Bab 17 : Kejutan Yang Mengejutkan

Lina berjalan ke arah vodium dan akan memulai pidatonya karena gilirannya sudah tiba saat pemerintah turun dari panggung dan mengakhiri sambutannya. Semua kamera sudah standby dan siap merekam apa yang akan dibicarakan. Hingga ucapan pidato pertengahan miliknya membuat semua kuping para tamu menahan dan mendengarkan info yang mereka dapatkan.

"Saya sangat senang karena bisa mewakili perusahaan Luxury apalagi seharusnya yang berdiri di sini adalah kakak saya yang 8 tahun sudah tiada di dunia ini" ucap Lina sambil memulai akting sedihnya. Sedangkan Perempuan berkacamata hitam itu hanya mengeluarkan senyum smirknya apalagi melihat tingkah laku adiknya ah bukan seharusnya tingkah laku mantan adiknya yang membuat dirinya yang polos harus hancur karena sebuah trik dan tentu saja membuatnya hancur tapi tenang dirinya di sini dan duduk sebagai seseorang yang akan menghancurkan hidup mereka satu persatu dan membuat mereka lebih memilik neraka daripada di dunia ini. Ahhh pasti sangat menyenangkan bukan?

"Munafik" gumam Luna yang masih terdengar oleh telinga Leon yang tajam.

"Apa yang kau bilang?" tanya Leon yang dijawab oleh naikan bahu Luna. Kalau kalian bertanya dimana Joe dan Kevin mereka berdua melakukan tugas mereka masing-masing. Joe yang mencari informasi dengan berbaur dengan lelaki hidung belang yang pastinya sangat mudah baginya. Sedangkan Kevin dengan wajah tampannya dengan mudah mengorek informasi dari sekretaris atau pasangan milik perusahaan orang lain, yang tentu saja cara Kevin diajari oleh Luna.

Leon kembali menatap handphone nya karena dirinya malas mendengar pidato yang sangat membosankan dan membuatnya ingin cepat keluar dari pesta yang tidak menarik sekali.

"Dan jujur saja saya senang sekali mendapatkan kekasih seperti seseorang bernama Leonex Martin yang merupakan pemilik perusahaan terbesar dan menduduki peringkat 1 dan jangan lupakan saya merasa terlindungi karena Kekasih saya yang merupakan pemimpin Klan Singa." lantang Lina membuat semua mata langsung terkejut dan membuat Leon mendinginkan tatapannya. 'Apa yang kau rencanakan Lina'

"Nona Lina bolehkah saya bertanya" ucap Salah satu reporter.

"Tentu saja" anggun Lina.

"Apakah itu benar? masalahnya bukannya pemimpin setiap klan itu sangat tersembunyi dan juga rahasia?" tanya Reporter itu.

"Ya tentu saja benar karena itu saya mohon untuk kalian untuk merestui hubungan kami dan terimakasih atas perhatian kalian, permisi" tutup Lina. Saat Lina turun dari tangga panggung semua orang sudah mengerubungi Lina dan pastinya Leon.

"Astaga Lina kamu makin cantik saja"

"Apa kita bisa bekerja sama?"

banyak lagi pertanyaan dan ajakan dari mereka yang membuat hati Lina senang. Kerja sama? tentu saja dia menerimanya apalagi dengan Leon yang merupakan pemilik Klan Singa pastinya membuat banyak perusahaan menginginkan kerja sama dengannya. Perusahaan mana yang tidak takut saat mendengar nama klan singa. Kelompok kejam dan bahaya di dalam dunia kemiliteran dan mafia yang bisa menggangukan perusahaan dalam hentikan jari dan menaikan perusahaan jika berhubungan dengan mereka.

"Ah pak Leon saya dari perusahaan" belum sempat orang itu memulai ucapannya lampu gantung di atas mereka jatuh. Yang membuat semua orang berteriak dan berlarian keluar. Felix langsung melompat jauh dari tempat duduknya dan memanggil pengawalnya untuk masuk ke dalam acara. Sedangkan Luna sudah memasang earphonenya dan memanggil Joe.

"Ada apa Luna?" tanya Joe yang ada di kamar hotel sambil mencari data di komputer milik pengusaha yang minum ramuan tidurnya.

"Lindungi orang di dekatmu karena kita kedatangan tamu yang tak terduga" dingin Luna sambil melihat ke semua arah dimana banyak orang berlari keluar dan berteriak ketakutan.

"Aku akan turun membantumu"

"tidak usah karena disini ada seseorang yang akan membuat mereka kalah mungkin" ucap Luna lalu mematikan telponnya.

"Lun.. Luna aish dasar" geram Joe dan mempercepat jarinya untuk memecahkan kode dan pastinya membongkar kamera Cctv di aula agar tidak terlalu menyebar.

Sedangkan di aula, terlihat lelaki berbaju hitam menggunakan topengnya sudah menondong pistol mereka ke arah Leon. Sedangkan yang lain mencoba keluar dari ruangan yang sudah berantakan. Felix memundurkan langkahnya dan membisikkan sesuatu ke arah Leon.

"Semua tamu yang di luar sudah aman tetapi aku tidak bisa bisa memasukkan pengawalku" bisik Felix yang sudah memegang pistol miliknya.

"Kenapa?" tanya Leon dingin.

"Mereka memasang bom waktu di sekitar pilar aula" bisik Felix dan melihat sekeliling dimana ternyata masih banyak orang yang belum keluar dan ketakutan, tetapi matanya menatap ke arah wanita yang sedang menguncir rambutnya dan majikan stocking hitamnya.

"Leon, sepertinya aku harus membantu nona manis itu" bisik Felix sambil melihat ke arah Luna. Ya perempuan yang membuatnya tertarik, apalagi sikap dinginnya ahhh sungguh membuat dirinya ingin memiliki perempuan itu. Leon hanya mengacuhkan dan saat Felix ingin melangkahkan kakinya tiba-tiba suara tebak dilepaskan dan sebuah suara teriakan memenuhi ruangan yang terdengar tangisan dan hembusan nafas ketakutan.

"Jika ada yang bergerak maka perempuan ini akan ku tembak!" lantang seorang lelaki yang menggunakan topeng berbeda dengan 20 atau 30 orang di aula itu.

"To... tolong le... lepaskan saya" takut perempuan paruh baya yang baru dibawa dari belakang panggung dan membuat Leon terkejut saat mengetahui perempuan paruh baya yang sedang ditodong pistol itu adalah ibunya sendiri.

"Mom" ucap Leon pelan yang menatap tak percaya. Dan melangkahkan kakinya pelan lalu berhenti saat lelaki itu mulai menodongkan pistol itu ke arah kepala ibunya.

"Apa yang kau lakukan!" teriak Leon.

"Aku hanya memintamu diam dan memenuhi keinginan tuan kami" jawab lelaki bertopeng itu.

"Bila aku tidak mau" dingin Leon yang malah membuat laki-laki itu tertawa terbahak bahak.

"Kalau begitu ucapkan selamat tinggal pada ibumu" tawa lelaki itu hingga sebuah belati menancap ke jantungnya yang membuat lelaki itu terjatuh dan mengeluarkan darah.

Langkah kakinya menggema saat sepatu high heels nya menghentak di lantai marmer itu, ditambah pisau belati yang terikat di lutut putih mulus miliknya. Mata Leon dan Felix terkesiap saat melihat perempuan dingin yang menarik bagi mereka melempar pisau belati yang dibuatan oleh Amerika dan memiliki panjang sekitar 17 cm, dan dilengkapi dengan sarung pisau khusus yang memungkinkan pisau ini dikeluarkan dengan cepat. Dengan Tekstur pegangan LHR combat dibuat dengan bahan yang khusus dimana pisau ini nyaman untuk digenggam.

Ya pisau belati bernama LHR Combat yang sangat tajam dan mengerikan di dunia dengan mulusnya tersimpan di paha miliknya dan meluncur mulus ke jantung lelaki itu. Tetapi tidak hanya itu dirinya mencengkram erat kerah lelaki berbaju hitam dengan topeng emas lainnya yang dari tadi menyembunyikan dirinya.

"Kejutan yang sangat mengejutkan, sekali" dingin perempuan itu lalu melangkahkan kakinya ke arah perempuan paruh baya itu. Dirinya tidak takut dengan belasan pistol yang sedang diarahkan ke arahnya. Langkah kakinya berhenti dan mengunci lelaki yang sedang meringis kesakitan apalagi dirinya tadi menggores pelan pisau belati yang ke leher milik sang empu.

Luna menoleh ke arah perempuan paruh baya yang berada di sampingnya dan sedang ketakutan itu lalu memberikan senyumannya.

"Jangan takut Nyonya saya akan melindungi anda" bisik Luna lalu mengalihkan tatapannya ke arah Leon dan Felix. Tanyanya mengambil pistol dari lelaki yang dibunuh nya dan melemparkannya ke arah Leon sambil mengeluarkan tatapan dingin dan tajamnya.

"Kau bisa menembak bukan?" ucap Luna yang membuat Leon mengeluarkan tatapan membunuhnya dan siap memangsa semua orang yang berani-beraninya muncul dihadapan nya. Felix dengan siap memasukkan pelurunya dan menyiapkan pistol miliknya di kedua tangannya.

"Perempuan yang menyenangkan" gumam Felix lalu mulai menembak semua orang yang menjadi musuh di hadapannya.

"Kejutan yang lumayan" gumam Leon dan menarik pelatuknya. Suara tembakan menggema di ruangan itu semua orang yang ada di sana menutup matanya saat melihat hal yang membuat mereka sangat takuti ya darah berceceran dimana-mana, entah berapa nyawa yang akan hilang di tempat itu.

Hingga sebuah deringan telpon terdengar yang membuat Luna menggores pelan belatinya di leher lelaki yang menjadi sanderanya.

"Angkat" dingin Luna

Terpopuler

Comments

Aisah Aisah

Aisah Aisah

udah lama tak cari2 akhirnya ktmu.pas hamil selalu nunggu lanjutan nya...skrng ank sdh bsr jdi lnjut bca lg.

2023-11-29

0

Sulastry Hutabarat

Sulastry Hutabarat

wahhhhhhh....kereennnn....

2021-04-02

0

PECINTA CEO

PECINTA CEO

luna werewolf ,pasangannya alpa

2021-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Sinopsis
2 Bab 1 : Awal Mula
3 Bab 2 : Perubahan
4 Bab 3 : Sadis
5 Bab 4 : Mantan Sekretaris
6 Bab 5 : Daddy?
7 Bab 6 : Penyesalan
8 Bab 7 : Trending Topik
9 Bab 8 : Peretas
10 Bab 9 : Keluarga Nypole
11 Bab 10 : New Car
12 Bab 11 : Desiran aneh
13 Bab 12 : Teman
14 Bab 13 : Kalah
15 Bab 14 : Takdir
16 Bab 15 : Informasi
17 Bab 16 : Tatapan intimidasi
18 Bab 17 : Kejutan Yang Mengejutkan
19 Bab 18 : Siapa kau?
20 Bab 19 : Boleh Ku Bunuh?
21 Bab 20 : Neva
22 Bab 21 : Bolehkah Kita Berteman?
23 Bab 22 : Nona (1)
24 Bab 23 : Terpaksa dan Ngepaksa
25 Bab 24 : Nona (2)
26 Bab 25 : Rahasia Keluarga Luxury?
27 Bab 26 : Waktu
28 Bab 27 : Kerja Sama
29 Bab 28 : bitch?
30 Bab 29 : I'm Back
31 Bab 30 : Target
32 Bab 31 : Peraturan
33 Bab 32 : Pelatihan
34 Bab 33 : Senapan
35 Bab 34 : Belati
36 Bab 35 : Menyesal lah!
37 Bab 36 : Misi baru
38 Bab 37 : Kewajiban
39 Bab 38 : Motor
40 Bab 39 : Let's get started
41 Bab 40 : Tetesan darah
42 Bab 41 : Hadiah
43 Bab 42 : Menantu
44 Bab 43 : Siaran langsung
45 Bab 44 : Ledakan
46 Bab 45 : Tidak Mungkin!
47 Bab 46 : hot news
48 Bab 47 : Motor kesayangan
49 Bab 48 : Masih kurang!
50 Bab 49 : Menarik
51 Bab 50 : Pertandingan
52 Bab 51 : Erotis
53 Bab 52 : Dejavu
54 Bab 53 : Sandera
55 Bab 54 : Markas
56 Bab 55 : Kode Yang Unik
57 Bab 56 : Isyarat
58 Bab 57 : Pilihan
59 Bab 58 : Memilih
60 Bab 59 : Tidak Akan Tenang
61 Bab 60 : Mimpi buruk
62 Bab 61 : Email
63 Bab 62 : Taman Bermain (1)
64 Bab 63 : Taman Bermain (2)
65 Bab 64 : Taman Bermain (3)
66 Bab 65 : Perasaan
67 Bab 66 : Headlines
68 Bab 67 : Sponsor (1)
69 Bab 68 : Kecurigaan
70 Bab 69 : Sponsor (2)
71 Bab 70 : Sponsor (3)
72 Bab 71 : Salam Kenal
73 Bab 72 : Undangan
74 Bab 73 : Kencan (1)
75 Bab 74 : Curiga
76 Bab 75 : Kencan (2)
77 Bab 76 : Kencan (3)
78 Bab 77 : Tunanganku
79 Bab 78 : Benci
80 Bab 79 : Rencana Baru
81 Bab 80 : Kesempatan
82 Bab 81 : Eksperimen
83 Bab 82 : Selamat Tinggal, Keiga
84 Bab 83 : Potongan Peta
85 Bab 84 : Kartu
86 Bab 85 : Lantai 3
87 Bab 86 : Lantai 5
88 Bab 87 : BINGO
89 Bab 88 : Kekalahan dan Ketahuan
90 Bab 89 : Rambut
91 Bab 90 : Hasil
92 Bab 91 : Kehancuran Sisca (1)
93 Bab 92 : Kehancuran Sisca (2)
94 Bab 93 : Kehancuran Sisca (3)
95 Bab 94 : Kehancuran Sisca (4)
96 Bab 95 : Ketahuan
97 Bab 96 : Penyesalan dan Perasaan
98 Bab 97 : Tidak Kenal
99 Bab 98 : Saling Kenal
100 Bab 99 : Proyek
101 Bab 100 : Ingin Ku Bunuh?
102 Bab 101 : Dia Tunanganku
103 Bab 102 : Ketakutan
104 Bab 103 : Keterkejutan
105 Bab 104 : Ketidaksukaan
106 Bab 105 : Terlalu Berlebihan
107 Bab 106 : Maksud Tersembunyi
108 Bab 107 : Potongan peta II
109 Bab 108 : Qarin Madness
110 Bab 109 : Accident Facts (1)
111 Bab 110 : Accident Facts (2)
112 Bab 111 : Accident Facts (3)
113 Bab 112 : Driver Identity
114 Bab 113 : Malam Penuh Jebakan
115 Bab 114 : Malam Penuh Darah
116 Bab 115 : Malam Penuh Kobaran
117 Bab 116 : Hidup atau Mati (1)
118 Bab 117 : Hidup atau Mati (2)
119 Bab 118 : Hidup atau Mati (3)
120 Bab 119 : Awal Kerja Sama
121 Bab 120 : Memulai Kerja Sama
122 Bab 121 : Mengakhiri Kerja Sama
123 Bab 122 : Pemilik Klan Harimau
124 Bab 123 : Keterlibatan
125 Bab 124 : Awal Kehancuran
126 Bab 125 : Kehancuran (1)
127 Bab 126 : Kehancuran (2)
128 Bab 127 : Kehancuran (3)
129 Bab 128 : Kehancuran (4)
130 Bab 129 : Akhir Kehancuran
131 Bab 130 : Ada Akhir Maka Ada Awal
132 Sinopsis S2 + Info
133 Bab 131 : Keberadaan Yang Terungkap
134 Bab 132 : Pembicaraan Yang Sengit
135 Bab 133 : Kalimat Yang Berbahaya
136 Bab 134 : Tenang Namun Berbahaya
137 Bab 135 : Informasi dan Spekulasi
138 Bab 136 : Informasi Kita Diretas
139 Bab 137 : Keterkejutan Para Tetua (1)
140 Bab 138 : Keterkejutan Para Tetua (2)
141 Bab 139 : Gelar Peluru Pembunuh
142 Bab 140 : Badai Baru Akan Datang
143 Bab 141 : Badai Baru Telah Tiba
144 Bab 142 : Musuh Yang Cukup Kuat
145 Bab 143 : Mencari Informasi Musuh
146 Bab 144 : Kenapa Harus Mereka?
147 Bab 145 : Wahai Permaisuriku
148 Bab 146 : Aku Hanya Menggodamu
149 Bab 147 : Kita Harus Serius
150 Bab 148 : Kembalilah Ke Habitatmu
151 Bab 149 : Mengalihkan Topik Pembicaraan
152 Bab 150 : Lawan Yang Menarik
153 Bab 151 : Pelelangan 5 Tahun Yang Lalu
154 Bab 152 : Kejutan Yang Akan Datang
155 Bab 153 : Permainan Takdir Yang Akan Datang
156 Bab 154 : Kenapa Bisa Kau?
157 Bab 155 : Apa Itu Menyenangkan, Luna?
158 Bab 156 : Apa Terjadi Sesuatu?
159 Bab 157 : Aku Sangat Menyedihkan
160 Bab 158 : Lotus Putih
161 Bab 159 : Rahasia
162 Bab 160 : Damian (1)
163 Bab 161 : Damian (2)
164 Bab 162 : Damian (3)
165 Bab 163 : Pemikiran (1)
166 Bab 164 : Pemikiran (2)
167 Bab 165 : Hubunganku Dengannya
168 Bab 166 : Apa Maksudmu?
169 Bab 167 : Obsesi Yang Dangkal
170 Bab 168 : Tersembunyi
171 Bab 169 : Lama Tidak Bertemu, Sayang.
172 Bab 170 : Dasar Orang Gila!
173 Bab 171 : Ingatan Yang Terlupakan
174 Bab 172: Jalan Yang Sempit(1)
175 Bab 173 : Jalan Yang Sempit (2)
176 Bab 174 : Karung Penuh Misteri (1)
177 Bab 175 : Karung Penuh Misteri (2)
178 Bab 176 : Racun Tak Kasat Mata (1)
179 Bab 177 : Racun Tak Kasat Mata (2)
180 Bab 178 : Seperti Yang Diharapkan
181 Bab 179 : Banyak Hal Terjadi
182 Bab 180 : Mengurus Hal-hal Aneh (1)
183 Bab 181 : Mengurus Hal-hal Aneh (2)
184 Bab 182 : Pertemuan Orang-orang Besar (1)
185 Bab 183 : Pertemuan Orang-orang Besar (2)
186 Bab 184 : Mengurus Hal-hal Aneh (3)
187 Bab 185 : Mengurus Hal-hal Aneh (4)
188 Bab 186 : Mengurus Hal-hal Aneh (5)
189 Bab 187 : Memulai Rencana Besar (1)
190 Bab 188 : Memulai Rencana Besar (2)
191 Bab 189 : Jejak dan Pertempuran (1)
192 Bab 190 : Jejak dan Pertempuran (2)
193 Bab 191 : Jejak dan Pertempuran (3)
194 Bab 192 : Jejak dan Pertempuran (4)
195 Bab 193 : Jejak dan Pertempuran (5)
196 Bab 194 : Jejak dan Pertempuran (6)
197 Bab 195 : Langkah Penuh Romansa (1)
198 Bab 196 : Langkah Penuh Romansa (2)
199 Bab 197 : Langkah Penuh Romansa (3)
200 Bab 198 : Ambisi Yang Tersembunyi (1)
201 Bab 199 : Ambisi Yang Tersembunyi (2)
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Sinopsis
2
Bab 1 : Awal Mula
3
Bab 2 : Perubahan
4
Bab 3 : Sadis
5
Bab 4 : Mantan Sekretaris
6
Bab 5 : Daddy?
7
Bab 6 : Penyesalan
8
Bab 7 : Trending Topik
9
Bab 8 : Peretas
10
Bab 9 : Keluarga Nypole
11
Bab 10 : New Car
12
Bab 11 : Desiran aneh
13
Bab 12 : Teman
14
Bab 13 : Kalah
15
Bab 14 : Takdir
16
Bab 15 : Informasi
17
Bab 16 : Tatapan intimidasi
18
Bab 17 : Kejutan Yang Mengejutkan
19
Bab 18 : Siapa kau?
20
Bab 19 : Boleh Ku Bunuh?
21
Bab 20 : Neva
22
Bab 21 : Bolehkah Kita Berteman?
23
Bab 22 : Nona (1)
24
Bab 23 : Terpaksa dan Ngepaksa
25
Bab 24 : Nona (2)
26
Bab 25 : Rahasia Keluarga Luxury?
27
Bab 26 : Waktu
28
Bab 27 : Kerja Sama
29
Bab 28 : bitch?
30
Bab 29 : I'm Back
31
Bab 30 : Target
32
Bab 31 : Peraturan
33
Bab 32 : Pelatihan
34
Bab 33 : Senapan
35
Bab 34 : Belati
36
Bab 35 : Menyesal lah!
37
Bab 36 : Misi baru
38
Bab 37 : Kewajiban
39
Bab 38 : Motor
40
Bab 39 : Let's get started
41
Bab 40 : Tetesan darah
42
Bab 41 : Hadiah
43
Bab 42 : Menantu
44
Bab 43 : Siaran langsung
45
Bab 44 : Ledakan
46
Bab 45 : Tidak Mungkin!
47
Bab 46 : hot news
48
Bab 47 : Motor kesayangan
49
Bab 48 : Masih kurang!
50
Bab 49 : Menarik
51
Bab 50 : Pertandingan
52
Bab 51 : Erotis
53
Bab 52 : Dejavu
54
Bab 53 : Sandera
55
Bab 54 : Markas
56
Bab 55 : Kode Yang Unik
57
Bab 56 : Isyarat
58
Bab 57 : Pilihan
59
Bab 58 : Memilih
60
Bab 59 : Tidak Akan Tenang
61
Bab 60 : Mimpi buruk
62
Bab 61 : Email
63
Bab 62 : Taman Bermain (1)
64
Bab 63 : Taman Bermain (2)
65
Bab 64 : Taman Bermain (3)
66
Bab 65 : Perasaan
67
Bab 66 : Headlines
68
Bab 67 : Sponsor (1)
69
Bab 68 : Kecurigaan
70
Bab 69 : Sponsor (2)
71
Bab 70 : Sponsor (3)
72
Bab 71 : Salam Kenal
73
Bab 72 : Undangan
74
Bab 73 : Kencan (1)
75
Bab 74 : Curiga
76
Bab 75 : Kencan (2)
77
Bab 76 : Kencan (3)
78
Bab 77 : Tunanganku
79
Bab 78 : Benci
80
Bab 79 : Rencana Baru
81
Bab 80 : Kesempatan
82
Bab 81 : Eksperimen
83
Bab 82 : Selamat Tinggal, Keiga
84
Bab 83 : Potongan Peta
85
Bab 84 : Kartu
86
Bab 85 : Lantai 3
87
Bab 86 : Lantai 5
88
Bab 87 : BINGO
89
Bab 88 : Kekalahan dan Ketahuan
90
Bab 89 : Rambut
91
Bab 90 : Hasil
92
Bab 91 : Kehancuran Sisca (1)
93
Bab 92 : Kehancuran Sisca (2)
94
Bab 93 : Kehancuran Sisca (3)
95
Bab 94 : Kehancuran Sisca (4)
96
Bab 95 : Ketahuan
97
Bab 96 : Penyesalan dan Perasaan
98
Bab 97 : Tidak Kenal
99
Bab 98 : Saling Kenal
100
Bab 99 : Proyek
101
Bab 100 : Ingin Ku Bunuh?
102
Bab 101 : Dia Tunanganku
103
Bab 102 : Ketakutan
104
Bab 103 : Keterkejutan
105
Bab 104 : Ketidaksukaan
106
Bab 105 : Terlalu Berlebihan
107
Bab 106 : Maksud Tersembunyi
108
Bab 107 : Potongan peta II
109
Bab 108 : Qarin Madness
110
Bab 109 : Accident Facts (1)
111
Bab 110 : Accident Facts (2)
112
Bab 111 : Accident Facts (3)
113
Bab 112 : Driver Identity
114
Bab 113 : Malam Penuh Jebakan
115
Bab 114 : Malam Penuh Darah
116
Bab 115 : Malam Penuh Kobaran
117
Bab 116 : Hidup atau Mati (1)
118
Bab 117 : Hidup atau Mati (2)
119
Bab 118 : Hidup atau Mati (3)
120
Bab 119 : Awal Kerja Sama
121
Bab 120 : Memulai Kerja Sama
122
Bab 121 : Mengakhiri Kerja Sama
123
Bab 122 : Pemilik Klan Harimau
124
Bab 123 : Keterlibatan
125
Bab 124 : Awal Kehancuran
126
Bab 125 : Kehancuran (1)
127
Bab 126 : Kehancuran (2)
128
Bab 127 : Kehancuran (3)
129
Bab 128 : Kehancuran (4)
130
Bab 129 : Akhir Kehancuran
131
Bab 130 : Ada Akhir Maka Ada Awal
132
Sinopsis S2 + Info
133
Bab 131 : Keberadaan Yang Terungkap
134
Bab 132 : Pembicaraan Yang Sengit
135
Bab 133 : Kalimat Yang Berbahaya
136
Bab 134 : Tenang Namun Berbahaya
137
Bab 135 : Informasi dan Spekulasi
138
Bab 136 : Informasi Kita Diretas
139
Bab 137 : Keterkejutan Para Tetua (1)
140
Bab 138 : Keterkejutan Para Tetua (2)
141
Bab 139 : Gelar Peluru Pembunuh
142
Bab 140 : Badai Baru Akan Datang
143
Bab 141 : Badai Baru Telah Tiba
144
Bab 142 : Musuh Yang Cukup Kuat
145
Bab 143 : Mencari Informasi Musuh
146
Bab 144 : Kenapa Harus Mereka?
147
Bab 145 : Wahai Permaisuriku
148
Bab 146 : Aku Hanya Menggodamu
149
Bab 147 : Kita Harus Serius
150
Bab 148 : Kembalilah Ke Habitatmu
151
Bab 149 : Mengalihkan Topik Pembicaraan
152
Bab 150 : Lawan Yang Menarik
153
Bab 151 : Pelelangan 5 Tahun Yang Lalu
154
Bab 152 : Kejutan Yang Akan Datang
155
Bab 153 : Permainan Takdir Yang Akan Datang
156
Bab 154 : Kenapa Bisa Kau?
157
Bab 155 : Apa Itu Menyenangkan, Luna?
158
Bab 156 : Apa Terjadi Sesuatu?
159
Bab 157 : Aku Sangat Menyedihkan
160
Bab 158 : Lotus Putih
161
Bab 159 : Rahasia
162
Bab 160 : Damian (1)
163
Bab 161 : Damian (2)
164
Bab 162 : Damian (3)
165
Bab 163 : Pemikiran (1)
166
Bab 164 : Pemikiran (2)
167
Bab 165 : Hubunganku Dengannya
168
Bab 166 : Apa Maksudmu?
169
Bab 167 : Obsesi Yang Dangkal
170
Bab 168 : Tersembunyi
171
Bab 169 : Lama Tidak Bertemu, Sayang.
172
Bab 170 : Dasar Orang Gila!
173
Bab 171 : Ingatan Yang Terlupakan
174
Bab 172: Jalan Yang Sempit(1)
175
Bab 173 : Jalan Yang Sempit (2)
176
Bab 174 : Karung Penuh Misteri (1)
177
Bab 175 : Karung Penuh Misteri (2)
178
Bab 176 : Racun Tak Kasat Mata (1)
179
Bab 177 : Racun Tak Kasat Mata (2)
180
Bab 178 : Seperti Yang Diharapkan
181
Bab 179 : Banyak Hal Terjadi
182
Bab 180 : Mengurus Hal-hal Aneh (1)
183
Bab 181 : Mengurus Hal-hal Aneh (2)
184
Bab 182 : Pertemuan Orang-orang Besar (1)
185
Bab 183 : Pertemuan Orang-orang Besar (2)
186
Bab 184 : Mengurus Hal-hal Aneh (3)
187
Bab 185 : Mengurus Hal-hal Aneh (4)
188
Bab 186 : Mengurus Hal-hal Aneh (5)
189
Bab 187 : Memulai Rencana Besar (1)
190
Bab 188 : Memulai Rencana Besar (2)
191
Bab 189 : Jejak dan Pertempuran (1)
192
Bab 190 : Jejak dan Pertempuran (2)
193
Bab 191 : Jejak dan Pertempuran (3)
194
Bab 192 : Jejak dan Pertempuran (4)
195
Bab 193 : Jejak dan Pertempuran (5)
196
Bab 194 : Jejak dan Pertempuran (6)
197
Bab 195 : Langkah Penuh Romansa (1)
198
Bab 196 : Langkah Penuh Romansa (2)
199
Bab 197 : Langkah Penuh Romansa (3)
200
Bab 198 : Ambisi Yang Tersembunyi (1)
201
Bab 199 : Ambisi Yang Tersembunyi (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!