Celaka

Sidik Pov

Saat ini gue dan yang lain berada di kantin, dery sedang memesan makanan gue, kevin dan david sedang membicarakan tentang pertandingan minggu depan. Namun mata gue melihat kesekeliling kantin berharap ada fafa disana tapi gue cuma ngeliat kiky tidak ada fafa disana.

'Kemana fafa? Biasanya ada dikantin' kata sidik dalam hati

Kemudian gue bangun dari kursi hendak mencari fafa, karena perasaan gue gak enak.

"Woy dik, mau kemana lo?" Tanya david

"Mw ke toilet, kenapa? Mau ikut!?" Jawab gue asal

"Idih ogah, ngapain gue ikut ketoilet, mau gue pegangin, hah?" Sontak pernyataan dari david membuat kevin tertawa.

Gue langsung pergi meninggalkan area kantin, gue berjalan ke arah toilet cewek berharap ada fafa disana. Namun tebakan gue salah, tidak ada fafa di toilet. Kemudian gue berjalan menyusuri koridor kelas 10 saat gue sampai didepan gudang, gue mendengar ada yang sedang berbicara didalam

Tak lama gue mendengar suara benda- benda berjatuhan di dalam gudang. Tidak ada rasa takut gue langsung membuka pintu gudang, namun pintunya terkunci. Gue dobrak pintu tersebut dan akhirnya terbuka. Alangkah terkejutnya, gue mendapatkan diri fafa yang tergeletak di lantai dengan darah yang mengalir di keningnya. Gue mengedarkan pandangan ke sudut gudang dan menemukan sosok itu, yaa!! Si hantu.. pasti dia yang menyebabkan fafa jadi seperti ini.

Gue langsung menggendong fafa ala bridal style menuju uks. Banyak pasang mata yang memperhatikan gue yang menggendong seorang cewek.

'*Hah, itu kan sidik. Dia gendong siapa?',

'Ka sidik gentleman banget, makin lope lope sama dia'

'Eh kok cewe itu kepalanya berdarah'

'Huaaa pangeranku, aku juga mau digendong*'

Banyak yang berteriak histeris, namun gue tidak memperdulikannya, yang terpenting sekarang adalah fafa.

Brakk...

Gue langsung membuka pintu uks dengan keras, membuat siswi yang berjaga terlonjak kaget.

"Tolong lo urus dia, gue masih ada urusan sebentar, nanti gue balik lagi" perinah gue kepada siswi tersebut. Kemudian gue beranjak pergi dari uks.

Gue mencari ponsel di saku celana dan mencoba menghubungi nomor yang ada disana. Setelah itu gue bergegas pergi ke gudang lagi.

Sesampainya digudang gue mencari keberadaan sosok hantu tersebut, tapi sayang dia tidak ada disini. Gue bergegas pergi ke taman belakang sekolah, disana ada pohon besar. Tempat biasa si hantu tersebut berada.

"Woy, keluar lo" teriak gue

Tak lama hantu tersebut muncul dihadapan gue sedangan sorot mata yang tajam, gue pun membalas tatapannya tak kalah tajamnya.

"Mau apa kamu mencari aku" tanya si hantu tersebut

"Gue rasa itu pertanyaan bodoh untuk hantu selicik lo" kata gue sambil mengangkat sebelah alis gue

"kenapa lo celakain fafa?" lanjut gue

"Aku cuma mau mengajak dia bermain, tapi dia tidak mau" jawab hantu tersebut

"KALO DIA GAK MAU GAK USAH DIPAKSA" kata gue dengan nada tinggi

"Lo denger ya, kalo sampe gue tau lo nyelakain fafa lagi, gue bakal musnahin lo dari bumi ini" kata gue mengancam, hantu tersebut langsung menghilang dari pandangan gue.

Sidik Pov End

***

Setelah dari belakang sekolah, sidik kembali keruang uks, ternyata disana sudah ada david, kevin dan dery. David duduk di samping brangkar fafa, namun pandangan sidik tidak terfokus ke david melainkan wanita yang ada dibelakang david. Sidik memperhatikan wanita tersebut dengan lekat matanya mengintimidasi si wanita itu.

"Dik, lo ngapain bengong di depan pintu" tanya dery.

Sidik langsung mengalihkan pandangannya kearah dery, lalu kemudian dia melihat kearah david, ternyata si wanita itu sudah pergi. Sidik sadar dengan apa yang dilihat tadi itu bukanlah manusia melaikan hantu.

"Awww..." pekik fafa tersadar dari pingsannya, mereka berempat menoleh kesumber suara

"Jangan banyak gerak dulu fa" kata sidik memperingatkan

"Kenapa gue bisa ada disini?" tanya fafa heran

"Tadi sidik yang bawa kamu kesini, lagian kenapa sih kamu bisa ada di dalam gudang segala" ucap david

Fafa memejamkan matanya menahan rasa pusing yang dialaminya sambil mengingat kejadian digudang tadi. Saat fafa ingin menjelaskan kronologinya, sidik lebih dulu berbicara

"Biar gue aja yang ngomong fa" ujar sidik. Mereka mendengarkan penjelasan dari sidik. Hanya menganggukan kepala tanda mengerti.

Kriing... Kriing... Kriing...

"Woy, udah bel nih! Gue cabut duluan ya" ujar kevin berlalu pergi meninggalkan uks langsung disusul dery.

"Gue disini aja, takutnya si hantu itu datengin fafa lagi" ucap sidik. David hanya mengangguk, lalu ikut pergi dari uks.

Penjaga uks sedang keluar, kini tinggal lah mereka berdua di dalam ruang uks. Sidik sibuk memainkan ponselnya, sedangkan fafa bingung harus memulai percakapan dari mana.

"fah"

"ka"

Ucap mereka berbarengan, mereka bertatapan sebentar lalu sama-sama menunduk

"Ehmm.. lo duluan aja fa!!"

"Mmm.. Makasih ya ka udah mau nolongin gue" ucap fafa

"Sama- sama" jawab sidik dengan senyum tulusnya. Fafa membeku ketika melihat sidik tersenyum. setau fafa, sidik itu sangat awet sama senyum, tapi tadi? Sidik tersenyum didepan fafa. Rasanya fafa ingin terbang melihat senyuman dari sidik.

"Oh iya fa.." ucap sidik terpotong

"Kenapa ka?" tanya fafa bingung

"Gak jadi deh nanti aja" ujar sidik, fafa hanya ber'O'ria saja

Tak lama muncul lah si hantu lia disamping nakas. Sidik langsung siaga untuk melindungi fafa, takut tiba- tiba saja si hantu itu juga menyerang fafa

"Fafa siapa yang udah lakuin ini ke kamu?" tanya lia to the point

"Bukan siapa- siapa lia, lagian gak penting bahas dia"

"Fa,, jawab jujur. Siapa yang lakuin ini ke kamu? Biar nanti aku yang bales" kata lia tegas

"Udah lah lia, jangan dipikirin, oh iya gue lupa!! Emangnya setan punya pikiran ya?" fafa terkekeh

Sedari tadi sidik hanya menjadi pendengar setia perdebatan fafa dengan si hantu itu. Dia tidak mau ikut campur, toh kelihatannya hantu ini baik sama fafa.

"Huaaa, kaka ganteng namanya siapa?" Tanya hantu lia, sidik menautkan alisnya

"Oh iya lia, kenalin ini temennya kaka gue, namanya ka Sidik, dan ka sidik kenalin ini namanya lia" sidik hanya kenganggukan kepalanya

Setelah itu hantu lia menghilang dari pandangan mereka berdua, suasana kembali hening. Hanya ada suara detak jam dinding yang ada diruangan tersebut

"Hhooaamm" tiba- tiba fafa merasakan ngantuk, dirinya sudah tidak kuat menahan matanya agar tidak tidur. Namun usahanya gagal, fafa pun tertidur pulas, tak lama kemudian sidik juga ikut tertidur bersama fafa.

Terpopuler

Comments

Nurhalimah Al Dwii Pratama

Nurhalimah Al Dwii Pratama

geri juga ya tuch hantu kok gda baca Al-Quran nya si.....tp suka kok sma ceritanya

2021-05-02

1

HiRaGiChAn😈

HiRaGiChAn😈

ceritanya ngeri" sedep😆

2021-04-27

0

kris rahayu

kris rahayu

nah jadi pada tidur

2020-07-08

4

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Sekolah Baru
3 Teman Hantu
4 Celaka
5 Hantu Lia
6 Membantu Lia
7 Membantu lia 2
8 Pingsan
9 Hantu baru
10 Jawaban dari mimpi
11 Mantan
12 Penjelasan
13 Ragu
14 Pergi
15 Sendirian
16 Basement
17 Ujian Semester
18 Class Meeting
19 Taman Sekolah
20 Kecelakaan
21 Rumah Sakit
22 Bayangan Hitam
23 Kematian Dinda
24 Pertemuan
25 Rencana Jahat
26 Pulang
27 Liburan
28 Kerasukan
29 Sembuh
30 Hantu
31 Takut
32 Fafa & Sidik
33 Pingsan
34 Hantu Yang Mengganggu Fafa
35 Memusnahkan Hantu Lisa
36 Penguntit 1
37 Penguntit 2
38 Penghianat
39 Menjauh
40 Senang atau Sedih
41 Sebuah Buku
42 Utusan Kakek
43 Kembali Diikuti
44 Menyusun Rencana
45 Mencari Buku
46 Felly Si Pengganggu
47 Memenangkan Saham
48 Mulai Latihan
49 Peresmian Hotel
50 Masuk Rumah Sakit
51 Mencari Pelaku
52 Kapan Sadar?
53 Sidik Sadar
54 Fighting
55 Kesedihan Dery
56 Teror
57 Cemburu?
58 Teror 2
59 Sketsa Wajah
60 Penculikkan
61 Khawatir
62 Hantu Jahat
63 Pemusnahan Hantu Jahat
64 Penculikkan 2
65 Petunjuk?
66 Kekhawatiran
67 Petunjuk Keberadaan Yusuf dan Arum
68 Usaha Penyelamatan Yusuf dan Arum
69 Membongkar identitas
70 Balas Dendam
71 Kondisi Fafa & Kiky
72 Fafa Koma
73 Kepergian Dinda
74 Jalan-jalan
75 Sakit Perut
76 Sakit Perut 2
77 Lampu Merah
78 Merelakan
79 Sepi
80 Kerinduan Yang Mendalam
81 Fafa Kecelakaan
82 Kepergian Fafa
83 Wake Up
84 Sadarkan Diri
85 Menikah
86 Menemukan Si Pelaku
87 Pelaku Sebenarnya
88 Pindah
89 Epilog
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Perkenalan
2
Sekolah Baru
3
Teman Hantu
4
Celaka
5
Hantu Lia
6
Membantu Lia
7
Membantu lia 2
8
Pingsan
9
Hantu baru
10
Jawaban dari mimpi
11
Mantan
12
Penjelasan
13
Ragu
14
Pergi
15
Sendirian
16
Basement
17
Ujian Semester
18
Class Meeting
19
Taman Sekolah
20
Kecelakaan
21
Rumah Sakit
22
Bayangan Hitam
23
Kematian Dinda
24
Pertemuan
25
Rencana Jahat
26
Pulang
27
Liburan
28
Kerasukan
29
Sembuh
30
Hantu
31
Takut
32
Fafa & Sidik
33
Pingsan
34
Hantu Yang Mengganggu Fafa
35
Memusnahkan Hantu Lisa
36
Penguntit 1
37
Penguntit 2
38
Penghianat
39
Menjauh
40
Senang atau Sedih
41
Sebuah Buku
42
Utusan Kakek
43
Kembali Diikuti
44
Menyusun Rencana
45
Mencari Buku
46
Felly Si Pengganggu
47
Memenangkan Saham
48
Mulai Latihan
49
Peresmian Hotel
50
Masuk Rumah Sakit
51
Mencari Pelaku
52
Kapan Sadar?
53
Sidik Sadar
54
Fighting
55
Kesedihan Dery
56
Teror
57
Cemburu?
58
Teror 2
59
Sketsa Wajah
60
Penculikkan
61
Khawatir
62
Hantu Jahat
63
Pemusnahan Hantu Jahat
64
Penculikkan 2
65
Petunjuk?
66
Kekhawatiran
67
Petunjuk Keberadaan Yusuf dan Arum
68
Usaha Penyelamatan Yusuf dan Arum
69
Membongkar identitas
70
Balas Dendam
71
Kondisi Fafa & Kiky
72
Fafa Koma
73
Kepergian Dinda
74
Jalan-jalan
75
Sakit Perut
76
Sakit Perut 2
77
Lampu Merah
78
Merelakan
79
Sepi
80
Kerinduan Yang Mendalam
81
Fafa Kecelakaan
82
Kepergian Fafa
83
Wake Up
84
Sadarkan Diri
85
Menikah
86
Menemukan Si Pelaku
87
Pelaku Sebenarnya
88
Pindah
89
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!