Waktu sudah menunjukkan masuknya salat ashar. Di mana, setelah salat ashar akan di langsungkannya pernikahan Almaira dan Alvian. Bertepatan di Masjid Nabawi yang terletak tidak jauh dari kawasan Rumah Sakit Surya Jaya.
Setelah salat ashar, para laki-laki dan tamu keluarga sudah berkumpul untuk menyaksikan pernikahan Alvian dan Almaira.
Almaira dengan gaun pengantinnya sudah terlihat sangat cantik dan anggun meskipun dengan balutan sederhana, di dampingi oleh Ummi Siti dan Fatimah di sampingnya, kemudian Almaira berjalan ke tempat banyaknya perempuan berada. Sembari menunggu calon suaminya mengucapkan kalimat yang mampu membuatnya terikat hubungan seumur hidup. Dan karena Almaira belum sah menjadi seorang istri dari Alvian. Maka dari itu, mereka dibedakan tempat dan akan di pertemukan setelah ijab qobul diutarakan.
***
Dengan lantang Alvian mengucapkan ijab qobul di hadapan Allah SWT dan para saksi yang menyaksikan pernikahan tersebut telah terbukti sah dimata hukum dan agama.
Kemudian Almaira di panggil untuk mendatangi Alvian yang sekarang sudah berstatus sebagai suaminya.
Setelah Almaira berada di samping Alvian, dengan segera Almaira mencium tangan pria yang sekarang sudah menyandang status sebagai suaminya.
Pria duapuluh sembilan tahun itu mendaratkan sebuah ciuman pertama, dikening Almaira yang telah resmi menjadi istrinya.
"Aku sekarang telah resmi menjadi seorang istri dari pria yang belum pernah aku kenal sama sekali meskipun begitu, aku akan berusaha menerimanya sebagai suamiku." Di dalam hati, Almaira sudah menerima semua yang terjadi kepadanya.
Tidak lama setelah itu, mempelai diminta menemui orang tuanya masing-masing dan keluarganya, guna meminta restu dan do'a dari mereka untuk kehidupan baru pernikahannya.
Saat Alvian menjumpai Ibu Hilma, Alvian memeluk dan mencium tangan ibunya dan dilanjutkan oleh Almaira yang juga mencium tangan Ibu Hilma yang sekarang telah menjadi ibu mertuanya.
"Alvian, ibu minta tolong pertahankan pernikahan kalian sampai jannah. Jaga dan sayangilah istrimu seperti kamu menyayangi ibu!" ucap Ibu Hilma dengan penuh kasih sayang.
"Insya allah. Alvian akan menjaga Almaira semampu Alvian," jawab Alvian dengan sedikit tersenyum.
"Alvian kamu jangan pernah tinggalkan Almaira atau kamu akan menyesal karena telah menyia-nyiakan wanita seperti Almaira. Percayalah Almaira adalah pilihan ibu yang bisa terus membingbing kamu ke jalan yang benar."
Alvian mengangguk menyetujui perkataan ibunya. Namun semua itu, tidak memungkiri Alvian untuk mengingkarinya.
"Ibu ... Alvian tidak berjanji untuk bisa mempertahankan pernikahan ini, tapi Alvian tidak bisa membohongi hati Alvian untuk bisa mencintainya karena Alvian sama sekali tidak mencintainya." Alvian berkata di dalam hatinya.
Tidak sengaja Almaira melihat Ibu Hilma memejamkan kedua matanya dan mulai tidak sadarkan diri, terlihat di kursi roda yang di kenakannya.
"Mas. Coba lihat ibu! Ibu Mas, ia terlihat tidak sadarkan diri. Almaira akan coba periksa sekarang." Almaira memberanikan diri mengucapkan kata-kata kepada suaminya.
Seketika Alvian beralih melihat ibunya, memastikan apa benar yang dikatakan oleh istrinya itu.
"Ibu, ibu kenapa? Tolong bangun Bu, sini lihat Alvian! Almaira bagaimana ini, tolong selamatkan ibuku." Dengan resah, Alvian memeluk tubuh ibunya dan terus berusaha membangunkannya.
"Iya Mas, sini biar Almaira coba periksa."
Almaira mulai memeriksa ibu mertuanya. Ternyata Ibu Hilma mengalami penurunan kesehatan yang membuat dirinya menjadi drop dan harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.
Dengan keadaan Ibu Hilma yang tidak sadarkan diri, membuat semua orang yang berada di sana menjadi khawatir termasuk Ayah Ahlan yang selaku suaminya.
"Gimana Almaira keadaan Ibu saya? Apa Ibu baik-baik saja?" tanya Alvian yang menunggu jawaban.
"Maaf Mas. Ibu mengalami penurunan kesehatan drastis yang membuat ibu mengalami drop dan harus segera di bawa ke rumah sakit, agar bisa mendapatkan penanganan yang lebih lanjut lagi."
Tanpa pikir panjang Alvian menyetujui usul dari istrinya itu. "Ayo sekarang kita bawa ibu ke rumah sakit Almaira!"
Almaira mengangguk, dengan segera Alvian membawa ibunya ke dalam mobil.
Sedangkan keluarga Almaira akan menyusul ke rumah sakit, setelah abi dan saudara-saudara Almaira bisa mengatasi para tamu yang datang di pernikahan Almaira dan Alvian. Serta menghindari kekacauan yang di sebabkan oleh kondisi Ibu Hilma yang memburuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Neulis Saja
accept it with patience
2023-02-12
1
Seuntai Kata
lantang, maaf aku belum revisi lagi🙏😌
2022-10-23
2
Rizki Al-Mubarok
Kak, ini dengan lantang apa dengan lancang. Maaf, cuma tanya😅
2022-10-23
3