Luna sedang berjalan memasuki lobby perusahaan yang sebentar lagi akan menjadi milik dirinya. Semua tatapan menuju ke arah dirinya. Aura berwibawa terlihat sangat pas dengan dirinya. Langkah kakinya menuju tepat ke arah lift hingga sebuah tangan mengentikan tangannya untuk menekan lantai no yang ingin dia datangi.
"Mohon maaf nona, kantor ini tidak menerima seorang wanita malam" ucap Wanita itu dengan menatap tajam setiap lekuk tubuh Luna yang merupakan impian semua penglihatnya.
"Apa kau sedang menyindir diriku" dingin Luna sambil menatap dari atas hingga bawah perempuan itu.
"Saya hanya melakukan tugas saya untuk menjauhkan semua wanita peganggu yang sering menggoda CEO kami" jawabnya tak kalah. Membuat Luna menekan beberapa nomor yang ada di handphonenya.
"Aku sudah di lobby, cepat turun" ucap Luna dan langsung mematikan teleponnya.
"Tolong nona angkat kaki dari perusahaan kami ini" ujar perempuan itu lagi dan lagi. Hingga suara lift sebelah kanan berdenting dan terlihat seorang laki-laki berkacamata bergegas memberi hormat.
"Maafkan saya Nona tidak menjemput anda, dipakaikan lewat sini Nona" hormat Lelaki itu dan mempersilahkan Luna untuk masuk ke dalam lift khusus. Saat berjalan ke arah lift itu Luna memberikan senyuman smirknya dan menepuk lembut bahu resepsionis itu.
"Oh ya perkenalkan namaku Luna Nypole, pewaris dan tentu saja pemilik baru perusahaanmu ini" smirk Luna dan masuk ke dalam lift disusul oleh sekretaris milik sang kakak. Resepsionis itu langsung meringsut ke bawah lantai kakinya kemah apalagi saat mendengar penjelasan perempuan itu.
Ting**
Lift itu berhenti tepat dilantai 25 tempatnya bekerja. Luna memasuki interior ruangan yang tentu saja sangat bernuansa laki-laki,
"maaf nona sa..saya tidak Menganti interior nya" gagap laki-laki itu.
"Tidak perlu diganti ini cukup bagus, dan juga siapa namamu" tanya Luna sambil mengitari setiap sudut ruangan miliknya.
"Na..nama saya Kevin" gagap lelaki itu.
"Baiklah Kevin bawakan semua data nama nama karyawan yang ada di perusahaan ini dan kalau bisa perintahkan semua karyawan untuk berkempul di aula" tegas Luna yang langsung diangguki oleh Kevin.
Luna Pov~
tidak berapa lama Kevin sudah membawakan map yang berisi nama nama karyawan di perusahaan milikku. Sementara Kevin memberitahukan pengumuman yang ku perintahkan aku mencatat setiap nama yang akan aku usir dari perusahaan ku.
Apa-apaan mereka jangan mereka kira aku sama dengan kakakku hingga diriku tidak tau semua kebusukan mereka.
Author Pov~
Cyla dan Kevin sudah sampai di aula perusahaan dan terlihat semua karyawan sudah berkumpul. Luna manaiki panggung dan membacakan pidato kedatangan dan pemberitahuan dirinya hingga sampai ke titik puncak acara tersebut.
"Nama yang aku sebutkan diharapkan untuk keluar dari aula ini dan menunggu di luar aura untuk yang tidak ku sebutkan namanya diharapkan untung diam ditempat" Senyum Luna yang membuatnya merasakan rasa tegang, ya Luna bukan memberikan senyum yang manis tetapi senyum yang mengerikan. Senyuman yang menggambarkan bila kalian terus manatapnya mungkin nyawa kalian akan langsung hilang tanpa jejak.
Setiap nama diucapkan oleh Kevin yang merupakan Sekretarisnya, hingga buku itu tertutup dan tersisa 25 karyawan yang masih ada di dalam aula.
Sebuah senyuman terukir sangat manis seperti membawa kabar baik untuk semua yang ada di situ tapi sayangnya hatinya kejam bak iblis.
"Selamat kepada kalian semua yang telah melakukan banyak kesalahan di perusahaan ini. Semoga kalian bisa mencari pekerjaan yang lebih layak selain di perusahaan ini" ucap Luna sambil menatap semuanya penuh kedinginan.
"Apa anda memecat kami" protes salah satu karyawan.
"Jelas, iya" jawab ringan Luna sambil menuruni tangga fodium.
"Apa?! hei nona pak Rangga saja tidak pernah mencatat kami karena kami sudah lama di perusahaan ini" tegas yang lainnya dan diikuti sorakan melawan kata perintah dari Luna.
"Karena aku bukan kakakku" jawab Singkat Luna sambil menatap tajam orang orang yang terus saja memprotesnya.
"Kakak ku boleh saja tidak memecat kalian karena kalian sudah lama bekerja disini tapi disini aku memecat kalian karena semua pelanggaran yang kalian lakukan." Lantang Luna.
"Aku lebih menghargai seorang pemula yang jujur daripada senior yang munafik dan tentu saja membuat perusahaan ini menanggung dosa kalian" dingin Luna membuat semua karyawan disana merasakan bahwa hidup mereka tidak aman dan buku kuduk mereka beristirahat tegak.
"Oh ya harusnya kalian beruntung aku tidak memblack list kalian dari negara ini tapi hanya Memecat. Ingat itu" ucap Luna diakhiri senyum mengejek dan keluar dari aula terlihat semua yang diluar menelan ludahnya saat melihat CEO yang mereka bayangkan adalah seorang malaikat seperti sang kakak ternyata adalah jelmaan iblis yang sungguh kejam. Yang membuat semua yang melihat aura dingin Luna dan mendengar kata-kata kejamnya, memberikan julukan "Sadis"
Di ruangan Ceo~
Luna langsung membuka laptop nya dan menyelesaikan laporan kantor, dan tentu saja dia sudah menyiapkan semua tugas karyawan dan posisi mereka seharusnya. Kevin yang merupakan Sekretaris milik sang kakak harus dia terima sebagai sekretaris nya karena tidak mungkin dirinya mengerjakannya sendirian.
Luna berjalan ke ruang rapat dimana setiap ketua departemen sudah berada di ruangan itu. Aura kejam dan sadis memenuhi ruangan itu. Teriakan dan tentu tubuh karyawan yang ketakutan karena melakukan kesalahan DNA membiarkannya.
"Apa kalian pikir aku buta!" lantang Luna sambil mengebrak meja dengan map laporan dari setiap departemen.
"I..itu.." gagap departemen keuangan.
"Itu itu emang apa ha?! kau kira aku tidak bisa melihat kesalahan ini, hitungannya salah ada banyak uang yang dikeluarkan perusahaan yang bahkan tidak ditulis alasannya. Kalau kalian ingin menghancurkan perusahaan ini lebih baik kalian langsung angkat kaki" teriak Luna sambil memperlihatkan setiap kesalahan yang sudah dia garis.
"Tapi jangan harap kalian mendapatkan perkerjaan dari perusahaan lain. Sekarang perbaiki semua kesalahan kalian dan berikan kepadaku sampai sore ini" tegas Luna membuat semuanya terkejut. Ya waktu pagi ke sore itu tidak lah banyak.
"Sore? apa tidak bisa ditambahkan?" tawar karyawan departemen yang mengurus iklan dan penawaran.
"Baiklah Siang ini atau sore pilih saja. Dan silakan kalian pergi kembali ke tempat kalian" tegas Luna yang membuat semua ketua langsung keluar dan bergegas memperbaiki kesalahan yang mereka kira tidak akan pernah ketahuan.
Di ruangan Rapat itu Luna menghembuskan nafas lelah, dan memikirkan cara yang tepat untuk menaikkan semua saham perusahaannya dalam 1 Minggu.
'ah sial kenapa banyak sekali kesalahan di perusahaan ini. Dan juga kenapa kakak bisa sebodoh itu astaga apa yang dia pikirkan hingga saham perusahaan anjlok seperti ini.' frustasi Luna hingga suara itu membuat bebannya terasa berkurang.
"Ada yang bisa kami bantu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
queenbee
apa alex bangkrut...sehingga cyla bekerja d sini?? 😂😂
2021-04-06
0
Rahmawaty❣️
CEO sadiss😂😂
2021-03-23
0
May
Sadis 🤭
2021-02-11
0