ÉCLAIR
Di sebuah taman bermain ditengah kota ada dua sosok perempuan yang berbeda usia sedang duduk bersebelahan, ditengah keramaian dua orang itu berbicara serius.
"Ini hari terakhir kita bertemu sebagai kakak adik."perempuan yang lebih tua menghentikan perkataannya menatap kearah yang lebih muda dengan tatapan dalam.
"Kakak akan pergi. Dengar dan ingat! jangan pernah mencari kakak jika kita bertemu berpura pura lah tidak mengenal ku."perempuan itu memegang ke dua bagian pipi perempuan yang lebih muda.
"tapi kenapa?"tanya perempuan yang lebih mudah dengan suara lirih, air mata sudah menggenang di pelupuk matanya siap terjun kapan saja.
"Kakak selalu meninggalkan aku, saat aku berumur lima tahun kakak bilang mau membelikan aku kinderjoy tapi kakak pulang setelah umurku delapan tahun, sebulan kakak dirumah kakak pergi lagi lalu kembali disaat aku mau masuk SMP dan setahun berlalu kakak pergi lagi dan pulang seminggu yang lalu, dan sekarang…" gadis muda itu mengeluarkan segala unek uneknya.
"Kakak mengatakan ini pertemuan terakhir kita!!" gadis itu berkata dengan suara bergetar.
"Apa kakak tidak pernah berpikir bagaimana aku tumbuh besar hanya dengan pelayan yang menemaniku, mungkin hidup anak dipanti asuhan lebih bahagia dari hidupku." tak tahan lagi air mata pun mulai turun dari pelupuk air mata gadis itu.
"Setiap hari aku bertanya kepada pelayan, \*apakah orang yang jual kinderjoy itu jauh?\* dan dengan bodohnya aku mempercayai jika itu memang sangat jauh, setelah setahun anak yang berumur enam tahun itu mulai menangis atas permintaannya sendiri."tangis gadis itu makin lama makin besar.
Perempuan yang lebih tua itu tak mengatakan apapun tapi ia mulai menggapai tubuh gadis muda dan memeluknya.
Gadis yang lebih mudah menangis di dada perempuan itu, sedangkan perempuan itu hanya mengelus punggung gadis itu tanpa mengatakan apapun.
Tanpa gadis itu sadari perempuan tersebut menghapus air mata yang keluar dibalik mata kelam itu.
.
.
Rain nama gadis itu, cuman itu namanya RAIN tanpa nama panjang cukup Rain saja. Gadis yang memiliki seribu wajah.
Kelopak mata itu pun mulai terbuka, rasa pusing langsung mendera kepala gadis itu ia rasa mungkin ini efek dari lamanya ia menangis.
Ia melihat ke sekeliling kamarnya dan tak ada siapapun disana ia langsung keluar dan berlari menuruni tangga, matanya melihat ke sekeliling rumah dan benar saja hanya pelayan yang ada sedangkan orang yang ia cari tidak terlihat seujung rambut pun.
Rain kembali berlari menuju kamar sang kakak dan sama saja kamar itu kosong.
'kakak benar benar pergi, meninggalkan aku lagi.' Rain terduduk dan bersandar pada pintu kamar sang kakak menekuk lututnya dan kembali menangis.
Sebuah elusan bahu menyadarkan ia.
"nona."itu adalah bibi Tuti, orang yang menjaga dia selama ini.
Rain langsung memeluk bibi tuti dan menangis di pelukan wanita paruh baya itu.
"Kakak pergi lagi, bibi bohong kata bibi kakak akan tinggal dan tidak akan pergi tapi lihatlah kakak bahkan hanya seminggu disini."
"Bibi bohong kakak nggak pernah sayang sama rain."tangis gadis itu semakin menjadi jadi.
"Kakak nona pasti punya sebuah alasan kenapa melakukan ini."kata bibi Tuti sambil memberikan sebuah amplop.
"ini tadi dia menitipkan ini buat nona."
Rain melepaskan pelukannya dan mengambil kertas itu.
*Pasti sekarang kamu membacanya dengan ingus yang meluber di pipimu kan*?
rain langsung menghapus ingusnya yang benar saja itu meluber di pipinya, iwh.
*Ingat yang kakak katakan tadi, jangan pernah mencari ataupun jika kita bertemu anggap saja kamu tidak mengenal kakak dan jika ada orang yang menanyakan kakak padamu jangan pernah mengatakan kalau kamu kenal kakak!!
Tetaplah menjadi gadis yang kuat dan terus berlatih bela diri, makan dan tidur yang benar.
Kakak akan pulang jika semua ini selesai.
kakak mencintaimu*.
Rain melipat surat itu dan menyimpannya.
'kita pasti akan bertemu kak.'
.
.
.
bersambung
salam hangat dari author 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
ziyad keren
kayaknya bagus .. next thor
2022-08-28
1