"Apa tidak terlalu cepat untuk pergi sekarang?, lagipula kan kata Homura juga bisa setelah lulus SMA." tanya Herald sambil memasukkan pensil ke saku bajunya.
"Ya mungkin terlalu cepat, tapi jika kita berangkat tahun depan, kita akan sedikit mendapat pelajaran lanjutan dari Homura. kita perlu itu agar bisa menjaga diri disana, kudengar disana lumayan berbahaya."
"Ditambah kita mata-mata, harusnya kita berlagak seperti penyusup yang tidak ketahuan kamera CCTV, lalu mengambil barang berharga" jawab Katsura sambil berlagak seperti mata mata di dalam film-film.
"Kau ini ingin jadi mata-mata atau perampok?" Kata Herald dengan nada bercanda.
"Ah dipikir-pikir jadi kayak perampok ya, tapi intinya seperti itu kan, aku akan meminta izin untuk mengikuti misi ke ibu ku dulu, bagaimana denganmu?" ucap Katsura sambil berjalan ke lorong mengarah ke tangga bawah.
"Memangnya kau bakal dibolehkan untuk misi begitu, aku tidak punya alasan kuat untuk kukatakan pada ibuku." ucap Herald, lalu Katsura berhenti sejenak dan berkata, "Bilang saja ini misi negara, karena memang seperti itu di selembaran kertasnya."
"Viper ini adalah organisasi yang dibangun dan diawasi langsung oleh presiden dan menteri, mungkin memang agak sulit dipercaya oleh orang tua, tapi aku yakin aku akan dibolehkan. Oh iya, kita akan tinggal disana sampai misi selesai kata ketua Viper."
Lalu Katsura pun kembali berjalan menuju lorong, "Oh begitu ya, baiklah aku akan meminta izin, semoga saja dibolehkan" kata Herald sambil mengejar Katsura.
Sesampai nya dirumah masing-masing pun, mereka duduk di kasur mereka sambil memikirkan apa yang akan mereka katakan pada ibu mereka.
Katsura sudah memutuskan, dia akan berbicara sekarang dengan ibunya, dia pun turun dari tangga dan mencari Ibunya, "Buuu, Ibu dimana? ada yang ingin kusampaikan" teriak Katsura.
"Ya nak ada apa" balas sang Ibu.
"Ah bu, sebenarnya aku telah diundang oleh organisasi negara untuk menjalankan misi dengan mereka, apakah ibu bersedia membiarkanku pergi dengan mereka?" ucap Katsura lirih.
Sang ibu kaget dan meneteskan air mata, lalu memeluk Katsura dengan erat, dia berkata "Oh nak, Ibu sangat bangga padamu, tidak sia-sia ibu mengsekolahkanmu disana, memang terbukti benar sangat bagus disana, kamu sampai diundang oleh negara."
"Ibu sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, maafkan Ibu jika Ibu punya salah, semua kesalahan Katsura Ibu maafkan, jadi berjanjilah untuk pulang ya nak..?" ucap sang Ibu menangis bahagia.
"Iya bu.. aku berjanji" Katsura memeluk ibunya juga.
Disisi lain, Herald masih menunggu ibunya pulang dari pekerjaannya, dia berkata "Aneh sekali, biasanya Ibu sudah pulang jam segini." jam menunjukan pukul 5 sore.
"Mungkin terjebak macet? biasanya rawan macet di jam segini, aku akan tiduran sebentar ah, capek juga sekolah tadi" ucap Herald sambil menidurkan badannya.
Jam menunjukkan pukul 6 Sore dan Ibu Herald masih belum pulang juga, kemudian Herald pun bangun dan berkata, "Apa yang dilakukan ibu sampai jam 6 sore belum pulang, biasanya dia selalu tepat waktu saat pulang ke rumah" Herald mulai cemas.
"Tarik nafas.... buang..... tarik nafas...... buang.... tenang, tenang, semua pasti akan baik baik saja." Herald menenangkan dirinya sendiri.
"Lebih baik aku menonton tv" ucapnya sambil berjalan ke ruang tamu.
1 Jam berlalu, Ibu Herald masih belum pulang juga, Herald semakin khawatir dengan kondisi ibunya, lalu terdengarlah suara pintu terbuka, disaat itu Herald pun lari dan melihat kearah pintu, dan ternyata Ibunya telah kembali.
Herald pun berlari dan memeluk ibunya, namun tiba-tiba dia terbangun dari tidurnya di sofa dan berteriak "IBUUU. Hah aku masih di sofa, bukannya tadi aku disana" ucapnya sambil menunjuk kearah pintu.
"Ah aku lapar, aku akan pergi ke supermarket untuk membeli makanan."
Setelah keluar dari supermarket, tiba-tiba ada orang berlari berteriak kepada Herald, dia berkata "Hahh akhirnya ketemu juga" ucap pria aneh itu sambil ngos-ngosan.
"Ada apa ya?" tanya Herald sambil membungkukan badannya. Pria itu pun berdiri lagi, lalu Herald berkata, "Oh, Pak Torino!, ada apa pak sampai berteriak kepadaku?"
"Ibumu, telah tewas di seberang gedung tak berpenghuni, kepalanya penuh darah, badannya penuh luka memar, semuanya mengerikan, bahkan bajunya robek-robek, aku sudah membawanya ke tempat ku, jadi aku berlari untuk mencarimu." ulas pak Torino sambil mengeluarkan sedikit air mata
"A-apa kau bilang?, i-itu tidak mungkin kan, bagaimana bisa aku percaya itu" kata Herald dengan raut muka pucat.
"Mending kau ikut aku" Kata pak Torino sambil menyeret tangan Herald.
Beberapa menit pun berlalu, sampailah di tempat kerjanya pak Torino, disana ada sebuah mayat perempuan sudah dilapisi oleh kain hitam, menyisakan mukanya saja yang belum dilapisi.
Herald shock berat, barang beliannya terjatuh dan berserakan dimana-mana, dia pun berteriak "Ibu" dengan sangat kencang sambil menangis-nangis memeluk ibunya.
"S-siapa yang melakukan ini sialan!!!!!" ucapnya sambil marah-marah. "Akan kubunuh orang sialan itu, siapa dia? siapa dia?!!!!" gertak Herald.
"Pelakunya adalah anggota geng Keruim, tadi aku sempat mempergoki mereka, namun mereka lari dengan menggunakan mobil, aku ingin menelpon polisi sekarang juga" ucap pak Torino sambil memegang handphone nya.
"Tidak usah, biar aku yang selesaikan masalah ini sendirian." kata Herald dengan dingin, lalu Ia pun meminta pak Torino dan karyawannya untuk membantunya mengubur jasad ibunya.
Hari pun berlalu.
Katsura sudah menyiapkan koper dan tas, lalu berpamitan kepada ibunya dengan senyuman sambil melambaikan tangannya, setelah itu dia pergi ke stasiun sesuai janjinya dengan Herald.
Setelah sampai disana, Katsura kaget karena Herald sudah duluan disana. Dia pun berkata, " Wah cepat sekali kau datangnya." "Haha iya nih, semalam aku kebetulan menginap di tempat kerja tetanggaku, kantornya tidak jauh dari sini makannya aku cepat" jawab Herald.
"Raut mukamu itu, ada yang terjadi ya?" tanya Katsura dengan tatapan serius.
"Ya, ibuku telah tewas dibunuh oleh geng Keruim, aku tidak bisa memaafkan mereka, aku memutuskan untuk balas dendam, namun aku terlalu lemah, aku memutuskan untuk berlatih dulu, agar bisa membantai semua anggota geng itu."
"Aku turut berduka kawan, aku akan membantumu." ucap Katsura. "Terimakasih atas perhatiannya, tapi aku ingin menyelesaikan masalah ini sendiri saja, hehe maaf ya" katanya.
"Apa reaksi ayahmu saat kau mengabarkan berita itu kepadanya?" tanya Katsura.
"Dia mengabaikanku, saat aku bilang itu kepadanya dia malah berkata, 'Dengan siapa ini? anakku? aku tidak punya anak! jangan macam-macam denganku!' lalu dia menutup telponnya." jawab Herald.
Katsura hanya bisa terdiam melihat keluarga Herald seperti itu.
Selang beberapa jam, Katsura dan Herald sudah berada didepan markas Viper, lalu gerbang garasi pun terbuka.
"Wah wah lihat siapa yang datang kemari, Selamat datang kawan, di Viper." ucap Homura yang sedang diatas atap.
"Ya, kami datang" ucap Herald dan Katsura.
Mereka pun masuk kedalam gedung yang sangat luas, mereka melihat banyak sekali tumpukan besi besi, lalu ada orang yang duduk diatasnya rambut nya berwarna biru muda cerah, dengan badan yang agak kurus itu menarik perhatian Katsura lalu berkata, "Kau kan.. Aizo!!" ucapnya dengan kaget.
"Halo, lama tak berjumpa ya, apa kau kaget kenapa aku disini?" ucapnya sambil loncat dari atas sana.
"Aku disini untuk menjalankan misi juga, kupikir hanya aku yang tertarik dengan astronomi, ternyata kalian juga ya hahaha." ucapnya sambil tertawa bercanda.
"Pantas saja kau tidak pernah masuk sekolah lagi." kata Herald sambil tersenyum.
"Omong-omong soal anggota, kami mempunyai 14 orang lagi yang akan ikut misi, apakah kau penasaran juga siapa mereka? Tanya Homura.
"Siapakah mereka?" tanya Katsura, lalu Aizo membalas, "Mereka sangat keren, kau harus bertemu mereka!"
Terbukalah pintu dari depan Katsura lalu Homura berkata, "Perkenalkan, ini adalah anggota baru kita."
"Hai, Aku Cezo"
"Haloo, Aku Raiha!"
"Hai, Namaku Tooru"
"Hai, Aku Felix!"
"Aku Hosura, Salam kenal ya"
"Tch, Aku adalah sang penguasa, Yobino!"
"Aku adalah Toshi"
"Kalau aku adalah Feria!"
"Aku Azashi, Salam kenal ya"
"Yukichi. itu saja."
"Aku Korga sang penghancur!"
"Hm, aku Zeldris"
"Aku Suizei"
"Kau sudah kenal aku, Wakil pemimpin Viper, Homura!"
"Aku adalah pemimpin Viper, Perkenalkan. Arizawa Munako."
Selamat Datang, Di Viper.
Katsura
Herald
Aizo
Kami mohon bantuannya!
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Lann
sed parah
2023-05-11
0
StrosaR
Aduh, sad banget nasib Herald dah😓😭
2023-05-08
0
StrosaR
Sementara itu, Herald...
2023-05-08
0