Bertemu Anita II

Gita duduk di ruang keluarga, matanya lurus menatap televisi

tapi pikirannya melalang buana. Dia terus kepikiran sama Anita yang rumah

tangganya sedang tidak baik-baik saja.

“Tante.. Rafa datang.” Teriak Fara sambil masuk.

“Hai.. keponakan tante yang cakep.” Gita beranjak dari sofa.

Dia bergegas menyambut keponakannya.

“Uuh.. gemes banget deh.” Gita langsung menciumi pipi Rafa.

“Lagi ngapai lo Git?” Tanya Fara sambil merebahkan tubuhnya

ke sofa, dia terlihat sangat lelah.

“Nggak ngapa-ngapain, lo mau minum apa atau mau makan apa

biar di buatin sama Bik Siti.”

“Em es teh manis saja deh, Bik Siti masak apaan, gue lapar?” tanya

Fara.

“Entah? Bik.. Bik Siti.” Panggil Gita.

“Iya Mbak.”

“Masak apa Bik? Fara lapar.”

“Tadi masak ayam goreng, sambal, sama sayur bening bayam. Mau

makan biar bibik siapin?” tanya Bik Siti.

“Boleh deh Bik.”

“Sini Mas Rafa biar bibik gendong, Mbak Gita sama Mbak Fara

kalau mau makan.” Bik Siti meminta Rafa dari Gita.

“Iya Bik, makasih ya.”

Fara dan Gita pindah ke meja makan, Fara mengambil nasi satu

piring full bikin Gita geleng kepala.

“Lo kesurupan atau apa makan banyak banget.” Gita

mengelengkan kepalanya.

“Gue lapar parah, lo nanti kalau pas nyusuin pasti bakalan makan

banyak. Gue bisa makan berat setiap dua jam sekali. Itupun gue udah sama

ngemil.” Jelas Fara sambil memasukan nasi kemulutnya. Dia benar-benar kelihatan

kelaparan.

“Tadi gue habis ketemuan sama Anita.” Gita membuka

pembicaraan tentang pertemuannya dengan Anita.

“Anita ada di kota ini? kok lo nggak ajak-ajak gue sih?” Fara

manyun.

“Iya kan lo kerja, awalnya gue juga bosen saja di rumah

iseng-iseng telpon Anita tanyain kabar. Eh.. dianya lagi di sini ya gue

langsung ajak ketemuan.”

“Terus..terus gimana keadaan dia sekarang? Sehat kan?”

“Ya sehat, Cuma..” Gita menghentikan ucapannya.

“Kenapa?” Fara penasaran, dia menaruh sendoknya pikiranya

langsung tidak enak.

“Jadi hubungan pernikahan Anita sedang tidak baik-baik saja,

berada di ujung tanduk.” Awalnya dia berat menceritakan tenang Anita. Namun dia

juga tidak bisa menyembunyikan kesedihan sahabatnya sama Fara.

“Kenapa? Kak Bayu selingkuh ya? Awas ya kalau ketemu gue

bejek-bejek itu orang. Berani banget nyakitin teman kita.” Emosi Fara langsung

meluap. Faramasih sama saja meskipun sudah menjadi ibu satu anak namun masih

saja emosinya meledak-ledak.

“Heh.. nerocos aja lo, gue juga belum selesai ceritanya. Jadi

awal mulanya itu karena tahu Anita tidak subur dan di vonis tidak bisa hamil

sama dokter. Sikap Bayu tiba-tiba berubah, bahkan ibu mertuanya menyudutkan dia

terus.”

“Anita tidak subur?”

“Yah..”

“Memangnya kalau dia tidak bisa hamil berhak memperlakukan

Anita seperti itu, dasar tidak tulus. Ih.. gue kesal banget deh sama Kak Bayu.

Tahu dia bakalan seperti ini sama Anita nggak gue ijinin mereka mau nikah.” Fara

benar-benar kesal. Dia tiba-tiba tidak napsu makan.

“Yah,kalau saja tahu. Tapi kan ini juga sudah suratan Tuhan,

kalau jalan hidup Anita itu bakalan seperti ini. Ujian pernikahan dia, kalau

dia sanggup melewati berarti dia lulus.” Kata Gita tiba-tiba bijak.

“Lo benar, tapi gue kasian sama dia. Pasti sekarang ini lagi

sedih.”

“Gimana kalau kita makan bareng, biar dia bisa happy lagi.

Kita ajak Vian, Raka dan juga Kak Gilang.” Gita memberikan ide untuk menghibur

Anita.

“Ah.. ngomong-ngomong soal makan malam. Kak Gilang kan di

undang makan malam sama cewek centil tidak tahu diri itu.”

“Oiya.”

“Iya, tadi di kantin dia genit-genit gitu. Mana ngajakin

dinner dengan alasan urusan kantor. Gue yakin nih dia pasti sengaja mau

ngajakin Kak Gilang.”

“Kok Kak Gilang nggak bilang sama gue ya kalau mau pergi

dinner.” Kata Gita dengan rasa kecewa.

“Nggak ngomong? Ish... benar-benar bikin tambah kesal lagi.”

Kekesalan Fara bertambah lagi.

“Far, lo nggak sedang ngompor-ngomporin gue kan?”

“Ya elah Git, ngapain juga gue ngompor-ngomporin lo.”

“Apa Kak Gilang bakalan tinggalin gue ya?” Gumam Gita.

“Heh ngomong apaan sih lo, semua itu tidak akan terjadi. Selama

masih ada gue tidak ada satu orang pun yang bisa mendekati Gilang dan

membuatnya berpaling. Percaya sama gue, dan lo nggak perlu cemas gue akan

selalu memantau Gilang. Dan tadi gue juga sudah kasih pelajaran dia.” Fara

meringis.

“Lo apain dia?”  Gita

tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

“Gue siram pakai minum, gue kesel banget bisa-bisanya dia

agenit sama suami orang. Dan sudah sangat jelas dia sudah punya istri lagi

hamil pula.” Kata Fara.

“Lo emang the best deh, nggak ada tandingan. Makasih ya.”

“Siap.”

“Far, kabarin deh Raka sama Vian kita makan malam sama Anita.

Biar gue bilang sama Anita.”

“Ok.”

Gita berjalan cepat saat mendengar mobil Gilang, dia

buru-buru nyamperin Gilang. Gita tersenyum di ambang pintu menyambut Gilang.

Dia mencium tangan Gilang lalu meraih tasnya.

“Nggak usah biar aku saja yang bawa.” Gilang merangkul Gita.

“Kamu mau teh hangat, kopi atau susu hangat?” tanya Gita. “Atau

mau mandi dulu?” tanya Gita lagi.

“Mandi dulu saja deh.”

“Oke suamiku, biar aku siapin dulu.” Gita masuk ke kamar

mandi menyiapkan air hangat.

Gita duduk di sofa menunggu Gilang selesai mandi, dia sudah

menyiapkan teh hangat, cemilan.

“Istriku emang the best deh.” Gilang memeluk Gita dari

belakang.

“Memangnya aku ngapain sampai di bilang the best.” Kata Gita.

“Kamu melakukan banyak hal.” Gilang pindah di samping Gita. “Tadi

kamu kemana?”

“Ke mall, tadi aku ketemu sama Anita.”

“Anita?”

“Iya, dia sedang disini karena aku bosan jadi ketemuan sama

dia.”

“Em, sama Bayu juga?”

“Nggak, soal itu..” Gita memutar tubuhnya sehingga menghadap

ke arah Gilang.

“Ada apa?” Gilang ikut memutar tubuhnya.

“Em, gimana ya Gita ngomongnya.” Mendadak Gita bingung

ngomongnya.

“Ya ngomong saja, kamu tidak menyembunyikan sesuatu kan dari

aku?” Gilang cemas ada hal yang di sembunyikan darinya.

“Enggak, gini hubungan rumah tangga Anita dan Kak Bayu sedang

tidak baik-baik saja. Kata Anita sudah di ujung tanduk, kan Kak Gilang sahabat

dekatnya Bayu bisa nggak ngobrol dan bujuk dia agar kembali lagi sama Anita.”

“Hah.. sayang dengar ya itu kan masalah keluarga mereka kita

nggak bisa masuk begitu saja.”

“Iya Gita tahu, tapi kan kasian Anita.”

“Kamu kan baru dengar dari versinya Anita belum dari versinya

Bayu. Kalau kita mau menyelesaikan masalah harus tahu masalah keduanya jangan

sepihak begitu. Nanti yang ada justru memperburuk keadaan.” Gilang mengelus

rambut Gita. Dia sangat paham kalau Gita mau membantu temannya tapi dia tidak

mau istrinya itu membuat hubungan keluarga Anita semakin kacau.

“Iya sih.Tapi aku nggak tega.”

“Memang masalahnya apa?”

“Anita dia vonis tidak bisa hamil sama dokter, dan dari situ

Bayu dan mertuanya berubah. Bahkan Anita balik kesini juga tidak di cariin.”

Ujar Gita.

“Sayang, nanti malam kan kita berencana diner sama Anita dan

yang lain aku boleh izin ikut nggak?” Gita meminta izin.

“Boleh, kamu nggak ngajakin aku?” Gilang manyun.

“Memangnya kamu nggak ada acara malam ini?” Gita mengerutkan

kening, dia pikir kalau malam ini Gilang akan pergi dinner sama Lia makanya dia

tidak mengajak Gilang.

“Nggak ada.” Jawabnya cepat.

“Ok deh, kita pergi bareng.” Gita tersenyum senang. Tapi juga

bingung kenapa Gilang tidak mengatakan sesuatu tentang makan malam bersama Lia.

“Apa Kak Gilang sengaja mau menyembunyikan semua itu dari

aku.” Batin Gita.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SEMOGA DIANOGSA YG SALAH.....

2024-02-09

1

Susilawati

Susilawati

Git, kalo kamu penasaran kenapa nggak tanya in aja langsung ke Gilang nya, daripada nantinya jadi kepikiran yg nggak2.
komunikasi dan saling terbuka itu sangat penting dlm rumah tangga Git.

2022-09-16

1

Sitihasanah Titi

Sitihasanah Titi

Gilang menjaga perasaanmu gita maka dia g mau hadir ke undangan hany

2022-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 Babak Baru Gita
2 Kecemburuan
3 Insecrure
4 Overthingking
5 Curiga
6 Ngambek
7 Ngambek II
8 Ngambek III
9 Surprize
10 Penggoda
11 Cuti
12 Cuti II
13 Bertemu Anita
14 Bertemu Anita II
15 Reunian
16 Rencana
17 Rencana II
18 Rencana III
19 Liburan
20 Menjalankan Rencana
21 Pertengkaran
22 Menuju Lahiran
23 Kelahiran
24 Perdebatan Nama Bayi
25 Malam pertama bareng Baby Aiden
26 Perasaan jadi ibu
27 Mak Comblang
28 Kepiluan Anita
29 Kepiluan Anita 2
30 Pisah
31 Pisah II
32 Rutinitas Gita
33 Pengadilan Agama
34 Menghibur Anita
35 Kangen
36 Salah Orang II
37 Salah Orang
38 kerja
39 Survei
40 Keyakinan Anita
41 Gita kesal
42 Gita Ngambek
43 Gita Ngambek II
44 Gita Ngambek III
45 Ngadu
46 Di cuekin Balik
47 Baikan
48 Undangan
49 Barbeque
50 Barbeque II
51 Curhatan Dua Sahabat
52 Sibuk mencari kado
53 Sibuk mencari kado 2
54 Datangnya Masalalu
55 Membeli Gaun
56 Perasaan
57 Pernikahan Bayu dan Vivi
58 Pernikahan Bayu dan Vivi II
59 Hari terberat
60 Vian Sakit
61 Vian Sakit II
62 Pesta
63 Jebakan untuk Gilang
64 Jebankan untuk Gilang II
65 Rencana Gagal
66 Gio setuju
67 Jalan-jalan Vian-Anita
68 Misi komplit
69 Gangguan dari bayu
70 Lembur
71 Gilang Sakit
72 Marah
73 Marah II
74 Mama Wanda datang
75 Tanpa Gita
76 Meminta Restu
77 Anita - Vian
78 Anita - Vian
79 Mantan
80 Mantan II
81 Trik
82 Trik 2
83 Kangen Gilang
84 Kedatangan Gilang -Raka
85 Kedatangan Gilang -Raka II
86 Membujuk
87 Kita baikan
88 Kita Baikan II
89 Kita Berbaikan 3
90 Menyatukan Vian & Anita
91 Menyatukan Vian & Anita II
92 Part Vian - Anita
93 Part Vian & Anita II
94 Part Vian & Anita III
95 Keputusan
96 Keputusan 2
97 Dinner
98 Terakhir kalinya
99 Terakhir kalinya II
100 Jadian
101 Happy Ending
102 Babak Baru (Kisah Aiden)
103 Gebetan
104 Sekolah
105 Masalah
106 Masalah 2
107 Menjomblo
108 Pernyataan Cinta
109 Penolakan
110 Pindahan
111 Pindah Sekolah?
112 Pindah Sekolah 2
113 Awalan
114 Saingan
115 Menghindar
116 Camping
117 Camping II
118 Ketemu Mantan
119 Bertepuk sebelah tangan
120 Begadang
121 Terlambat
122 Terlambat 2
123 Main
124 Main 2
125 Keputusan
126 Berkelahi
127 Skors
128 Skors 2
129 Skors 3
130 Selingkuh
131 menghasut
132 Demi Tiket
133 Takut Jatuh Cinta
134 Jalan Bareng
135 Saingan
136 Menjenguk
137 Kesal
138 Kesal 2
139 Kesal 3
140 Balas dendam
141 Fitnah
142 Fitnah 2
143 keluarga
144 Keluarga 2
145 Anak Baru
146 Salah sangka
147 Obrolan di meja makan
148 Membujuk Nenek
149 Kesal
150 Moodbooster
151 Moodbooster 2
152 Kecemasan Kyra
153 Berat
154 Berat 2
155 Berat 3
156 Berat 4
157 Rencana Kris
158 Olahraga
159 Benjol
160 Benjol 2
161 Menangis
162 Menangis 2
163 Dia milikku
164 Dia miliku 2
165 Masalah Baru
166 Masalah baru 2
167 Masalah 3
168 Perpisahan
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Babak Baru Gita
2
Kecemburuan
3
Insecrure
4
Overthingking
5
Curiga
6
Ngambek
7
Ngambek II
8
Ngambek III
9
Surprize
10
Penggoda
11
Cuti
12
Cuti II
13
Bertemu Anita
14
Bertemu Anita II
15
Reunian
16
Rencana
17
Rencana II
18
Rencana III
19
Liburan
20
Menjalankan Rencana
21
Pertengkaran
22
Menuju Lahiran
23
Kelahiran
24
Perdebatan Nama Bayi
25
Malam pertama bareng Baby Aiden
26
Perasaan jadi ibu
27
Mak Comblang
28
Kepiluan Anita
29
Kepiluan Anita 2
30
Pisah
31
Pisah II
32
Rutinitas Gita
33
Pengadilan Agama
34
Menghibur Anita
35
Kangen
36
Salah Orang II
37
Salah Orang
38
kerja
39
Survei
40
Keyakinan Anita
41
Gita kesal
42
Gita Ngambek
43
Gita Ngambek II
44
Gita Ngambek III
45
Ngadu
46
Di cuekin Balik
47
Baikan
48
Undangan
49
Barbeque
50
Barbeque II
51
Curhatan Dua Sahabat
52
Sibuk mencari kado
53
Sibuk mencari kado 2
54
Datangnya Masalalu
55
Membeli Gaun
56
Perasaan
57
Pernikahan Bayu dan Vivi
58
Pernikahan Bayu dan Vivi II
59
Hari terberat
60
Vian Sakit
61
Vian Sakit II
62
Pesta
63
Jebakan untuk Gilang
64
Jebankan untuk Gilang II
65
Rencana Gagal
66
Gio setuju
67
Jalan-jalan Vian-Anita
68
Misi komplit
69
Gangguan dari bayu
70
Lembur
71
Gilang Sakit
72
Marah
73
Marah II
74
Mama Wanda datang
75
Tanpa Gita
76
Meminta Restu
77
Anita - Vian
78
Anita - Vian
79
Mantan
80
Mantan II
81
Trik
82
Trik 2
83
Kangen Gilang
84
Kedatangan Gilang -Raka
85
Kedatangan Gilang -Raka II
86
Membujuk
87
Kita baikan
88
Kita Baikan II
89
Kita Berbaikan 3
90
Menyatukan Vian & Anita
91
Menyatukan Vian & Anita II
92
Part Vian - Anita
93
Part Vian & Anita II
94
Part Vian & Anita III
95
Keputusan
96
Keputusan 2
97
Dinner
98
Terakhir kalinya
99
Terakhir kalinya II
100
Jadian
101
Happy Ending
102
Babak Baru (Kisah Aiden)
103
Gebetan
104
Sekolah
105
Masalah
106
Masalah 2
107
Menjomblo
108
Pernyataan Cinta
109
Penolakan
110
Pindahan
111
Pindah Sekolah?
112
Pindah Sekolah 2
113
Awalan
114
Saingan
115
Menghindar
116
Camping
117
Camping II
118
Ketemu Mantan
119
Bertepuk sebelah tangan
120
Begadang
121
Terlambat
122
Terlambat 2
123
Main
124
Main 2
125
Keputusan
126
Berkelahi
127
Skors
128
Skors 2
129
Skors 3
130
Selingkuh
131
menghasut
132
Demi Tiket
133
Takut Jatuh Cinta
134
Jalan Bareng
135
Saingan
136
Menjenguk
137
Kesal
138
Kesal 2
139
Kesal 3
140
Balas dendam
141
Fitnah
142
Fitnah 2
143
keluarga
144
Keluarga 2
145
Anak Baru
146
Salah sangka
147
Obrolan di meja makan
148
Membujuk Nenek
149
Kesal
150
Moodbooster
151
Moodbooster 2
152
Kecemasan Kyra
153
Berat
154
Berat 2
155
Berat 3
156
Berat 4
157
Rencana Kris
158
Olahraga
159
Benjol
160
Benjol 2
161
Menangis
162
Menangis 2
163
Dia milikku
164
Dia miliku 2
165
Masalah Baru
166
Masalah baru 2
167
Masalah 3
168
Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!