Angin berhembus kencang, beserta dedaunan ikut berterbangan.
"Kau..? bagaimana kau tahu namaku!?" seru Katsura.
"Kau pikir berapa lama aku disini, aku sempat menganalisa beberapa perkataan temanmu dibawah." balas Nico.
"Kau.. aku sudah tahu semua rencanamu! kau akan mengincar kepalaku untuk dipamerkan kepada sang raja bukan!?" seru Katsura.
"Oh? kau tahu ya, tak ku sangka karma akan membeberkan semuanya" ucap Nico.
"Katsura.. aku takut.." ucap Feria berlindung dibalik Katsura.
"Tenang.. saat kubilang lari, kamu harus segera lari, ya?" kata Katsura.
Feria mengangguk.
Nico melangkah kedepan, membuat angin terhembus kencang karena aura nya.
"Aura ini... mirip seperti Dorman" ucap Katsura.
"Kau salah beberapa hal tentangku, pertama, tujuanku kemari adalah, untuk mengetes kemampuan Korjyu." jelas Nico.
"Korjyu katamu? bukankah itu hanya menghilangkan tingkatan sihir sesuatu?" tanya Katsura"
"Tidak.. itu hanyalah informasi palsu yang kuberikan, kegunaan aslinya adalah, tidak akan kuberi tahu."
"Sekarang aku sudah dalam proses untuk menyatu dengan Korjyu, walaupun belum sepenuhnya" jelas Nico.
"FERIA! LARI!" teriak Katsura.
Feria pun berlari ke arah tangga bawah, namun Nico tiba tiba berada di belakangnya.
"Tak akan kubiarkan." ucap Nico.
Feria pun tertusuk di bagian pundak, darahnya bercocoran dimana mana.
"TIDAKK!"
"KEPARAT KAU!"
..."Wahai api, berikanlah aku secuil panas mu untuk membakar bilah pedangku ini!"...
Katsura menciptakan pedang api, dan berlari ke sebelah kiri Nico dan bersiap menebasnya.
Nico menangkap pedang Katsura tanpa memalingkan pandangannya.
"Apa? dia menangkapnya?" tanya Katsura terheran heran.
"Apakah kau pikir aku sudah mengeluarkan semua kekuatanku saat pertarungan kemarin?" cetus Nico mengenggam pedang api Katsura.
"Jika kau melihat kekuatanku yang asli mungkin kau sudah mati!"
..."Sihir Api: Pukulan tak berujung!"...
Nico memukul perut Katsura sampai terpental ke pepohonan.
"Sakit sekali.." kata Katsura sambil memegangi perutnya.
Nico yang cepat berada di depan Katsura dan berniat memukulnya lagi.
..."Sihir Petir : Pedang Suci Penebas Kejahatan"...
Katsura dengan cepat menciptakan pedang petir, kini dia mempunyai 2 pedang, kedua pedangnya itu digunakan untuk menahan pukulan Nico yang semakin mendalam.
"Berat sekali pukulannya!" geram Katsura.
"(Bagaimana tangannya tidak terluka setelah mencoba menerobos pedang petir dan api)" tanya Katsura di dalam hati.
..."Sihir Batu: Tangan Sang Penjaga Kastil"...
Nico membuat sarung tangan yang terbuat dari batu, menutupi tangan kanannya yang sedang menerobos pertahanan Katsura.
Katsura menunjukan ekspresi kaget dan bersiap untuk menyerang balik, namun dirinya malah dihempaskan ke tanah.
Nico melompat, Katsura yang kesakitan bergumam
"Sakit sekali sialan.."
Katsura lalu melihat keatas, melihat Nico siap melancarkan selanjutnya, namun Katsura kalah cepat, dia dihantam oleh Nico bertubi tubi.
"Ayolah, mana sihir waktumu?" tanya Nico sambil menghajar Katsura.
Nico melihatkan ekspresi kaget, dia segera menghindar dari area yang ia serang tadi.
Api Katsura yang besar menjalar keatas, membuat tubuhnya di kelilingi oleh api.
"Majulah kau, Nico!" teriak Katsura sambil menerjang ke arah Nico.
Katsura berhasil membelah Nico sampai menjadi 2 bagian, dia berkata
"Rasakan itu!"
Namun, tubuh yang telah terpotong tadi malah menjadi es dan membekukan tubuh Katsura.
..."Sihir Es : Bayangan Es"...
"Apa yang terjadi? tubuhku ter selimuti api bukan? kenapa es ini tidak mencair?" tanya Katsura.
"Aku mengubah konsep es yang tadinya mudah mencair, menjadi kebal terhadap api"
"Sekarang semua es di dunia ini tidak akan terpengaruh oleh api!" jelas Nico yang muncul dari bawah tanah lewat bayangan.
"(Apa? sampai mengubah konsep? mustahil!)" gumam Katsura didalam hati.
"Selamat tinggal, penyusup."
Nico mengayunkan pedangnya ke arah leher Katsura.
..."Sihir Air : Gelembung Air!"...
Katsura menciptakan gelembung air yang berada tepat di arah Nico mengincar. Gelembung tersebut pecah dan membekukan pedang Nico.
"Apa? (Lumayan cerdik juga dia)" ucap Nico dalam hati.
..."Sihir Api : Aura Sang Dewa Api 100x Lipat!"...
Katsura memanaskan aura apinya sampai 10.000 C° dan membuat es disekitarnya melebur.
"Es mu berhasil ku hancurkan tuh, kau hanya membual ya?" ucap Katsura percaya diri.
"Jangan sombong hanya karena kau bisa menghancurkan es ku!" balas Nico.
Katsura kembali menerjang, namun Nico menghilang.
"Apa? menghilang?" ucap Katsura.
Nico muncul dari bawah bayangan Katsura dan menusuk nya.
"Hebat, namun aku jauh lebih hebat" ucap Nico.
..."Sihir Bayangan : Portal Bayangan"...
"S-sialan kau!" ucap Katsura kesal sambil memuntahkan darah.
Feria muncul dari atas markas dan berteriak
"KATSURA!!"
"Oh masih hidup ya?"
..."Sihir Petir : Kilat Raijin"...
Kilat menyambar dari tempat Nico ke arah Feria, membuat luka tusuk yang semakin besar.
Katsura yang sedang tertusuk menjadi hilang kendali dan marah.
Katsura memalingkan pandangannya kebawah, lalu aura merah pekat ( bukan api ) muncul menyelimuti tubuh Katsura.
"Apa yang-"
Nico yang sedang berbicara dihantam oleh Katsura sampai sejauh 100m.
Feria pun terjatuh kebawah dengan darah yang bercucuran.
Katsura dengan sigap langsung menangkap Feria dan membawanya kedalam markas.
Nico kembali menyerang dengan tembakan petir nya, namun Katsura berhasil memblokirnya hanya dengan auranya.
"Aura itu.. dan batu batu yang berterbangan itu..."
Nico terkejut, dan berkata lagi
"SIHIR GRAVITASI?!!"
"(BAGAIMANA MUNGKIN? DIA SUDAH PUNYA SATU SIHIR SEJATI, SIHIR WAKTU. TIDAK AKAN ADA ORANG YANG MEMPUNYAI 2 SIHIR SEJATI!)" geram Nico didalam hati.
Sihir sejati adalah sihir yang melampaui seluruh sihir, membuat sihir yang mempresentasikan diri pengguna.
"Beraninya kau... Beraninya kau melukai Feria!!" murka Katsura lalu dia menerjang Nico.
"Tidak ada gunanya.. entah apa yang terjadi padamu, kekuatanmu takkan bisa menandingi kekuatanku!" seru Nico sambil menodongkan pedangnya ke arah Katsura.
......"Sihir Bayangan : Dimensi Bayangan!"......
Nico membuat lubang dibawah Katsura, membawanya ke dimensinya.
Dimensi tersebut sangatlah gelap, tidak ada satupun cahaya yang dapat menembusnya, serta ada banyak tangan tangan bayangan yang siap menunggu dibawah.
Katsura yang kehilangan kendali tubuhnya mengamuk dengan leluasa di dimensi milik Nico.
Dia menggunakan bayangan yang ada disana sebagai pijakan untuk menyerang.
Katsura membawa batu batu yang ia terbangi tadi kebawah sebagai bantuan pijakan.
"Akulah yang terkuat di dimensi ini, kau bukan lah tandinganku!" teriak Nico mengarahkan tangan bayangan ke arah Katsura.
Katsura hanya terdiam, tangan bayangan itu berhenti seketika saat melewati dinding aura Katsura, dia menekankan gravitasi keatas dan kebawah sangat cepat sehingga membuatnya seperti melayang.
Tangan bayangan itu mengeluarkan besi tajam dan menyerang Katsura, namun besi itu malah penyok dikarenakan tekanan gravitasi yang sangat kuat.
"Apa? Mustahil!" geram Nico.
..."Sihir Bayangan: Clone Bayangan!"...
Nico memperbanyak dirinya menggunakan sihir bayangan dan bersiap menyerang Katsura.
Katsura yang terdiam kemudian berteriak, dan mengguncang seluruh dimensi bayangan.
Nico yang asli berada dibelakang Katsura bersiap menebas, sebelum menebas dia sempat untuk mengubah konsep gravitasi yang tadinya naik dan turun menjadi diam.
Tak terduga, aura merah gravitasi yang meluap dari tubuh Katsura tak terpengaruh oleh pengubah konsep milik Nico.
"Sial! dia bahkan sempat bereaksi untuk mengubah kembali konsep yang kuubah"
Nico menutup buku kecilnya, dia mengubah konsep menggunakan buku khusus yang dia bawa dari labnya.
"GRRRRRRRHHHHH" gumam Katsura yang tertelan amarah.
Katsura yang sedang lepas kendali tak bisa mengatakan sepatah kata apapun, dia hanya bisa menggeram seperti hewan buas.
"Tak ada pilihan lain.. akan ku gunakan ini saja.."
Katsura yang tiba tiba berada di belakang Nico memukul Nico tepat di kepalanya, namun Nico berhasil menahannya dengan pedangnya walaupun membuat pedang itu penyok.
..."Sihir Logam : Logam Basah Pembuat Kebajikan!"...
Nico mengikat Katsura dengan logam cair yang ia buat, dia juga menambahkan sihir baru yang berbunyi
..."Sihir Logam : Duri Bersisik!"...
Duri yang muncul dari logam cair itu menusuk setiap tubuh Katsura, yang membuat tubuhnya bolong bolong.
"Berakhir sud-"
Katsura kembali menggeram dengan keras, dia menggunakan kombinasi sihir petir dan api untuk meledakkan seluruh dimensi Nico.
Alhasil dimensi tersebut berhasil diluluh-lantakkan, Nico keluar dari bayangan dengan penuh luka bakar.
Katsura menggertakkan tanah dan membuatnya berterbangan, dia melemparnya ke Nico, namun Nico membuat pelindung api. benda apapun yang menuju ke arahnya akan terbakar seketika.
Tanah tersebut pun terbakar, namun pijakan Nico ikut terbang keatas, Katsura yang dibawah siap menerjang.
Tinggi dari tanah yang berterbangan ke permukaan tanah sekitar 100m jauhnya.
Dengan cepat Nico berusaha menghindari semua serangan bertubi tubi Katsura. Sampai pada akhirnya, pijakan terakhir Nico hanya 1 bebatuan kecil, dan berhasil dihancurkan dengan pelindung apinya yang membuatnya terjatuh kebawah.
Katsura menerjang lurus ke arah Nico, namun Nico membuat pola tangan seperti pistol.
"Selamat tinggal.. Katsura."
..."Sihir Cahaya : Tembakan Sinar Surgawi!"...
Cahaya itu menembus pertahanan gravitasi milik Katsura, membuatnya tertusuk di bagian perut, belum sampai disitu, cahaya yang menusuk perutnya terbagi menjadi beberapa cabang dan merusak tubuh Katsura.
Katsura secara tak sadar menonaktifkan sihir gravitasi nya, membuatnya terjatuh.
"Pertarungan yang cukup mengesankan Katsura, sekarang kau matilah dengan tenang.."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
StrosaV
Nizo cuy☝️😅
2022-09-07
0
Sena
keren bang
2022-08-22
1