Lampu ruang operasi menyala, menandakan operasi akan segera di mulai. Semua dokter dan setaf lainnya sedang berusaha sebaik mungkin untuk bisa menyelamatkan pasien.
Luka benturan di kepala pasien sangatlah parah, sehingga membuat para dokter harus berusaha dengan sangat intensif untuk mengobati pasien yang merupakan ibu Hilma.
Tidak lama lampu ruang operasi pun sudah kembali mati, menandakan operasi sudah selesai di lakukan.
Alvian yang termenung di kursi tunggu, seketika ia melihat kepada seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan ibunya. Melihat itu, Alvian berlari tergesa-gesa menghampiri dokter tersebut yang kebetulan baru saja keluar dari ruangan operasi ibunya.
"Dok, bagaimana dengan ibu saya? Ibu saya baik-baik saja kan, dok. Tidak terjadi apa-apa kan pada ibu saya? Tolong jawab dokter!" Berbagi pertanyaan Alvian lontarkan kepada dokter itu.
"Sabar dulu ya pak, ibu anda Alhamdulillah berhasil kita selamatkan. Nanti akan kami pindahkan ke Ruang UGD, bapak bisa menemui ibu bapak di sana," jawab dokter itu sembari menjelaskan.
"Alhamdulillah ... operasi ibu lancar. Baik dokter. Nanti, saya akan temui ibu saya di Ruang UGD," ucap syukur Alvian atas keselamatan ibunya.
Dokter pun mengangguk dan melenggang pergi, meninggalkan Alvian sendiri.
***
Almaira bersyukur pasien bisa di selamatkan, berkat bantuan Allah SWT dan para dokter senior yang membatunya. Dengan begitu pasien bisa di pindahkan ke Ruang UGD agar keluarga pasien bisa melihat kondisinya sekarang.
Sedangkan Alvian langsung menghubungi Ayahnya sekedar memberitahukan bahwa ia dan ibunya mengalami kecelakaan, dan di larikan ke Rumah Sakit Surya Jaya.
Ayah Ahlan yang baru saja mengetahui kabar tersebut, menjadi khawatir terhadap kondisi istri dan putranya. Dengan segera, Ayah Ahlan berangkat menuju rumah sakit tersebut.
Setelah menelpon Ayahnya, Alvian langsung masuk ke dalam Ruang UGD untuk melihat kondisi Ibunya. Setelah mendapatkan perijinan dari pihak rumah sakit untuk bisa menemui Ibunya.
"Ibu maafkan Alvian yang telah lalai berkendara sehingga membuat ibu hampir celaka, maaf tolong maafkan Alvian ya bu," lirih Alvian, tidak henti-hentinya mengucapkan maaf kepada sang ibu tercinta, sambil duduk di sampingnya.
Sehingga gerakan tangan ibu Hilma mampu membuat Alvian sadar dengan pergerakannya, dan ibu Hilma mulai membuka kedua belah bola matanya dengan perlahan melihat kepada Alvian.
"Ibu sudah siuman, Alhamdulillah ... Alvian sangat bahagia," ucap Alvian bahagia.
"Alvian kamu baik-baik saja? Tidak terluka, kan?" Baru saja ibu siuman, sudah menanyakan keadaan putranya saja.
"Alvian Alhamdulillah baik-baik saja bu, justru Alvian yang khawatir dengan keadaan Ibu sekarang."
Memang Alvian baik-baik saja, hanya saja terdapat luka kecil di kepala dan tangannya.
"Ibu baik-baik saja, Alvian tidak usah mengkhawatirkan Ibu, ya," ujar ibu Hilma dengan berusaha terlihat baik-baik saja.
"Ini memang salah Alvian, Alvian tidak berhati-hati dan hampir membuat ibu celaka," lirih Alvian.
Perlahan ibu Hilma mengusap lembut pundak putranya. "Tidak Nak, ini semua sudah menjadi takdir dan ketetapan Allah SWT. Alvian tidak usah menyalahkan kejadian ini kerena sebab dirimu," ucap ibu Hilma soraya memberikan penjelasan.
Alvian mulai merasa tenang, setelah ibunya memberikan sedikit nasihat kepada dirinya. Tidak lama dari itu, terlihat seorang Dokter Wanita masuk ke dalam ruangan Ibu Hilma untuk memeriksa kondisi ibunya sekarang.
"Assalamualaikum,"
"Wa'alaikumsalam warahmatullaahi wabarokatu." Secara bersamaan, anak dan ibu itu menjawab salam dari Dokter Almaira.
"Maaf bila saya mengganggu kebersamaan kalian, saya kesini hanya ingin memeriksa keadaan pasien," tutur Almaira lembut.
"Iya tidak apa-apa dokter, silahkan periksa saja keadaan saya," ucap Ibu Hilma dengan ramahnya.
"Baik bu, saya periksa dulu ya." Dengan teletan Almira memeriksa keadaan pasien dan memastikan keadaannya telah stabil kembali.
"Alhamdulillah keadaan ibu sudah mulai membaik. Namun, perlu sedikit istirahat untuk mempercepat penyembuhannya," tutur Almaira.
"Baik dokter." Tanpa basa-basi, Ibu Hilma langsung menyetujuinya.
"Saya permisi keluar dulu ya bu, nanti saya akan periksa lagi keadaan ibu. Sekarang ibu bisa istirahat terlebih dahulu," ujar Almaira sopan.
Baru saja Almaira berjalan beberapa langkah. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti dengan seketika karena ibu Hilma malah memanggil dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ainisha_Shanti
Alhamdulillah... ibu Hilman selamat.
2022-09-25
3
Ummi Alfa
Alhamdulillah......operasiibunya Alvian lancar dan sudah siuman juga.
Kira2 ibunya Alvian mau bicara apa ya? makasih atau.....
2022-09-06
2
🌷💚SITI.R💚🌷
wah ibu alvian ssh langsung suka sm dkty apa dia mau di jadikn mantu ya
2022-09-04
2