Cuti

Gita merapikan berkas-berkas, dia sudah yakin untuk mengambil

cuti.  Dia sudah tidak risau lagi dengan

Lia. Semua pikiran-pikiran jelek tentang Gilang sudah hilang, dia sudah tidak

was-was lagi.

“Lo dah yakin, mau cuti?” tanya Vian.

“Yakin banget. Gue udah mau istirahat biar anak gue lahir

dengan sehat.” Gita megelus perutnya.

“Ponakan, buruan lahir ya pasti lo bakalan cantik banget

kalau cewek kalau cowokpasti ganteng banget.”Kata Vian.

“Tentu saja, ibu bapaknya saja cantik ganteng masa iya harus

kayak lo.” Nyinyir Fara.

“Wah.. si paling rusuh sudah masuk nih.” Kata Vian sambil

memeluk Fara.

“Kangen kan lo sama gue.” Kata Fara.

“Nggak sih, gue b aja. Lo kali yang kangen sama gue.” Kata

Vian sambil melepas pelukannya.

“Pantesan Gita udah yakin cuti, mata-matanya udah datang.”

Kata Vian.

“Awas lo ya ngadu sama Gilang, gue bejek-bejek lo Vian.” Kata

Fara.

“Nggak juga kali Vian, gue percaya sepenuhnya kok sama kak

Gilang kalau dia itu benar-benar setia sama gue.” Kata Gita sambil tersenyum.

“Gita, lo jadi cuti mulai besok?” tanya Win.

“Jadi mas Win.” Kata Gita sambil memberikan surat cutinya.

“Ok deh, selamat istirahat ya. Semoga bayi dalam kandungan lo

lahir dengan selamat, jadi anak yang sehat.” Doa win.

“Maksih Om, eh nanti anak gue panggilnya Om atau eyang ya?”

Gita terkekeh.

“Sesuka hati lo dah Git.”

“Ngomong-ngomong duo jomblo kita kapan nih mau nyusulnya?”

tanya Ina.

“Mulai..mulai..”

“Gimana kalau lo pacarin aja Lia mas Nino, biar nggak

ganjen-ganjen sama Bos Gilang.” Kata Fara.

“Parah lo Far, ya kali gue pacaran sama manusia kayak dia

yang ada hidup gue menderita sumur hidup.” Nino menolak. Dia tahu kalau Lia itu

orang yang sangat memandang fisik,harta dan tahta. Kalau dia berani mendekati

dia bisa-bisa tinggal tulang saja karena minta ini itu dengan harga yang

fantastis.

“Benar kata Mas Nino. Mas Nino itu terlalu good day buat dia

yang starbuck.” Kata Vian sambil tertawa.

“Nggak usah ngetawain, lo sama gue itu nggak ada bedanya

tahu.”

“Eh jangan sama kan Mas, gue lebih ganteng daripada lo.”

“Ganteng-ganteng juga di gosting aja lo mau apa.”

“Sudah-sudah malah pada ngelantur, oiya karena hari ini

terakhir gue kerja sebelum cuti. Bagaimana kalau nanti pulang kerja gue traktir

makan.” Kata Gita.

“Ok ini mah, gue setuju. Gimana yang lain?” tanya Nino.

“Siap.” Jawab serentak.

“Mbak, Kak Gilangnya ada?” tanya Gita.

“Ada. Masuk saja.” Lila mempersilahkan Gita masuk ke ruangan

Gilang.

“Maksih.” Ucap Gita.

Gita mendorong pintu pelan, dia melihat Gilang sedang fokus

dengan laptop dan berkas-berkas di mejanya sampai-sampai tidak tahu kedatangan

Gita.

“Selamat siang bapak.”  Kata Gita dengan sangat lembut.

“Siang, Lila kebetulan kamu datang. Cek jadwal rapat buat

besok sama kumpulkan anak-anak buat meeting sekarang. Ada hal penting yang

perlu saya sampaikan.”

Gita yang awalnya mau jailin Gilang langsung menghela napas

panjang, Gilang ternyata benar-benar sedang sibuk.

“Ya, aku sampaikan sama Mbak Lila.” Katanya sambil membalikan

badanya.

Gilang langsung mengangkat kepalanya, “Sayang, maaf-maaf aku

nggak tahu kalau itu kamu.” Gilang berajak nyamperin Gita.

“Iya kan kamu lagi sibuk, biar aku sampaiin sama Mbak Lila.”

“Kamu ada apa kesini?”

“Aku cuma mau memberi tahu kamu kalau mulai besok aku udah

cuti.”

“Kamu yakin?” Gilang tampak sumringah, akhirnya Gita mau cuti juga. Dia sudah

lama menginginkan Gita cuti agar bisa beristirahat di rumah. Kalau perlu dia

resign cukup mengurus anaknya nanti.

“Iya, rasanya aku juga sudah tidak kuat.”

“Ya sudah, kamu istirahat saja di rumah nanti kalau bosen

boleh ke sini. Cukup duduk disini menemani aku.” Gilang mengusap rambut Gita

lalu mencium keningnya.

“Emang boleh? Kamu nggak takut tergangu?” kata Gita.

“Tentu saja tidak, kamu itu penyemangatku bagaimana bisa

mejadi pengganggu.”

“Baiklah suamiku tersayang, katanya tadi mau meeting sama

anak-anak.” Ujar Gita sambil merapikan dasi dan jas Gilang.

“Iya.”

“Aku bali ke ruangan dulu ya, mau pesan-pesan sama Fara

perkerjaan yang mau aku tinggal.”

“Iya sayang, hati-hati ya.”

“Siap komandan.”

“Oiya sayang.” Gita membalikan tubuhnya lagi dia lupa

berpamitan untuk pergi sama anak-anak.

“Iya sayang?”

“Nanti sehabis pulang kerja aku mau makan sama anak-anak.

Bolehkan?”

“Iya, nanti kalau meeting aku kelar cepat aku menyusul.”

Waktu sudah menunjukan pukul empat sore, Gita bergegas

siap-siap untuk pulang. Dia melihat sekitar yang masih sibuk tidak ada yang

bergegas untuk pulag seperti dirinya.

“Kalian nggak pulang?”

“Git, kayanya kita nggak bisa makan bareng deh kerjaan buat

besok numpuk banget gue harus lembur.” Kata Fara.

“Iya, kita semu lembur Git. Mohon di maklumi ya?” kata Win.

“Iya, tenang saja Mas. Besok-besok kan juga bisa. Kalian

semangat ya, maaf nggak bisa bantuin?”

“Nggak apa-apa, lo pulangnya hati-hati ya. Selamat istirahat

Gita.”

“Iya makasih, Gita pulang dulu ya.”

Gita keluar ruangan dengan kecewa, tapi dia tidak bisa

berbuat apa-apa karena keadaan yang tidak tepat. Gita langung menelpon Gilang,

siapa tahu dia sudah selesai meeting dan bisa makan bareng.

“Halo sayang, meetingnya udah kelar belum?” tanya Gita.

“Maaf sayang belum kelar, mungkin aku kan pulang larut malam

kamu tidur saja dulu nanti ya. Kamu hati-hati pulangnya, Bye sayang love you.”

Gilang langsung menutup telponnya.

“Hah.. cuti belum juga di mulai udah kesepian saja gue.”

Ujarnya.

Gita menelpon restauran yang tadi sempat dia pesan, dia

meminta untuk membungkus semua makanan yang sudah di pesannya dan di kirim ke

kantornya.

“Loh.. kok lo balik lagi?” tanya Vian.

“Iya, gue kan udah janji bakalan traktir kalian makan. Karena

kita nggak bisa keluar ya udah gue bawa ke sini saja.” Kata Gita sambil

membagikan makanan ke teman-temannya.

“Bu Bos kita emang the best dah.” Kata Fara sembari menerima

box dari Gita.

“Emang, nggak ada bos yang sebaik Gita.” Puji Nino.

“Ada sebenarnya, tapi kalian belum berjumpa saja.” Gita tidak

mau terlalu di puja.

Terpopuler

Comments

vian ga jadi kah sama bela..kok masih jomblo ajah.klo bang win jdi nikah gak ya ma ina.soalnya lupa terlalu lama

2022-12-04

1

Yohan68

Yohan68

bukannya Vian sama Bella ?? kok dibilang duo jomblo sama Nino si.. kalo Nino emang jomblo. lah Vian ?? Bella kemana ?

2022-09-18

0

Sitihasanah Titi

Sitihasanah Titi

Semangat gita mau cuti, semoga lahirannya lancar

2022-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Babak Baru Gita
2 Kecemburuan
3 Insecrure
4 Overthingking
5 Curiga
6 Ngambek
7 Ngambek II
8 Ngambek III
9 Surprize
10 Penggoda
11 Cuti
12 Cuti II
13 Bertemu Anita
14 Bertemu Anita II
15 Reunian
16 Rencana
17 Rencana II
18 Rencana III
19 Liburan
20 Menjalankan Rencana
21 Pertengkaran
22 Menuju Lahiran
23 Kelahiran
24 Perdebatan Nama Bayi
25 Malam pertama bareng Baby Aiden
26 Perasaan jadi ibu
27 Mak Comblang
28 Kepiluan Anita
29 Kepiluan Anita 2
30 Pisah
31 Pisah II
32 Rutinitas Gita
33 Pengadilan Agama
34 Menghibur Anita
35 Kangen
36 Salah Orang II
37 Salah Orang
38 kerja
39 Survei
40 Keyakinan Anita
41 Gita kesal
42 Gita Ngambek
43 Gita Ngambek II
44 Gita Ngambek III
45 Ngadu
46 Di cuekin Balik
47 Baikan
48 Undangan
49 Barbeque
50 Barbeque II
51 Curhatan Dua Sahabat
52 Sibuk mencari kado
53 Sibuk mencari kado 2
54 Datangnya Masalalu
55 Membeli Gaun
56 Perasaan
57 Pernikahan Bayu dan Vivi
58 Pernikahan Bayu dan Vivi II
59 Hari terberat
60 Vian Sakit
61 Vian Sakit II
62 Pesta
63 Jebakan untuk Gilang
64 Jebankan untuk Gilang II
65 Rencana Gagal
66 Gio setuju
67 Jalan-jalan Vian-Anita
68 Misi komplit
69 Gangguan dari bayu
70 Lembur
71 Gilang Sakit
72 Marah
73 Marah II
74 Mama Wanda datang
75 Tanpa Gita
76 Meminta Restu
77 Anita - Vian
78 Anita - Vian
79 Mantan
80 Mantan II
81 Trik
82 Trik 2
83 Kangen Gilang
84 Kedatangan Gilang -Raka
85 Kedatangan Gilang -Raka II
86 Membujuk
87 Kita baikan
88 Kita Baikan II
89 Kita Berbaikan 3
90 Menyatukan Vian & Anita
91 Menyatukan Vian & Anita II
92 Part Vian - Anita
93 Part Vian & Anita II
94 Part Vian & Anita III
95 Keputusan
96 Keputusan 2
97 Dinner
98 Terakhir kalinya
99 Terakhir kalinya II
100 Jadian
101 Happy Ending
102 Babak Baru (Kisah Aiden)
103 Gebetan
104 Sekolah
105 Masalah
106 Masalah 2
107 Menjomblo
108 Pernyataan Cinta
109 Penolakan
110 Pindahan
111 Pindah Sekolah?
112 Pindah Sekolah 2
113 Awalan
114 Saingan
115 Menghindar
116 Camping
117 Camping II
118 Ketemu Mantan
119 Bertepuk sebelah tangan
120 Begadang
121 Terlambat
122 Terlambat 2
123 Main
124 Main 2
125 Keputusan
126 Berkelahi
127 Skors
128 Skors 2
129 Skors 3
130 Selingkuh
131 menghasut
132 Demi Tiket
133 Takut Jatuh Cinta
134 Jalan Bareng
135 Saingan
136 Menjenguk
137 Kesal
138 Kesal 2
139 Kesal 3
140 Balas dendam
141 Fitnah
142 Fitnah 2
143 keluarga
144 Keluarga 2
145 Anak Baru
146 Salah sangka
147 Obrolan di meja makan
148 Membujuk Nenek
149 Kesal
150 Moodbooster
151 Moodbooster 2
152 Kecemasan Kyra
153 Berat
154 Berat 2
155 Berat 3
156 Berat 4
157 Rencana Kris
158 Olahraga
159 Benjol
160 Benjol 2
161 Menangis
162 Menangis 2
163 Dia milikku
164 Dia miliku 2
165 Masalah Baru
166 Masalah baru 2
167 Masalah 3
168 Perpisahan
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Babak Baru Gita
2
Kecemburuan
3
Insecrure
4
Overthingking
5
Curiga
6
Ngambek
7
Ngambek II
8
Ngambek III
9
Surprize
10
Penggoda
11
Cuti
12
Cuti II
13
Bertemu Anita
14
Bertemu Anita II
15
Reunian
16
Rencana
17
Rencana II
18
Rencana III
19
Liburan
20
Menjalankan Rencana
21
Pertengkaran
22
Menuju Lahiran
23
Kelahiran
24
Perdebatan Nama Bayi
25
Malam pertama bareng Baby Aiden
26
Perasaan jadi ibu
27
Mak Comblang
28
Kepiluan Anita
29
Kepiluan Anita 2
30
Pisah
31
Pisah II
32
Rutinitas Gita
33
Pengadilan Agama
34
Menghibur Anita
35
Kangen
36
Salah Orang II
37
Salah Orang
38
kerja
39
Survei
40
Keyakinan Anita
41
Gita kesal
42
Gita Ngambek
43
Gita Ngambek II
44
Gita Ngambek III
45
Ngadu
46
Di cuekin Balik
47
Baikan
48
Undangan
49
Barbeque
50
Barbeque II
51
Curhatan Dua Sahabat
52
Sibuk mencari kado
53
Sibuk mencari kado 2
54
Datangnya Masalalu
55
Membeli Gaun
56
Perasaan
57
Pernikahan Bayu dan Vivi
58
Pernikahan Bayu dan Vivi II
59
Hari terberat
60
Vian Sakit
61
Vian Sakit II
62
Pesta
63
Jebakan untuk Gilang
64
Jebankan untuk Gilang II
65
Rencana Gagal
66
Gio setuju
67
Jalan-jalan Vian-Anita
68
Misi komplit
69
Gangguan dari bayu
70
Lembur
71
Gilang Sakit
72
Marah
73
Marah II
74
Mama Wanda datang
75
Tanpa Gita
76
Meminta Restu
77
Anita - Vian
78
Anita - Vian
79
Mantan
80
Mantan II
81
Trik
82
Trik 2
83
Kangen Gilang
84
Kedatangan Gilang -Raka
85
Kedatangan Gilang -Raka II
86
Membujuk
87
Kita baikan
88
Kita Baikan II
89
Kita Berbaikan 3
90
Menyatukan Vian & Anita
91
Menyatukan Vian & Anita II
92
Part Vian - Anita
93
Part Vian & Anita II
94
Part Vian & Anita III
95
Keputusan
96
Keputusan 2
97
Dinner
98
Terakhir kalinya
99
Terakhir kalinya II
100
Jadian
101
Happy Ending
102
Babak Baru (Kisah Aiden)
103
Gebetan
104
Sekolah
105
Masalah
106
Masalah 2
107
Menjomblo
108
Pernyataan Cinta
109
Penolakan
110
Pindahan
111
Pindah Sekolah?
112
Pindah Sekolah 2
113
Awalan
114
Saingan
115
Menghindar
116
Camping
117
Camping II
118
Ketemu Mantan
119
Bertepuk sebelah tangan
120
Begadang
121
Terlambat
122
Terlambat 2
123
Main
124
Main 2
125
Keputusan
126
Berkelahi
127
Skors
128
Skors 2
129
Skors 3
130
Selingkuh
131
menghasut
132
Demi Tiket
133
Takut Jatuh Cinta
134
Jalan Bareng
135
Saingan
136
Menjenguk
137
Kesal
138
Kesal 2
139
Kesal 3
140
Balas dendam
141
Fitnah
142
Fitnah 2
143
keluarga
144
Keluarga 2
145
Anak Baru
146
Salah sangka
147
Obrolan di meja makan
148
Membujuk Nenek
149
Kesal
150
Moodbooster
151
Moodbooster 2
152
Kecemasan Kyra
153
Berat
154
Berat 2
155
Berat 3
156
Berat 4
157
Rencana Kris
158
Olahraga
159
Benjol
160
Benjol 2
161
Menangis
162
Menangis 2
163
Dia milikku
164
Dia miliku 2
165
Masalah Baru
166
Masalah baru 2
167
Masalah 3
168
Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!