Arm menatap lama pada bulan yang tampak bersinar malam ini. Cahayanya memantul Dimata Arm sehingga mata yang terlihat kelam itu tampak bersinar.
Memegang pembatas balkon kamarnya ia berdiri mendongak menatap bulan, sebelum itu ia menatap kearah bawah tepatnya kearah Amberly yang sedang berbicara dengan kepala bodyguardnya yaitu Gio.
Melihat mereka yang begitu akrab atau mungkin lebih bisa disebut mesra membuat hati Arm merasa sedikit aneh seperti ada rasa mengganjal.
tiba tiba pandangan Arm mengabur dan ras sakit yang teramat menghujam kepalanya.
seperti ada sebuah batu besar yang tiba tiba menghantam kepalanya.
Arm memejamkan matanya dengan tangan kanan yang memegang kepala sedangkan tangan kirinya merogoh saku celananya mencari sebuah botol kecil yang selalu ia bawa kemana mana.
satu buah pil ia keluarkan dari botol itu dan langsung ia telan begitu saja.
"Ada apa sebenarnya denganku? setelah sekian lama sakit ini hilang kenapa ia kembali lagi."
Sakit kepala seperti ini sudah hal yang biasa bagi Arm tapi beberapa tahun ini dia sudah jarang merasakan sakit kepala yang teramat sakit seperti ini.
"*Semoga aku bisa tau secepatnya tentang ini*."
.
.
.
Malam berganti siang, dingin berganti panas, dan bulan berganti dengan matahari yang selalu tidak ingin dilihat oleh mata.
Seperti hari hari sebelumnya, Amberly pun pergi menemui nona Zika bersama dengan Rose.
Menggunakan pakaian bodyguard yaitu jas yang sangat pas ditubuh idealnya membuat ia tampak anggun setiap melangkahkan kaki.
ceklek
tanpa disadari mereka sudah sampai di kamar nona Zika yang sangat jauh dari kamar gadis gadis biasanya.
"Aku masih tidak menyangka ada gadis yang sangat random seperti nona Zika dan apalagi dia seorang putri keluarga Altarik, benar benar diluar dugaan."bisik Amberly masih merasa terkejut dengan Majikannya saat ini.
Amberly memasuki kamar yang penuh dengan warna warna norak itu, mungkin memang nona Zika menyukai pelangi dan warna warna yang pekat.
"Ayo Amberly sekarang jatah kamu kan yang menjadi tuan putri."kata nona Zika yang duduk di sofa yang ada ada kamarnya.
'bukannya seperti tuan putri aku malah seperti orang gila didandani olehnya.'batin Amberly ingin menangis rasanya.
tapi meskipun begitu Amberly dan Rose tetap berjalan mendekati nona Zika.
"Baiklah hari ini temanya ungu dan kamu akan memakai semua yang berwarna ungu Amberly, ihh aku yakin kamu pasti akan sangat cantik nanti." ucap Nona Zika dengan penuh antusias.
Amberly hanya dapat tersenyum terpaksa mendengarkan hal itu.
.
.
.
Arm menutup laptopnya setelah semua pekerjaannya selesai.
Hembusan nafas lelah terdengar jelas dari bibir pria itu, menjadi kepala keluarga memang sangat sulit banyak hal yang harus kita pikirkan mulai dari yang terkecil hingga terbesar sekalipun.
Arm mengambil map yang ada diatas mejanya sedari tadi lalu ia mengeluarkan isinya.
Ada dua foto disana dan juga beberapa lembar kertas.
"Mereka mirip apakah mereka kembar atau memang satu orang."
.
.
.
bersambung
jangan lupa like dan vote ya 🙂
salam hangat dari author 😘
huhhh😌 akhirnya setelah sekian lama author udah dapat up lagi🙂, AAAAA SENENG KALI RASANYA😆
kemarin akun author hilang dan baru hari ini bisa di login lagi.
Maaf ya teman teman karena udah lama gak up 🙏
ini karena kelalaian author juga karena menghilangkan akun sendiri dan lupa passwordnya🤣
see you next time
bay bay 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
singa betina
ayoo thor up lg...si rain apakah anakx si amberly ya...secara biodatax g ada nma ortux
2022-09-08
0