Rychelle menyerahkan jadwal yang pertama kali ia buat kepada Alarick. Kali ini Alarick menerimanya tanpa mengeceknya lagi dan langsung menyimpannya di dalam map di atas mejanya.
"Pulanglah!" perintah Alarick. "Jika kau masih ingin bekerja besok, datang sebelum aku tiba di kantor." ucap Alarick.
Rychelle langsung menundukkan kepalanya dan undur diri dari hadapan Alarick. Saat ia membereskan tasnya hendak pulang, Molly datang hendak menemui Alarick.
Melihat pegawainya sedang bersiap untuk pulang, Molly pun menyapa Rychelle.
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini, Rachel?" tanya Molly yang sangat paham bagaimana Alarick memberikan pekerjaan pada setiap pegawai barunya.
"Baik Miss." jawab Rychelle sambil berdiri tegap. Kebiasaannya bekerja dalam kantor polisi masih sangat terbawa dalam dirinya.
"Kau tenang saja, Alarick tidak akan terus menerus bersikap seperti tadi. Ia selalu seperti itu mengetes pegawai barunya. Lalu apa yang ia katakan tadi sebelum pulang?" tanya Molly.
"Besok saya harus datang lebih awal dari Mr. Alarick." jawab Rychelle.
"Aku sarankan kau datang jam 6 pagi, sebab Alarick pasti datang setengah 7." ucap Molly sambil berlalu meninggalkan Rychelle.
"Baik Miss." jawab Rychelle dengan suara yang mulai melemah. Ia segera meninggalkan ruang kerjanya.
'Dasar CEO gila!' umpat Rychelle dalam hati. 'Bisa-bisanya dia membuatku bekerja seperti orang bodoh.' batin Rychelle yang kini sudah berada di dalam lift.
'Huft, aku tidak bisa diam seperti ini. Aku harus mencari cara agar misiku berhasil.' Rychelle terus saja menggerutu di dalam hati sambil memijat kepalanya.
Hari ini ia benar-benar sangat lelah. Bagi Rychelle, ia lebih baik bekerja di bawah terik matahari dan berpindah kesana kemari daripada duduk masih di depan layar dan di dalam ruangan berAC yang sangat membuatnya lelah seperti hari ini.
Ingin rasanya Rychelle menyerah mengingat pekerjaan yang sama sekali bukan hal yang ia sukai. Terlebih ia harus menghadapi CEO Bank One Point yang menurutnya sangat keterlaluan. Tapi mengingat ia harus menjalankan misinya yang sudah ia persiapkan selama 6 tahun belakangan ini, membuat kobaran semangat dalam diri Rychelle semakin membara.
...🏦🏦🏦...
Keesokan harinya, Rychelle sudah sampai di perusahaan tepat jam 6 tepat. Kali ini dia tidak lagi memakai rok di bawah lutut, melainkan memakai rok panjang yang dipadukan dengan blouse casual motif bunga-bunga yang lagi-lagi milik almarhumah ibunya.
Penampilan Rychelle hari ini kembali membuat satpam geleng-geleng kepala, tidak habis fikir bagaimana bisa CEOnya yang terkenal dingin dan kolot itu menerima wanita kampungan seperti Rychelle.
"Pagi pak," sapa Rychelle yang tidak ditanggapi oleh satpam. Melihat satpam yang begitu mengacuhkan nya membuat Rychelle tersenyum dalam hati. Kesempatan ini Rychelle gunakan untuk menelisik setiap sudut gedung Bank One Point.
Rychelle tidak langsung menuju ke ruangannya, melainkan ia berjalan terus hingga menemukan satu pintu yang tertempel sebuah peringatan "DILARANG MASUK! RUANGAN SUDAH LAMA TIDAK TERPAKAI."
Rasa penasaran Rychelle semakin membuncah saat melihat ruangan tersebut. Ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya dan melihat satu CCTV yang mengarah ke ruangan tersebut. 'Hari ini aku harus berhasil meretas CCTV di sini.' gumam Rychelle yang segera melangkahkan kakinya menuju ke ruangannya.
Tepat saat Rychelle sampai di ruangannya, Alarick nampak keluar dari pintu lift khusus Presdir. Nampak Molly mengiringi Alarick dan keduanya berpisah di depan ruang kerja Molly.
"Persiapkan bahan meeting hari dalam bentuk power point dan letakkan di meja sebelum jam 9 pagi. Aku akan mengadakan apel pagi untuk seluruh pegawai pagi ini." perintah Alarick tanpa memandang ke arah Rychelle sedikit pun.
"Saya juga ikut apel pagi Mr.?" tanya Rychelle membuat Alarick seketika menghentikan langkahnya dan berbalik.
"Kau! Belum menjadi bagian dari pegawaiku. Karena tidak ada satu pun Bank yang menerima pegawai kampungan sepertimu." tunjuk Alarick ke arah Rychelle.
"Bahkan keberadaanmu justru membuat perusahaanku dalam ambang kehancuran." gumam Alarick meninggalkan Rychelle dan masuk ke dalam ruangannya.
'Ck, dasar angkuh!' gumam Rychelle dalam hati. 'Tapi ucapan anda akan aku buat menjadi kenyataan Mr. Alarick.' batin Rychelle yang langsung duduk mengerjakan perintah dari Alarick.
Sebenarnya semalam Rychelle sudah mempersiapkan dengan baik bahan meeting hari ini. Bahkan ia menyiapkan langsung 3 model power point yang berbeda mengingat kemarin ia diminta untuk menyusun jadwal Alarick sampai 7 kali. Tapi ia tetap berpura-pura untuk mengerjakannya sampai Alarick keluar untuk meninggalkannya.
"Waktu yang sangat baik untuk beraksi." gumam Rychelle. Ia pun segera mematikan CCTV yang mengarah ke meja kerjanya.
Perlahan lahan ia masuk ke dalam ruangan Alarick untuk mematikan beberapa CCTV yang terpasang di dalam dan segera menuju ke layar monitor CCTV. Dalam monitor tersebut, nampak Alarick sedang memimpin apel pagi didampingi oleh Molly.
Dengan cekatan Rychelle mencari kode saluran CCTV agar ia dapat meretas CCTV di seluruh ruangan Perusahaan Bank One Point. Setelah mendapatkan title, ip address, port, dan username tersebut, Rychelle kembali menyalakan CCTV di ruangan Alarick dan kembali ke meja kerjanya.
Rychelle segera memasukkan kode CCTV tersebut ke dalam ponsel miliknya, kini ia tinggal meretas password CCTV di bank One Point tersebut. Perlahan lahan Rychelle melakukan peretasan agar jejaknya tidak dapat dilacak.
Tahap pertama berhasil, ia masuk dengan password cadangan yang tentunya tidak akan berlangsung lama dan hanya dapat digunakan 1 kali saja. Ia hanya bisa menghapus data saat dirinya masuk dalam ruang kerja Alarick dan mematikan CCTV.
Rychelle memang sudah terlatih saat ia bergabung dengan Tim Hacker Topi Merah sejak 3 tahun yang lalu. Biasanya Rychelle menggunakan keahliannya untuk menghentikan serangan tidak etis oleh pelaku ancaman pada suatu sistem.
Tapi kali ini Rychelle sebagai anggota peretas bermata elang atau sebutan untuk Hacker Topi Merah melakukan peretasan untuk kepentingan pribadi dalam menjalankan misinya.
Sayangnya tahap kedua meretas CCTV membuatnya kewalahan dan hampir menyerah karena sistem keamanan milik perusahaan yang dipimpin Alarick dibuat sangat rumit.
Rychelle mengusap peluh di dahinya. Meski ia bekerja di dalam ruangan yang berAC, tetap saja keringat mengucur di dahinya karena misinya kali ini benar-benar menguras daya pikirnya. Melihat jam di tangannya hampir menunjukkan pukul 9, ia pun masuk ke dalam ruang kerja Alarick dan meletakkan tugasnya terlebih dahulu.
Kemudian Rychelle kembali ke meja kerjanya dan segera menghubungi Abangnya, Kombes Rychand Olyver untuk membantunya memberikan kode khusus yang dimiliki oleh Tim Hacker Topi Putih karena kakaknya adalah anggota dalam Hacker tersebut.
Akhirnya, setelah memasukkan kode yang ia dapat dari abangnya, Rychelle pun berhasil meretas CCTV di Perusahaan Bank One Point tepat saat Alarick kembali ke ruangannya.
"Ke ruanganku sekarang!" perintah Alarick sambil berlalu melewati Rychelle.
"Baik." jawab Rychelle mengikuti langkah Alarick.
Sesampainya di meja kerjanya, Alarick segera mengecek hasil kerja Rychelle.
"Untuk apa membuat power point sampai tiga model seperti ini!?" hardik Alarick melempar hasil kerja Rychelle di atas mejanya.
"Saya hanya tidak mau mengulangi kesalahan kemarin, Mr." jawab Rychelle datar tanpa ada rasa takut sedikit pun.
"Kau tahu! Ini semua pemborosan yang sangat merugikan perusahaanku!" gertak Alarick menunjuk ke 3 model tugas yang Rychelle kerjakan.
"Menghabiskan kertas perusahaan, tinta, dan juga menggunakan listrik yang tidak sesuai dalam kebutuhan perusahaan." jelas Alarick dan Rychelle masih saja bungkam tanpa menundukkan kepalanya.
Kali ini tatapan mata Rychelle dan Alarick saling bertemu membuat Alarick bergumam dalam hati. 'Gadis kampungan ini ternyata tidak takut dengan gertakanku barusan. Bahkan ia semakin berani dengan menatapku seperti ini.'
"Hari ini, gajimu akan dipootong karena pekerjaanmu yang sangat merugikan perusahaan. Kembalilah!" ucap Alarick.
"Baik Mr." jawab Rychelle yang kemudian berbalik ke ruang kerjanya.
Kali ini Rychelle sama sekali tidak terlihat mengumpat atasannya karena ia mula sadar CCTV ada dimana-mana.
...🏦🏦🏦...
Pekerjaan Rychelle hari ini tidak begitu melelahkan seperti kemarin. Setelah Alarick meninggalkan ruangannya, Rychelle segera menjalankankan misinya. Kali ini ia harus berhasil masuk ke dalam ruangan yang ditemuinya tadi pagi. terlebih ia sudah berhasil meretas CCTV yang mengarah ke ruangan tersebut.
Rychelle memang pulang setelah perusahaan mulai sepi. Ia segera menuju ke ruang tersebut dan kali ini keberuntungan berpihak kepadanya. Jika tadi pagi ruangan tersebut terkunci rapat, kini justru terlihat sedikit terbuka, dan Rychelle buru-buru masuk ke dalam ruangan tersebut.
Rychelle menghidupkan lampu senter dari ponselnya dan matanya terbelalak melihat isi dalam ruangan kosong tersebut. Tiba-tiba terdengar pintu di ruangan tersebut dikunci dari luar dan Rychelle yang masih ada di dalam ruang kosong itu hanya membuang nafasnya kasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Bunda Alza
lah malah terkurung...
sengaja dikurung atau tidak sengaja terkurung
2022-10-18
1
Mommy QieS
Deg²an aku kak, dengan aksi Rychelle jika ketahuan 😂😂
sekuntum mawar dan tips iklan aku persembahkan untuk mu Rychelle atas keberanian mu🌹
2022-10-15
1
Mommy QieS
Deg²an aku kak, dengan aksi Rychelle jika ketahuan 😂😂
sekuntum mawar dan tips iklan aku persembahkan untuk mu Rychelle atas keberanian mu🌹
2022-10-15
1