan untuk berlari.

Saat hendak berbalik, tangan fafa ditahan oleh hantu itu, fafa semakin mual mencium aroma busuk yang keluar dari tubuh si hantu. Keringat dingin bercucuran di dahi fafa, dirinya terus memanjatkan doa supaya ada yang menolongnya.

Saat pegangan di tangan fafa terlepas fafa buru-buru lari dari tempat itu, namun baru lima langkah fafa beranjak, fafa tersandung akar yang keluar dari tanah, sontak hal itu membuat kaki fafa berdarah.

"Sialan, kenapa dalam keadaan seperti ini mesti jatoh segala si" Umpat fafa

"DARAAAHHH HIIHIHIHIHI" Suara hantu itu menggelegar, fafa dibuat gemetar olehnya

"Makanan ku, kemari kau" Ucap hantu itu

Fafa mengeluarkan ponselnya untuk meminta bantuan, namun ponselnya terlempar akibat ulah dari si hantu.

Fafa berusaha bangkin namun rambutnya di cekal kuat, hantu tersebut mencekik fafa sampai fafa sulit untuk bernafas. Pandangan mata fafa memburam

'Inilah akhir hidup fafa? Mama, papa, ka david maafin fafa' Kata fafa dalam hati, lama kelamaan semuanya menjadi gelap.

Kini fafa berada di ruangan serba putih, ntahlah itu dimana. Ruangan yang sangat luas bak tidak ada pembatasnya. Fafa menoleh kekanan dan kekiri bahkan berputar untuk mencari jalan keluar, namun tidak menemukan apapun didalam sana.

Fafa berjalan mengikuti arah langkah kakinya, dia terus berjalan tanpa rasa lelah demi menemukan jalan keluar.

"Fafaa...." Tiba-tiba ada yang memanggil namanya

"S...siapa kamu?" Tanya fafa takut, fafa mengedarkan pandangannya mencari asal suara itu

Tiba-tiba ada cahaya yang begitu terang sampai-sampai menyilaukan mata, terlihat seorang kakek-kakek memakai jubah berwarna putih. Fafa melihat ke arah kakek itu, samar-samar dia mengenali wajah si kakek begitu cahayanya menghilang fafa bisa melihat dengan jelas wajah si kakek berjubah putih itu.

"K..kakek? KAKEK...." Teriak fafa dan langsung berlari menghampiri kakek itu, yang ternyata adalah kakeknya fafa.

Kakek itu merentangkan tangannya, dan fafa langsung mendekap tubuh sang kakek.

"Fafa rindu sama kakek.. hiks..." Ucap fafa dalam pelukan kakeknya

"Kakek juga rindu dengan kamu, papa, mama dan kakak kamu"

"Tempat apa ini kek? Kenapa fafa bisa ada disini?" Tanya fafa penasaran

"Ini di dunia lain fa, ini tempat kakek, seharusnya kamu tidak ada disini" Ujar kakek itu

"Tapi kek!! Kenapa fafa harus menjadi anak indigo? Kenapa ka david engga? Fafa takut kek!! Hiks... Fafa sering liat hantu yang menyeramkan, fafa sering di gangguin, fafa sering gak bisa tidur, fafa gak punya temen kek.. hiks... Fafa takut kek... Fafa mau ikut kakek aja!! Fafa gak kuat kek...." Ucap fafa sambil terisak

"Ssstttt kamu gak boleh ngomong kaya gitu!!, Kamu itu anak yang terpilih, kamu itu spesial.. kan ada kakak kamu david, ada temannya kakak kamu, ada kiky juga yang mau berteman dengan kamu. Kamu itu anak yang kuat, sayang!! Kamu gak boleh lemah!!" Ucap kakek fafa lembut

"Belum saatnya kamu berada disini, kamu masih harus membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan kamu" Lanjut kakek itu

"Tapi fafa mau sama kakek, hiks..." Ujar fafa merengek

"Tidak fafa, selesailan dulu urusanmu di dunia. Sekeras apapun kamu ingin bersama kakek,, jika belum saatnya tidak akan mungkin, biarkan Takdir yang menjemputmu, sayang!! Sekarang kembali lah, kamu tinggal berjalan lurus kedepan saja nanti kamu menemukan cahaya, disitu lah jalan keluarnya" Setelah mengatakan itu si kakek menghilang.

Fafa berjalan mengikuti instruksi dari kakeknya, sampai dia menemukan sebuah titik cahaya, kemudian dirinya masuk kedalam cahaya tersebut.

"Kakeekkkk....." Teriak fafa dengan nafas yang tersengal-sengal

"Faa lo udah sadar" Tanya kiky panik

"L...loh g..gue dimana?" Kata fafa sambil mengedarkan pandangannya

"Lo ada di UKS fa, tadi ada anak kelas sebelah yang nemuin lo pingsan di taman belakang, terus dia bawa lo kesini" Jelas kiky, fata berusaha mengingat-ingat kejadian sebelumnya

"Aww...ssstttt" Ringis fafa sambil memegangi kepalanya

"Apa ada yang sakit fa? Bilang sama gue!!"

"Gapapa kok gapapa, tolong lo jangan bilang ke ka david yaa!! Gue gak mau dia jadi khawatir sama gue" Pinta fafa memohon

"Tap--"

"Plisss" Ucap fafa memelas

"Oke oke gue gak akan bilang ke kakak lo, tapi kalo sampe lo kaya gini lagi, jangan halangin gue buat langsung bilang ke kakak lo" Kata kiky mengancam, fafa hanya mengangguk tanda mengiyakan

Terpopuler

Comments

Nurhalimah Al Dwii Pratama

Nurhalimah Al Dwii Pratama

serem nextt lanjutt

2021-05-03

0

Oky Rahma

Oky Rahma

baca cerita sampek kebawa suasana..

2020-08-04

1

kris rahayu

kris rahayu

hantu apa ya, yang suka sama darah, ??? aku banyak gak ngerti nya
tapi penasaran

2020-07-09

9

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Sekolah Baru
3 Teman Hantu
4 Celaka
5 Hantu Lia
6 Membantu Lia
7 Membantu lia 2
8 Pingsan
9 Hantu baru
10 Jawaban dari mimpi
11 Mantan
12 Penjelasan
13 Ragu
14 Pergi
15 Sendirian
16 Basement
17 Ujian Semester
18 Class Meeting
19 Taman Sekolah
20 Kecelakaan
21 Rumah Sakit
22 Bayangan Hitam
23 Kematian Dinda
24 Pertemuan
25 Rencana Jahat
26 Pulang
27 Liburan
28 Kerasukan
29 Sembuh
30 Hantu
31 Takut
32 Fafa & Sidik
33 Pingsan
34 Hantu Yang Mengganggu Fafa
35 Memusnahkan Hantu Lisa
36 Penguntit 1
37 Penguntit 2
38 Penghianat
39 Menjauh
40 Senang atau Sedih
41 Sebuah Buku
42 Utusan Kakek
43 Kembali Diikuti
44 Menyusun Rencana
45 Mencari Buku
46 Felly Si Pengganggu
47 Memenangkan Saham
48 Mulai Latihan
49 Peresmian Hotel
50 Masuk Rumah Sakit
51 Mencari Pelaku
52 Kapan Sadar?
53 Sidik Sadar
54 Fighting
55 Kesedihan Dery
56 Teror
57 Cemburu?
58 Teror 2
59 Sketsa Wajah
60 Penculikkan
61 Khawatir
62 Hantu Jahat
63 Pemusnahan Hantu Jahat
64 Penculikkan 2
65 Petunjuk?
66 Kekhawatiran
67 Petunjuk Keberadaan Yusuf dan Arum
68 Usaha Penyelamatan Yusuf dan Arum
69 Membongkar identitas
70 Balas Dendam
71 Kondisi Fafa & Kiky
72 Fafa Koma
73 Kepergian Dinda
74 Jalan-jalan
75 Sakit Perut
76 Sakit Perut 2
77 Lampu Merah
78 Merelakan
79 Sepi
80 Kerinduan Yang Mendalam
81 Fafa Kecelakaan
82 Kepergian Fafa
83 Wake Up
84 Sadarkan Diri
85 Menikah
86 Menemukan Si Pelaku
87 Pelaku Sebenarnya
88 Pindah
89 Epilog
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Perkenalan
2
Sekolah Baru
3
Teman Hantu
4
Celaka
5
Hantu Lia
6
Membantu Lia
7
Membantu lia 2
8
Pingsan
9
Hantu baru
10
Jawaban dari mimpi
11
Mantan
12
Penjelasan
13
Ragu
14
Pergi
15
Sendirian
16
Basement
17
Ujian Semester
18
Class Meeting
19
Taman Sekolah
20
Kecelakaan
21
Rumah Sakit
22
Bayangan Hitam
23
Kematian Dinda
24
Pertemuan
25
Rencana Jahat
26
Pulang
27
Liburan
28
Kerasukan
29
Sembuh
30
Hantu
31
Takut
32
Fafa & Sidik
33
Pingsan
34
Hantu Yang Mengganggu Fafa
35
Memusnahkan Hantu Lisa
36
Penguntit 1
37
Penguntit 2
38
Penghianat
39
Menjauh
40
Senang atau Sedih
41
Sebuah Buku
42
Utusan Kakek
43
Kembali Diikuti
44
Menyusun Rencana
45
Mencari Buku
46
Felly Si Pengganggu
47
Memenangkan Saham
48
Mulai Latihan
49
Peresmian Hotel
50
Masuk Rumah Sakit
51
Mencari Pelaku
52
Kapan Sadar?
53
Sidik Sadar
54
Fighting
55
Kesedihan Dery
56
Teror
57
Cemburu?
58
Teror 2
59
Sketsa Wajah
60
Penculikkan
61
Khawatir
62
Hantu Jahat
63
Pemusnahan Hantu Jahat
64
Penculikkan 2
65
Petunjuk?
66
Kekhawatiran
67
Petunjuk Keberadaan Yusuf dan Arum
68
Usaha Penyelamatan Yusuf dan Arum
69
Membongkar identitas
70
Balas Dendam
71
Kondisi Fafa & Kiky
72
Fafa Koma
73
Kepergian Dinda
74
Jalan-jalan
75
Sakit Perut
76
Sakit Perut 2
77
Lampu Merah
78
Merelakan
79
Sepi
80
Kerinduan Yang Mendalam
81
Fafa Kecelakaan
82
Kepergian Fafa
83
Wake Up
84
Sadarkan Diri
85
Menikah
86
Menemukan Si Pelaku
87
Pelaku Sebenarnya
88
Pindah
89
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!