Bab.2 Mulai Berubah

Seorang gadis menggeliat dari tidurnya, dia meraba-raba sisi sampingnya karena merasa seperti ada yang membelit tubuhnya. Kepalanya terasa sangat pening, dia mencoba menyesuaikan matanya dari cahaya yang sedikit mengganggu penglihatannya.

Sekujur tubuhnya terasa sakit, apa yang terjadi dengannya? Lea masih belum mengingat dengan kejadian yang baru saja terjadi. Lea sedikit mengernyit mencoba mengingat-ingat apa yang baru saja terjadi, kepingan-kepingan ingatan mulai muncul.

Deg.

Seketika Lea membelalakkan matanya setelah berusaha mengingat-ingat tindakan yang baru saja ia lakukan.

Pandangannya mulai menyapu pada ruangan di sekitarnya.

Deg.

Hatinya bergejolak tak karuan saat menyadari bahwa dirinya berada di dalam sebuah kamar namun bukan miliknya.

Lalu pandangannya tertuju lagi pada laki-laki yang sedang membelit tubuhnya.

Deg.

Dunianya seakan-akan runtuh setelah berhasil mengingat aktifitas yang baru saja ia lakukan. Lea telah melakukan perbuatan terlarang yang seharusnya tidak pernah ia lakukan sebelum waktunya.

Air matanya mulai menetes jatuh mengaliri pipi tanpa suara. Apa yang baru ia lakukan?

Dia sudah melakukan kesalahan besar. Mungkin bagi sebagian orang tak terlalu mementingkan keperawanan, tetapi Lea tetap menjaga baik hal itu.

Tapi akibat kecerobohan nya, dia kehilangan hal paling berharga dalam hidupnya.

Dia sungguh tak pernah mengira dengan apa yang baru saja terjadi.

Ini bukan salah John, dia masih ingat dengan jelas saat mereka melakukannya adalah karena kemaunnya sendiri.

Entah mengapa tubuhnya tiba-tiba terasa panas dan bereaksi tidak wajar. Dia sangat membutuhkan sentuhan dari seorang pria, maka dari itu dia meminta John menyentuhnya, bahkan Lea sendiri sampai menggoda John.

"Astagaaaa ... Ya Tuhan, apa yang telah ku lakukan? Bagaimana cara ku mengatakan hal ini pada orang tua ku? Mereka pasti sangat kecewa bila mengetahui hal ini. Apa aku lebih baik menyembunyikan hal ini dari mereka?" Lea terus bergumam sendiri sembari menimang-nimang langkah tebaik yang harus diambilnya.

"Ya, lebih baik aku harus menyembunyikan hal ini dari mereka. Aku tidak ingin membuat mereka kecewa." Putus Lea mantap.

Dia tidak ingin terlalu berlarut-larut dalam kesedihan, dia terus menguatkan hati agar mencoba ikhlas dengan apa yang baru saja dilakukannya.

Tidak apa kehilangan mahkota ku, toh yang ambil juga orang yang paling aku cintai. Gumam Lea dalam hati untuk menyemangati diri sendiri.

Seiring dengan pergerakan Lea, orang yang tadi membelit tubuhnya menggunakan tangan kekarnya itu menggeliat, Lea berhasil mengusik tidur laki-laki itu.

"Hai, sayang. Sudah bangun?" Sapa John dengan suara serak khas bangun tidur.

John menampilkan senyum manis pada Lea lalu mengecup bibir semerah ceri itu lalu berkata. "Thanks ... udah kasih sesuatu yang paling berharga buatku." Kata-kata yang di lontarkan John bagaikan seorang pemuda baik-baik yang baru saja mengambil mahkota seorang wanita dan siap bertanggung jawab. Cih, benar-benar pembohong yang ulung!

Lea menampilkan senyum palsu, meski bibirnya tersenyum tetapi tak dapat dipungkiri dia merasa menyesal dengan apa yang baru saja perbuat. Karena perbuatannya kali ini sangat berdampak bagi masa depannya.

"Ada apa? Apa kamu menyesal?" Tanya John lembut. Rupanya laki-laki itu tahu kegundahan yang dialami kekasihnya saat ini.

Lea memilih diam, tak menjawab sepatah kata pun, dia terlalu ragu untuk mengatakan kalau dirinya menyesal telah melakukannya. Disisi lain dia tak ingin membuat kekasihnya marah apalagi sampai menjauhinya.

"Sayang, jangan bersedih seperti itu. Aku akan bertanggung jawab dengan perbuatan ku, aku janji." Kata John terlihat bersungguh-sungguh. Tangannya meraih satu tangan Lea untuk digenggamnya lalu memberikan beberapa kecupan di sana.

Lea tak bisa menyembunyikan senyum, dia bahagia mendengar penuturan sang kekasih. Akhirnya dia bisa hidup bersama John selamanya.

"Janji akan tanggung jawab?" Tanya Lea memastikan. Jari kelingkingnya ia acungkan di depan John.

"Hm ... I'm promise." Kata John sembari menautkan kelingkingnya pada Lea. John menatap lembut Lea, membuat wanita itu sangat bahagia mendengarnya.

.

.

.

Hari-hari berlalu, hubungan Lea dan John semakin mesra. Mereka sering melakukan hubungan intim dan Lea pun tak menolaknya.

Seperti layaknya pasangan suami-istri, namun sayangnya mereka belum memiliki ikatan apapun selain sebatas sepasang kekasih.

Janji manis yang sering dilontarkan John, membuat Lea semakin percaya bahwa John adalah laki-laki bertanggung jawab dan setia padanya.

Namun terkadang pula Lea dibuat takut dengan sifat keras John. Selama ini John sering memaksa Lea untuk berhubungan intim bila dia sedang menginginkannya tak peduli di mana pun tempatnya.

Mau tak mau Lea menuruti keinginan sang kekasih karena takut membuat kekasihnya marah apalagi sampai meninggalkannya.

Sebulan berlalu, hubungan antara John dan Lea masih sama. Namun tidak tahu kenapa, lea merasa akhir-akhir sifat John berubah menjadi lebih dingin.

Biasanya John meminta Lea untuk untuk memenuhi hasratnya setiap hari lebih dari satu kali. Tapi entah mengapa sudah tiga hari ini John tak memintanya.

Lea berusaha menepis perasaan takut dalam hatinya. Dia tidak ingin terlalu mencurigai John, karena Lea tahu John sangat tidak menyukai wanita yang posesif padanya.

Lea membiarkan John bersenang-senang dengan teman-temannya asal masih dalam batas wajar. Dan yang selama ini Lea tahu, John biasa-biasa saja bila bertemu teman-teman nya.

Dia tidak akan melakukan hubungan intim pada wanita lain, itu yang Lea tahu.

Tetapi kali ini Lea merasa ada yang berbeda, sejak tadi pagi dia belum melihat John. Bahkan selama tiga hari ini dia jarang sekali berinteraksi dengan pacarnya.

Lea khawatir terjadi sesuatu dengan kekasihnya.

Kebetulan sekali, jam menunjukkan waktu istirahat pertama. Guru yang sejak tadi berbicara di depan white board sudah keluar. Lea buru-buru memasukkan alat tulisnya lalu keluar kelas.

Tujuan pertamanya yaitu menuju kelas John yang terletak di seberang gedung. Jalanan tampak ramai karena saat ini sudah menunjukkan waktu istirahat.

Lea terus menyusuri lorong itu dengan langkah sedikit lebar supaya cepat sampai ke ruangan John.

Kelas demi kelas ia lewati hingga dia berhenti tepat di depan pintu bertuliskan Twelfth grade(seniors).

Lea tampak ragu untuk masuk, kepalanya sedikit menyembul untuk melihat anak-anak di dalam.

Kelas itu tampak sepi, sepertinya para siswa juga sedang pergi ke kantin.

Saat ingin berbalik, tiba-tiba saja Indra pendengarannya menangkap suara desaahan di dalam kelas.

Lea tak ingin melihat, tetapi saat pandangan matanya kembali masuk ke dalam kelas dia seperti mengenal sosok laki-laki yang sedang membelakanginya. Terlebih jaket denim yang di pakai laki-laki itu benar-benar mirip milik kekasihnya.

Jantung Lea bergemuruh hebat saat menyadari laki-laki yang sedang bermain dengan anak perempuan di atas bangku adalah kekasihnya.

Ingin sekali dia berlari maju untuk menghentikan kegiatan mereka, tetapi Lea terlalu lemah. Dia takut John akan marah dan meninggalkannya. Sedangkan masa depannya hanya bergantung padanya, laki-laki yang sudah mengambil mahkota berharganya.

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

hati hati sama Jon Lea

2023-01-10

0

maya

maya

aku mampir nih, terimakasih udah mau berteman dengan aku Thor. ceritanya cukup bagus Thor, semangat terus 😁😁😁

2022-12-26

0

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

bru pacaran sdh main kasar aplg sdh menikah bahaya😔

2022-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Obat Perangsang
2 Bab.2 Mulai Berubah
3 Kekhawatiran Orang Tua Lea
4 Mencari Lea
5 Hamil
6 Ke Apartemen
7 Pengakuan John 1
8 Pengakuan John 2
9 Awal Kehidupan Elma
10 Kondisi Mami
11 Tawaran Dokter Edo
12 Menyetujui Kesepakatan
13 Panggilan Sayang
14 Surat kontrak
15 Perdebatan
16 Mengenal Belut Listrik
17 Tugas kedua
18 John Mayer
19 Perintah Edo
20 Hampir Saja
21 Kemampuan Telepati
22 Meminta Izin
23 Tidak Bisa Melupakan Begitu Saja
24 Panggilan Telepon
25 Permintaan Tuan Richard
26 Rencana Pindah
27 Penjelasan Edo
28 Tempat Tinggal Baru
29 Cemburu
30 Nasib Arasya
31 Jangan Rubah Takdirku, Tuhan!
32 Perlakuan Dingin Elma
33 Bertemu John
34 Keputusan Edo
35 Rencana Elma
36 Kangen?
37 Semakin Salah Faham
38 Wawancara
39 Sakit Hati
40 Elma Juga Mencintainya!
41 Ungkapan Cinta
42 Malu
43 Di dalam Pesawat
44 Kesal
45 Bertemu Mami
46 Kedatangan Tamu
47 Rencana Pernikahan
48 Kekhawatiran yang Berujung Penyiksaan
49 Aksi Gila Edo
50 Kemarahan Mama Edo 1
51 Kemarahan Mama Edo 2
52 Status Baru
53 Kebahagiaan
54 Perlakuan Manis Elma
55 Jadwal Kembali
56 Rencana Elma
57 Permintaan Edo
58 Tidak Akan Memberi Maaf
59 Kembali Tergoda
60 Perubahan Elma
61 Meminta Hadiah
62 Pulang Lebih Awal
63 Pulang lebih Awal 2
64 Bab. 63 Ajuan Gugatan Cerai
65 Anniversary
66 Pernyataan Cinta
67 Ke Rumah Sakit
68 Positive Hamil
69 Pertengkaran
70 Kesepakatan
71 Lupa Kesepakatan Perjanjian
72 Membuatkan Nasi Goreng
73 Rencana John & Siasat Edo
74 Tangisan Pilu Elma
75 Pengumuman
76 Bekas Bibir di Kemeja
77 Pergi
78 Mencari Elma
79 Diculik
80 Hasutan John
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab.1 Obat Perangsang
2
Bab.2 Mulai Berubah
3
Kekhawatiran Orang Tua Lea
4
Mencari Lea
5
Hamil
6
Ke Apartemen
7
Pengakuan John 1
8
Pengakuan John 2
9
Awal Kehidupan Elma
10
Kondisi Mami
11
Tawaran Dokter Edo
12
Menyetujui Kesepakatan
13
Panggilan Sayang
14
Surat kontrak
15
Perdebatan
16
Mengenal Belut Listrik
17
Tugas kedua
18
John Mayer
19
Perintah Edo
20
Hampir Saja
21
Kemampuan Telepati
22
Meminta Izin
23
Tidak Bisa Melupakan Begitu Saja
24
Panggilan Telepon
25
Permintaan Tuan Richard
26
Rencana Pindah
27
Penjelasan Edo
28
Tempat Tinggal Baru
29
Cemburu
30
Nasib Arasya
31
Jangan Rubah Takdirku, Tuhan!
32
Perlakuan Dingin Elma
33
Bertemu John
34
Keputusan Edo
35
Rencana Elma
36
Kangen?
37
Semakin Salah Faham
38
Wawancara
39
Sakit Hati
40
Elma Juga Mencintainya!
41
Ungkapan Cinta
42
Malu
43
Di dalam Pesawat
44
Kesal
45
Bertemu Mami
46
Kedatangan Tamu
47
Rencana Pernikahan
48
Kekhawatiran yang Berujung Penyiksaan
49
Aksi Gila Edo
50
Kemarahan Mama Edo 1
51
Kemarahan Mama Edo 2
52
Status Baru
53
Kebahagiaan
54
Perlakuan Manis Elma
55
Jadwal Kembali
56
Rencana Elma
57
Permintaan Edo
58
Tidak Akan Memberi Maaf
59
Kembali Tergoda
60
Perubahan Elma
61
Meminta Hadiah
62
Pulang Lebih Awal
63
Pulang lebih Awal 2
64
Bab. 63 Ajuan Gugatan Cerai
65
Anniversary
66
Pernyataan Cinta
67
Ke Rumah Sakit
68
Positive Hamil
69
Pertengkaran
70
Kesepakatan
71
Lupa Kesepakatan Perjanjian
72
Membuatkan Nasi Goreng
73
Rencana John & Siasat Edo
74
Tangisan Pilu Elma
75
Pengumuman
76
Bekas Bibir di Kemeja
77
Pergi
78
Mencari Elma
79
Diculik
80
Hasutan John

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!