Di bawah pohon yang sama.Namun,dalam situasi dan kondisi yang berbeda,Allena menatap earphone yang sudah rusak itu dengan perasaan sedih.Janji lima tahunan nya harus teringkari oleh pria yang telah merusak earphone.
Earphone itu memanglah sudah usang karena termakan oleh usia.Tapi, kenangan nya masih tetap ada.Benarlah kata pria remaja tanggung itu',cukup dengarkan musik dengan earphone maka kamu tidak akan mendengarkan pertengkaran orang tua mu.Bersikap cuek terhadap hal yang menyakitkan mu'.
Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di pikiran Allena, hingga dengan telaten dia merawat dan menyimpan nya dengan teliti.Tapi,dasar nasibnya selalu sial,benda berharga itu sekarang telah hancur lebur bersamaan dengan harapan dan tujuan hidupnya.
Semangat hidupnya telah hilang,2 tahun yang lalu hingga dia bertemu dengan Andre.Anak dari bandar narkoba,dari dialah dia mengenal rokok.
Benda yang katanya bisa menghilangkan stres dan beban pikiran.Terbaru dia di kenalkan pada sejenis obat berwarna kuning,obat berbentuk bulat nan memabukkan.Pil ekstasi,obat itu Andre kenalkan padanya untuk dia bisa menghilangkan beban pikiran.
"Kenapa nasib ku begitu buruk".Gumam Allena.
Dia menatap earphone dengan mata berkaca-kaca.Janji yang pernah terikrar dalam hati,janji yang selama ini dia pegang dengan baik-baik.Kini hancur lebur,bersama dengan tujuan hidupnya yang tak lagi sama.
Frustasi dan kebahagiaan di dalam hidupnya tak kunjung datang.Ketentraman dan kenyamanan yang sejatinya dia dapatkan dalam sebuah keluarga,kini hanya penderitaan batin yang tersisa.Hidupnya tak sama dengan orang lain, keluarga nya tak seutuh keluarga Cemara dan keharmonisan rumah tangga yang terengut paksa oleh keegoisan orang tuanya.
Perceraian lagi lagi memakan korban.Anak lah yang menjadi sasaran dari segala keburukan dan keegoisan keluarga.
Allena di paksa dewasa sebelum waktunya,di paksa menghadapi gelombang ombak di tengah lautan karam dan di paksa berdiri kokoh di tengah hantaman terjangan badai yang menghimpit hidupnya.
"Argggg, gara-gara guru tengil".Teriak Allena, mengepalkan tangan.Geram dengan kelakuan guru barunya.
Tak ingin larut dalam kesedihan yang mendalam,Allena melangkah gontai menuju mobil mewahnya.Tujuannya kini,mengunjungi bar,tempat dia menghabiskan waktu di kala kesedihan dan sakit hati menyerang dirinya.
Dengan kecepatan tinggi Allena membelah jalanan ibukota yang terkenal dengan kemacetan terparah nya.
Tid..Tid..Tid
Allena membunyikan klakson mobilnya,merasa tak di beri jalan bahkan sekarang saja sedang padat merayap karena pada jam ini, waktunya pekerja kantor pulang.
"Brengsek".Gertak Allena, mencengkram kemudi nya kuat-kuat."Lebih cepat bego,kayak siput aja".Teriak Allena.
Jiwa mudanya yang masih labil.Sehingga,dia mudah terpancing emosi dan tidak sabaran menghadapi masalah membuat Allena murka bukan main.
Lagi dia terus mengumpati kondisi jalanan ibukota yang sering macet apalagi jalan yang di lalui nya sekarang.Teriakan dan caci maki Allena,menjadi sia-sia.Jalanan itu tetap padat merayap.
"Sabar Al".Gumam Allena.
Terjebak diantara puluhan kendaraan, membuat Allena ingin sekali mengamuk di jalanan seperti Hulk yang membanting kendaraan atau benda-benda berat lainnya.Hanya pasrah yang bisa Allena lakukan, berteriak pun tak ada gunanya.Hanya membuat tenaga habis saja.
Peluh membasahi baju sekolah nya,air keringat tak lagi terhitung jatuh membasahi tubuhnya.Seakan berada di dalam neraka saja.
Tanpa sengaja,ekor mata Allena menangkap sebuah mobil dengan kaca mobil terbuka.Sehingga terlihat jelas orang yang ada di dalamnya.
"Bukankah itu_". Hati-hati sekali Allena berucap, hatinya menyangkal tapi pikirannya tetap membenarkan apa yang baru di lihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Aliyy Ibnu Mahmud
bagus thor
2022-08-28
0
Zamzam
lanjut thor
2022-08-13
0