9. Syera yang malang

Rayyan pun menghampiri para sahabat saat sekolah dulu. Mereka mengobrol banyak hal dan juga berita kenangan mereka selama di pesantren.

Saat sedang ngobrol tiba-tiba suasana menjadi ramai. Terdengar keributan di dalam masjid tempat akan berlangsungnya acara akad.

Tak lama beberapa orang masuk ke rumah kakeknya dan seketika berapa orang menjaga rumah kakeknya.

" Ray ada apa itu " tanya Basri salah satu sahabat Rayyan.

" Nggak tahu ada apa ya."

" Coba kamu lihat dulu deh Ray, soalnya aku lihat wajah ustad Soleh kaya marah gitu deh." ucap Leo.

" Ya udah aku masuk dulu ya."

Akhirnya Rayyan pun masuk ke rumah kakeknya, Rayyan masuk melalui pintu garasi.

Begitu masuk ke dalam Rayyan melihat suana sangat kacau. Di ruang keluarga ada nenek yang mencoba menenangkan ustadzah Jasmine yang menangis histeris.

Sedangkan di ruang tamu Terjadi ketegangan yang Rayyan juga nggak tahu apa yang terjadi.

Rayyan pun mencoba menuju ke ruang tamu duduk dekat mas Sakti.

" Mas ada apa mas kok ustad Soleh marah-marah ke orang itu." Bisik Rayyan.

" Orang itu santri yang di utus oleh kyai Awaludin untuk menyampaikan kalau anaknya tidak bisa menikahi cucunya ustad Soleh." Jelas Sakti.

" Loh kenapa mas?." Tanya Rayyan yang bingung kenapa bisa di batalkan.

" Karena anaknya kyai Awaludin akan menikahi wanita lain."

" Gimana ceritanya bukannya mereka sendiri yang meminta cucunya ustad Soleh dan anaknya juga ikut saat itu. Kenapa pas hari H seenaknya membatalkan begitu saja. Mereka nggak memikirkan perasaan ustad Soleh dan ustadzah Yasmine, Bagaimana malunya mereka sama orang-orang." Ucap Rayyan yang ikut marah dengan keluarga kyai Awaludin.

" Itu dia kami di sini juga nggak terima, Tapi mau marah gimana? Orang itu cuma di utus aja."

" Sudah menghubungi kyai Awaludin nya."

" Itu lagi di hubungi tapi tidak ada yang mengangkat, orang utusannya juga sudah menelpon temannya untuk di sampaikan ke keluarga pak kyai tapi katanya belum bisa menerima telpon dulu lagi sibuk." ujar Sakti.

Rayyan melihat bagaimana hancurnya ustad Soleh dan ustad Yasmine. Mereka berdua adalah ustad dan ustadzah yang sangat baik. Rayyan Sangat tidak tega melihatnya.

Karena tak kunjung bisa menghubungi kyai Awaludin, Akhirnya utusan kyai Awaludin di persilahkan pulang.

" Begini ustad Soleh kita cari jalan keluarnya percuma kita tetap menahan orang-orang ini. Toh mereka juga tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka hanya di utus oleh kyai Awaludin untuk menyampaikan pesannya." Ucap Kakek Zidan adik kakeknya Rayyan.

" Iya Soleh yang di katakan Zidan betul percuma kita menahan mereka di sini. Lebih baik kita memikirkan cara untuk berbicara dengan kyai Awaludin untuk bertanggung jawab dengan semua ini. Kamu tenang saja saya akan bantu bicara dengan kyai Awaludin. Mereka tidak bisa seenak-enaknya menginjak-injak harga diri orang lain." ucap Kakek.

Akhirnya ustad Soleh pun pasrah, dia sudah tidak tahu harus berbuat apa.

Di luar pesantren para santri dan tamu undangan yang mendengar bahwa gagalnya pernikahan cucunya ustad Sholeh dan ustadzah Yasmine. Mereka turut sedih dan juga kasihan sama Syera. Syera nama cucu dari ustad Soleh dan ustadzah Yasmine.

" Ya Allah kasih ya Syera." ucap santriwati.

" Iya, gimana ya perasaan Syera pasti sedih." Ucap santriwati yang lainnya.

" Kok tega ya, padahal keluarga kyai tapi kok seenaknya aja ya."

" Iya padahal Syera itu anaknya baik nggak neko-neko."

Banyak juga para tetangga ustad Soleh dan ustadzah Yasmine yang sudah datang untuk menyaksikan pernikahan Syera. Kebetulan rumah ustad Soleh dan ustadzah Yasmine tidak jauh dari pesantren hanya berapa ratus meter saja.

Mereka juga tampak merasa kasihan dengan apa yang menimpah Syera.

" Ya Allah tega banget ya tuh orang sama si Syera." Ucap tetangga ustad Soleh dan ustadzah Yasmine.

" Iya tega banget sih sama anak yatim piatu."

" Iya nggak kasihan apa orang sudah nggak punya orang tua masih aja di sakiti." ucap yang lainnya.

Dan masih Banyak omongan di luar sana yang membahas pernikahan Syera. Tapi mereka juga menunggu bagaimana kelanjutannya. Apa di batalkan atau hanya di tunda.