Part 4

Allena berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil Audi R8 dengan dia sendiri yang membawanya, tanpa supir pribadi yang mendapatkan mandat agar dia di antar ke tempat seharusnya,bukan ke cafe, diskotik atau tempat-tempat tak seharusnya dia datangi.

Beberapa bulan ke belakang memang Allena pernah pergi ke klub' malam, mabuk-mabukan dan menghamburkan uang di black card nya,sontak saja mamah Axel menjadi murka terhadap Allena,dan berimbas pada supir pribadinya.Selaku orang yang mengantar Allena ke klub malam.

"Nikmatnya hidup bila tanpa ada penguntit"Teriak Allena diantara fokusnya mengendara.

Meski dia baru berumur 17 tahun,belum mendapatkan SIM,tapi dia bukanlah gadis kebanyakan.Hidup nya di penuhi dengan gaya hidup bebas,akibat kurang kasih sayang orang tua.

Allena,memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi,jiwa adrenalin nya tiba-tiba saja tertantang begitu saja.

"Efek kelamaan gak pegang si Audi R8 lagi nih bos".Ucap Allena,sembari menarik pedal gas.

Lagi,jiwa muda nya yang masih semangat-semangatnya memancing dia untuk melakukan hal diluar batasnya,di jalanan lenggang nan sepi ini Allena bisa bermanuver sesuka hati.

Hingga dia sudah berada di lingkungan sekolah pun,dia tidak menurunkan kecepatan berkendaranya.

Banyak pasang mata yang menatap mobil dengan kecepatan tinggi, diantara mereka ada yang menatap kagum,tapi tak sedikit yang mengumpat.

"Pasti itu Allena".

"Siswi urakan, harusnya dia di DO saja,sudah sepuluh kali bolos juga".

"Dasar orang kaya,tak tau aturan".

Ghibah dan bisik-bisik tetangga begitu nyaring terdengar, sedangkan Allena sebagai orang yang di ghibahi tentu tidak mendengar.

Dia hanya fokus bermanuver,seakan dia tengah melakukan aksi demo gratis di lingkungan sekolah.

Kerumunan orang-orang dalam hitungan menit saja sudah membanjiri lapangan sekolah, melihat aksi Allena bermanuver.

"Hahaha".Allena tertawa terbahak-bahak,asyik menikmati permainannya sendiri.

Hingga dia mengakhiri aksinya pada menit ke-15, tepatnya dia memang sengaja, memulai dan mengakhiri sendiri permainannya.

"Huh".

Banyak orang-orang yang mendesah kecewa,ada juga yang bersyukur atas berhentinya aksi dari siswi urakan nan nakal.

Allena kembali melajukan kendaraannya,bukan untuk di pakai aksi lagi, melainkan memarkirkan mobilnya di tempat parkir,saat itulah mobil Allena tak sengaja menyenggol motor bebek milik salah satu guru.

Karena senggolan itulah menyebabkan motor bebek guru pria, berperawakan tegap nan tinggi itu menjadi oleng dan pada akhirnya terjatuh juga,tepat di depan mobil Allena.

"CK,motor bebek mau melawan mobil super mewah.Yah pasti kalah lah".Omel Allena di dalam mobil.

"AW".Pekik guru ganteng itu sambil memegang pinggangnya.

Allena menurunkan kaca mobilnya."Lain kali sadar diri, motor bebek mau melawan si merah".Teriak Allena,merendahkan guru."Badan aja gede,tapi tak bisa menahan keseimbangan motor?,Cuih.Memalukan".Ledek Allena.

Melesat pergi tanpa meminta maaf, bahkan mengata-ngatai guru,sangat tak sopan.Sedangkan yang di hina, bersikap cuek bebek.Tak membalas hinaan Allena, memilih membiarkan siswi urakan itu melakukan aksinya sendiri.

Guru yang di senggol Allena itu bangkit berdiri dengan membawa sepeda bebeknya,tanpa di tumpangi.Toh, jaraknya juga dekat tak terlalu jauh.

Berjalan dengan sedikit tertatih-tatih,karena merasakan sakit di tangan dan kakinya akibat terjatuh dari sepeda motor butut nan usang nya.

Setelah memarkir motor di tempat parkir,guru ganteng itu pergi ke ruang kepala sekolah.

Tok..Tok..Tok..

"Assalamu'alaikum".Ucap salam dari guru ganteng.

"Waalaikum salam". Balasan salam terdengar dari dalam.

Guru ganteng, berjalan ke dalam ruangan kepala sekolah setelah mendapatkan izin dari dalam ruangan.

"Permisi pak". Ucapnya sopan.

Bukannya menjawab,kepala sekolah itu malah mendekat,memeluk erat guru ganteng itu."Selamat datang keponakan ku, akhirnya kamu menyetujui tawaran ku".

Yah,guru ganteng ini ternyata adalah keponakan dari kepala sekolah ini sendiri.Dia memang guru baru di sekolah ini,dia pula sudah mendapatkan tawaran dari sang paman dan menyetujuinya pada tawaran ke -100 kalinya.