Mobil baru itu adalah kado dari sang ibu saat ulang tahunnya yang hari ini baru diselesaikan. Ya mobil Jaguar XJ itu merupakan Mobil buatan Inggris yang keseluruhan kacanya adalah antipeluru. Mobil tersebut dilengkapi pelindung kelas satu. Atapnya terbuat dari titanium sehingga aman jika dilontarkan granat oleh pihak musuh. Navigasi satelit terintegrasi dengan sempurna sehingga pesan dapat terkirim untuk menginformasikan jika mobil dan penumpang dalam kondisi bahaya. Untuk itu tak jarang orang penting di Inggris memanfaatkan mobil tersebut untuk keamanan yang membuat sang ibu membelikan mobil itu untuk Luna, dengan sedikit modifikasi dari sang ibu yaitu tempat peletakan senjata tersembunyi di bawah jok kursi. Membuat mobil ini sangat sulit didapatkan dan harganya yang sangat mahal.
Francis memilih warna putih untuk mobil itu membuat mobil itu terlihat elegan dan indah walaupun sebenarnya penuh dengan bahaya.
"Aku akan mencobanya jadi kau yang supir dulu" ucap Luna yang membuat Rangga hanya bisa menerima apa adanya. Beberapa tentara sudah menyiapkan senapan dan pistol mereka untuk menguji coba yang pastinya membuat semua orang berkumpul dan melihat di titik aman yang sudah disiapkan. Navin dan Laura yang sedang bertengkar karena hasil buruan berjalan mendekati kerumunan dan tentu saja mereka takjub saat melihat aksi sang ibu.
Dor** Dor ** Dor**
peluru ditembakkan ke arah mobil yang bergerak itu untuk menguji kecepatan dan ketahanan. Rangga membanting stir ke arah kiri agar tidak terkena setiap peluru sedangkan Luna sudah mengambil senjata api yang di simpan di bawah jok.
Senjata api dengan nama FN Fal itu melesat
dalam kurun waktu 1 menit, senapan mesin ini mampu melesatkan 700 butir peluru. Luna mulai menarik pelatuk dan menembak semua lawannya, hingga waktu uji nyoba pun berhenti. Ya Luna berhasil mengalahkan lawannya dan menguji coba mobil itu dan tentu saja hasilnya tidak ada gesekan dan lecetan di mobil itu.
"Mobil Baru ini sangat luar biasa!" teriak Luna yang sudah keluar sambil memegang senapan api FN Fal miliknya. Sedangkan Rangga hanya bisa melap keringat yang bercucuran di kepala karena dia harus fokus untuk mengendarai mobil itu.
Semua mata merasa kagum dan takjub saat melihat keberanian dari Luna perempuan yang mungkin akan dianggap lemah tapi saat mengetahui kenyataan nya melebihi ekspektasi. Sebuah sodokan kagum dan tepuk tangan bergemuruh di sana saat melihat aksi kedua keturunan dari keluarga Nypole. Navin dan Laura berlari ke arah sang ibu dan memeluk ibunya semangat.
"Mom tadi keren" ucap Navin yang membuat Luna tersenyum ke arah anaknya.
"Jadi ini mobilnya mom, dan juga kapan mom kita mempelajari nya" semangat Laura yang membuat Luna hanya bisa terkekeh melihat sikap kedua anaknya yang sangat semangat.
"Tunggu nanti dan juga terima kasih karena kalian sudah lahir di hidup ini" ujar Luna yang menamakan tinggi tubuhnya dengan kedua anaknya. Ya kado itu adalah keinginan yang diharapkan nya dan dikabulkan oleh sang ibu. Mobil yang akan melindungi keluarga kecil mereka dalam bahaya yang akan datang saat pembalasan dendam itu sudah bertambah sengit.
"Tentu saja mom, kami sangat sangat sayang mom" semangat Laura sambil memeluk sang ibu erat.
"Aku juga" ucap Navin yang ikut memeluk erat sang ibu dan adik semata wayangnya itu. Rangga memerintahkan anak buahnya untuk mengistirahatkan semua tentara dan memulai latihan jam 8.00 pm.
Di tempat Istirahat~
Luna, Navin, Laura dan Rangga sedang mengistirahatkan tubuh mereka ditemani makan malam yang sudah siap disajikan di atas meja pelatihan.
"Dek, apa kamu sudah memastikan semuanya" tanya Rangga sambil menyesap kopinya.
"Aku sudah memastikannya kak dan memantapkan keinginanku untuk melawan mereka" jawab Luna.
"Uncle jangan khawatir ada aku dan kak Navin yang akan menjaga Mom" ucap Laura sambil membawa daging panggang hasil buruan miliknya dan sang kakak.
"Kau memang keponakan Uncle yang paling baik tidak seperti laki-laki di belakangmu itu" sindir Rangga kepada Navin yang hanya didiamkan oleh Navin.
"Paman seperti anak kecil saja" sindir Navin sambil meminta dipangku oleh sang ibu.
"Kak aku mau sama Mom" protes Laura yang hanya di didiamkan oleh Navin yang sedang duduk di pangkuan Luna.
"Sudah-sudah Laura kamu dipangku sama Uncle Rangga dulu" ucap Luna yangau tidak mau harus diterimanya. Rangga langsung memangku Luna di atas pahanya dan melanjutkan pembicaraan mereka yang sempat tertunda.
"Jadi apa yang akan kamu lakukan dengan perusahaan mu yang sudah memasuki peringkat 5 besar itu" tanya Rangga ke arah Luna.
"Tentu saja aku harus menaikan peringkat perusahaan kita hingga menduduki peringkat satu atau dua. Setelah itu aku akan mencoba bekerja sama dengan perusahaan Luxury untuk menyelesaikan proyek yang tentu saja nominalnya besar, setelah itu aku akan membuat dia merugikan perusahaan dan dia akan membayar denda yang pastinya cukup merogoh kocek" jawab Luna panjang lebar.
"Ribet" ucap Navin tiba-tiba.
"ehh memang rencana apa bagimu yang tidak ribet?" tanya Laura karena menurut otak encernya itu sudah cukup merugikan perusahaan Luxury dan menguntungkan perusahaan ibunya.
"Kenapa mom tidak menerima undangan perusahaan lalu memikat hati Daddy agar Daddy membatalkan pertunangan dan membatalkan kerja samanya dengan perusahaan Luxury" jawab Navin dengan jelas.
"Artinya sekali dayung dua pulau terlampaui" ucap Rangga sambil memikirkan kata-kata Navin yang ada benarnya.
"Rencana yang bagus dan itu lumayan loh Mom" ucap Laura semangat dengan rencana kakaknya.
"Tidak!" teriak Luna yang membuat Navin dan Laura terkejut dengan suara penolakan sang ibu.
"Luna jangan berteriak kau menakiti mereka berdua" tegas Rangga saat melihat Navin dan Laura langsung turun dari pangkuan mereka.
"Navin, Laura kalian kembali ke tempat parkir dan masuk ke dalam mobil dulu, Momymu akan menyusul kalian paham" lanjut Rangga yang membuat Navin dan Laura berjalan menjauh dari tempat itu.
"Maaf kak" ucap Luna sambil memegangi kepalanya.
"Apa kau masih belum melupakannya?" tanya Rangga kepada Luna.
"Aku sudah melupakannya kak" jawab Luna sambil menundukkan kepalanya.
"Jadi kenapa kamu menolaknya dan berteriak" tanya Rangga memastikan membuat Luna hanya bisa mengembuskan nafasnya pelan.
"Aku hanya tidak bisa menerima rencana yang mungkin bagus bagi kedua anakku tapi tidak untukku" jawab Luna tegas.
"Memang kenapa?" ucap Rangga.
"Karena aku tidak ingin dia tau bahwa aku adalah mantan sekretaris yang merupakan mantan kekasih nya dan juga aku tidak ingin dia mengetahui bahwa kedua anakku adalah anak dari peristiwa itu!" jawab Luna pasrah, jujur dia takut kehilangan kedua anak nya dan dia juga takut semua rencana yang dia susun hancur karena lelaki yang membuatnya dipermalukan di hadapan orang-orang kantor dulu.
"Baiklah tidak usah dipikirkan lagi lebih baik kau pulang dan beristirahat ini sudah malam besok kau lemburkan" ucap Rangga kepada adik semata wayangnya dia tau adiknya masih mengingat semua hal dulu yang membuat hati adiknya tidak menentu akan lelaki itu.
"Terima kasih kak, kalau begitu aku pergi dulu" ucap Luna dan berjalan ke arah tempat parkir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Risma Karisma
padahal ini novel bagus ya tapi yg like dikit kalo baca sambil like napa biar yg nulis semngat
2023-01-12
1
Sulastry Hutabarat
Laki2 yg suka main tangan namanya BANCI
2021-04-02
0
Chia
typo nya ya lorddd bbyk bgt🙈🙈🙈
2021-02-27
0