Rychelle kini mempelajari dengan cepat apa yang ia harus lakukan selama Mr Alarick dan Miss Molly melakukan dinas ke luar kota. Rachel hanya akan menata ulang berkas dari beberapa tahun yang lalu dalam komputer dan mengecek beberapa laporan yang masuk dari setiap divisi yang masuk setiap harinya.
Tidak akan ada yang menggantikan posisi mereka berdua untuk rapat atau penandatanganan kerja Sama dengan perusahaan lain karena semua jadwal sudah dikosongkan oleh Rachel sebelumnya saat menyusun jadwal meeting Alarick.
Molly terus memberi pengarahan pada Rachel tentang apa saja yang harus ia lakukan. Sedangkan Alarick terus memperhatikan Rychelle dari tempat dimana ia duduk. Entah kenapa hari ini Rachel benar-benar tampak berbeda di mata Alarick, padahal ia hanya merubah kostumnya saja.
Merasa terus diperhatikan Alarick dari jauh, Rychelle mengangkat kepalanya dan memandang ke arah atasannya itu hingga kedua netra mereka bertemu. Rychelle mengerutkan dahinya saat mendapati Alarick terpaku memandanginya.
"Waaah, Rachel. Tidak salah aku memilihmu. Kau belajar dengan baik dan cepat. Bahkan bisa dikatakan sempurna." puji Molly sambil menutup macbook milik Rychelle yang bau saja ia cek hasil latihan pertama Rychelle untuk hari esok dan beberapa hari ke depan.
"Terima kasih Miss Molly. Kalau begitu saya pamit dulu. Selamat melakukan perjalanan dinas, Miss." ucap Rychelle undur diri dari hadapan Molly dan bergegas untuk pulang.
"Ck, apa kau tidak melihatku di sini dan mengabaikanku?" tanya Alarick dengan nada yang tinggi dan membuat Rychelle menghentikan langkahnya.
Alarick sangat kesal saat Rychelle tidak menyapanya sama sekali dan pergi begitu saja. Sedangkan Rychelle berbalik dan memberi hormat pada Alarick dengan sedikit membungkukkan badannya. "Saya permisi dulu, Mr Alarick. Have a Nice your bussiness." ucap Rychelle.
"Hemmm." jawab Alarick singkat.
Rychelle pun dengan mantap melangkahkan kakinya meninggalkan ruang kerja Alarick dan segera menuju ke lift sambil melihat jam yang ada di tangannya.
"Baru jam 5 sore. Masih ada waktu sampai jam 7 malam ini untuk bertemu dengan BrigJen Aris." gumam Rychelle.
...👮♂️👮♂️👮♂️...
Rychelle sampai di Kantor Polisi tepat saat BrigJen Aris baru saja kembali ke Kantor setelah mengadakan patroli di luar. Ia pun tidak ingin membuang-buang waktunya dan segera menghadap kepada atasannya itu.
"Lapor BrigJen Aris, Saya datang membawa laporan awal dari misi yang saat ini saya jalani. Laporan selesai!' ucap Rychelle mantap.
BrigJen Aris langsung menerima laporan dari Rychelle dan menelitinya dengan seksama apa yang sudah satu minggu ini Rychelle jalankan. Meski belum terlihat hasil yang signifikan, BrigPol Rychelle sudah memperlihatkan temuan yang bisa membawanya pada keberhasilan misi yang kini sedang ia jalani.
"BrigPol Rychelle Olyvia." panggil BrigJen Aris sambil meletakkan laporan Rychelle di atas mejanya.
"Siap!" jawab Rychelle.
"Aku sangat kagum dengan kegigihanmu dalam menjalani misi ini seorang diri. Aku sarankan jangan pernah sungkan meminta bantuan pada teman-teman."
"Tidak hanya itu, saya juga berjanji akan menaikkan pangkatmu menjadi Brigadir Kepala (BripKa) jika kamu berhasil menguak misi besar ini karena sebuah penghargaan besar juga untuk Kepolisian Indonesia jika misi ini berhasil."
Penjelasan BrigJen Aris membuat mata Rychelle berbinar. Bukan hal yang mudah naik pangkat menjadi seorang BripKa di usianya yang masih tergolong muda. Terlebih selama ini ia selalu naik pangkat dengan cepat karena prestasi yang ia raih dalam kepolisian.
"Siap. Terima kasih BrigJen Aris!" jawab Rychelle dengan perasaan berbunga-bunga.
"Berapa usiamu sekarang?" tanya BrigJen Aris kemudian.
"Siap dua puluh empat tahun!" jawab Rychelle.
"Kalau begitu, kau bisa menandatangani kontrak perjanjian kenaikan pangkatmu, BrigPol Rychelle." ucap BrigJen Aris menyerahkan map kepada Rychelle.
Rychelle langsung membaca seluruh isi kontrak yang tentunya tidak berat untuk ia jalani dan setelah itu langsung ia tanda tangani dan ia kembalikan lagi kepada BrigJen Aris.
"Baiklah, laporan sudah saya terima. Kau bisa kembali BrigPol Rychelle dan Selamat Menjalankan Tugas." ucap BrigJen Aris yang diam diam sangat mengagumi anak buahnya yang satu ini.
Usia BrigJen Aris lebih tua dari mendiang Ayah Rychelle. Tetapi BrigJen Aris sangat mengenal betul keluarga Iptu Ryan One, bahkan sampai sekarang hubungan antar dua keluarga ini masih terjalin dengan sangat baik. Terlebih Rychand Oliver, kakak Rychelle juga bekerja satu kantor dengan BrigJen Aris meskipun dengan job desk yang berbeda.
"Siap kembali ke tempat!" jawab Rychelle yang langsung melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan BrigJen Aris.
Perasaan berbunga bunga menyelimuti hati Rychelle mengingat tawaran kenaikan pangkat yang secepat kilat jika ia berhasil menyelesaikan misi ini.
"Rychelle!" panggil seorang polisi wanita yang berdiri di samping mobil patroli.
Rychelle pun menoleh ke arah suara yang memanggilnya.
"Siniiii!" polisi wanita tadi mengayunkan tangannya memanggil Rychelle.
Rychelle pun menghampiri Bripda Soraya yang kini berdiri di samping Bripda Weny yang sekolah satu angkatan dengan Rychelle namun usia mereka berdua masih di atas Rychelle.
"Hai, jadi ini seragam mu saat ini?" tanya Bripda Weny sambil memicingkan matanya.
Rychelle hanya mengangguk sambil tersenyum menanggapi pertanyaan Weny.
"Enak juga ya kerjaan kamu sekarang selalu dalam ruangan AC dan tidak perlu berpanas-panas ria seperti kita orang." timpal Bripda Soraya.
"Terkadang semua tidak sesuai dengan apa yang kau bayangkan, bukan?" tukas Rychelle yang dengan santai menanggapi teman-temannya yang julid.
"Soraya, kau tahu sendiri kan bagaimana teman wanita kita yang satu ini begitu gila pangkat." timpal Weny. "Apa kau mau langsung jadi BripKa hah?" tanya Weny lagi.
"Cih, jangan mimpi deh. Toh kamu juga baru saja naik pangkat menjadi BrigPol. Ayolah Rychelle, buang saja angan-angan itu dan bergabung dengan kita. Misi seperti itu hanya akan merugikan dirimu sendiri."
Rychelle kembali menanggapi dengan tersenyum dengan apa yang dikatakan oleh Weny.
"Benar kata Weny, lagipula untuk apa seorang wanita memiliki pangkat yang tinggi. Toh ujung-ujungnya pasti mengajukan pensiun dini dengan alasan mengurus anak-anak." tambah Soraya.
Kini Rychelle sudah mulai jengah dengan celotehan kedua temannya ini. Untungnya Aipda Teysar yang merupakan putra sulung dari BrigJen Aris datang mendekat dan menyapa Rychelle.
"Hai Rychelle. Kau tampak sangat berbeda dari biasanya." puji Aipda Teysar yang kini masih betah melajang di usianya sudah menginjak 30 tahun.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Aipda Teysar ramah.
Kedatangan Aipda Teysar seketika mengunci mulut Bripda Soraya dan juga Bripda Weny yang diam-diam menaruh hati kepadanya.
"Baik." jawab Rychelle singkat. "Oh iya, sampai jumpa lagi yaa. Aku harus segera pulang. Dadah semua." ucap Rychelle melambaikan tangannya.
Teysar pun mengikuti langkah Rychelle yang menuju ke arah parkiran motor. "Rychelle, tunggu!" ucap Aipda Teysar setengah berlari karena Rychelle melangkah dengan cepat.
Rychelle berhenti mendadak dan membalik badannya. Untung saja rem di kaki Teysar berfungsi dengan baik hingga ia tidak menabrak Rychelle.
"Ada apa?" tanya Rychelle.
"Biar aku antarkan pulang."
"Tapi aku bawa motor." ucap Rychelle yang sebenarnya sangat enggan satu mobil dengan Teysar.
"Nanti biar dibawakan oleh Pak Satpam saja. Lagi pula ada hal penting yang akan aku bicarakan dengan KomBes Rychand di rumahmu." timpal Teysar memberi alasan.
Akhirnya mau tidak mau Rychelle pun pulang bersama dengan Aipda Teysar. Selama perjalanan, Rychelle terus saja membuang mukanya ke arah jendela.
"Bagaimana pekerjaan barumu, Rychelle?" tanya Teysar membuka percakapan antara mereka berdua.
"Tidak begitu buruk." jawab Rychelle singkat.
Teysar menghela nafasnya kasar mendengar jawaban singkat Rychelle.
"Rychelle, kau tahu bukan jika kakakmu Rychand dan juga ayahku sudah berencana untuk menjodohkan kita berdua selepas misimu berhasil?" tanya Teysar yang terus memandang ke arah Rychelle.
"Tapi aku belum menyetujuinya. Aku juga belum memikirkan untuk menikah dalam waktu dekat ini." jawab Rychelle.
"Okey, aku tidak akan memaksamu untuk cepat-cepat menikah. Tapi setidaknya hubungan kita tidak sedingin ini Rychelle." ucap Teysar.
"Maaf, tapi sudah aku katakan berkali-kali jika kali ini aku ingin fokus menyelesaikan misi besar ku." balas Rychelle memberikan alasan. "Lagi pula bukannya Kak Rychand dan juga BrigJen Aris sudah setuju?"
Teysar mengusap wajahnya kasar, sangat sulit baginya untuk mendapatkan hati Rychelle. Meskipun niat ayahnya menjodohkan Teysar dengan Rychelle baru tiga bulan yang lalu saat Rychelle naik pangkat menjadi BrigPol, tetapi Teysar sudah memendam perasaannya kepada Rychelle sejak lima tahun yang lalu.
Dan selama itu Rychelle memang tampak sangat fokus pada pekerjaannya tanpa memikirkan hal yang lain.
"Baiklah Rychelle, aku akan terus menunggumu. Dan untuk misi yang sedang kau jalani saat ini, aku siap membantu kapan pun kau membutuhkan aku." ucap Aipda Teysar.
"Terima kasih banyak atas tawaran bantuanmu Aipda. Aku akan menghubungimu jika suatu saat nanti butuh pertolongan." ucap Rychelle.
Kini mereka pun sampai di kediaman Rychelle. Kedatangan Teysar pun langsung disambut oleh Kak Rychand, sedangkan Rychelle langsung masuk ke dalam kamarnya untuk segera membersihkan diri dan beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
jadi brigadir itu pangkat di kepolisian? saya pikir nama orang hehe....
maklum cuman pelajar sekolah yang gak pinter pinter banget.
2023-08-04
1
afrena
semangat , jgn dengarkan para pendengki berkicau. krn perempuan harus strong dan punya penghasilan supaya tidk diremehi lelaki.
2022-11-20
1
Mayya_zha
mulutnya. jangan terhasut... wanita itu bisa sukses juga loh.
2022-10-26
1