Curiga

Gilang pulang hampir jam dua belas malam, dia menaruh tas lalu mengecek Gita. Gilang mengecup kening Gita, setelah itu Gilang pergi mandi. Gita terbangun, namun dia pura-pura tidur.

Gilang kembali mencium Gita, lalu masuk ke dalam selimut.

"Kak Gilang chat sama siapa? kenapa senyum-senyum seperti itu?" batin Gita. Dia kesal melihatnya, dia juga kepo namun Gilang tidak segera menaruh ponselnya.

setelah lima belas menit menunggu akhirnya Gita akhirnya bisa bangun dari kasurnya. Dia pergi ke kamar mandi mengambil baju Gilang. Dia mengecek ada tanda-tanda Gilang macam-macam atau tidak. Dia kemudian mencium baju Gilang.

"Ah.. parfumnya tidak berubah. Masih parfum milik sendiri." gumam Gita. Dia mengecek kantong celana kalau saja ada kertas bon atau yang lainnya.

Setelah tidak menemukan apa-apa Gita keluar kamar, dia pergi ke garasi mengecek mobil Gilang.

"Aman, semuanya aman. Tidak ada yang mencurigakan, semua yang ada di tv udah gue cari tahu." kata Gita sambil keluar dari mobil.

Gita duduk di kasurnya pelan agar tidak mengganggu Gilang. Dia melihat lekat ponsel di meja. Sedikit takut tapi dia kepo banget sama isi chat milik Gilang.

"Cek nggak ya? nanti kalau gue sakit hati gimana?" batinnya.

"Ah.. tapi aku kepo banget." ujarnya pelan sambil berjalan.

Gita pelan-pelan membuka ponsel Gilang yang tanpa sandi jadi dia bisa langsung bisa membuka.

"Eh.., kenapa chat paling atas milik Vian." katanya sambil garuk kepala. Gita menaruh ponsel milik Gilang lagi, dia lega setelah kecurigaannya tidak di temukan. Namun dia masih penasaran kenapa tidak memberiakan kabar sama dia, bahkan dia pulang sangat larut malam.

Gita merebahkan tubunya lagi, dia menatap wajah Gilang yang tidurnya sangat lekat.

"Aku tuh sayang banget sama kamu, aku harap kamu juga akan selalu sayang sama aku. Meskipun aku tidak cantik lagi." Katanya sambil mencium kening Gilang.

...----------------...

Gita menggeliat, dia melihat jam di dinding yang menunjukan pukul lima pagi. Dengan sedikit sudah payah dia bangun. Dia menyiapkan baju dan air hangat untuk Gilang.

Setelah selesai dia turun membantu Bik Siti menyiapkan makanan untuk suami tercintanya itu.

"Mbak Gita duduk aja, bibik bisa kok sendiri." kata Bik Siti nggak tega melihat Gita yang udah hamil besar membantu dirinya.

"Nggak apa-apa bik,"

"Bibik yang kenapa-kenapa Mbak, orang jalan saja sudah kelihatan ngap begitu kok. Udah Mbak Gita duduk-duduk saja. Bibik buatin teh." Kata Bik Siti.

"Makasih deh Bik, Gita mau teh satu aja buat Kak Gilang."

"Ok."

Gilang membawa teh ke kamarnya, dia menaruh di meja lalu membuka tirai kamarnya.

Gita duduk di samping Gilang, "Sayang, bangun." Bisik Gita di telingan Gilang.

Gilang menggeliat, dia membalikan tubuhnya dan mememeluk Gita.

"Selamat pagi sayang, kapan kamu ketemu papa." Gilang mencium perut Gita.

"Sabar dong papa." Gita mengusap kepala Gilang. Gita merasa apa pantas mencurigai suaminya yang begitu sayang kepadanya.

Gilang tersenyum, dia duduk lalu mendekatkan wajahnya kepada Gita. Dia ingin mencium namun Gita menarik mundur tubuhnya.

Gilang mengerutkan keningnya, "Kamu nggak mau aku cium? Gilang heran.

"Mandi dulu gih, nanti telat loh ke kantor." kata Gita.

"Baiklah." Gilang ke kamar mandi dengan heran, tidak biasanya Gita menghindari dirinya.

Selesai mandi Gilang segera bersiap, seperti biasa dia akan meminta Gita memasangkan dasi untuknya. Tidak ada perbincangan pagi ini, Gita fokus memasangakan dasi sedangakan Gilang memanatap lekat Gita.

Dia sedang mencari keanahan pada Gita pagi ini.

"Kenapa memandang aku seperti itu?" tanya Gita.

"Kamu kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Ck, aku rasa kamu sedang menghindariku." Gilang menyenderkan tubuhnya.

"Perasaan kamu saja sayang, yuk sarapan dulu." Gita mengalihkan pembicaraan Gilang.

"Kalau memang nggak menghindariku kenapa kamu aneh pagi ini, tidak mau dicium, tidak mau dipeluk. Apa aku punya salah?" Gilang masih mengejar jawaban atas sikap Gita pagi ini.

"Kamu ngomong apa sih, yuk udah jam berapa nanti kena macet semakin panjang loh."

"Kalau kamu nggak ngomong aku nggak akan ke kantor." Gilang manyun, dia melonggarkan dasinya lagi.

"Sayang..." Gita berjalan mendekati Gilang. Dia merapikan dasi Gilang. Gilang menarik Gita hingga duduk di pangkuannya.

"Katakan sesuatu?" Kata Gilang.

"Sayang, aku tidak kenapa-kenapa?"

"Apa aku melakukan keslaahan? atau kamu marah?" Gilang masih saja mencerca pertanyaan.Gita menggeleng pelan.

"Lalu?"

"Kamu kemarin kemana saja, kenapa tidak ada kabar aku menunggu sampai malam namun kamu tak kunjung datang." kata Gita pelan.

"Jadi itu masalahnya." Gilang menghela napas panjang.

"Maafin ya sayang, kemarin tuh sibuk banget aku sampai lupa cas hp." jelas Gilang.

"Saking sibuknya lupa punya istri, yah.. gimana lagi udah ada yang temani kan ya, cantik pula." Gita manyun, dia kesal Gilang menyepelekan masalahnya. Gita beranjak namun di tahan Gilang.

"Kamu ngomong apa sih, nggak ada yang cantik selain kamu." Gilang mengusap rambut Gita.

"Maaf ya, buat kamu cemas. Tapi aku tidak macam-macam. Aku berani sumpah, kalau nggak percaya tanya sama Lila dia juga ada di sana." Gilang mengangkat dua jari berbentuk V.

"Em." Gita beranjak dari pangkuan Gilang. "Memangnya tidak ada stop kontak disana, atau malah nggak ada listrik sampai-sampai nggak bisa cas hp. Atau jangan-jangan memang udah nggak prioritas." Gita ngedumel pelan sambil keluar kamar.

"Haduh.. Gilang..Gilang, kenapa bisa lupa sih. Ribet kan urusanya mana nggak dapat sarapan pagi yang bikin semangat. Ah.. nggak mood kan kerjanya." Gumam Gilang mengikuti Gita keluar kamar.

...----------------...

"Pagi Bumil." Sapa Gita.

"Pagi." Jawab Gita sambil nyelonong masuk lebih dulu tanpa melihat Vian.

"Wah.. wah... ada apa nih Lang? Bumil terpantau moodnya tidak baik-baik saja." Kata Vian saat berjalan sejajar dengan Gilang.

"Iya ngambek, kemarin gue nggak kasih kabar sama dia. Dan gue juga pulang malam." Cerita Gilang.

"Wah keterlaluan lo mah, pantesan kemarin tanya-tanya nggak jelas."

"Tanya apa?" Gilang penasaran.

"Ya dia tanya lo bakalan tergoda nggak sama cewek lain. Dia merasa minder dengan tubuhnya sekarang pasti. Lagian Lang, sesibuk apa sih sampai nggak kasih kabar. Atau jangan-jangan..." Vian ikut curiga sama Gilang.

"Heh.. jangan pikir macam-macam. Gue nggak melakukan apa-apa, kemarin benar-benar sibuk semalam itu gue chat lo juga ponselnya baru saja hidup."

"Ish.. keterlaluan sih lo, pastilah Gita ngambek dia merasa tidak di prioritaskan. Ingat ya Lang jangan pernah macam-macam sama Gita."

"Tenang aja gue nggak bakalan macam-macam, gue benar-benar sayang sama Gita."

Terpopuler

Comments

Susilawati

Susilawati

yahh wajar lah Gita curiga, seharian penuh ngga kasih kabar apa2,

2022-08-01

3

Novia Ayu Apriani

Novia Ayu Apriani

next

2022-08-01

0

Nur setia

Nur setia

lanjut thor,,,kenapa updatenya lama bgt ya Thor...dan updatenya juga sedikit baget🤣🤣

2022-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 Babak Baru Gita
2 Kecemburuan
3 Insecrure
4 Overthingking
5 Curiga
6 Ngambek
7 Ngambek II
8 Ngambek III
9 Surprize
10 Penggoda
11 Cuti
12 Cuti II
13 Bertemu Anita
14 Bertemu Anita II
15 Reunian
16 Rencana
17 Rencana II
18 Rencana III
19 Liburan
20 Menjalankan Rencana
21 Pertengkaran
22 Menuju Lahiran
23 Kelahiran
24 Perdebatan Nama Bayi
25 Malam pertama bareng Baby Aiden
26 Perasaan jadi ibu
27 Mak Comblang
28 Kepiluan Anita
29 Kepiluan Anita 2
30 Pisah
31 Pisah II
32 Rutinitas Gita
33 Pengadilan Agama
34 Menghibur Anita
35 Kangen
36 Salah Orang II
37 Salah Orang
38 kerja
39 Survei
40 Keyakinan Anita
41 Gita kesal
42 Gita Ngambek
43 Gita Ngambek II
44 Gita Ngambek III
45 Ngadu
46 Di cuekin Balik
47 Baikan
48 Undangan
49 Barbeque
50 Barbeque II
51 Curhatan Dua Sahabat
52 Sibuk mencari kado
53 Sibuk mencari kado 2
54 Datangnya Masalalu
55 Membeli Gaun
56 Perasaan
57 Pernikahan Bayu dan Vivi
58 Pernikahan Bayu dan Vivi II
59 Hari terberat
60 Vian Sakit
61 Vian Sakit II
62 Pesta
63 Jebakan untuk Gilang
64 Jebankan untuk Gilang II
65 Rencana Gagal
66 Gio setuju
67 Jalan-jalan Vian-Anita
68 Misi komplit
69 Gangguan dari bayu
70 Lembur
71 Gilang Sakit
72 Marah
73 Marah II
74 Mama Wanda datang
75 Tanpa Gita
76 Meminta Restu
77 Anita - Vian
78 Anita - Vian
79 Mantan
80 Mantan II
81 Trik
82 Trik 2
83 Kangen Gilang
84 Kedatangan Gilang -Raka
85 Kedatangan Gilang -Raka II
86 Membujuk
87 Kita baikan
88 Kita Baikan II
89 Kita Berbaikan 3
90 Menyatukan Vian & Anita
91 Menyatukan Vian & Anita II
92 Part Vian - Anita
93 Part Vian & Anita II
94 Part Vian & Anita III
95 Keputusan
96 Keputusan 2
97 Dinner
98 Terakhir kalinya
99 Terakhir kalinya II
100 Jadian
101 Happy Ending
102 Babak Baru (Kisah Aiden)
103 Gebetan
104 Sekolah
105 Masalah
106 Masalah 2
107 Menjomblo
108 Pernyataan Cinta
109 Penolakan
110 Pindahan
111 Pindah Sekolah?
112 Pindah Sekolah 2
113 Awalan
114 Saingan
115 Menghindar
116 Camping
117 Camping II
118 Ketemu Mantan
119 Bertepuk sebelah tangan
120 Begadang
121 Terlambat
122 Terlambat 2
123 Main
124 Main 2
125 Keputusan
126 Berkelahi
127 Skors
128 Skors 2
129 Skors 3
130 Selingkuh
131 menghasut
132 Demi Tiket
133 Takut Jatuh Cinta
134 Jalan Bareng
135 Saingan
136 Menjenguk
137 Kesal
138 Kesal 2
139 Kesal 3
140 Balas dendam
141 Fitnah
142 Fitnah 2
143 keluarga
144 Keluarga 2
145 Anak Baru
146 Salah sangka
147 Obrolan di meja makan
148 Membujuk Nenek
149 Kesal
150 Moodbooster
151 Moodbooster 2
152 Kecemasan Kyra
153 Berat
154 Berat 2
155 Berat 3
156 Berat 4
157 Rencana Kris
158 Olahraga
159 Benjol
160 Benjol 2
161 Menangis
162 Menangis 2
163 Dia milikku
164 Dia miliku 2
165 Masalah Baru
166 Masalah baru 2
167 Masalah 3
168 Perpisahan
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Babak Baru Gita
2
Kecemburuan
3
Insecrure
4
Overthingking
5
Curiga
6
Ngambek
7
Ngambek II
8
Ngambek III
9
Surprize
10
Penggoda
11
Cuti
12
Cuti II
13
Bertemu Anita
14
Bertemu Anita II
15
Reunian
16
Rencana
17
Rencana II
18
Rencana III
19
Liburan
20
Menjalankan Rencana
21
Pertengkaran
22
Menuju Lahiran
23
Kelahiran
24
Perdebatan Nama Bayi
25
Malam pertama bareng Baby Aiden
26
Perasaan jadi ibu
27
Mak Comblang
28
Kepiluan Anita
29
Kepiluan Anita 2
30
Pisah
31
Pisah II
32
Rutinitas Gita
33
Pengadilan Agama
34
Menghibur Anita
35
Kangen
36
Salah Orang II
37
Salah Orang
38
kerja
39
Survei
40
Keyakinan Anita
41
Gita kesal
42
Gita Ngambek
43
Gita Ngambek II
44
Gita Ngambek III
45
Ngadu
46
Di cuekin Balik
47
Baikan
48
Undangan
49
Barbeque
50
Barbeque II
51
Curhatan Dua Sahabat
52
Sibuk mencari kado
53
Sibuk mencari kado 2
54
Datangnya Masalalu
55
Membeli Gaun
56
Perasaan
57
Pernikahan Bayu dan Vivi
58
Pernikahan Bayu dan Vivi II
59
Hari terberat
60
Vian Sakit
61
Vian Sakit II
62
Pesta
63
Jebakan untuk Gilang
64
Jebankan untuk Gilang II
65
Rencana Gagal
66
Gio setuju
67
Jalan-jalan Vian-Anita
68
Misi komplit
69
Gangguan dari bayu
70
Lembur
71
Gilang Sakit
72
Marah
73
Marah II
74
Mama Wanda datang
75
Tanpa Gita
76
Meminta Restu
77
Anita - Vian
78
Anita - Vian
79
Mantan
80
Mantan II
81
Trik
82
Trik 2
83
Kangen Gilang
84
Kedatangan Gilang -Raka
85
Kedatangan Gilang -Raka II
86
Membujuk
87
Kita baikan
88
Kita Baikan II
89
Kita Berbaikan 3
90
Menyatukan Vian & Anita
91
Menyatukan Vian & Anita II
92
Part Vian - Anita
93
Part Vian & Anita II
94
Part Vian & Anita III
95
Keputusan
96
Keputusan 2
97
Dinner
98
Terakhir kalinya
99
Terakhir kalinya II
100
Jadian
101
Happy Ending
102
Babak Baru (Kisah Aiden)
103
Gebetan
104
Sekolah
105
Masalah
106
Masalah 2
107
Menjomblo
108
Pernyataan Cinta
109
Penolakan
110
Pindahan
111
Pindah Sekolah?
112
Pindah Sekolah 2
113
Awalan
114
Saingan
115
Menghindar
116
Camping
117
Camping II
118
Ketemu Mantan
119
Bertepuk sebelah tangan
120
Begadang
121
Terlambat
122
Terlambat 2
123
Main
124
Main 2
125
Keputusan
126
Berkelahi
127
Skors
128
Skors 2
129
Skors 3
130
Selingkuh
131
menghasut
132
Demi Tiket
133
Takut Jatuh Cinta
134
Jalan Bareng
135
Saingan
136
Menjenguk
137
Kesal
138
Kesal 2
139
Kesal 3
140
Balas dendam
141
Fitnah
142
Fitnah 2
143
keluarga
144
Keluarga 2
145
Anak Baru
146
Salah sangka
147
Obrolan di meja makan
148
Membujuk Nenek
149
Kesal
150
Moodbooster
151
Moodbooster 2
152
Kecemasan Kyra
153
Berat
154
Berat 2
155
Berat 3
156
Berat 4
157
Rencana Kris
158
Olahraga
159
Benjol
160
Benjol 2
161
Menangis
162
Menangis 2
163
Dia milikku
164
Dia miliku 2
165
Masalah Baru
166
Masalah baru 2
167
Masalah 3
168
Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!