Menjalankan Rencana

Gita, Fara dan Anita langsung

menuju ke rumah Bayu yang jaraknya tidak jauh dari hotel yang mereka inap hanya berjarak sekitar empat puluh menit saja.

“Nit, lo yakin kan Kak Bayu ada

di rumah?” tanya Fara.

“Gue yakin kok.” Kata Anita.

“Tapikan ini weekend apa dia

nggak jalan-jalan?” Gita juga cemas kalau saja Bayu sedang tidak ada di rumah karena hanya akan menjadi sia-sia saja perjuangannya.

“Semoga deh, gue juga nggak tahu.”

Kata Anita ikut cemas.

“Biasanya keluar nggak?”

“Tergantung sih, tapi selama ini lebih sering menghabiskan waktu saja di rumah.” Jawab Anita.

“Fifty –Fify nih , semoga aja di

rumah. Kalau nggak di rumah lo tahu kan diaman aja dia biasanya pergi.”

“Tahu Git.”

Taksi berhenti di seberang rumah

dengan cat putih dua lantai, dengan pagar pendek yang menunjukan halaman rumah yang lumayan luas. Dan pot-pot yang tertata rapi sehingga menampakan keindahan

dan keasrian rumah tersebut.

“Ini rumah Kak Bayu?” Tanya Gita,

dia takjub melihat rumah yang sangat sederhana namun terlihat sangat mewah.

“Iya, selama ini gue tinggal disini.” Anita tiba-tiba mengingat kenangan-kenangan di rumah itu.

“Bagus ya, lingkungannya,

pemandangannya di jogja tuh luar biasa bagusnya. Sayang kisah cinta lo nggak sebagus pemandangan disini.” Ucap Fara dengan kedua matanya yang masih mengitari halaman rumah Bayu.

“Yah begitulah, takdir mau gimana

lagi.” Jawabnya lemes.

“Far, mulut lo di filter sedikit.

Orang lagi sedih juga malah lo tambahain.” Omel Gita.

“Tapi kan ini kenyataannya.” Fara nggak mau diomelin Gita, karena ucapanya memang sesuai fakta.

“Gue nggak apa-apa kok, yuk kita

masuk.” Ajak Anita.

Anita mendorong pintu gerbang

pelan, dia melihat banyak orang di dalam. Mereka bertiga langsung saling

berpandangan.

“Ini Kak Bayu nggak lagi nikah

lagi kan.” Ceplos Fara.

“Mulut lo Far, jangan

sembarangan.” Gita menabok Fara.

“Iya Far, lo mah keterlaluan.

Lagian gue kan masih istri sahnya bagaimana bisa dia menikah tapa ijin gue. Lagian nih ya Kak Bayu itu cinta sama gue mana mungkin dia melakukan itu sama gue.” Anita manyun.

“Ya maaf, gue kan cuma tebak-tebak behadiah. Lagian kalau istri tercinta masa udah pergi berhari-hari nggak dicariin."

"Heh!"

"Iya..iya.."

Mereka bertiga pun berjalan pelan

menuju ke teras, sembari tengok kanan kiri takut ada yang melihat.

“Kenapa jadi seperti maling gini

sih?” Bisik Fara.

“Kan kita lagi mau mengintai,

bukan berniatan bertamu.”  Jawab Gita.

“Bayu, sudahlah jangan terus

memikirkan istri kamu yang tidak tahu diri itu. Biarkan dia pergi sesuka hatinya."

Ucapan itu seketika membuat

mereka mematung di depan jendela kaca besar yang bisa melihat ke dalam.

“Nak Bayu, yang mama kamu bilang

benar. Bagaimana bisa seorang istri kabur tanpa kabar sampai sekarang.”

“Siapa sih dia pingin gue

cakar-cakar itu mukanya.” Gita mulai terpancing emosi.

“Itu ibu mertua gue yang

sebelahan dengan Kak Bayu, tapi gue nggak tahu siapa tante-tante yang bersama dengan cewek itu.” Kata Anita menahan tangis.

"Jangan-jangan nih cewek pelakor."

“Lebih baik ceraikan saja dia,

sudah tidak bisa punya keturunan, sekarang pergi tanpa ijin juga sama kamu. Harga diri kamu Bayu. Ibu sudah bilang dari dulu jangan menikahi anak yang manja, masih saja ngeyel. Lihat sekarang dia kaburkan."Mertua Anita.

“Vivi siap kok jadi istri kamu? Bisa memasak, bersih-bersih rumah yang pasti dia bisa bahagiain kamu. Iya kan Nak."

Cewek yang bernama Vivi itu

tersenyum sembari mengangguk, dia sepertinya menyukai Bayu sehingga nurut di jodohkan.

“Ma.. Bayu masih suami sah

Anita. Mana bisa seperti ini, lagian nih ma Bayu belum mendengar alasan dia

kenapa dia pergi.” Bayu masih kekeh dengan pernikahannya dengan Anita. Sebenarnya dia masih berharap Anita kembali hanya saja dia tidak mau menghubungi Anita dulu.

“Bayu apa yang kamu harapkan dari

wanita mandul itu, kamu mau sampai tua tidak punya keturunan. Lihat Vivi yang jelas-jelas subur, sehat, cantik pula.  Pasti dia bisa membuat kamu bahagia.” Kata mamanya menggebu-gebu.

“Kak Bayu, jika sudah tua nanti

kita pasti membutuhkan seseorang yang akan menjaga kita. Kalau sama istri Kak Bayu yang tidak bisa hamil, bagaimana nasib tuanya nanti.” Ucapan Vivi sangat lembut namun langsung membuat hati Anita hancur lebur.

“Ma, Bayu memang kecewa dan

menginginkan anak, tapi tidak begini juga. “

“Kamu masih mencintainya? Kemarin

kamu bilang sangat membenci Anita. Kenapa sekarang kembali lagi.”

“Ma..”

“Mama nggak mau tahu, kamu segera

urus perceraian kamu dan segera nikahi Vivi. Mama mau segera punya cucu. Titik!”

“Kak Bayu, kita kan sudah lumayan

saling kenal, apa masih perlu waktu lama agar kita bersama. Kamu masih

memikirkan istri kamu yang sama sekali tidak peduli dengan kamu.” Kata Vivi sembari memegang tangan Bayu.

Anita sudah tidak kuat mendengarnya, dia langsung masuk di tengah-tengah mereka. Gita dan Fara langsung mengikutinya.

“Ma, bukankah mama yang meminta

Anita pergi dari rumah ini? kenapa jadi Anita yang mama salahkan?” dada Anita rasanya panas, ingin sekali dia teriak di rumah itu.

"Anita.." Bayu kaget. Tak hanya Bayu semua orang yang ada di rumah itu kaget dengan kedatangan Anita yang tiba-tiba.

“Jangan sembarangan menuduh kamu,

jelas-jelas kamu menantu tidak tahu diri. Jangan suka memutar balikkan fakta.”

“Ma, selama ini Anita masak, bersih-bersih apapun yang mama mau Anita lakukan, meskipun Anita seperti babu disini tapi Anita iklas, tapi mama malah menjatuhkan Anita seakan tak pernah melakukan apa-apa.. Kak Bayu, kita sudah membahas ini lamakan, kamu bilang kita akan melakukan bayi tabung atau hal lain agar bisa punya bayi. Tapi kamu bilang...” Anita sudah tidak kuat meneruskan ucapanya. Dia merasa lemas mendengar suaminya yang selama ini sangat ia cintai

membencinya.

“Kak Bayu, lelaki macam apa lo

meninggalkan Anita yang sedang tidak baik-baik saja.” Gita gemas.

“Hey.. kamu ini siapa ikut

nerocos saja. Kalian itu siapa? Berani-beraninya masuk ke rumah saya tanpa ijin.”

“Saya temannya Anita, dan saya

kesini mau meminta penjelasan dari Kak Bayu. Maksud dia apa?”

“Gita, lo nggak tahu masalahnya.

Please jangan ikut campur.” Bayu memohon.

“Nggak tahu masalahnya bagaimana?

Dengan sangat jelas kami mendengar obrolan kalian. Itu cewek centil

bisa-bisanya mau merusak hubungan rumah tangga orang, satu lagi ini ibu mertua kalau dulu memang merestui hibungan Kak Bayu sama Anita harusnya menerima apapun keadaannya.” Cerocos Fara membuat semua orang diam.

“Tante, emmangnya siapa yang mau

punya penyakit seperti itu, bukan lah ini takdir.”

“Berani sekali kalian berkata

seperti itu kepada oranag tua, pergi kalian dari rumah ini. Dan ingat kamu

Anita, Bayu akan segera menikah jadi jangan pernah datang lagi kesini!” Mama mertua Anita mendorong Aniat, Fara dan Gita keluar rumah.

Bayu hanya dia tidak merespon

apapun, dia terdiam tanpa membela istrinya, dia  sangat kelas karena Anita meninggalkan rumah. Padahal itu bukan kemauan

Anita.

“Tega kamu Kak, kamu buat aku

seperti ini. Aku selalu berjuang untuk kamu dan sekarang kamu mau menikah lagi?”

Anita meangis sejadinya.

“Andai saja waktu terulang, gue

sama sekali tidak akan mengijinkan Anita menikah denganmu.” Kata Gita mengajak

Fara dan Anita meninggalkan tempat.

Terpopuler

Comments

Sitihasanah Titi

Sitihasanah Titi

Hati2, gita, farah dan anita suami2 kalian lagi tidur loh. ntar pada ngamuk suaminya

2022-10-02

1

Susilawati

Susilawati

gregetan banget sama Mama nya si bayu juga si bayu, jadi laki2 kok nggak punya pendirian dan nggak tegas. udah Anita tinggalkan aja Bayu.

2022-10-01

1

yuni

yuni

🥺🥺😢😢😭😭😭😭
lanjut ya kak 🥺🥺🥺
tolong crazy up ya kak🙏🙏🙏
😭😭😭😭😭😭😭

2022-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 Babak Baru Gita
2 Kecemburuan
3 Insecrure
4 Overthingking
5 Curiga
6 Ngambek
7 Ngambek II
8 Ngambek III
9 Surprize
10 Penggoda
11 Cuti
12 Cuti II
13 Bertemu Anita
14 Bertemu Anita II
15 Reunian
16 Rencana
17 Rencana II
18 Rencana III
19 Liburan
20 Menjalankan Rencana
21 Pertengkaran
22 Menuju Lahiran
23 Kelahiran
24 Perdebatan Nama Bayi
25 Malam pertama bareng Baby Aiden
26 Perasaan jadi ibu
27 Mak Comblang
28 Kepiluan Anita
29 Kepiluan Anita 2
30 Pisah
31 Pisah II
32 Rutinitas Gita
33 Pengadilan Agama
34 Menghibur Anita
35 Kangen
36 Salah Orang II
37 Salah Orang
38 kerja
39 Survei
40 Keyakinan Anita
41 Gita kesal
42 Gita Ngambek
43 Gita Ngambek II
44 Gita Ngambek III
45 Ngadu
46 Di cuekin Balik
47 Baikan
48 Undangan
49 Barbeque
50 Barbeque II
51 Curhatan Dua Sahabat
52 Sibuk mencari kado
53 Sibuk mencari kado 2
54 Datangnya Masalalu
55 Membeli Gaun
56 Perasaan
57 Pernikahan Bayu dan Vivi
58 Pernikahan Bayu dan Vivi II
59 Hari terberat
60 Vian Sakit
61 Vian Sakit II
62 Pesta
63 Jebakan untuk Gilang
64 Jebankan untuk Gilang II
65 Rencana Gagal
66 Gio setuju
67 Jalan-jalan Vian-Anita
68 Misi komplit
69 Gangguan dari bayu
70 Lembur
71 Gilang Sakit
72 Marah
73 Marah II
74 Mama Wanda datang
75 Tanpa Gita
76 Meminta Restu
77 Anita - Vian
78 Anita - Vian
79 Mantan
80 Mantan II
81 Trik
82 Trik 2
83 Kangen Gilang
84 Kedatangan Gilang -Raka
85 Kedatangan Gilang -Raka II
86 Membujuk
87 Kita baikan
88 Kita Baikan II
89 Kita Berbaikan 3
90 Menyatukan Vian & Anita
91 Menyatukan Vian & Anita II
92 Part Vian - Anita
93 Part Vian & Anita II
94 Part Vian & Anita III
95 Keputusan
96 Keputusan 2
97 Dinner
98 Terakhir kalinya
99 Terakhir kalinya II
100 Jadian
101 Happy Ending
102 Babak Baru (Kisah Aiden)
103 Gebetan
104 Sekolah
105 Masalah
106 Masalah 2
107 Menjomblo
108 Pernyataan Cinta
109 Penolakan
110 Pindahan
111 Pindah Sekolah?
112 Pindah Sekolah 2
113 Awalan
114 Saingan
115 Menghindar
116 Camping
117 Camping II
118 Ketemu Mantan
119 Bertepuk sebelah tangan
120 Begadang
121 Terlambat
122 Terlambat 2
123 Main
124 Main 2
125 Keputusan
126 Berkelahi
127 Skors
128 Skors 2
129 Skors 3
130 Selingkuh
131 menghasut
132 Demi Tiket
133 Takut Jatuh Cinta
134 Jalan Bareng
135 Saingan
136 Menjenguk
137 Kesal
138 Kesal 2
139 Kesal 3
140 Balas dendam
141 Fitnah
142 Fitnah 2
143 keluarga
144 Keluarga 2
145 Anak Baru
146 Salah sangka
147 Obrolan di meja makan
148 Membujuk Nenek
149 Kesal
150 Moodbooster
151 Moodbooster 2
152 Kecemasan Kyra
153 Berat
154 Berat 2
155 Berat 3
156 Berat 4
157 Rencana Kris
158 Olahraga
159 Benjol
160 Benjol 2
161 Menangis
162 Menangis 2
163 Dia milikku
164 Dia miliku 2
165 Masalah Baru
166 Masalah baru 2
167 Masalah 3
168 Perpisahan
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Babak Baru Gita
2
Kecemburuan
3
Insecrure
4
Overthingking
5
Curiga
6
Ngambek
7
Ngambek II
8
Ngambek III
9
Surprize
10
Penggoda
11
Cuti
12
Cuti II
13
Bertemu Anita
14
Bertemu Anita II
15
Reunian
16
Rencana
17
Rencana II
18
Rencana III
19
Liburan
20
Menjalankan Rencana
21
Pertengkaran
22
Menuju Lahiran
23
Kelahiran
24
Perdebatan Nama Bayi
25
Malam pertama bareng Baby Aiden
26
Perasaan jadi ibu
27
Mak Comblang
28
Kepiluan Anita
29
Kepiluan Anita 2
30
Pisah
31
Pisah II
32
Rutinitas Gita
33
Pengadilan Agama
34
Menghibur Anita
35
Kangen
36
Salah Orang II
37
Salah Orang
38
kerja
39
Survei
40
Keyakinan Anita
41
Gita kesal
42
Gita Ngambek
43
Gita Ngambek II
44
Gita Ngambek III
45
Ngadu
46
Di cuekin Balik
47
Baikan
48
Undangan
49
Barbeque
50
Barbeque II
51
Curhatan Dua Sahabat
52
Sibuk mencari kado
53
Sibuk mencari kado 2
54
Datangnya Masalalu
55
Membeli Gaun
56
Perasaan
57
Pernikahan Bayu dan Vivi
58
Pernikahan Bayu dan Vivi II
59
Hari terberat
60
Vian Sakit
61
Vian Sakit II
62
Pesta
63
Jebakan untuk Gilang
64
Jebankan untuk Gilang II
65
Rencana Gagal
66
Gio setuju
67
Jalan-jalan Vian-Anita
68
Misi komplit
69
Gangguan dari bayu
70
Lembur
71
Gilang Sakit
72
Marah
73
Marah II
74
Mama Wanda datang
75
Tanpa Gita
76
Meminta Restu
77
Anita - Vian
78
Anita - Vian
79
Mantan
80
Mantan II
81
Trik
82
Trik 2
83
Kangen Gilang
84
Kedatangan Gilang -Raka
85
Kedatangan Gilang -Raka II
86
Membujuk
87
Kita baikan
88
Kita Baikan II
89
Kita Berbaikan 3
90
Menyatukan Vian & Anita
91
Menyatukan Vian & Anita II
92
Part Vian - Anita
93
Part Vian & Anita II
94
Part Vian & Anita III
95
Keputusan
96
Keputusan 2
97
Dinner
98
Terakhir kalinya
99
Terakhir kalinya II
100
Jadian
101
Happy Ending
102
Babak Baru (Kisah Aiden)
103
Gebetan
104
Sekolah
105
Masalah
106
Masalah 2
107
Menjomblo
108
Pernyataan Cinta
109
Penolakan
110
Pindahan
111
Pindah Sekolah?
112
Pindah Sekolah 2
113
Awalan
114
Saingan
115
Menghindar
116
Camping
117
Camping II
118
Ketemu Mantan
119
Bertepuk sebelah tangan
120
Begadang
121
Terlambat
122
Terlambat 2
123
Main
124
Main 2
125
Keputusan
126
Berkelahi
127
Skors
128
Skors 2
129
Skors 3
130
Selingkuh
131
menghasut
132
Demi Tiket
133
Takut Jatuh Cinta
134
Jalan Bareng
135
Saingan
136
Menjenguk
137
Kesal
138
Kesal 2
139
Kesal 3
140
Balas dendam
141
Fitnah
142
Fitnah 2
143
keluarga
144
Keluarga 2
145
Anak Baru
146
Salah sangka
147
Obrolan di meja makan
148
Membujuk Nenek
149
Kesal
150
Moodbooster
151
Moodbooster 2
152
Kecemasan Kyra
153
Berat
154
Berat 2
155
Berat 3
156
Berat 4
157
Rencana Kris
158
Olahraga
159
Benjol
160
Benjol 2
161
Menangis
162
Menangis 2
163
Dia milikku
164
Dia miliku 2
165
Masalah Baru
166
Masalah baru 2
167
Masalah 3
168
Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!