4. adik terbaik

Weekend ini Rayyan akan menghabiskan hari liburnya untuk bersantai di rumah.

Rayyan sedang asik membaca di gazebo belakang. Tiba-tiba datang adik bungsu kesayangan Zafira.

" Mas Rayyan lagi apa?." Tanya Zafira duduk di sebelah Rayyan.

" Menurut kamu?." Jawab Rayyan tetap menatap buku.

" Mas Rayyan nyebelin." rengek Zafira manja.

" Lagian kamu ngapain sih ke sini."

" Mas Rayyan temani Fira dong ke mall Fira mau cari kado buat teman Fira." Ucap Zafira.

" Emang nggak ada teman kamu yang bisa di ajak pergi." Tanya Rayyan.

" Nggak ada mas, Ayo lah mas."

" Kamu ganggu mas aja dek, mas mau santai-santai juga."

" Ayo dong mas, please."

Rayyan pun mengelas napas, Rayyan pun tak bisa menolak keinginan princess satu itu.

" Ya udah siap-siap." Ucap Rayyan.

Rayyan dan Zafira pun beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar masing-masing.

Kini keduanya sudah berada di mall.

" Mau kemana dulu?." Tanya Rayyan.

" Ke toko tas yuk mas, Fira mau cari kado buat teman Fira yang ulang tahun.," Ajak Zafira.

Rayyan pun hanya mengikuti kemana adiknya inginkan. Sampai di toko tas Zafira langsung melihat-lihat tas yang ada di toko tersebut. Sedangkan Rayyan duduk menunggu adiknya sambil memainkan ponselnya dan sesekali memperhatikan adiknya.

Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Rayyan.

" Hai Ray sendirian aja." ucap wanita yang menghampiri Rayyan.

Rayyan yang sedang menatap layar ponselnya langsung mendongak melihat siapa yang datang.

" Astaghfirullahaladzim kenapa ketemu orang ini di sini sih." Gumam Rayyan dalam hati saat mengetahui yang menghampirinya adalah Anggun.

" Nggak ." Jawab Rayyan singkat.

" Sama siap?." tanya Anggun.

" Penting untuk kamu tahu." jawab Rayyan malas.

" Nggak sih, oh iya kenapa kemarin bukan kamu yang nangani proyek ini." tanya Anggun.

" buat apa saya punya pegawai kalau masih saya yang nangani.'

" Tapi kan..."

" Sayang, tolongin aku dong aku bingung mau pilih yang mana." pembicaraan anggun pun terpotongnya dengan kedatangan Zafira.

Anggun menatap Zafira kesal karena mengganggunya.

" Ngapain sih perempuan ini ke sini, sok manja lagi." Gumam anggun dalam hati.

" Kenapa bingung? Ya sudah ayo aku bantu pilih." ucap Rayyan yang langsung bangun dari duduknya.

" Tunggu rayyan." Panggil anggun saat Rayyan akan beranjak pergi.

" Ada apa?."

" Wanita ini siapa?" Tanya anggun yang menatap zafira sinis.

" Oh kenalkan saya Izza calon istrinya mas Rayyan." bukan Rayyan yang menjawab tapi Zafira.

" Hah calon istri." gumam Anggun pelan tapi masih terdengar oleh Rayyan dan Zafira.

" Beneran Rayyan wanita ini calon istri kamu." Anggun bertanya ke Rayyan karena masih belum percaya.

Rayyan mengangguk memberikan jawabannya.

" Seorang CEO al-Fatir corp ternyata seleranya jelek ya. Masa suka sama cewek tertutup gitu kampungan banget. Harusnya yang pantas bersanding dengan kamu tuh aku. Lihat aku tuh punya badan bagus, penampilan aku berkelas nggak kampung kaya dia. Kamu Nemu dimana sih?." Ucap anggun angkuh.

" Maaf anda nggak berhak menghina calon istri saya. Hak saya mau memperistri siapa, permisi." Ucap Rayyan yang pergi dari sana diikuti oleh Zafira.

Sedangkan Anggun hanya bisa marah dan kesal saja.

Rayyan melanjutkan menemani adiknya untuk mencari kado.

Malam harinya saat ber manja dengan Deddy nya Zafira bercerita tentang kejadian tadi saat bertemu dengan Anggun.

" Iya mas mu amat terganggu dengan anaknya pak Daniel. Makanya proyek kerjasama dengan perusahaannya. Mas mu memilih langsung pak hari yang naggani." Jelas Deddy.