Di dalam pesta itu terlihat semua kamera siap menyoroti semua undangan yang merupakan 20 perusahaan terbesar dan tentu saja dengan keamanan dimana-mana. Semua mata melihat kedatangan ketiga orang yang memiliki aura yang tentu saja sangat luar biasa. Siapa lagi kalau bukan Luna Nypole pemilik perusahaan Nypole yang dalam kurun waktu seminggu sudah mampu memasukkan perusahaan nya ke dalam peringat 3 besar ditemani oleh sekretarisnya Kevin dan perempuan misterius dengan balutan dress pendek selutut yang mengembang tapi jangan lupakan warna hitam mereka yang membuat setiap tatapan mereka selalu memiliki aura intimidasi.
"Selamat datang Nyonya Nypole saya senang anda bisa memenuhi undangan dari perusahaan saya" sapa seorang laki-laki paruh baya yang sangat dikenal oleh Luna.
"Ah tentu saja saya akan datang ke acara penting ini" smirk Luna sambil menatap tajam lelaki yang merupakan ayah kandungnya. 'Senang bertemu denganmu pak tua' batin Luna.
"Kalau begitu silahkan nikmati pestanya dan juga apa saya boleh bertanya?" ucap Reno Luxury
"Silahkan" dingin Luna karena jujur saja dirinya tidak ingin lama-lama dipesta yang ada keluarga ah salah mantan keluarganya ini.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Reno yang membuat Luna memulai aktingnya.
"Mungkin anda salah orang karena saya baru disini dan telah lama menetap di luar negeri" jawab Luna dingin sambil mengeluarkan tatapan intimidasi nya.
"Nona saya sudah menemukan tempat duduk kita" sopan Kevin.
"permisi" senyum Joe lalu menarik tangan Luna.
"Apa kau gila orang tua itu sudah ketakutan" bisik Joe.
"Apa aku harus peduli" datar Luna lalu berjalan ke arah tempat duduknya. Sedangkan di tempat lain Lina berjalan ke arah ayahnya yang menarik nafas pelan.
"Ada apa Dad?" tanya Lina sambil melihat ekspresi arah penglihatan ayahnya
"tidak apa-apa" jawab Reno.
"Oh ya dad semuanya sudah siap" senyum Lina.
"Bagus kamu yang akan mengumumkannya kan?" tanya Reno memastikan.
"tentu saja, ini kan kejutan yang akan membuat semua perusahaan takluk dengan kita dan pastinya sangat mengejutkan semua pihak" semangat Lina. Reno dan Lina berjalan ke arah belakang panggung dan menyiapkan acara pembukaan dan tentu saja acara inti yang akan menggemparkan dunia.
Sedangkan di pintu utama terlihat seorang laki-laki dengan jas hitamnya berjalan memasuki ruangan aula itu. Semua kamera menyorot setiap langkah kaki tegasnya. Tatapan tidak sukanya sangat terlihat di matanya.
"Kenapa aku harus ada di pesta yang membosankan ini" pikir lelaki itu apalagi dirinya dipaksa oleh ibunya karena ini adalah acara dari tunangannya tunggu tunangan yang bahkan dirinya tidak anggap. Apa semua perempuan zaman sekarang sangat tidak tau malu? jujur aku sangat jijik melihat sikap centil dan manja yang membuatku ingin muntah tapi jika bukan ibuku dan jika saja aku adalah anak durhaka maka perusahaan itu akan hancur dalam sekali hentikan jariku.
"Tuan Leon tempat duduk anda berada di sana" sopan seorang Butler yang diangguki oleh Leon. Tentu saja lelaki yang dipaksa oleh ibunya itu adalah Leonex Martin. Lelaki yang masih menduduki peringkat 1 perusahaan terbesar di dunia itu dengan rambut klimaksnya dan tentu saja jam channel hitam pengeluaran terbaru sudah ada di genggaman tangan perkasanya.
Langkah kaki itu berhenti di sebuah meja bundar yang sudah di isi oleh pemilik perusahaan yang sedang menduduki peringkat 2 dan 3 itu.
"Seperti biasanya kau terlibat bung" ucap lelaki berjas putih itu yang sudah berdiri dari tempat duduknya dan memeluk lelaki yang merupakan rival abadinya.
"Apa kau menikah hari ini?" tanya Leon.
"Ayolah berjas putih bukan berarti menikah paham" jawab Felix yang merupakan pemilik perusahaan terbesar kedua di dunia.
"Apa ini orang baru yang akan diundur dari kedudukan nya sebentar lagi" dingin Leon sambil melihat dari atas sampai bawah penampilan perempuan yang sedang memakai kacamata hitam dan memainkan handphone nya.
Sedangkan Felix hanya tertawa kecil saat mendengar ucapan rivalnya ini. Tentu saja peringkat 3 dalam satu bulan saja bisa berubah-ubah dan tidak pernah tetap yang membuat setiap pertemuan pasti kursi peringkat ketiga selalu berganti-ganti orang yang menduduki nya.
"Jangan dibawa ke hati ya nona" sopan Felix kepada perempuan yang dari tadi membuatnya kutu buku. Entahlah perempuan ini satu-satunya yang membuat dirinya terdiam dan tidak membicarakan apapun. Saat dia mengajak mengobrol dirinya seperti berbicara dengan batu dan pasti kalian tau batu itu kalau diajak ngomong seperti apa ya seperti perempuan yang membuatnya tertarik.
"Oh ya bukannya perusahaan kalian yang sedang menjadi pemberitaan besar-besaran" ucap Leon sambil menatap perempuan di hadapannya.
"Hei aku bicara denganmu" dingin Leon yang membuat Felix berdehem pelan.
"Dia memang dari tadi seperti itu" bisik Felix yang membuat Leon menahan emosi yang pastinya tidak visa
"Apa kau tuli" emosi Leon yang membuat perempuan itu mematikan teleponnya dan mendorong kursinya pelan lalu berdiri di hadapan lelaki yang sangat menggangu dirinya.
Tangannya yang lembut dan putih memegang kacamata hitamnya dan melepasnya pelan. Mata biru yang mengintimidasi dan senyuman smirknya yang menghias di wajahnya membuat kedua laki-laki itu tertegun saat melihat mukanya.
"Ya perusahaan saya masuk 3 besar" jawab perempuan itu sambil tersenyum Smirk.
"Dan saya Luna Nypole yang akan meningkatkan perusahaan lalu menurunkan anda tuan Leon dan juga senang bertemu dengan anda, kembali" ucap Luna sambil tersenyum ke arah lelaki yang masih terkejut.
"Kamu bukannya" ucap Leon terkejut saat melihat wajah perempuan yang dia temui di restoran beberapa hari yang lalu.
"Ya saya dan juga untuk anda tuan Felix senang bertemu dengan anda dan juga jaga kesehatan anda kali saja nanti kena penyakit jantung mendadak" ucap Luna ditambah kedipan matanya dan dirinya langsung kembali memakai kacamata hitamnya, sambil duduk kembali dan membuka handphone nya.
'Cantik dan Dingin, hmm menarik' pikir Felix sambil menatap perempuan dihadapan ah salah disampingnya ini.
'Kenapa dia disini dan juga perasaan apa ini kenapa kita sepertinya pernah saling kenal' pikir Leon sambil menatap perempuan yang memiliki nama depan yang sama dengan mantan kekasih yang merupakan sekretaris nya dulu.
Sedangkan di tempat lain seorang wanita mengcekram erat gaun hijau tosca nya sambil melihat kekasihnya sedang menatap perempuan ****** yang akan dia hancurkan saat dia sudah selesai pidato.
"Awas saja kau ******" geram perempuan itu sambil menatap pemandangan yang membuat emosinya naik.
"Sayang apa yang kau lihat?" tanya perempuan paruh baya itu.
"Tidak ada Mommy hanya melihat sebuah parasit yang akan ku hancurkan" jawab perempuan itu.
"Ingat bila kau mau mommy menghancurkan nya mommy akan membantumu dan tenang saja mommy ada untuk mu" senyum perempuan paruh baya itu sambil mengelus lembut tangan anak perempuan yang sangat dia sayangi.
"Lina, tamu penting kita ah bukan pemerintah sudah datang" ucap Reno. Ya dia Reno dan perempuan paruh baya itu adalah Melli Luxury.
"Semuanya juga sudah siap sayang" ucap Melli yang membuat Lina tersenyum senang. 'Ahhh hari ini akan menjadi hari yang membahagiakan' batin Lina senang.
🔫 Besok akan up bab 17 jadi sabar yaa dan maaf bila telat karena saya sebentar lagi menghadapi ujian. Gomenasai
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Netty S
setuju salah satu coment yang d atas,,kenap wajhnya ga d kenali,,apa Krn make up yg max atau operasi plastik????!!!
2021-03-23
1
Sondangcesilia Siregar
Emang nya luna berubah total ya thor koq bpk kandungnya aja gk bs kenalin putrinya
2021-02-25
0
PECINTA CEO
luna wajahnya tak dikenali apa operasi plastik ya???? jawab dong thor
2021-02-08
0