Pengakuan John 2

Lea hanya bisa memejamkan mata mendengar semua penghinaan dari laki-laki yang sangat dibanggakan nya. Hatinya sangat perih, lebih perih dari luka yang menganga kemudian di siram air garam.

Tapi sebisa mungkin dia menguatkan hati agar bisa membujuk laki-laki yang ada dihadapan nya untuk menikahi nya. Bagaimana pun, anaknya butuh status yang jelas, dia tidak ingin anaknya terlahir tanpa adanya seorang ayah.

Tak mungkin juga, dia mencemarkan nama baik keluarga. Dia tak mungkin sanggup menghadapi Papi dan mami nya yang terus menatap benci pad nya.

"Kenapa kau tak bicara pada ku? Aku bisa melakukan apapun yang kau mau. Aku akan menuruti keinginan mu."

"Hahaha benarkah, sayang?

"Kalau begitu, mulai sekarang aku akan lebih agresif lagi, aku akan berinisiatif menyerang mu lebih dulu seperti yang kau ingin kan." Kata Lea dengan suara bergetar karena tangis yang tak kunjung berhenti.

Dia akan memohon pada laki-laki agar mau menikahi nya. Bahkan apapun yang diminta John, Lea akan mengabulkan. Itu lah keyakinan Lea.

"Hahaha benarkah kau ingin melakukan nya, sayang? Bukan kah biasanya saat kau ku suruh memimpin kau selalu berkata malu? Apa sekarang kau sangat takut aku meninggalkan mu hingga mengesampingkan rasa malu mu?" Tanya John dengan badan sedikit membungkuk mendekati wajah Lea untuk mensejajarkan tatapan nya. Mata nya memicing, menatap Lea dengan begitu arogan.

"Apa kau sungguh tak akan meninggalkan ku, jika aku menuruti kemauan mu?" Tanya Lea setelah memejamkan mata sejenak lalu mengambil nafas dalam-dalam. Suara nya seakan-akan tercekat di tenggorokan.

Sungguh, kali ini Lea benar-benar sudah menjadi seorang wanita mura-han. Menyodorkan tubuh nya pada laki-laki be-jad seperti John.

Andai dirinya sedang tidak mengandung, Lea tidak akan mungkin mengemis, menyodorkan tubuh nya pada laki-laki seperti nya.

"Ya, tentu saja. Aku akan terus memakai mu jika kamu dapat memuaskan ku."

Seringai tipis terbit dari wajah John sembari menatap Lea. Tatapan mata John seolah-olah begitu merendahkan tubuh Lea.

Lea sama sekali tak mengindahkan tatapan itu, dia tidak perduli jika memang di anggap sebagai wanita mura-han karena dia memang sudah tak memperdulikan harga diri nya.

Lea lebih memikirkan agar aib nya tak sampai mencoreng nama baik keluarga.

"Baiklah, Mari kita lakukan sekarang. Aku akan membuktikan seberapa bi-nal nya aku."

Lea melucuti seluruh kain yang melekat di tubuh nya, manik mata nya tak lepas menatap pria be-ji-ngan yang ada di hadapan nya.

Tak ada lagi air mata yang mengalir di pipi, seperti nya air mata nya sudah terlalu kering kebanyakan menangis sejak kemarin. Atau mungkin saja Lea memang sudah tak Sudi lagi menumpahkan air mata hanya untuk laki-laki ba ji ngan seperti nya.

"Wohoo!" John benar-benar bersorak-sorai melihat tubuh te lan jang Lea yang ada di depan nya. Dia menatap lapar pada tubuh itu tanpa kedip.

"Tubuh mu memang benar-benar indah, baby." John tak henti-hentinya mengagumi keindahan tubuh wanita di depan nya.

"Kau, cepat lah keluar dari kamar ini."

John sedikit membalikkan badan, lalu menatap perempuan yang sejak tadi bergulung di balik selimut untuk menyembunyikan tubuh polos nya dan memerintahkan nya keluar.

"Ck."

Wanita itu berdecak kesal, karena belum mendapatkan puncak kenikmatan harus merelakan untuk pergi dari kamar itu.

Setelah wanita itu keluar sembari menghentakkan kaki tanpa membungkus tubuh polos nya, kini tinggallah Lea dan John yang di dalam sana.

Jangan lupakan Elma yang sedari tadi melihat semua apa yang dilakukan orang-orang dewasa itu.

Dia menangis dalam diam sembari meringkuk di balik guci besar dekat pintu.

Elma tak bisa apa-apa, tubuh nya terlalu lah bila harus menghentikan kakak nya kali ini.

Yang dia lakukan hanya bisa mengawasi, selama laki-laki itu tak menyakiti fisik Lea, maka Elma tak akan muncul.

Dia sadar, tubuh nya masih terlalu kecil dibandingkan dengan tubuh kakak serta laki-laki itu. Dia tak mungkin kuat melawan mereka.

"Mari, lakukan tugas mu." Perintah John dengan terdengar sinis dan merendahkan.

Kali ini Elma benar-benar menyaksikan kebrutalan kakak nya dalam menyerang laki-laki itu.

Ah, tidak-tidak! Bukan menyerang, lebih tetap nya memuaskan hasrat laki-laki tak berguna seperti John.

Dengan begitu agresif, kakak nya benar-benar menjalankan tugas nya hingga dua orang itu saling menyatu.

Pintu itu memang tak ditutup kembali sehingga Elma dapat melihat dengan setiap gerakan-gerakan yang dilakukan dua manusia itu.

Elma benar-benar tak menyangka, kakak nya bisa melakukan hak terlarang. Padahal yang dilihat nya, kakak nya adalah orang baik Erta penurut. Tak disangkanya, kakaknya sudah terjerumus dalam pergaulan yang salah.

Setelah menghabiskan waktu selama setengah jam lebih, dua manusia itu sepertinya sudah sangat kelelahan. Tubuh mereka ambruk di atas ranjang dengan keringat bercucuran di sekujur tubuh.

"Ada yang ingin ku sampaikan padamu." Lea bersandar di dada bidang John, dengan tangannya yang masih setia bermain-main di sana. Membuat John kembali menggeliat menahan geli.

"Apa yang ingin kau katakan, hm?"

Perkataan John kali ini sudah terdengar lembut tak seperti tadi. Tangannya masih terus bergerak-gerak memegang dua benda favorit Lea yang menurutnya sangat sin-tal dan berukuran lebih besar dari wanita-wanita lain yang pernah ditiduri.

"Aku ingin kau menikahi ku."

"What?! Are you crazy?!" Pekik John yang tanpa sadar membentak Lea kembali.

"Aku memang menerima mu sebagai kekasih ku, itupun jika kau bisa memuaskan hasrat ku setiap saat! Tapi bukan berarti aku harus menikah dengan mu! Karena aku tak sudi memiliki istri yang sudah tidak perawan dan sudah ku pakai berulang-ulang. Pasti sangat membosankan!"

Kata demi kata yang keluar dari tenggorokan John benar-benar seperti sayatan bagi Lea.

Seketika Lea bangkit dari ranjang lalu mengambil jarak di antara keduanya.

Bagaimana bisa? Orang yang sudah merenggut kesuciannya mengatakan seperti itu? Di mana otaknya??

Andai Lea dalam situasi memilih, tentu dia sudah memaki-maki John. Sayangnya itu tidak bisa dia lakukan, karena yang harus dilakukannya adalah mengemis belas kasihan pada laki-laki itu untuk dinikahi.

"Tapi aku hamil, John! Hamil anakmu!"

Lea berteriak keras, air mata yang dikiranya sudah habis ternyata masih bisa keluar lagi.

John memaku di tempat, dia terlihat shock mendengar perkataan Lea.

"Gugurkan saja! Aku tidak menginginkan nya!"

Duarr

Lea masih memaku, air mata itu tiba-tiba berhenti sendiri. seluruh persendian nya kaku untuk digerakkan. Tidak! Ini hanya mimpi!

Tidak mungkin tega berkata seperti itu. Lea mencoba menyadarkan tubuh nya, lalu pandangan matanya menatap ke arah John.

Ekspresi wajah John terlihat datar dan dingin, sedangkan mata nya menatap tajam Lea, memberi tekanan pada wanita itu untuk mematuhi perintah nya.

Terpopuler

Comments

⒋ⷨ͢⚤ alsavajulianaᏦ͢ᮉ᳟

⒋ⷨ͢⚤ alsavajulianaᏦ͢ᮉ᳟

sudah terlanjur hamil, dan kamu sudah mengetahui kebejatan nya, lantas buat apa di perjuangkan hanya untuk status pernikahan.lebih baik sakit sekali dari pada nanti menikah dan akan merasakan sakit setiap waktu

2022-12-12

1

○°▪︎Lia▪︎°○

○°▪︎Lia▪︎°○

tau banget rasanya, luka ke sirem air garam emang perih banget walaupun cuma sebentar rasanya. tapi luka yang di alami Lea pastinya lebih perih dan membekas rasanya

2022-10-18

0

uf fu

uf fu

orang gila seperti John ini jangan di percaya omongan manis nya, nyesel kamu percaya dia terus menerus tapi hasilnya nihil juga

2022-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Obat Perangsang
2 Bab.2 Mulai Berubah
3 Kekhawatiran Orang Tua Lea
4 Mencari Lea
5 Hamil
6 Ke Apartemen
7 Pengakuan John 1
8 Pengakuan John 2
9 Awal Kehidupan Elma
10 Kondisi Mami
11 Tawaran Dokter Edo
12 Menyetujui Kesepakatan
13 Panggilan Sayang
14 Surat kontrak
15 Perdebatan
16 Mengenal Belut Listrik
17 Tugas kedua
18 John Mayer
19 Perintah Edo
20 Hampir Saja
21 Kemampuan Telepati
22 Meminta Izin
23 Tidak Bisa Melupakan Begitu Saja
24 Panggilan Telepon
25 Permintaan Tuan Richard
26 Rencana Pindah
27 Penjelasan Edo
28 Tempat Tinggal Baru
29 Cemburu
30 Nasib Arasya
31 Jangan Rubah Takdirku, Tuhan!
32 Perlakuan Dingin Elma
33 Bertemu John
34 Keputusan Edo
35 Rencana Elma
36 Kangen?
37 Semakin Salah Faham
38 Wawancara
39 Sakit Hati
40 Elma Juga Mencintainya!
41 Ungkapan Cinta
42 Malu
43 Di dalam Pesawat
44 Kesal
45 Bertemu Mami
46 Kedatangan Tamu
47 Rencana Pernikahan
48 Kekhawatiran yang Berujung Penyiksaan
49 Aksi Gila Edo
50 Kemarahan Mama Edo 1
51 Kemarahan Mama Edo 2
52 Status Baru
53 Kebahagiaan
54 Perlakuan Manis Elma
55 Jadwal Kembali
56 Rencana Elma
57 Permintaan Edo
58 Tidak Akan Memberi Maaf
59 Kembali Tergoda
60 Perubahan Elma
61 Meminta Hadiah
62 Pulang Lebih Awal
63 Pulang lebih Awal 2
64 Bab. 63 Ajuan Gugatan Cerai
65 Anniversary
66 Pernyataan Cinta
67 Ke Rumah Sakit
68 Positive Hamil
69 Pertengkaran
70 Kesepakatan
71 Lupa Kesepakatan Perjanjian
72 Membuatkan Nasi Goreng
73 Rencana John & Siasat Edo
74 Tangisan Pilu Elma
75 Pengumuman
76 Bekas Bibir di Kemeja
77 Pergi
78 Mencari Elma
79 Diculik
80 Hasutan John
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab.1 Obat Perangsang
2
Bab.2 Mulai Berubah
3
Kekhawatiran Orang Tua Lea
4
Mencari Lea
5
Hamil
6
Ke Apartemen
7
Pengakuan John 1
8
Pengakuan John 2
9
Awal Kehidupan Elma
10
Kondisi Mami
11
Tawaran Dokter Edo
12
Menyetujui Kesepakatan
13
Panggilan Sayang
14
Surat kontrak
15
Perdebatan
16
Mengenal Belut Listrik
17
Tugas kedua
18
John Mayer
19
Perintah Edo
20
Hampir Saja
21
Kemampuan Telepati
22
Meminta Izin
23
Tidak Bisa Melupakan Begitu Saja
24
Panggilan Telepon
25
Permintaan Tuan Richard
26
Rencana Pindah
27
Penjelasan Edo
28
Tempat Tinggal Baru
29
Cemburu
30
Nasib Arasya
31
Jangan Rubah Takdirku, Tuhan!
32
Perlakuan Dingin Elma
33
Bertemu John
34
Keputusan Edo
35
Rencana Elma
36
Kangen?
37
Semakin Salah Faham
38
Wawancara
39
Sakit Hati
40
Elma Juga Mencintainya!
41
Ungkapan Cinta
42
Malu
43
Di dalam Pesawat
44
Kesal
45
Bertemu Mami
46
Kedatangan Tamu
47
Rencana Pernikahan
48
Kekhawatiran yang Berujung Penyiksaan
49
Aksi Gila Edo
50
Kemarahan Mama Edo 1
51
Kemarahan Mama Edo 2
52
Status Baru
53
Kebahagiaan
54
Perlakuan Manis Elma
55
Jadwal Kembali
56
Rencana Elma
57
Permintaan Edo
58
Tidak Akan Memberi Maaf
59
Kembali Tergoda
60
Perubahan Elma
61
Meminta Hadiah
62
Pulang Lebih Awal
63
Pulang lebih Awal 2
64
Bab. 63 Ajuan Gugatan Cerai
65
Anniversary
66
Pernyataan Cinta
67
Ke Rumah Sakit
68
Positive Hamil
69
Pertengkaran
70
Kesepakatan
71
Lupa Kesepakatan Perjanjian
72
Membuatkan Nasi Goreng
73
Rencana John & Siasat Edo
74
Tangisan Pilu Elma
75
Pengumuman
76
Bekas Bibir di Kemeja
77
Pergi
78
Mencari Elma
79
Diculik
80
Hasutan John

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!