Gibran sampai dirumah sakit dan berlari menuju receptionis, saat membawanya ke receptionis ternyata salah satu dokter keluarga Kusuma melihat Hana terkulai tak berdaya
" yaampun Hana" ucap dr Gerald " ayok bawa ke ruangannya" ucap nya yang membuat Gibran terkejut tapi dia fokus membawa Hana ke ruangan yang dituju oleh dr tersebut
" kamu tunggu diluar biar saya yang meriksa Hana" ucap Gerald yang hanya di balas anggukan oleh Gibran
Gibran khawatir pada Hana saat ini, karena wanita yang ia cintai tidak berdaya di ruangan ICU, Gibran mondar mandir seperti orang kebingungan ga tau harus ngapain kecuali menunggu dr tersebut keluar dari ruangan itu dan memberitahu keadaan Hana sekarang.
Lama waktu pemeriksaan hana, dan sampailah Atmadja di ruangannya karena pada saat menuju rumah sakit, Dr Gerald menghubunginya bahwa putri bungsunya di rawat di rumah sakit. Disusul oleh Hana dan Bimo
" gimana putri saya" tanya Atmadja pada Gibran
" dokter belum keluar dari tadi om"
mendengar hal itu membuat Atmadja terduduk di kursi tunggu, dan tanpa basa basi ia pun menelpon Candra tetapi sebelum telponnya diangkat sudah dihentikan oleh Bimo
" kenapa Bim, anaknya Prayogo harus di kasih pelajaran" ucapnya tersulut emosi
" abg pasti tau gimana Hana, biar Hana yang mengaturnya, mungkin untuk saat ini Hana masih pelan pelan membalasnya, sabar terlebih dahulu bg" ucapnya meredahkan emosi abg nya itu
Gibran dan bila hanya menyimak tetapi sangat penasaran cuman tidak mungkin mereka ikut campur dalam hal itu
Pintu ruang ICU pun terbuka Atmadja pun berjalan menuju dr tersebut
" *bagaimana dengan ank saya rald"
" Hana tidak apa-apa dia hanya mengalami luka kecil di kepalanya, tapi tadi sudah saya ronsen, dan hasilnya juga baik baik saja, bapak tidak perlu khawatir "
" terima kasih rald kamu sudah mempercepat memeriksa anak saya"
" itu sudah tugas saya sebagai dokter keluarga bapak"
" apakah saya boleh masuk"
" ouh tentu boleh*"
Setelah itu dr Gerald pun meninggalkan mereka ber4 dan mereka satu persatu masuk ke ruangan Hana
Rooms Hana pamplet nama yang di pajang di depan ruangannya, saat Gibran dan bila masuk nuansa tempatnya sangat begitu indah, bewarna dark grey, aroma lavender lampu Tumbler dimana mana, serta terdapat beberapa foto keluarga dan fotonya, ruangan tersebut membuat Gibran dan bila takjub, tapi satu foto yang membuat bila dan Gibran lebih kaget ternyata rumah sakit ini milik Hana sendiri.
" pantesan punya ruangan khusus ternyata rumah sakitnya sendiri " gumam Gibran dalam hati
" gila sih sekaya ini hana, pangling gue umur masih muda, udah punya rumah sakit sendiri " gumam bila dalam hati
" nak gib bila makasih banyak atas pertolongan kalian " ucap Bimo
" iya pak sama sama, kami sebagai sahabatnya Hana pasti akan membantunya, kalau begitu kita berdua pamit ya pak " ucap bila
" *iya hati hati ya nak "
" iya om kalo gitu saya pamit ya*" ucap bila sembari menarik tangan Gibran keluar
" *Lo apa apaan sih, gue mau nemenin Hana"
" Hana disitu udah ada bokap sama pak Bimo jadi ga perlu lu ikutan jaga*" ucap bila yang membuat Gibran terdiam
" eh bentar, lo suka sama Hana?" tanya nya penasaran
" dih kepo lu" ucap Gibran kemudian meninggalkan bila sendiri
" eh tunggu gib" bila pun berlari mengejar Gibran
Bimo dan juga Atmadja menunggu Hana sadar dari pingsannya
" eumm Hana dimana" ucap nya sembari duduk dari tidurnya
Mendengar suara Hana membuat Atmadja dan Bimo bangkit dari duduknya dan mendatangi brankar hana
" kamu gapapa sayang?" tanya Atmadja
" *gapapa dad, cuman agak sakit aja kening Hana"
" kamu kenapa bisa gini sih sayang* " tanya pak Bimo
" *jadi tu kemarin Hana kasih pelajaran buat dia, tapi ninggalin kertas dengan tulisan jangan ganggu Hana mungkin dikiranya Hana nyuruh orang buat bunuh dia, padahal itu Hana sendiri, tapi kali ini mungkin Hana menghukum nya beda lagi om dia sudah keterlaluan "
" apa perlu om sebarin di seluruh sekolah tentang identitas kamu?"
" ga perlu om nanti kalau Hana udah kasih pelajaran baru om sebarin gapapa "
" apa perlu juga Dady publish soal kamu*?" tanya Dady
" *no dady, nanti aja ya, ini Hana udah baik baik aja"
" yaudah kalau gitu kamu istirahat ya sayang, om sama Dady kamu ada urusan sebentar "
" okeyy, babayy*" ucap Hana kemudian kembali tidur ditempat nya
" waiting me Riana " ucapnya dalam hati
Bimo dan Atmadja pun pergi keluar karena ada urusan mendadak, Atmadja tidak memberitahu kan kepada istri dan anaknya itu karena tidak mau membuat mereka khawatir mengenai Hana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments