"Eghhh." Seorang gadis tampak menggeliat dari tidurnya, ia meras terganggu dengan sinar matahari yang menerpa tepat di wajahnya.
Dan tak lama manik kelabu itupun mulai nampak, gadis itu memerhatikan sekeliling yang tampak tak familiar baginya.
"Aku dimana?" Ucap gadis itu lalu bangkit dari tidurnya.
Gadis itu mulai berfikir kalau sekarang dia sedang di culik tapi yang menjadi pertanyaan di benaknya adalah kenapa dia di tahan di kamar yang begitu mewah.
Gadis itu adalah Rain.
Rain bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju ke arah jendela kamar yang terbuka.
Dapat Rain lihat kalau ia sedang berada di lantai atas karena ia bisa melihat pemandangan yang luas dari tempat ia berdiri.
"Apakah ini rumah di tengah hutan?"
Hanya pepohonan saja yang menjadi pemandangan Rain dan juga beberapa burung yang terbang.
"Tapi disini sangat damai, hening dan membuat pikiran fresh."ucap Rain mengambil nafas dalam dalam.
Mungkin ia bisa melupakan sejenak masalah di hidupnya.
"Kau tau siapa itu Amberly?"ucap seseorang yang tanpa Rain sadari berada di sudut ruangan itu.
Rain langsung memutar tubuhnya menghadap orang tersebut.
Dia adalah lelaki yang menculik Rain kemarin.
"you know?"tanya lelaki itu lagi.
Rain hanya diam sambil menaikkan sebelah alisnya memberitahukan kalau ia tak tau dengan nama orang yang dikatakan oleh lelaki di depannya.
"Kalau Leonard da Keylix apakah kamu kenal?"tanya lelaki itu lagi.
Rain masih tetap seperti tadi, seperti orang tidak tau tapi tanpa bisa dia tahan manik kelabunya tampak membesar dan hal itu dapat dilihat lelaki itu.
"Kau mungkin bisa bertingkah seolah tidak tau gadis kecil tapi kau tak bisa mengelabuhi aku."ucap lelaki itu yang sudah berada di depan Rain.
Lelaki itu sedikit membungkukkan badannya dan menepuk kepala gadis itu lalu pergi begitu saja.
Rain hanya bisa menatap kepergian pria itu dengan tatapan tenang tapi meskipun begitu tak ada yang tau apa yang sedang di pikirkan gadis itu.
.
.
.
"Skak!"ucap rose semangat saat ia berhasil memenangkan permainan antara dia dengan Amberly.
Saat ini mereka berada di taman sedang bermain catur menghilangkan rasa bosan karena tidak ada tugas.
Amberly hanya tersenyum melihat itu tapi tangannya beralih menjatuhkan raja milik Rose yang membuat mata rose membelalak kaget.
"Apa apaan ini! Aku yang membunuh rajamu kenapa kamu jatuhkan raja milikku?" Ucap Rose tak terima.
"Kau terlalu fokus dengan rajaku rose tapi kau tak memperhatikan rajamu dan lihatlah rajamu mati karena kudaku."ucap Amberly tenang.
Rose memerhatikan dengan seksama dan benar saja ternyata ada kuda yang menskak raja miliknya.
"Kamu curang kamu tak memberi tahu kalau kamu menskak rajaku."ucap Rose tak terima.
Mendengar ucapan rose Amberly hanya terkekeh geli.
"Tak ada orang yang ingin memberitahukan rencananya pada pihak lawan rose dan ini adalah salah satu rencana ku."ucap Amberly.
"Dan jika kau ingin menang kau harus bisa mengetahui dimana dan kapan kamu menyerang dengan tepat."lanjut Amberly.
"Ya ya ya kamu memang cerdik dalam mengelabui orang."ucap Rose memutar bola matanya malas.
Amberly terkekeh lagi.
"Aku merasa tersanjung mendengar pujian itu."
Rose yang mendengar ucapan Amberly semakin kesal.
"Kamu memang aneh Amberly."
.
.
.
Bersambung
Jangan lupa like dan vote ya 🙂
Salam hangat dari author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments