Krist tersenyum setelah mengatakan hal itu dan dalam sekejap ia langsung mengeluarkan pistolnya lalu menembak kearah perempuan yang berada disamping Dom.
Dor
Bukan Clara yang tertembak tapi Dom lah karena Clara yang langsung memasang badan Dom menjadi perisainya, Dom yang tak siap dengan gerakan Clara pun tak dapat menghindari laju peluru itu.
Clara langsung mengambil pistol yang diletakkan di pahanya dan menembak kearah Krist, karena jarak mereka yang dekat membuat Clara susah untuk menghindar sehingga sebuah peluru langsung melesat ke perut bagian kanannya.
DOR DOR
Tembakan itu mengenai tepat di dada kiri Krist membuat pistol ditangannya jatuh dan tubuhnya pun jatuh tak berdaya.
Aksi tembak menembak itu terjadi hanya beberapa detik, itu semua mengandalkan kecepatan dan juga kelincahan.
Clara mengatur pernafasan juga rasa sakit pada bagian perutnya, ia menatap kearah depan dan ternyata Samuel juga sudah berakhir ditangan gadis itu dengan sebuah pisau di dadanya.
Dengan mata kepalanya sendiri Clara melihat gadis yang ia sangka polos tadi mencabut pisau itu dengan cepat dan membersihkannya dengan tisu.
brakk
Pintu terbuka , Arm dan Kevin langsung masuk mata keduanya langsung tertuju ke arah sofa.
Kevin langsung berlari mendekati Clara dan menggendong Clara lalu membawanya pergi setelah mendapat anggukan dari Arm.
Tinggallah Arm dan juga seorang perempuan yang memasukkan pisau lipatnya ke saku Pakaiannya, dapat Arm prediksi kalau perempuan dihadapannya ini bukanlah perempuan biasa.
"Ini hanya untuk menjaga diri saja."kata perempuan itu menampakkan semua deretan giginya.
"Baiklah karena semua sudah selesai aku pergi dulu ya."perempuan itu berdiri dan berjalan memutari sofa menghindari Arm tapi meskipun begitu langkah kaki Arm tidak akan pernah kalah dari perempuan itu.
"AKHH Apa itu?"pekik perempuan itu merasakan lehernya sakit dan tak lama mata perempuan itupun tak sadarkan diri
Tak membuang waktu Arm langsung menggendong perempuan itu.
.
.
Akhirnya mobil hitam itupun mendarat di di depan pintu mansion mewah milik keluarga Altarik.
"Bawa perempuan itu keruangan bodyguard."perintah Arm pada Gio.
"Baik tuan."
Setelah itu, Arm pun membuka pintu mobil dan turun saat ia keluar seorang pria yabg merupakan pengawal pribadi ayahnya mendekat.
"Tuan meminta anda menemuinya."katanya datar.
Arm mengangguk dan berjalan lebih dulu diikuti oleh bodyguard itu.
Arm tiba di sebuah taman kecil dekat kolam renang, ia melihat Ayahnya yang menghisap cerutu mahal.
"Kurangilah merokok dad itu membuat kesehatanmu semakin menurun."kata Arm lalu duduk dikursi berhadapan langsung dengan Daddy-nya.
"Hanya sesekali Son."ucap Daddy-nya, Tuan Ardrian Altarik.
"Apakah paman Par kalah lagi?"tanya Arm yang menatap bidak catur yang masih ada di meja.
ratu milik sang ayah yang membunuh raja Paman Par dengan bantuan kuda, dan sepertinya tak ada lagi jalan untuk raja Paman Par.
"Hemm."
hening
Tuan Adrian terus menatap kearah Arm, ia tidak mengatakan apapun tapi Arm tau ayahnya sedang meminta pertanggungjawaban dirinya atas kegagalan misinya tadi.
"Ohh baiklah… Aku salah karena kegagalan misi ini, aku akan mencari tau siapa yang berkhianat membocorkan rencana kita dan untuk perempuan yang aku bawa tadi, rencananya akan aku jadikan bodyguard Zika."kata Arm.
Tuan Adrian mengangguk.
"lakukan semuanya dengan cepat dan tuntas."
.
.
.
bersambung
salam hangat dari author 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
ziyad keren
suka
2022-08-28
0