"Sudah malam, segeralah mandi, aku akan memesan makanan untuk dinner kita." Ujar Edo membuyarkan lamunan Elma. Dia tahu Elma terlalu berambisi untuk balas dendam, bahkan cengkraman tangan di mejanya sangat kuat hingga sedikit menimbulkan bunyi. "setelah itu baru aku akan meminta hak ku yang pertama." Bisik Edo tepat di depan telinga kiri nya hingga Elma tersadar dari lamunan lalu menatap Edo balik. Senyuman Edo sungguh mengerikan, di tambah tatapan nya yang tak bisa di artikan, membuat Elma susah hanya untuk meneguk saliva nya sendiri.
"Kau dengar aku?" Edo mengulangi pertanyaan sembari jari-jemari nya bergerak mengusap permukaan wajah Elma.
"A-aku mendengar perkataan mu. Aku permisi ke kamar mandi dulu."
"Eits ... bukan kamar mandi ini, sayang. Tapi kamar mandi tempat kita." Cegah Edo saat Elma tiba-tiba ingin masuk ke kamar mandi yang berada di ruang kerja.
Setelah berhasil mencekal pergelangan tangan Elma, Edo kembali mencium rambut wangi Elma yang sedikit berantakan karena terkena terpaan AC dan tepat mengenai wajah Edo.
"Rambut mu wangi, aku semakin suka harum rambut mu." Edo menutup mata nya, menghirup dalam-dalam harum rambut Elma yang seakan membuat nya candu.
"Di mana letak kamar mu?" Tanya Elma cepat karena ingin segera menghindar dari Edo.
Karena sejak tadi Elma sedikit risih saat kepala Edo mengendus-endus rambut serta leher nya. Sebisa mungkin dia segera menghindar dari laki-laki me-sum itu.
"Kenapa kau sangat terburu-buru? Apa kau sangat tidak sabar ingin segera melakukan percintaan, hm?" Tanya Edo dengan wajah me-sum nya. Membuat Elma semakin bergidik ngeri melihat nya.
"Ti-tidak, tidak seperti itu. Alu gerah ingin segera mandi." Elma berkilah dengan mengibaskan tangan nya dan sedikit melonggarkan baju yang dikenakan agar lebih memungkinkan.
"Oh ya? Apa kau benar gerah? Aku rasa AC di sini sangat dingin." Edo semakin mempersulit Elma. Seperti nya mengerjai gadis yang sudah ditetapkan menjadi wanita nya ini benar-benar menjadi kesenangan tersendiri bagi Edo.
"Ta-tapi aku merasa sangat gerah, mungkin karena belum mandi sejak tadi, jadi kulit ku terasa panas walau sudah ada AC." Kilah nya. Dia tak ingin Edo mengetahui kebohongan nya itu. Tetapi tanpa di sadari, Edo tak sebodoh itu yang mudah dibohongi, tentu saja Edo tak mungkin percaya dengan gerak-gerik Elma yang menunjukkan kebohongan.
"Hm, baik lah kalau memang kau sangat gerah, lebih baik kau lepas saja baju mu." Edo berkata dengan sangat tenang, seakan-akan perintah nya itu adalah suatu hal yang wajar.
"Ahahaha ... tidak perlu. Aku akan langsung mandi saja, akan ku lepas saat di kamar mandi. Sebaiknya kau tunjukkan di mana kemar mandi mu?" Elma menjawab dengan gelagapan. Tentu saja dia tak mau menanggalkan baju nya di depan laki-laki me-sum ini, meski nanti nya Edo akan melihat tubuh nya.
"Kenapa? Bukankah itu ide yang bagus? Lebih baik kita ngobrol-ngobrol sambil minum, dan kau lepaskan saja baju mu itu kalau memang gerah." Sahut Edo lagi-lagi.
Sampai di sini Elma tahu kalau ternyata Edo sedang mencoba mengganggu nya. Baiklah, kali ini Elma akan mengikuti permainan Edo.
"Huft, baiklah. Aku sudah tidak tahan untuk tidak membuka baju. Lagi pula kita hanya sekedar minum, tidak melakukan apapun kan." Elma sedikit melenggokkan tubuh di depan Edo sembari tersenyum menggoda.
Hanya melihat lenggokkan tubuh Elma yang seperti ulat keket sudah membuat bagian bawah Edo menegang, apalagi jika benar-benar Elma membuka baju nya di depan Edo?
"Siall!" Edo mengumpat dalam hati saat tubuh bagian bawah nya menegang.
"Kenapa?" Elma sengaja bertanya saat mengetahui gelagat Edo yang sudah tak seperti tadi.
"Bukan masalah." Edo menjawab cepat.
"Ohh ..." Elma membulatkan bibir nya, sembari mengibaskan kaos yang dipakai nya. Setelah itu dia benar-benar membuka kaos hingga terpampang lah tubuh indah dengan lekuk tubuh sempurna. Edo semakin menegang dibuat nya, dia memandang kagum bentuk tubuh Elma sembari meneguk ludah nya kasar.
Benar-benar seperti yang di bayangkan! Edo sudah menebak, bahwa dibalik kaos kebesaran yang dipakai Elma itu memiliki bentuk tubuh yang indah, mungkin ini yang di umpama kan gitar spanyol.
Perut nya rata, dadanya berisi dan sintal, seperti nya kalau di pegang sangat pas di tangan Edo, di tambah pinggang nya yang sangat ramping, jangan lupakan dua bulatan besar di bawah sana alias bokong yang juga sangat padat dan kenyal.
Tangan Edo menjadi gatal ingin segera menyentuh tiap bagian tubuh itu, tetapi akal sehat nya masih mengingat kalau saat ini belum saat nya mengeksekusi Elma. Dai harus bersabar sebentar lagi untuk mendapatkan sesuatu yang dia idam-idamkan, yaitu keperawanaan wanita yang di cintai nya.
"Hufft ... akhirnya, badan ku terasa sejuk." Elma sengaja sedikit mengendorkan tali be-ha nya agar dua buah da-da nya yang sangat sin-tal itu semakin terlihat oleh Edo.
Tatapan Edo semakin tak bisa di alihkan dari benda tersebut. Terlebih saat melihat sedikit lagi tali be-ha nya di kendorkan maka bagian pucuk Elma akan terlihat. Sayangnya itu tidak sampai terjadi, dan hal itu justru semakin membuat Edo penasaran dan ingin segera melihat isi di balik be-ha tersebut.
"Kenapa kau melihat ku seperti?" Tanya nya seolah-olah tidak tahu apa yang sedang di rasakan Edo saat ini.
"Em ... Tidak apa-apa. Sebaiknya kita pergi dari sini, akan ku antar ke kamar kita."
"Tapi, bukan kah kau sendiri yang tadi menawarkan ku untuk istirahat sejenak sambil menikmati minum?" Wajah Elma dibuat cemberut seolah dia sangat tidak suka dengan keputusan Edo yang tiba-tiba berubah pikiran, padahal dalam hati nya sedang tertawa ria.
"Seperti nya aku berubah pikiran, kepala ku sedikit sakit dan aku ingin segera mandi." Edo berbicara dengan kaki yang sudah melangkah ingin keluar dari ruang kerja.
Mau tak mau akhirnya Elma mengikuti dari belakang nya dengan senyum kepuasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Dewi Zahra
semangat Elma
2023-01-11
0
°•𝕃Ꭵɐ•°🫐°•ᒪ⅁•°
dasar kucing, ada aja ide buat ngebodohin kepolosan Elma
2022-10-18
0
ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊
argh pak Edo modus terus 🤣🤣🤣
2022-10-16
0