Selesai shalat ashar dan sudah berganti pakaian. Rayyan mengajak Syera berbicara berdua dan mereka memilih salah satu kamar tamu untuk berbicara.
" Dek Syera." Panggil Rayyan.
" I..iya Gus." Jawab Syera gugup.
" Jangan panggil saya Gus, Panggil saya yang lainnya saya ini suami kamu." Ucap Rayyan.
" Terus panggil apa?." Tanya Rayyan.
" Terserah kamu bisa panggil saya mas, Abang, kakak atau yang lainnya."
" Abang."
" Iya itu juga boleh."
" Dek, Abang tahu kamu masih sekolah dan Abang akan membiarkan kamu untuk menyelesaikan sekolah kamu. Tapi Abang minta setiap weekend Abang akan jemput kamu untuk tinggal bersama Abang. Kamu mau kan."
Syera mengangguk.
" Dan mulai sekarang kamu tanggung jawab Abang. Semua kebutuhan kamu Abang yang akan nanggung jadi jangan minta lagi ke nenek dan kakek. Dan kalau ada apa-apa langsung hubungi Abang ya." ucap Rayyan.
" Iya bang."
" Besok kamu sekolah." Tanya Rayyan.
" Syera sudah minta izin libur Lagi pula tinggal nunggu pengambilan raport saja Minggu depan terus libur lagi."
" Ya sudah berarti nanti kamu ikut Abang pulang ya. Kamu sudah beresin barang-barang kamu." tanya Rayyan lagi.
" Sudah bang."
" Ya sudah ayo kita keluar." ajak Rayyan.
Pasangan pengantin baru itu pun keluar kamar tamu.
" Mas Rayyan nggak romantis masa istrinya nggak di gandeng." Seru Zafira.
" Iya gandeng dong Ray." Ucap Tante Zahra menggoda keponakannya itu.
Tapi Rayyan tidak memperdulikan dan ikut gabung. Sedangkan Syera langsung tertunduk malu.
" Sini sayang duduk dekat Mommy." Khayra meminta menantu baru nya itu untuk duduk di sebelahnya.
Syera pun menurut dan duduk di samping Mommy mertuanya. Syera hanya diam mendengarkan semua yang ada di sana mengobrol.
Mendekati waktu magrib semua orang yang ada di sana bergegas pergi ke masjid yang ada di pesantren. Begitu juga Syera yang juga ikut ke masjid bersama Mommy mertuanya.
" Sye kamu mau kemana?." Tanya kak Amara karena Syera tidak mengikuti mereka ke baris depan.
" Syera boleh sholat bersama teman-teman Syera." Tanya Syera ke kak Amara.
" Boleh kok silahkan saja toh mereka teman kamu." Jawab Amara lembut.
" Terima kasih kak."
Syera pun berjalan menghampiri kedua sahabatnya.
" Kok kamu di sini sih sye." Tanya Raisa.
" Iya bukan shalat di depan bareng keluarga kyai." timpal Ilmi.
" Nggak apa-apa kan nanti kita libur lama nggak ketemu." Jawab Syera.
" Iya ya kamu kan udah izin libur." Ucap Ilmi.
Akhirnya mereka pun shalat magrib berjamaah selesai shalat magrib Syera di minta untuk ikut pulang bersama Mommy mertua dan yang lainnya.
Karena biasanya keluarga pesantren yang perempuan akan meneruskan shalat isya di mushola yang ada di rumah masing-masing.
Selesai shalat isya para laki-laki pun pulang dan langsung makan malam yang sudah di siapkan.
Syera yang melihat para perempuan yang sudah menikah pada mengambilkan makan untuk suaminya. Syera pun langsung mengambil piring dan di isi dengan nasi.
" Abang mau lauk apa?." Tanya Syera ke Rayyan.
" Mau rendang sama capcay aja." Jawab Rayyan.
Syera pun mengambil lauk rendang dan capcay sesuai yang di minta suaminya.
" Ini bang." Syera memberikan piring yang sudah terisi ke Rayyan.
" Terima kasih."
" Sama-sama."
Setelah itu Syera mengambil makan untuk dirinya sendiri.
" Syera barang-barang kamu masih di asrama atau di sini." Tanya Rayyan.
" Masih di asrama bang."
" Ya udah kamu ambil dulu soalnya kita mau pulang." ucap Rayyan.
" Ya udah Syera ambil dulu permisi." Syera bangun dari duduknya dan pergi ke asrama.
" Zafran kamu udah minta supir untuk jemput soalnya nggak mungkin kalian pakai mobil rayyan." tanya Mommy.
" Sudah Mommy, mang Kosim lagi makan di dapur pesantren." Jawab Zafran.
" oh ya udah kalau gitu."
Syera sampai di kamar nya yang ada di asrama.
" Assalamualaikum." Ucap Syera begitu masuk ke dalam kamar.
" Walaikum salam.Ning Syera kok ke sini."
" Ih kalian tuh ya jangan panggil aku dengan sebutan Ning risih tahu." ucap Syera sebal.
" Lah gimana sih kak Syera kan kak Syera nikah dengan Gus Rayyan jadi memang seharusnya di panggil Ning toh." Ucap Nike salah satu santri yang sekamar dengan Syera.
" Terserah deh." jawab Syera pasrah.
" Ning kok kamu kesini." tanya Ilmi.
" Mau ngambil koper aku, soalnya aku mau ikut ke rumah Abang." Ucap Syera.
" Ning Syera masih tetap mondok di sini kan." Tanya Raisa.
" Iya masih kok Abang sudah bilang untuk aku tetap melanjutkan pendidikan aku." jawab Syera.
" Pasti nanti Ning Syera bakal tinggal di Ndalem deh." Ujar Nike.
" Kalau itu aku nggak tahu nanti aku tanya ke Abang deh, Udah ya aku nggak lama-lama Takut di tunggu." Pamit Syera.
" Kita antar sampai gerbang asrama." Ucap Ilmi.
Akhirnya Syera di antar teman sekamarnya sampai gerbang Asrama.
" Terima kasih ya sudah antar aku."
" Sama-sama jangan lupa ya Nanti telepon-teleponan kalau kita sudah pulang." Jawab Ilmi.
" Iya."
Syera pun berjalan masuk ke Ndalem ( Sebutan untuk rumah kyai pemilik pesantren)
" Kak kopernya taruh di situ aja biar nanti gampang masukin ke mobil." Ucap Zafran yang sedang duduk di teras.
" Ah...iya." Syera pun menaruh kopernya di teras lalu masuk ke dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
yanita ariatna ariatna
selalu nunguin....
2022-07-24
0
Sri Tini
lanjut thor ceritanya bagus semangat
2022-07-23
0
ningrum aish
lanjut kak...g' sabar DECH baca lanjutannya...
2022-07-23
0