Setelah berpamitan Rayyan pun mengajak Syera pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan hening tak ada yang bersuara.
Rayyan yang memang terkenal kaku dan dingin hanya fokus saja ke jalanan. Sedangkan Syera yang baru mengenal Rayyan dia bingung kalau harus mengajak ngomong suaminya itu. Padahal dia bukan tipe wanita pendiam, Syera termasuk tipe ramai suka menyenangkan banyak orang dan tak heran dia mempunyai banyak teman.
Sepanjang perjalanan Syera mencoba mencuri melirik suaminya. Rayyan yang akhirnya sadar kalau Syera mencoba mencuri melirik dirinya.
" Kenapa ada yang mau di omongin? Kalau ada ngomong aja. Kalau kamu nggak ngomong mana saya tahu, Jangan takut biar saya juga tahu kamu seperti apa?." ucap Rayyan.
" Maaf ya bang kalau nanti Abang pusing soalnya Syera lumayan cerewet tapi kalau abang nggak suka nanti Syera bakal coba untuk tidak banyak bicara." Ucap Syera yang masih takut-takut.
" Jadi diri kamu sendiri saya nggak akan meminta kamu untuk berubah. Saya hanya minta sama kamu kalau sekarang kamu sudah menjadi seorang istri. Saya minta kamu bisa menjaga kehormatan kamu dan juga kehormatan saya sebagai suami." Ujar Rayyan lembut walaupun pandangannya tetap memandang lurus ke depan.
" Abang boleh mampir ke supermarket dulu nggak Syera mau beli kebutuhan Syera." Rayyan mengangguk.
Rayyan pun membelokkan mobilnya menuju supermarket. Dan Rayyan pun memarkirkan mobilnya.
" Mau sendiri atau mau di temani." Tanya Rayyan.
" Boleh."
" Yuk." Rayyan pun mengajak Syera keluar dari mobil dan masuk ke dalam supermarket.
Mereka berdua masuk ke dalam supermarket, Rayyan mendorong troli.
" Kamu mau beli apa?." Tanya Rayyan.
" Mau beli peralatan mandi." Jawab Syera.
Rayyan pun mengikuti langkah Syera kebagian peralatan mandi.
Syera pun memulai mengambil apa aja yang di butuhkan.
" Kamu suka ngemil nggak kalau suka sekalian beli camilan buat kamu ngemil di kamar." Tanya Rayyan.
" Boleh deh bang." Mereka pun berpindah ke bagian Snack dan minuman ringan.
Setelah semuanya sudah di beli mereka berdua pun langsung menuju ke kasir.
Saat sedang mengantri di kasir tiba-tiba ada seorang perempuan di belakang Rayyan mencoba mendekati Rayyan.
" Mas nya so sweet banget sih kakak yang baik menemani adiknya belanja. Calon suami idaman boleh kenalan nggak." ucap wanita itu kecentilan.
Rayyan yang merasa risih pun langsung menarik Syera untuk berdiri di sebelahnya.
Syera yang peka kalau suaminya tampak kurang nyaman dengan wanita yang sedang mengantri di belakangnya.
" Kenapa yang kamu cepek ya? kamu tunggu di mobil aja nggak apa-apa aku sendiri aja di sini." ucap Syera yang langsung memeluk tangan Rayyan.
" Hai pasti kamu adik yang manis ya makanya kakak kamu sayang banget." celetuk wanita itu padahal tidak di ajak bicara.
Syera langsung menengok ke wanita itu dengan pandangan malas.
" Maaf Tante dia bukan kakak saya tapi dia suami saya." ucap Syera.
" Enak aja kamu manggil saya Tante emang saya setua itu, lagi pula nggak usah akting bilang kalau jadi istrinya." Jawab wanita itu sewot karena suaranya lumayan keras membuat pengunjung yang ada di sana pada melihat ke arah mereka.
Syera yang merasa sudah menjadi tontonan orang-orang. Syera langsung mengambil tangan Rayyan dan menunjukkan cincin yang melingkar di jari Rayyan dan juga cincin di jarinya.
" Bisa lihat." Ucap Syera. " Apa perlu saya kasih unjuk buku nikah kami. Saya nggak sedang akting saya cuma menjaga suami saya dari ulat bulu." lanjut Syera.
" Dasar nggak tahu malu godain laki orang." ucap salah satu pengunjung.
" Yang begini nih calon pelakor." ucap pengunjung lainnya.
Wanita itu wajahnya sudah memerah karena marah sekaligus malu karena tontonan pengunjung. Wanita itu pun nggak jadi belanja dan langsung pergi dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Fatih Asy Syauqie
Mantap Syera
2022-09-05
0
Heri Hermansyah
good job syera...bakal seru nih kalau ketemu ulat bulu satunya...
2022-07-24
0
Ati Tusmiati
syera keren ternyata diapemberani dia tidak memberikan kesempatan pada bibit pelakor
2022-07-24
1