Pembalasan

Pagi hari yang cerah membuat Hana tampak bersemangat karena hari ini hari liburnya dan hari dimana ia akan membalaskan dendam nya, sebelum itu ia pergi untuk joging terlebih dulu.

Outfit yang Hana pakaj adalah, satu set baju olahraga rambut kuncir satu, menggunakan handsfree dan sepatu jordan.

Hana sudah bersiap untuk turun kebawah " *pagi mom dad "

" pagi sayang* " ucap keduanya

" udah rapi aja, mau kemana Lo " ucap David

" Lo ga liat gue pakai baju apa ? "

" *kan gue nanyak"

" buta mata lo*"

pletak David pun menjintak adiknya itu " mampus " hanya di balas tawaan oleh Hana

" dah lah Hana pergi dulu bye"

Hana pun keluar dari rumahnya menuju garasi, Hana mengendarai mobil Civic nya bewarna kuning menuju lapangan tempat iya joging, di perjalanan Hana berhenti sebentar di Alfamart untuk membeli cemilan, saat ingin turun dari mobil mata Hana tampak tertuju pada satu mobil Rush yang dimana ada seorang wanita yang turun dari mobil tersebut, dia wanita yang ia ingin membalaskan dendam nya.

" keknya kali ini gue stop joging deh gue bakalan ikutin tu orang" ucap Hana

Ia pun mengeluarkan ponselnya menelepon Candra " *can siapin motor gue, gue tunggu di simpang atlas, dan kirim beberapa orang buat ngikutin mobil Rush bp xxxx posisi dia sekarang ada di Alfamart jalan melati"

" oke*"

" Riana let's playing with me" ucap Hana sambil tersenyum miring

Hana pun berbalik menuju simpang atlas untuk mengambil motornya, tidak jauh dari tempat ia sekarang, sebelum itu dia berhenti di markasnya untuk menggantikan baju dengan stelan, baju crop top hitam, celana jeans panjang, sepatu Nike dan jaket kulit croptop, rambut di sanggul,, akhirnya Hana pun sampai di simpang atlas

" nih bos" Candra memberikan kunci motor beserta helm nya

" ada masalah apa hel, perlu bantuan gue?" tanya Candra

" Lo atur buat pertandingan hari ini aja, gue bisa ngurus nya sendiri" ucap Hana selagi memanaskan motornya dan langsung melajukan motornya

Tanpa sepatah kata pun Hana pergi begitu saja meninggalkan Candra, hari ini dia melakukan pertandingan balap motor dengan imbalan yang cukup besar darinya

p

kringgg

" posisi? " tanya Hana pada seseorang yang menelepon nya

" *lapangan golf"

" oke, Lo bisa pergi*"

Hana melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, saat melintasi jalan yang sedikit lagi menuju lapangan golf dia melihat mobil yang ia cari ternyata sudah berbalik arah, Hana pun mengikutinya beberapa lama di perjalanan mobil itu pun masuk ke parkiran mall, mall itu ternyata milik Daddy nya, sebelum Riana turun dari mobil Hana menelpon salah satu staff mall yang menjaga ruangan cctv, agar untuk mematikan cctv nya

" saya Raihana Calista Atmadja Kusuma, tolong matikan cctv di area parkiran 5 menit saja" ucapnya

" *baik non"

" sudah saya matikan non* "

Hana mematikan ponsel nya dan turun dari motor untuk mendekati riana, saat Riana turun dari mobil, secepat mungkin Hana memukulnya dari belakang dan menariknya ke ruangan nya yang kosong serta tak ada seorang pun yang tau. Riana pingsan setelah dipukul hana, Hana menunggu Riana bangun dari pingsan nya dengan memakan beberapa snack

Saat ini Hana menggunakan topengnya agar Riana tidak mengenali nya

" eunghh" Riana terbangun dari pingsannya dan terkejut dia sudah berada di ruangan kosong dengan seseorang di depannya yang ia tidak tau itu siapa

" siapa Lo, mau Lo apain gue" teriak Riana

" eh dah bangun, bisa ga gausah berisik!" jawab Hana sambil menghentakkan kayu ke meja di sampingnya yang membuat Riana kaget

" apa mau Lo? Lo mau duit? bkln gue kasih tapi tolong lepasin gue" ucap Riana ketakutan

Hana pun maju kedepan dan wajahnya pun menunduk tepat di muka Riana " bahkan uang gue masih sisa banyak kalau beli harga diri Lo"

" *anjing, gue ga pernah punya masalah sama Lo jadi biarin gue pergii!"

" ops no no, gue ga bakalan ngelepasin Li begitu aja tanpa bermain terlebih dahulu*"

" bermain? maksud Lo apa"

Hana pun menampar pipi Riana kanan kiri sampai sudut bibirnya berdarah, dan mengambil sebuah gunting

" berhenti! kalau gue punya salah maafin gue tapi tolong jangan bunuh gue " tangis riana yang membuat Hana tertawa

" hahaha, Lo pikir gue bodoh ngebunuh Lo gitu aja?, gue masih mau bermain sama Lo"

Hana pun menggunting rambut Riana sedikit demi sedikit " *oke cukup "

" bangsat Lo!"

" kurang? mau lagi*? " ucap hana yang hanya di balas Riana dengan menggeleng kan kepalanya

Hana pun berjalan menuju pintu dan mengambil kayu yang sudah ia siapkan, kemudian berjalan ke arah Riana yang sudah lemas

" Lo mau ngapain? " tanya Riana dengan ketakutan

Tanpa kata Hana pun mengangkat kayu dan memukul sisi badan Riana yang membuat nya meringis kesakitan, bukan sekali tapi tiga kali Hana memukulnya sampai pingsan

Hana pun maju dan memegang rahang pipinya " Ini masih ga seberapa gue bakalan bikin Lo sakit lebih dari ini"

Setelah itu ia berbalik dan berjalan keluar meninggalkan Riana seorang diri

" halo can, datang ke tempat gue di mall dan urus satu orang disini, lepasin dia jam 10 malam, ngerti" ucap Hana yang langsung mematikan teleponnya

Hana pun berjalan meninggalkan mall dengan senyuman, pagi nya di hiasi dengan senyuman yang sangat indah menuju parkiran dan meninggalkan mall begitu saja tanpa memikirkan keadaan Riana, iya saat ini benar benar tidak peduli dengan keadaan Riana, bagaimana tidak Hana juga hampir mati karena Riana jikalau Gibran tidak datang mungkin dia saat ini sudah tidak ada.

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!