"Aku menangis bukan karena mu, Mas ... aku hanya merasa bersalah karena telah lalai dalam melakukan pekerjaanku yang mampu membuatmu khawatir!" Almaira berucap sambil menangis tersedu-sedu.
"Kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri, atas semua kejadian ini ... semua Ini hanya sebuah kecelakaan ringan saja. Sudah ya, jangan menangis lagi," ucap Alvian sambari mengusap lembut pipi Almaira. Dengan begitu Almaira mulai merasa lebih tenang, setelah mendengar ucapan dari suaminya.
"Sekarang sini, ikut Mas." Alvian memegang tangan Almaira sambil menariknya pergi.
"Eh, Almaira mau dibawa kemana, Mas?" tanya Almaira di saat tangannya, di tarik oleh Alvian.
"Kamu diam saja, nanti juga kamu akan tahu sendiri." Almaira memilih diam, sambil mengikuti suaminya kemanapun ia membawanya.
"Duduk dulu di sini sebentar! Mas akan segera kembali, tunggu, ya." Alvian menyuruh istrinya untuk duduk di sebuah taman yang terletak di belakang rumah.
Almaira mengangguk dengan menuruti apa kata suaminya. Dalam beberapa menit, Alvian sudah kembali dengan membawa kotak P3K di tangannya.
"Nah, sekarang sini Mas lihat dulu tangannya," pinta Alvian dengan lembut, kemudian Almaira menyodorkan tangannya kepada suaminya dan Alvian mulai mengeluarkan kotak P3K untuk mengobati luka dari tangan Almaira.
"Mas, tadi Mas ke dalam itu cuman mau ambil ini?" Tunjuk Almaira pada kotak P3K.
"Iya, ini untuk ngobatin luka di tangan kamu," jawab Alvian yang masih fokus mengobati tangan istrinya yang terluka.
"Jangan Mas! Sudah biar Almaira saja yang obati. Almaira bisa sendiri kok," ujar Almaira yang merasa tidak enak.
"Diam! Sudah biar Mas saja." Alvian mulai mengoleskan sebuah salep kepada tangan istrinya yang terluka.
Almaira yang melihat itu menjadi terharu dengan sikap Alvian yang sebelumnya sangatlah acuh, sekarang malah menjadi perhatian kepadanya. Sangatlah beda jauh dari sebelumnya, ini menjadi sebuah awal yang bagus bagi Alvian.
Dengan teletan Alvian mengobati luka dari tangan Almaira, sehingga tidak membuat Almaira merasa kesakitan.
"Gimana sekarang masih sakit enggak?"
"Sedikit agak sakit sih, Mas, tapi tidak apa, nanti juga akan segera sembuh. Mas enggak perlu khawatir, ya." Almaira tersenyum kepada suaminya.
"Iya Almaira. Mas sarankan, kamu harus tetap pakai salepnya, ya. Biar nanti lukanya cepat sembuh."
Almaira mengangguk menyetujui usul dari suaminya. Seketika suasana menjadi hening, setelah Alvian sudah selesai mengobati tangan istrinya.
"Mas, kenapa Mas malah bawa Almaira ke sini. Kan ngobatin luka bisa di mana saja?" Almaira mulai bertanya.
Alvian berbalik dan melihat kedua bola mata Almaira. "Mas rasa, taman ini adalah tempat yang nyaman untuk bisa membuatmu lebih tenang."
"Almaira juga merasa begitu Mas, dari sejak pertama Almaira mengunjungi tempat ini," jawab Almaira dengan saling menatap.
"Kamu pernah ke sini, kapan?" tanya Alvian.
"Kemarin Almaira merasa jenuh berada di rumah, sejak Mas pergi ke kantor. Jadi, Almaira berinsiatif mengelilingi rumah ini mencari tempat yang lebih nyaman. Tempat inilah yang berhasil membuat Almaira tertarik untuk mendatanginya"
"Memang ini adalah tempat yang paling nyaman untuk menenangkan diri," ujar Alvian dengan penuh sendu.
"Pasti ada hal istimewa yang membuat Mas bisa suka dengan teman ini, sehingga akupun merasakannya." Almaira mulai berpikir begitu.
"Memang ada hal yang istimewa dari taman ini. Taman ini di buat atas kemauan Almarhumah Ibu dulu, di saat masih ada. Ibu dulu selalu merawatnya, sehingga membuat tamannya sangat terawat dan indah." Alvian tersenyum sendiri menceritakannya.
"Saat aku menangis, Ibu selalu menenangkan Mas di sini. Teman ini menjadikan saksi kasih sayang ibu kepada Mas, taman ini juga akan terus terasa nyaman bila kita selalu dalam keadaan yang gembira," lanjut Alvian, menceritakan semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Uqie_OFF
nanti yg selalu menenangkan diriku, hatimu adalah istrimu tercinta
2023-04-30
3
Ainisha_Shanti
Alhamdulillah... akhirnya Alvian dah mula terbuka pada isterinya
2022-09-25
2
Ummi Alfa
Sekecil apapun perhatian yang Alvian berikan pada Almaira akan sangat berarti bagi Almaira mengingat sikap Alvian sebelumnya yang acuh pada Almaira.
Sepertinya sudah ada sedikit rasa di hati Alvian hanya saja dia belum menyadarinya.
2022-09-11
1