Di dalam mobil~
Navin dan Laura sedang memikirkan ucapan mereka, karena ucapan mereka mungkin membuat sang ibu merasakan desiran aneh.
"Apa aku salah bicara ya kak?" tanya Laura sambil memegang rambutnya.
"Entahlah, mungkin saja aku"ujar Navin yang masih senantiasa melihat keluar jendela.
"Apa mom tidak ingin bersama ayah ya jadi mom berteriak seperti itu" ucap Laura sambil mengingat teriakan penolakan dari sang ibu.
"Mungkin saja" jawab Navin.
"Tapi kak kalau mungkin kita tidak akan pernah menyatu dengan ayah dan keluarga kita tidak pernah sesempurna keluarga lain dong" oceh Laura ke arah Navin.
"Laura memang kau pikir kamu saja yang ingin aku juga, tapi ingat tujuan kita menjadi kuat karena apa?!" tegas Navin yang membuat Laura terdiam dengan ucapan milik sang kakak. Ya tujuan mereka menjadi kuat adalah karena mereka ingin melindungi ibu mereka dan menjaga ibu mereka agar selalu bersama mereka berdua. Walau keinginan mereka bersama ayah kandung sangat kuat tapi perasaan ibu mereka mungkin akan sangat terluka yang membuat Navin dan Laura harus berpikir sisi positif dan sisi negatif dari semua perkataan dan tindakan mereka.
"Kau benar kak" gumam Laura hingga suara pintu mobil berbunyi dan terlihat Luna sudah datang ke tempat mereka.
"Tumben diam" ucap Luna masuk ke dalam mobil.
"Kesambet hantu dia,mom" sindir Navin ke arah Laura
"Enak aja gini gini bidadari yang Nyambet bukan hantu ya" bantah Laura yang membuat Luna hanya bisa terkekeh melihat sikap kedua anaknya.
"Jangan dipikirkan apa yang telah terjadi tadi" ucap Luna yang sudah mengehentikan tawa kecilnya.
"mom hanya ingin kalian merasa senang dan tidak perlu memikirkan perasaan mom" lanjut Luna sambil menatap ke arah mereka melewati spion dalam mobil.
"Tapi mom" ucap Navin yang langsung dipotong oleh Luna.
"Vin, mom tau kalian ingin apa tapi maaf bila mom akan menyakiti perasaan kalian" ujar Luna sambil menyalakan mesin mobilnya. Jujur dirinya ingin mengabulkan keinginan kedua anaknya tetapi bila dia masih memegang teguh perasaan nya mungkin saja dia tidak akan bisa membalaskan dendamnya ini.
"Tapi mom bila mom membuat perasaan kami terluka terus apa bedanya dengan kami yang mulai perasaan mom karena menyinggung soal Daddy" jelas Laura dengan ucapan Luna.
"Karena apa yang kalian lakukan bukanlah kesalahan kaliam tapi ini adalah kesalahan mom yang mengikut campurkan kalian dalam kesalahan yang mom buat dulu" jawab Luna ada suara sendu di penjalasannya walau dia mengucapkannya tegas tapi jujur nada sendu dalam ucapannya masih terasa di dekat mereka.
"Sudahlah dari pada berdebat lebih baik kita pulang dan tidur bukannya Mom besok bakal ada rapat penting dan juga Laura besok kan kita akan ikut om Rangga jalan-jalan" ucap Navin menghentikan sahut menyahut Luna dan Laura.
"Oh ya kau benar kalau begitu mari kita berangkat" ucap Luna dan memacu mobilnya ke luar dari tempat latihan. Sedangkan Laura hanya diam sambil melihat ke arah luar jendela mobil. Navin mendekat ke arah adik perempuan satu-satunya dan memegang tangannya lembut.
'Tidak papa semuanya akan baik-baik saja' senyum Navin yang membuat Laura tau semua yang akan terjadi akan baik-baik saja jika dia percaya kepada ibunya untuk semua hal yang akan mereka lakukan ke depannya.
Ke Esokan Harinya~
Luna sudah memulai rapat dengan perusahaan lain dengan lancar dan baik. Yang tentu saja hasilnya sangat memuaskan. Semua rapat mendapatkan hasil yang meyakinkan dari perusahaan yang bekerja sama dengan mereka, membuat perusahaan Nypole meningkat drastis dan menaiki tangga perusahaan yang maju dan memasuki peringkat 5 besar.
"Baiklah terima kasih atas kerja samanya" ucap Luna menyelesaikan rapatnya dengan semua atasan yang tentu saja sudah mengikuti aturannya. Semua karyawan sudah keluar dari ruangan itu dan menyisakan sekretaris miliknya yaitu Kevin.
"Nona ada sebuah undangan yang baru saja diantar oleh perusahaan Luxury" ucap Kevin sopan.
"Luxury?" bingung Luna. 'Apa yang mereka pikirkan' pikir Luna dalam hatinya.
"Ya nona mereka ingin mengundang anda ke perjamuan khusus perusahaan yang sedang naik daun" jelas Kevin.
"Maksudmu pertemuan perusahaan yang termasuk 10 besar atau 5 besar?" dingin Luna ke arah Kevin.
"Itu nona 20 besar karena presiden yang mensponsori acara ini" gugup Kevin saat merasakan tatapan dingin milik Luna.
"Baiklah kalau begitu kau bisa pergi duluan" usir Luna.
"Tapi nona" gugup Kevin
"Aku akan kembali ada yang harus ku urus jadi biarkan ruang rapat ini kosong" tegas Luna yang langsung diangguki oleh Kevin. Setelah Kevin pergi Luna langsung menekan beberapa angka di handphonenya dan berjalan ke arah jendela kaca ruangan itu.
Kring** Kring**
"Halo" ucap lelaki itu.
"Jangan lupa antarkan mobil baru itu ke mansion ada yang harus ku lakukan" tegas Luna.
"Apa ada yang lain?" tanya lelaki itu.
"Tidak ada dan juga nanti akan ku jelaskan sisanya kepadamu,kak" ucap Luna lalu mematikan teleponnya. Ya lelaki itu adalah kakak satu-satunya Rangga Nypole.
Di Tempat Lain~
Rangga, Navin dan Laura sedang berlomba halang rintang yang ada di tempat permainan hingga sebuah telpon menghentikan permainan mereka. Rangga mengangkat telpon yang tertata nama adik kecil kesayangannya itu.
"Halo" ucap Rangga mengawali percakapan.
"Jangan lupa antarkan mobil baru itu ke mansion ada yang harus ku lakukan" tegas adiknya kepada Rangga. Dia tau pasti ada sebuah urusan yang mengharuskan adik semata wayangnya itu untuk menggunakan mobil yang diberikan oleh sang ibu kemarin. Jujur saja dia ingin bertanya kepada sang adiknya tapi dia tau adiknya sedang dalam mood yang kurang pas di saat seperti ini.
"Apa ada yang lain?" tanya Rangga lanjut.
"Tidak ada dan juga nanti akan ku jelaskan sisanya kepadamu,kak" ucap Luna lalu mematikan teleponnya secara sepihak. Rangga menarik nafas lega mendengar Luna akan menjelaskan perintahnya itu.
Navin dan Laura menatap aneh om nya itu dan memulai pertanyaan mereka.
"Ada apa, uncle?" tanya Navin kepada Rangga.
"Biasa Mommy kalian minta dibawakan mobil baru itu" ucap Rangga sambil mengangkat Navin dan memangku nya di atas paha miliknya.
"Tumben mom minta biasanya mom akan mengambilnya sendiri dan tidak merepotkan orang" oceh Laura sambil duduk di samping kedua orang yang disayanginya itu.
"Mendesak?" tanya Navin memastikan.
"Mungkin, dan juga ada apa dengan kalian tumben bertanya banyak hal tentang mommy kalian" kepo Rangga dengan sikap kedua keponakan nya itu.
"Tidak ada hanya memikirkan sesuatu hal" ucap Navin irit.
"Ya dan juga kenapa kita tidak melanjutkan permainan kita dari pada mengobrol hal yang akan kita ketahui nanti" ucap Laura panjang lebar. Mereka bertiga melanjutkan permainan halang rintang mereka yang merupakan permainan yang melatih ketangkasan Navin dan Laura saat melakukan aksinya bersama sang ibu nanti.
Sedangkan Di Tempat Lain~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
jeli
author hebat yh jenis senapang. dan mobil author pun tau
2021-05-24
0
Netty S
ceritanya kereeeeeennnn tp maaf thoorr ada beberapa typo d beberapa part,,
2021-03-23
0
Sondangcesilia Siregar
Makin seru
2021-02-25
0