Waktu menunjukan pukul 4 pagi, namun langitnya masih saja biru.
"Baiklah kita sudah kumpul semua, namun sebelum itu, aku sudah membuat galian ruang bawah tanah dengan pesawat kita, namun hanya kecil. Kita akan bersembunyi disini sebentar, karena jika kita di atas akan mudah diketahui lokasinya, nah ayo masuk" ujar Arizawa.
"Wah keren sekali kita ada ruangan bawah tanah, segini sudah cukup bagus menurutku" kata Raiha sambil menoleh-noleh ke seluruh ruangan.
"Silahkan duduk, kita akan membahas yang kalian alami tadi, namun sepertinya kita seperti kekurangan anggota" ucap Arizawa.
"Dimana Felix dan Toshi?! apakah mereka tertinggal disana?" tanya Azashi.
"Diamlah, aku juga tidak tahu, tadi dia diberi tugas oleh Homura untuk berjaga, namun dia tak kembali juga" balas Cezo.
Situasi berpindah ke tempat Felix dan Toshi, disana mereka telah tidak ada di tempat nya, semua alat komunikasi terjatuh dimana-mana.
Dan disana banyak penjaga menganalisis tempat kejadian, namun dari analisis penjaga setempat membuktikan kalau Felix dan Toshi berhasil kabur.
"Sialan alat kita tertinggal semua, dan kita terpisah dari semua divisi" ucap Felix kesal.
"Hei kalian! kalian tidak akan bisa melarikan diri lagi!" kata salah seorang pasukan penjaga dari belakang.
"Sialan!! ayo kabur lagi" ujar Toshi
Lalu mereka pun kabur lagi sambil memakai jubah Innoservato, membuat mereka tak terlihat. Namun, didepan mereka ada seseorang dengan kemeja putih itu menghadang mereka.
"Minggir kau!" ucap Felix sembari berlari dan menodongkan pisau kecil ke arah pria itu.
Namun anehnya, pisau itu tak memberikan luka terhadap pria itu, dan pria itu telah membelakangi Felix, lalu membuat Felix dan Toshi pingsan seketika.
Namun Felix yang cerdas telah membuat sebuah alat seperti jam dari semesta asal agar bisa dipakai oleh divisi lain. Alat itu telah dia sebarkan melalui drone.
Sampailah drone itu di tempat persembunyian Viper. dan disana tertulis surat di secarik kertas. tulisan itu berbunyi:
..."Hai disini aku Felix dan Toshi, kami dikepung habis-habisan oleh mereka, kami sepertinya tidak bisa kabur, namun aku telah membuat alat seperti jam di semesta asal kita untuk menentukan waktu, berdasarkan risetku, mereka tidak aktif pada saat pukul 10 malam sampai 3 pagi."...
..."Maaf jika desainnya jelek, aku terburu-buru membuatnya, jika aku tidak sampai ke pesawat dalam 2 hari mungkin aku sudah mati."...
"Tch jadi mereka juga terjebak oleh musuh ya, ah mengapa ini terjadi?!" ucap Suizei geram.
"Jadi untuk apa latihan kita selama 4 bulan jika memang harus menghabisi musuh, bukan melewati musuh" kata Herald dengan kecewa.
"Tenanglah aku juga tidak tahu mengapa mereka tahu kita disini." balas Arizawa.
"Kami awalnya menemukan seorang pria berkemeja putih, dia hanya melihat ruangan yang kosong, namun secara mendadak saat kami menginvestasi ruangan, ada banyak pasukan berkunjung" ucap Korga.
"Tunggu, pria berkemeja putih katamu? aku juga bertemu dengannya, dia menghadang jalan ku jadi kupotong kedua lengannya" balas Homura.
"Apa katamu?" ucap Arizawa kebingungan.
"Mungkin semua hal ini saling berhubungan, tadi di tempat ku menginvestasi ada mayat yang dihidupkan kembali bernama Yosua, anehnya mereka tahu kita mata-mata dari semesta lain tanpa bertanya" urai Azashi.
"Mungkin pria berkemeja putih dan Yosua ini dapat membaca pikiran orang lain, kalau di semesta ini mungkin wajar saja karena Teknologi yang canggih" ucap Yukichi.
"Masuk akal juga katamu, jadi siapakah pria berkemeja putih itu?" tanya Hosura.
"Ini menarik, namun kita harus tetap lebih berhati hati. Sudah pagi ayo kita amati sedikit warga disini" ucap Arizawa.
Mereka semua keluar dengan jubah Innoservato nya lalu pergi ke pemukiman warga.
"Hei apakah kalian melihat sekelompok orang berjubah putih dengan lambang aneh di pundaknya? kami sedang mencarinya" ucap seorang polisi didepan mereka.
"Maaf kami tidak pernah bertemu mereka, jadi alasan kenapa gedung infinity terbakar karena mereka ya, kurang ajar" ucap seorang ibu di depan polisi tersebut.
"Kita jadi buronan sekarang, bagus sekali." ujar Raiha geram.
"Tenanglah, aku membawa drone ini, semoga membantu. Ayo KC-76 Pergi lah!" Yubino menerbangkan drone nya.
Drone ini sudah dipasangkan jubah Innoservato juga agar tak terlihat.
Setelah itu drone masuk ke dalam gedung yang kecil. Secara mengejutkan pria berkemeja putih masih ada dengan lengan yang utuh.
"Hei Homura, bukankah katamu kau memotong lengan pria berkemeja putih itu? lalu mengapa dia masih utuh lengannya?" tanya Yubino.
"Apa? mustahil! aku sudah memotongnya dengan jelas. Dia terkapar dibelakangku setelah itu!" balas Homura.
"Hahaha, mereka mungkin mengira aku sudah mati, namun dengan kecanggihan teknologi kita, aku dapat meregenerasi lenganku yang sudah terpotong. Enak sekali rasanya" ucap pria itu.
"Anda memang hebat Doktor!" puji seorang petugas disamping nya.
"Heh, jadi mereka memata matai kita lewat drone ya? amatir sekali." pria itu menoleh ke arah drone, dan menembakan bola laser dari tangannya yang membuat drone itu hancur.
"Apa!? kita pergi dari sini sekarang!!" teriak Yubino.
"Kalian tidak akan bisa lari dariku!" ucap pria itu sembari mengejar Viper.
"Makan nih granat!" ucap Feria sambil melempar granat asap.
"Bahkan dia bisa melihat drone mu? aneh sekali sialan!" ujar Tooru.
"Dia bukan manusia biasa!" ucap Herald kesal.
Lalu sebuah tank datang dari depan mereka, dengan sigap Korga menahan tank itu agar tidak kemari, lalu Cezo dan Feria menempel bom pada roda tank tersebut.
Lalu tank itu meledak, namun Katsura secara tak sadar tertembak dibagian dada kanannya.
"Augh.. Sialan! kalian pergilah!" ucap Katsura sambil batuk darah.
"Tapi kami tidak bisa meninggalkan mu disini sendirian!" balas Feria.
"Pergilah! rahasiakan identitas kita!" teriak Katsura.
"Maju kalian organisasi asing!" teriak pria berkemeja putih itu.
Lalu Herald berlari ke arah pria itu dan beradu pedang.
"Herald! kembalilah!" teriak Homura.
"Akan ku selesaikan ini! kalian saja yang pergi!" balas Herald lagi.
"Aku akan membantu, kalian pergilah!" ucap Korga.
"Kami juga akan membantumu Korga!" kata Cezo dan Tooru.
Pedang yang sedang beradu tersebut akhirnya patah. Herald yang sigap lalu mengambil pecahan pedangnya lalu menusuk mata pria itu.
"Awas saja kalau sampai kalah ya!" teriak Homura.
Lalu Viper pun pergi. Setelah itu keadaan menunjukan Herald dan kawan-kawannya memberantas pasukan yang mengejarnya.
Namun, anehnya pria berkemeja putih itu masih tetap bisa berdiri dan mencekram Korga, Katsura, Herald, Cezo, dan Tooru dengan lengan raksasa dari bawah tanah.
Setelah itu tanah pun runtuh dan terlihat sosok robot yang sangat besar, pohon-pohon di hutan berjatuhan.
Anggota Viper yang telah lari menoleh kebelakang dan melihat robot raksasa itu.
"Apa apaan robot besar itu!!" teriak Feria.
"Sialan kita tertangkap" ujar Cezo yang ingin melepaskan diri dari cengkramannya.
"Kita harus membantu mereka" kata Arizawa.
"Mengapa? bukankah aturan kedua kita harus membiarkan yang terculik/hilang?" tanya Hosura.
"Kita sudah kehilangan 2 anggota, aku tidak ingin kehilangan anggota lagi!" kita akan diam-diam mengikuti robot itu, setelah kita mendapat mereka kembali kita langsung pulang!" balas Arizawa.
Situasi berpindah ke gedung yang ditengahnya terdapat bulatan aneh seperti jam.
Disana Katsura dan kawan-kawan terikat tangannya dan terlihat pria berkemeja putih didepan mereka berdiri dengan memakai kacamata lalu berkata, "Salam kenal pengunjung sekalian, perkenalkan namaku Dr. Otto Karschaman." dengan senyum jahatnya.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
J‘Qasalinth
malah keinget dr. Octo octavius jir, villain spiderman 😭
2023-06-05
0
Sena
Nooo
2022-08-01
1