Rey,masih terpaku di tempatnya.Memandang sekilas ke dalam kediaman Axel Maureen.Kemewahan dan kemegahan dari sebuah bangunan tak menjamin di dalamnya juga di penuhi oleh keceriaan dan kehangatan keluarga di dalamnya.Nyatanya, bangunan nya aja yang megah nan luas sedang tuan rumah nya tak jarang pulang ke rumah.
Rey, menggelengkan kepala, membayangkan kehidupan allena yang tumbuh dewasa tanpa kasih sayang orang tua.
"Pantas saja,sikap mu seenaknya saja.Ternyata,kau sedang mencari perhatian dari orang tua mu.Tapi,cara mu salah.Al".Ucap rey, sebelum akhirnya dia melesat pergi bersama dengan mobil Mercedez Benz C-Class nya.
Benar,kata Rey bangunan mewah nan luas tak menjamin hidup seseorang nyaman dan aman tinggal di dalamnya.Nyatanya,Allena kesepian.Menjalani hidup dengan seorang diri dan dia di paksa untuk menjadi dewasa sebelum waktunya.
Lihatlah sekarang,mamah Axel menatap nyalang pada Allena yang masih terlelap tidur,di buai oleh bunga mimpi yang memabukkan.
"Bangun,bodoh".Teriak mamah Axel, sembari menggoyangkan tubuh allena menggunakan kakinya.
Allena,tak menggubris teriakan mamah Axel,dia masih saja terlelap tak sadar sekarang dia ada dimana dan sedang berhadapan dengan siapa.
"Pelayan,bawakan saya air seember".Titah mamah Axel.
Pelayan yang ada di dekat mamah Axel dan supir saling pandang.Tak mengerti dengan titah majikannya.
Mamah Axel di buat murka lagi,dia menoleh pada pelayanan."Apa kau tidak mendengar ucapan ku?". Gertaknya.
"Dengar nyonya".Sahut pelayan.
"Kalau dengar,cepat berikan aku air seember.Tapi air dingin,ingat air dingin". Perintah nya di sertai dengan tekanan.
Pelayan itu buru-buru sekali berlari,memenuhi titah nyonya nya untuk menghindari amukan yang mungkin akan lebih besar dari ini.
Tak lama pelayan itu sudah membawakan pesanan mamah Axel.Dengan hati-hati sekali dia menyerahkan ember berisi air dingin.Takut, airnya tumpah dan berakhir dia lah yang mendapatkan amukan dari sang majikan.
Mamah Axel menerima ember itu dengan kasar.Tak,ada ungkapan rasa terimakasih kepada orang yang telah membantunya.
Blur
Allena yang terlelap tidur,harus di kejutkan dengan air dingin yang membasahi seluruh tubuhnya.
Yah,mamah axel dengan teganya mengguyur tubuh Allena dengan air dingin di saat dia terlelap tidur.
Alhasil Allena menggigil kedinginan akibat ulah mamahnya sendiri.Pelayan pun tersentak kaget atas perilaku nyonya nya.
Allena bangkit berdiri,menghadap mamahnya dengan kilatan mata yang memancarkan sebuah kebencian.
"Apa ini cara loe memperlakukan anak loe sendiri, layaknya seekor binatang?".Gertak Allena.
"Seperti inilah cara ku memperlakukan orang yang seenaknya melanggar aturan ku dan lagi kamu pergi ke bar bersama seorang pria".Jelas mamah Axel,balas menatap Allena.
"Gue sendiri bukan berdua, apalagi bersama pria".
"Pria itu guru loe, bego.Apa yang kau lakukan kepada guru loe sendiri hingga dia mau nemenin loe?".Teriak mamah Axel,menyambar ucapan allena.
"Gue tekankan disini,gue memang ke bar tapi gue sendiri bukan berdua".Sentak allena.
Plak.
Mamah Axel menampar putrinya sendiri, seakan dia sudah kehabisan kesabaran menghadapi allena.
Allena bertepuk tangan."Bagus,memang loe tak pantas di hargai.Loe, bahkan lebih dari hewan".
Plak.
Tamparan kembali mendarat di pipi putih Allena.Allena memegang pipinya yang terasa panas nan perih.
"Capek-capek gue kerja,banting tulang demi menghidupi loe.Tapi, kelakuan loe gak ada sopan santun nya". Sentak mamah Axel.
"Gue,menjadi seperti ini karena loe.Loe,yang terlalu sibuk dengan pekerjaan loe sendiri hingga melupakan anak loe sendiri ".Gertak Allena,sembari melengos pergi.
"Allena..Allena".Teriak mamah Axel,ikut berlari menyusul Allena yang pergi ke kamarnya.
Brugh
Allena membanting pintu kamar dengan keras dan kasar.Hingga mamah Axel tersentak kaget."Dasar anak durhaka".
"Loe,yang lebih durhaka sama gue.Memberikan kehidupan tapi tak layak".Teriak Allena dari dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments