Bab 6. Pernikahan

Waktu sudah menunjukkan masuknya salat ashar. Di mana, setelah salat ashar akan di langsungkannya pernikahan Almaira dan Alvian. Bertepatan di Masjid Nabawi yang terletak tidak jauh dari kawasan Rumah Sakit Surya Jaya.

Setelah salat ashar, para laki-laki dan tamu keluarga sudah berkumpul untuk menyaksikan pernikahan Alvian dan Almaira.

Almaira dengan gaun pengantinnya sudah terlihat sangat cantik dan anggun meskipun dengan balutan sederhana, di dampingi oleh Ummi Siti dan Fatimah di sampingnya, kemudian Almaira berjalan ke tempat banyaknya perempuan berada. Sembari menunggu calon suaminya mengucapkan kalimat yang mampu membuatnya terikat hubungan seumur hidup. Dan karena Almaira belum sah menjadi seorang istri dari Alvian. Maka dari itu, mereka dibedakan tempat dan akan di pertemukan setelah ijab qobul diutarakan.

***

Dengan lantang Alvian mengucapkan ijab qobul di hadapan Allah SWT dan para saksi yang menyaksikan pernikahan tersebut telah terbukti sah dimata hukum dan agama.

Kemudian Almaira di panggil untuk mendatangi Alvian yang sekarang sudah berstatus sebagai suaminya.

Setelah Almaira berada di samping Alvian, dengan segera Almaira mencium tangan pria yang sekarang sudah menyandang status sebagai suaminya.

Pria duapuluh sembilan tahun itu mendaratkan sebuah ciuman pertama, dikening Almaira yang telah resmi menjadi istrinya.

"Aku sekarang telah resmi menjadi seorang istri dari pria yang belum pernah aku kenal sama sekali meskipun begitu, aku akan berusaha menerimanya sebagai suamiku." Di dalam hati, Almaira sudah menerima semua yang terjadi kepadanya.

Tidak lama setelah itu, mempelai diminta menemui orang tuanya masing-masing dan keluarganya, guna meminta restu dan do'a dari mereka untuk kehidupan baru pernikahannya.

Saat Alvian menjumpai Ibu Hilma, Alvian memeluk dan mencium tangan ibunya dan dilanjutkan oleh Almaira yang juga mencium tangan Ibu Hilma yang sekarang telah menjadi ibu mertuanya.

"Alvian, ibu minta tolong pertahankan pernikahan kalian sampai jannah. Jaga dan sayangilah istrimu seperti kamu menyayangi ibu!" ucap Ibu Hilma dengan penuh kasih sayang.

"Insya allah. Alvian akan menjaga Almaira semampu Alvian," jawab Alvian dengan sedikit tersenyum.

"Alvian kamu jangan pernah tinggalkan Almaira atau kamu akan menyesal karena telah menyia-nyiakan wanita seperti Almaira. Percayalah Almaira adalah pilihan ibu yang bisa terus membingbing kamu ke jalan yang benar."

Alvian mengangguk menyetujui perkataan ibunya. Namun semua itu, tidak memungkiri Alvian untuk mengingkarinya.

"Ibu ... Alvian tidak berjanji untuk bisa mempertahankan pernikahan ini, tapi Alvian tidak bisa membohongi hati Alvian untuk bisa mencintainya karena Alvian sama sekali tidak mencintainya." Alvian berkata di dalam hatinya.

Tidak sengaja Almaira melihat Ibu Hilma memejamkan kedua matanya dan mulai tidak sadarkan diri, terlihat di kursi roda yang di kenakannya.

"Mas. Coba lihat ibu! Ibu Mas, ia terlihat tidak sadarkan diri. Almaira akan coba periksa sekarang." Almaira memberanikan diri mengucapkan kata-kata kepada suaminya.

Seketika Alvian beralih melihat ibunya, memastikan apa benar yang dikatakan oleh istrinya itu.

"Ibu, ibu kenapa? Tolong bangun Bu, sini lihat Alvian! Almaira bagaimana ini, tolong selamatkan ibuku." Dengan resah, Alvian memeluk tubuh ibunya dan terus berusaha membangunkannya.

"Iya Mas, sini biar Almaira coba periksa."

Almaira mulai memeriksa ibu mertuanya. Ternyata Ibu Hilma mengalami penurunan kesehatan yang membuat dirinya menjadi drop dan harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.

Dengan keadaan Ibu Hilma yang tidak sadarkan diri, membuat semua orang yang berada di sana menjadi khawatir termasuk Ayah Ahlan yang selaku suaminya.

"Gimana Almaira keadaan Ibu saya? Apa Ibu baik-baik saja?" tanya Alvian yang menunggu jawaban.

"Maaf Mas. Ibu mengalami penurunan kesehatan drastis yang membuat ibu mengalami drop dan harus segera di bawa ke rumah sakit, agar bisa mendapatkan penanganan yang lebih lanjut lagi."

Tanpa pikir panjang Alvian menyetujui usul dari istrinya itu. "Ayo sekarang kita bawa ibu ke rumah sakit Almaira!"

Almaira mengangguk, dengan segera Alvian membawa ibunya ke dalam mobil.

Sedangkan keluarga Almaira akan menyusul ke rumah sakit, setelah abi dan saudara-saudara Almaira bisa mengatasi para tamu yang datang di pernikahan Almaira dan Alvian. Serta menghindari kekacauan yang di sebabkan oleh kondisi Ibu Hilma yang memburuk.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

accept it with patience

2023-02-12

1

Seuntai Kata

Seuntai Kata

lantang, maaf aku belum revisi lagi🙏😌

2022-10-23

2

Rizki Al-Mubarok

Rizki Al-Mubarok

Kak, ini dengan lantang apa dengan lancang. Maaf, cuma tanya😅

2022-10-23

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kecelakaan
2 Bab 2. Operasi Berhasil
3 Bab 3. Permintaan
4 Bab 4. Memberitahu
5 Bab 5. Menerima
6 Bab 6. Pernikahan
7 Bab 7. Kritis
8 Bab 8. Meninggal
9 Bab 9. Mengikhlaskan
10 Bab 10. Menusuk Hati
11 Bab 11. Lebih Kuat
12 Bab 12. Tamparan keras
13 Bab 13. Kewajiban
14 Bab 14. Mengganggu Pikiran
15 Bab 15. Mulai Penasaran
16 Bab 16. Semakin Penasaran
17 Bab 17. Teledor
18 Bab 18. Perhatian
19 Bab 19. Berbagi Cerita
20 Bab 20. Belajar Menerima
21 Bab 21. Ingin Segera Pulang
22 Bab 22. Tidak Menyadarinya
23 Bab 23. Handuk
24 Bab 24. Kenapa Tidak Dari dulu
25 Bab 25. Memeluk Dengan Ijin Darimu
26 Bab 26. Kecupan Hangat
27 Bab 27. Membuat Bekal
28 Bab 28. Masuk Ruangan Suami
29 Bab 29. Kamu Sudah Makan?
30 Bab 30. Kegugupan Almaira
31 Bab 31. Panggilan Dadakan
32 Bab 32. Memberikan Izin
33 Bab 33. Dokter Bedah Baru
34 Bab 34. Kemarahan Alvian
35 Bab 35. Hanya Salah Paham
36 Bab 36. Mencoba Menjelaskan
37 Bab 37. Proyek Di Luar Negeri
38 Bab 38. Sikap Manja Alvian
39 Bab 39. Menjahili Sang Istri
40 Bab 40. Virus Merah Jambu
41 Bab 41. Mengantar Ayah
42 Bab 42. Kecurigaan Aditya
43 Bab 43. Mencari Tahu
44 Bab 44. Aku Suaminya
45 Bab 45. Kamu Sungguh Baik
46 Bab 46. Kangen Ummi Dan Abi
47 Bab 47. Sudah, Lupakanlah Dia
48 Bab 48. Sintia ....
49 Bab 49. Hati Yang Mulia
50 Bab 50. Mencium Bau Parfum Wanita
51 Bab 51. Terbangun Karena Lapar
52 Bab 52. Pesan Misterius
53 Bab 53. Belajar Mengaji
54 Bab 54. Gadis Murahan
55 Bab 55. Tidak Perduli
56 Bab 56. Bukan Waktu Yang Tepat
57 Bab 57. Cemburu
58 Bab 58. Tidak Bisa Menghindar
59 Bab 59. Sahabat Pengertian
60 Bab 60. Telpon Dari Ummi
61 Bab 61. Terpesona
62 Bab 62. Masih Ragu
63 Bab 63. Mengunjungi Rumah Abi
64 Bab 64. Lamaran Untuk Fatimah
65 Bab 65. Nasehat Ummi
66 Bab 66. Jalan Pagi
67 Bab 67. Ada Yang Berbeda
68 Bab 68. Kembali Pulang
69 Bab 69. Mimipi Almaira
70 Bab 70. Menjadi Istri Sempurna
71 Bab 71. Kepulangan Ayah Ahlan
72 Bab 72. Pesan Itu Lagi
73 Bab 73. Terbongkar Sudah
74 Bab 74. Terbuka Lebih Baik
75 Bab 75. Gelang Berinisial F
76 Bab 76. Kegelisahan Fatimah
77 Bab 77. Tidak Ketemu
78 Bab 78. Itu Hanyalah Benda
79 Bab 79. Telah Di Tetapkan
80 Bab 80. Mas, Maira Hamil!
81 Bab 81. Petunjuk-petunjuk
82 Bab 82. Mendapatkan Jawaban
83 Bab 83. Bertemu
84 Bab 84. Sepenggal Kertas
85 Bab 85. Kejadian Tak Terduga
86 Bab 86. Tersentuh
87 Bab 87. Keputusan Fahmi
88 Bab 88. Canggung
89 Bab 89. Kabar Gembira
90 Bab 90. Bagaimana Bisa?
91 Bab 91. Beraninya Nisa
92 Bab 92. Mengingatkan
93 Bab 93. Kembali Bertemu Sintia
94 Bab 94. Sedikit Marah
95 Bab 95. Pergi Ke Rumah Suami
96 Bab 96. Memeriksa Kandungan
97 Bab 97. Rapuhnya Hati Aditya
98 Bab 98. Rencana Pulang Ke Rumah
99 Bab 99. Membolak-balikkan Kata
100 Bab 100. Menjadi Penurut
101 Bab 101. Belajar Ikhlas
102 Bab 102. Semoga Cepat Nyusul
103 Bab 103. Perubahan Yang Sangat Bagus
104 Bab 104. Semoga Bisa Istiqamah
105 Bab 105. Cinta Tidak Perlu Pengungkapan
106 Bab 106. Bukan Istri Sembarangan
107 Bab 107. Laki-laki Kedua Yang Aku Cintai
108 Bab 108. Bersabarlah
109 Bab 109. Pembuktian Yang Salah
110 Bab 110. Mulai Memperbaiki Diri
111 Bab 111. Situasi Yang Menegangkan
112 Bab 112. Istikharah Jalan Terbaik
113 Bab 113. Cibiran Yang Menyakitkan
114 Bab 114. Menemukan Hal Yang Baru
115 Bab 115. Dipersulit Dengan Keadaan
116 Bab 116. Maaf, Aku Tidak Bisa
117 Bab 117. Sungguh Mengharukan
118 Bab 118. Menentukan Tanggal
119 Bab 119. Masih Banyak Waktu
120 Bab 120. Pilihan Yang Terbaik
121 Bab 121. Seakan Semuanya Dilancarkan
122 Bab 122. Hari Yang Spesial
123 Bab 123. Ada Yang Aneh
124 Bab 124. Sakit
125 Bab 125. Karunia Yang Luar Biasa
126 Bab 126. Hampir Celaka
127 Bab 127. Kejadian Yang Direncanakan
128 Bab 128. Kebenarannya
129 Bab 129. Penyesalan Sintia
130 Bab 130. Kebahagiaan Wanita-wanita Muslimah ( End )
131 Novel baru Lina, menyapa. Muhasabah Cinta Ilham & Zahra.
132 Promosi Novel Baru : Sincere Love My Husband
133 Promosi Novel Baru : Love Delayed Mas Santri
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1. Kecelakaan
2
Bab 2. Operasi Berhasil
3
Bab 3. Permintaan
4
Bab 4. Memberitahu
5
Bab 5. Menerima
6
Bab 6. Pernikahan
7
Bab 7. Kritis
8
Bab 8. Meninggal
9
Bab 9. Mengikhlaskan
10
Bab 10. Menusuk Hati
11
Bab 11. Lebih Kuat
12
Bab 12. Tamparan keras
13
Bab 13. Kewajiban
14
Bab 14. Mengganggu Pikiran
15
Bab 15. Mulai Penasaran
16
Bab 16. Semakin Penasaran
17
Bab 17. Teledor
18
Bab 18. Perhatian
19
Bab 19. Berbagi Cerita
20
Bab 20. Belajar Menerima
21
Bab 21. Ingin Segera Pulang
22
Bab 22. Tidak Menyadarinya
23
Bab 23. Handuk
24
Bab 24. Kenapa Tidak Dari dulu
25
Bab 25. Memeluk Dengan Ijin Darimu
26
Bab 26. Kecupan Hangat
27
Bab 27. Membuat Bekal
28
Bab 28. Masuk Ruangan Suami
29
Bab 29. Kamu Sudah Makan?
30
Bab 30. Kegugupan Almaira
31
Bab 31. Panggilan Dadakan
32
Bab 32. Memberikan Izin
33
Bab 33. Dokter Bedah Baru
34
Bab 34. Kemarahan Alvian
35
Bab 35. Hanya Salah Paham
36
Bab 36. Mencoba Menjelaskan
37
Bab 37. Proyek Di Luar Negeri
38
Bab 38. Sikap Manja Alvian
39
Bab 39. Menjahili Sang Istri
40
Bab 40. Virus Merah Jambu
41
Bab 41. Mengantar Ayah
42
Bab 42. Kecurigaan Aditya
43
Bab 43. Mencari Tahu
44
Bab 44. Aku Suaminya
45
Bab 45. Kamu Sungguh Baik
46
Bab 46. Kangen Ummi Dan Abi
47
Bab 47. Sudah, Lupakanlah Dia
48
Bab 48. Sintia ....
49
Bab 49. Hati Yang Mulia
50
Bab 50. Mencium Bau Parfum Wanita
51
Bab 51. Terbangun Karena Lapar
52
Bab 52. Pesan Misterius
53
Bab 53. Belajar Mengaji
54
Bab 54. Gadis Murahan
55
Bab 55. Tidak Perduli
56
Bab 56. Bukan Waktu Yang Tepat
57
Bab 57. Cemburu
58
Bab 58. Tidak Bisa Menghindar
59
Bab 59. Sahabat Pengertian
60
Bab 60. Telpon Dari Ummi
61
Bab 61. Terpesona
62
Bab 62. Masih Ragu
63
Bab 63. Mengunjungi Rumah Abi
64
Bab 64. Lamaran Untuk Fatimah
65
Bab 65. Nasehat Ummi
66
Bab 66. Jalan Pagi
67
Bab 67. Ada Yang Berbeda
68
Bab 68. Kembali Pulang
69
Bab 69. Mimipi Almaira
70
Bab 70. Menjadi Istri Sempurna
71
Bab 71. Kepulangan Ayah Ahlan
72
Bab 72. Pesan Itu Lagi
73
Bab 73. Terbongkar Sudah
74
Bab 74. Terbuka Lebih Baik
75
Bab 75. Gelang Berinisial F
76
Bab 76. Kegelisahan Fatimah
77
Bab 77. Tidak Ketemu
78
Bab 78. Itu Hanyalah Benda
79
Bab 79. Telah Di Tetapkan
80
Bab 80. Mas, Maira Hamil!
81
Bab 81. Petunjuk-petunjuk
82
Bab 82. Mendapatkan Jawaban
83
Bab 83. Bertemu
84
Bab 84. Sepenggal Kertas
85
Bab 85. Kejadian Tak Terduga
86
Bab 86. Tersentuh
87
Bab 87. Keputusan Fahmi
88
Bab 88. Canggung
89
Bab 89. Kabar Gembira
90
Bab 90. Bagaimana Bisa?
91
Bab 91. Beraninya Nisa
92
Bab 92. Mengingatkan
93
Bab 93. Kembali Bertemu Sintia
94
Bab 94. Sedikit Marah
95
Bab 95. Pergi Ke Rumah Suami
96
Bab 96. Memeriksa Kandungan
97
Bab 97. Rapuhnya Hati Aditya
98
Bab 98. Rencana Pulang Ke Rumah
99
Bab 99. Membolak-balikkan Kata
100
Bab 100. Menjadi Penurut
101
Bab 101. Belajar Ikhlas
102
Bab 102. Semoga Cepat Nyusul
103
Bab 103. Perubahan Yang Sangat Bagus
104
Bab 104. Semoga Bisa Istiqamah
105
Bab 105. Cinta Tidak Perlu Pengungkapan
106
Bab 106. Bukan Istri Sembarangan
107
Bab 107. Laki-laki Kedua Yang Aku Cintai
108
Bab 108. Bersabarlah
109
Bab 109. Pembuktian Yang Salah
110
Bab 110. Mulai Memperbaiki Diri
111
Bab 111. Situasi Yang Menegangkan
112
Bab 112. Istikharah Jalan Terbaik
113
Bab 113. Cibiran Yang Menyakitkan
114
Bab 114. Menemukan Hal Yang Baru
115
Bab 115. Dipersulit Dengan Keadaan
116
Bab 116. Maaf, Aku Tidak Bisa
117
Bab 117. Sungguh Mengharukan
118
Bab 118. Menentukan Tanggal
119
Bab 119. Masih Banyak Waktu
120
Bab 120. Pilihan Yang Terbaik
121
Bab 121. Seakan Semuanya Dilancarkan
122
Bab 122. Hari Yang Spesial
123
Bab 123. Ada Yang Aneh
124
Bab 124. Sakit
125
Bab 125. Karunia Yang Luar Biasa
126
Bab 126. Hampir Celaka
127
Bab 127. Kejadian Yang Direncanakan
128
Bab 128. Kebenarannya
129
Bab 129. Penyesalan Sintia
130
Bab 130. Kebahagiaan Wanita-wanita Muslimah ( End )
131
Novel baru Lina, menyapa. Muhasabah Cinta Ilham & Zahra.
132
Promosi Novel Baru : Sincere Love My Husband
133
Promosi Novel Baru : Love Delayed Mas Santri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!