Sampai di lantai yang di tuju, Zafira memisahkan diri pergi ke ruangan suaminya.
Sedangkan Mommy mengantarkan Syera ke ruangan suaminya.
" Selamat siang mbak Nila." Sapa Mommy yang menyapa wanita yang sedang sibuk dengan pekerjaannya dan di atas meja ada tulisan sekretaris.
" Eh Bu Kai, Mau cari pak Rayyan ya Bu. Ada kok di dalam lagi ngobrol sama pak Faisal." Ucap Nila yang langsung di bangun dari duduknya.
" Oh iya Nil kenalin ini Syera istrinya Rayyan." Mommy memperkenalkan Syera yang membuat nila kaget.
" Istri kapan nikahnya kok nggak tahu." tanya nila.
" Baru kemarin Nil, Rayyan belum ngasih tahu kamu ya. Mungkin dia belum sempat kali. Maklum pernikahan mereka dadakan mungkin itu yang membuat Rayyan mungkin belum bilang ke kamu takut kamu berpikir yang tidak-tidak." Ucap Mommy.
" Ya Allah Bu ya nggak gitu kali saya tahu pak Rayyan seperti apa."
" Hallo Bu Syera salam kenal saya nila sekretaris pak Rayyan." Nila memperkenalkan diri ke Syera.
" Hallo mbak Nila salam kenal juga." Ucap Syera sopan.
" Nil ini makan siang buat kamu." Mommy memberikan makan siang ke nila.
" Ya udah kamu masuk aja sye ini bawa makan siangnya buat kamu, suami kamu dan juga Faisal. Mommy mau ke ruangan Deddy dulu." Ucap Mommy yang pergi meninggalkan Syera.
" Silahkan masuk aja mbak Syera." Ucap Nila yang mempersilahkan Syera untuk masuk ke ruangan Rayyan.
" Nggak apa-apa mbak Nila takut mengganggu Abang kerja." ucap Syera.
" Nggak apa-apa kok."
" Ya udah mbak Nila aku masuk dulu ya." Ucap Syera.
Syera pun langsung mengetuk pintu ruangan suaminya. Setelah mendengar suara dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk. Syera pun langsung membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan suaminya.
" Assalamualaikum."
" Walaikum salam." Jawab Rayyan dan Faisal yang sedang mengobrol langsung menoleh ke orang yang baru masuk. Apalagi Rayyan yang langsung menoleh mendengar suara yang amat dia kenal.
Dan benar saja Rayyan melihat Syera yang berdiri di pintu ruangannya. Tapi dia juga bingung bagaimana istrinya bisa sampai di kantornya.
" Kamu kok bisa sampai sini sama siapa?." Tanya Rayyan yang langsung bangun dari kursinya dan berjalan menghampiri sang istri.
Syera langsung mencium tangan suaminya begitu Rayyan sudah berada di depannya.
" Sama Mommy dan Fira, tadi Fira mendadak ingin ketemu sama mas Bagas. Jadi akhirnya Mommy mengajak ke sini sambil membawakan makan siang." cerita Syera sambil menunjukkan kantung yang berisikan makan siang.
" Ya udah yuk Abang juga belum makan siang." Rayyan pun menarik tangan Syera dengan lembut untuk duduk di sofa.
" kamu bawa makan siang apa?." Tanya Rayyan.
" Makanan Jepang bang."
" Ray aku balik ke ruangan dulu ya." Ucap Faisal yang tak ingin mengganggu pasangan pengantin baru tersebut.
" Mas Faisal ini juga ada buat mas Faisal." Ucap Syera yang memberikan makan siang buat Faisal.
" Wah ternyata kebagian juga toh, makasih Syera."
" Sama-sama."
" Ya udah kalau gitu aku kembali ke ruangan dulu." Faisal pun pergi meninggalkan ruangan Rayyan.
" Ayo kita makan ." ajak Rayyan.
Akhirnya mereka berdua pun memakan makan siangnya.
" Tadi beli apa aja." Tanya Rayyan.
" Tadi beli baju dua buah tapi maaf bang tadi beli baju dua habis hampir delapan juta." Ucap Syera yang langsung menunduk karena nggak enak dengan suaminya itu.
" Hei..." Rayyan mengangkat dagu Syera untuk melihat kearahnya. Saat Syera sudah menatap Rayyan entah kenapa tiba-tiba jantung Rayyan berdetak kencang. Apalagi saat melihat bibir Syera yang menurut Rayyan sungguh seksi.
" Astaga come on Ray kenapa bisa-bisanya ngebayangin bibirnya." Gumam Rayyan dalam hati yang membuyarkan lamunannya akibat terpesona dengan bibirnya Syera.
" Dengarkan Abang, Abang kerja cari uang itu buat istri dan juga untuk anak-anak Abang kelak. Jadi jangan merasa bersalah seperti itu, Abang percaya kalau kamu nggak mungkin menghambur-hamburkan uang Abang untuk sesuatu yang tidak berguna. Justru Abang senang kalau kamu menggunakan uang Abang jadi Abang lebih semangat cari uangnya." ucap Rayyan.
" Abang beneran nggak marah."
Rayyan menggeleng
Cup
Rayyan mengecup bibir Syera, Yang entah kenapa dia tidak tahan untuk tidak mencicipinya.
Syera yang di cium oleh Rayyan hanya bisa bengong sambil memegang bibirnya.
" Maafin Abang ya sudah cium kamu tiba-tiba tanpa izin." Ucap Rayyan yang takut Syera akan marah.
" Nggak apa-apa kan itu sudah hak Abang semua yang ada di diri Syera punya Abang jadi nggak usah izin. Tadi Syera cuma kaget aja bang." Ucap Syera yang wajahnya sudah memerah bak kepiting rebus.
" Berarti boleh Abang cium lagi dong." Goda Rayyan.
" Hah, Maksud Abang."
Cup
Sekali lagi Rayyan mengecup bibir ranum milik sang istri yang baru dia nikahi kemarin.
" Abang." Syera langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
" Hahaha... Tadi katanya abang boleh ngelakuin apa aja sama diri kamu. Ya udah Abang cium." Ucap Rayyan yang entah kenapa melihat Syera tersipu malu seperti itu membuat dirinya senang.
" Sini... sini Abang peluk." Rayyan pun menarik Syera kedalam pelukannya.
Syera yang berada di pelukan Rayyan pun merasa senang. Dirinya merasa beruntung bertemu dengan Rayyan, Dia cuma berdoa kalau memang Rayyan adalah jodohnya sampai maut memisahkan mereka.
Tapi tiba-tiba Syera mengingat sesuatu, dia pun melepas pelukan suaminya.
" Kenapa?." tanya Rayyan.
" Abang tadi pas masuk ke sini di bawah ada wanita kata Fira wanita itu suka sama Abang Dan berusaha mendekati Abang. Emang siapa sih bang." Tanya Syera.
Rayyan pun membuang napas kasar.
" Oh wanita itu namanya Anggun, dia salah satu klien perusahaan ini. Dia memang mencoba mendekati Abang tapi Abang nggak menyukai dia. Makanya proyek yang harusnya Abang kerjakan bersama dia Abang limpahkan ke kantor cabang. supaya Abang nggak lagi berurusan dengan dia tapi nyatanya orang itu masih aja ngejar-ngejar Abang " Jelas Rayyan yang tidak mau membohongi istrinya.
" Oh..." ucap Syera sambil manggut-manggut. " Eh tapi awas ya kalau Abang sampai tergoda." Ancam Syera.
' Nggak akan orang Abang sudah dapat daun muda yang imut gini." ucap Rayyan.
" Syera pegang janji Abang ya."
Rayyan mengangguk.
" Kita shalat berjamaah yuk sudah Dzuhur." ajak Rayyan.
" Mau shalat Dzuhur dimana? " Tanya Syera.
" Di ruang pribadi Abang aja." jawab Rayyan.
" Di sebelah mana ruangannya." Tanya Syera lagi.
" Tuh." Tunjuk Rayyan.
Rayyan pun mengajak Syera ke ruangan pribadinya.
Ceklek
Saat pintu di buka Syera melihat ada ranjang, lemari, dan juga tv.
" Wow ada kamar juga toh di ruangan Abang."
" Ini ruangan istirahat Abang kalau lelah, itu di sana ada kamar mandinya kamu ambil wudhu duluan." ucap Rayyan
Syera pun langsung menuju ke kamar mandi, Selesai Syera mengambil wudhu giliran dirinya yang mengambil wudhu. Lalu keduanya pun melakukan shalat berjamaah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Sum Arni
lanjut up thor
2022-07-29
0
Liswati Angelina
adem banget bacanya ....jadi ikut adem
2022-07-29
0
Tri Yani
pengantin baru... maunya nempel terus lanjut kak
2022-07-29
0