Bab 10. Menusuk Hati

Setelah sepeninggal dari pemakaman ibunda Alvian, keluarga Almaira sudah terlebih dulu berpamitaan pulang, meninggalkan Almaira bersama suaminya. Namun sebelum kepergian abi, ummi serta saudara-saudara Almaira pulang ke rumahnya. Ummi telah lebih dahulu berbicara kepada Almaira, sebelum mereka meninggalkan putrinya.

"Almaira baik-baik di sini ya. Ummi dan Abi akan kembali pulang ke rumah," pesan Ummi Siti kepada putrinya.

"Iya Ummi ... Almaira akan baik-baik saja di sini."

"Jadilah istri yang sholihah untuk suamimu. Sayangilah dia meskipun kamu tidak mengenalnya, cobalah memahami dirinya. Perlahan kamu akan mengenal sikap suamimu itu."

"Baik Ummi. Almaira akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa menerima semua yang sudah terjadi kepada Almaira meskipun semua ini terlalu cepat untuk Almaira," lirih Almaira soraya termenung.

"Tidak terlalu cepat hanya saja kamu belum bisa menerimanya, Maira." Ummi Siti terus menasihati putrinya.

Almaira mencoba mencerna semua ucapan dari umminya. Apa yang di katakan Ummi Siti memang benar, mau cepat atau lambat semua pasti akan terjadi.

***

Sekarang hanya ada Almaira dan Alvian yang berada di dalam rumah. Ayah Ahlan sudah pergi untuk bekerja, sedangkan Alvian masih di masa cuti liburnya.

Alvian terlihat begitu murung setelah pulang dari pemakaman ibundanya, terlebih sangat tidak memperdulikan keadaan dan kesehatan tubuhnya. Almaira sebagai seorang dokter pastilah sudah mengetahui bertapa terguncangnya Alvian dengan semua ini. Kalau tidak di atasi atau malah di biarkan akan menjadi lebih buruk ke depannya, mungkin bisa menyebabkan mentalnya terganggu, tapi semua itu tidak akan pernah terjadi kepada Alvian karena masih ada Almaira yang siap mendukung dan membingbingnya untuk bangkit dari rasa bersalah yang sangat mendalam.

Almaira menghampiri Alvian yang sekarang sedang termenung di sofa, guna mengalihkan pikiran dan membujuknya agar tidak terlalu merasa bersalah.

"Mas...perlu Almaira buatin kopi, teh atau susu?" tanya Almaira. Namun, mendapatkan jawaban yang tidak diharapkan olehnya

"Tidak Almaira! Mas tidak mau apapun. Kamu bisa kerjakan apa saja yang kamu mau," jawab Alvian dengan malas.

"Mas mau makan? Biar Almaira abilin ya?" bujuk Almaira dengan berbagai cara.

"Almaira! Mas sudah billang kan? Mas tidak mau apapun. Kamu terlalu berlebihan." Alvian bangkit dari duduknya dan mengeluarkan suara yang agak keras.

Almaira tertunduk mendengar ucapan suaminya yang terdengar sangat tinggi. Di rumah Abi Zaenal, Almaira belum pernah di bentak apalagi dengan suara yang tinggi seperti itu. Semua orang yang ada di rumah Almaira belum pernah begitu, wajar jika ia merasa takut.

"Maaf Mas ... Almaira hanya ingin membujuk Mas agar Mas Alvian lebih memperhatikan kesehatan," ucap Almaira yang terdengar sedikit gemetar.

"Almaira permisi masuk ke kamar dulu," lanjutnya dan Almaira pun melenggang pergi begitu saja dari hadapan suaminya.

Air mata tidak bisa Almaira pendung lagi, ucapan Alvian memang tidak mengandung arti, tetapi sangat sakit menusuk hati. Keterlaluan tidak, tapi sangat tidak pantas.

Alvian melihat punggung Almaira yang dengan perlahan pergi jauh dari hadapannya. Ada rasa sedikit bersalah di hati Alvian dengan semua ucapannya tadi kepada istrinya. Oleh karena kehilangan sosok seorang ibu di samping Alvian, membuat dirinya tidak memperdulikan kesehatan tubuhnya dan tanpa sadar. Apa yang di lakukan Alvian, bisa membuat Almaira menghawatirkan dirinya.

Tanpa melihat sisi baik Almaira. Alvian dengan tidak sadar sudah membentak istrinya tanpa sebab, tapi itu semua tidak sedikitpun membuat Alvian meminta maaf kepada istrinya.

Almaira di dalam kamar hanya menangis, mengingat semua ucapan suaminya. "Aku harus kuat tidak boleh lemah begitu saja. Ummi sudah bilang, bahwa aku harus bisa memahami keadaan Mas Alvian saat ini. Mungkin Mas Alvian bicara begitu karena dia lagi dalam keterpurukan." Segera Almaira menghapus air mata yang masih terus mengalir ke luar dari pelupuk mata indahnya.

Terpopuler

Comments

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Ikhlas dan sabar ya.... Almaira ngadepin sikap suami kamu yg sedang berduka, anggap ini ujian pertama kamu dalam rumah tangga bersama Alvian.
Smoga kedepannya Alvian bisa melupakan kesedihannya dan mau menerima kamu apa adanya sebagai istrinya.

2022-09-08

1

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

ayo semangar dan aabar ngadepin alvian dia mungkin msh shock kehilangan ibuy yg jd sandaran hidupy..smg kamu bisa memahami alvian dan vian jg sadar atas smua kesalahany..

2022-09-04

1

💋MILA💋

💋MILA💋

semangat almaira

2022-08-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kecelakaan
2 Bab 2. Operasi Berhasil
3 Bab 3. Permintaan
4 Bab 4. Memberitahu
5 Bab 5. Menerima
6 Bab 6. Pernikahan
7 Bab 7. Kritis
8 Bab 8. Meninggal
9 Bab 9. Mengikhlaskan
10 Bab 10. Menusuk Hati
11 Bab 11. Lebih Kuat
12 Bab 12. Tamparan keras
13 Bab 13. Kewajiban
14 Bab 14. Mengganggu Pikiran
15 Bab 15. Mulai Penasaran
16 Bab 16. Semakin Penasaran
17 Bab 17. Teledor
18 Bab 18. Perhatian
19 Bab 19. Berbagi Cerita
20 Bab 20. Belajar Menerima
21 Bab 21. Ingin Segera Pulang
22 Bab 22. Tidak Menyadarinya
23 Bab 23. Handuk
24 Bab 24. Kenapa Tidak Dari dulu
25 Bab 25. Memeluk Dengan Ijin Darimu
26 Bab 26. Kecupan Hangat
27 Bab 27. Membuat Bekal
28 Bab 28. Masuk Ruangan Suami
29 Bab 29. Kamu Sudah Makan?
30 Bab 30. Kegugupan Almaira
31 Bab 31. Panggilan Dadakan
32 Bab 32. Memberikan Izin
33 Bab 33. Dokter Bedah Baru
34 Bab 34. Kemarahan Alvian
35 Bab 35. Hanya Salah Paham
36 Bab 36. Mencoba Menjelaskan
37 Bab 37. Proyek Di Luar Negeri
38 Bab 38. Sikap Manja Alvian
39 Bab 39. Menjahili Sang Istri
40 Bab 40. Virus Merah Jambu
41 Bab 41. Mengantar Ayah
42 Bab 42. Kecurigaan Aditya
43 Bab 43. Mencari Tahu
44 Bab 44. Aku Suaminya
45 Bab 45. Kamu Sungguh Baik
46 Bab 46. Kangen Ummi Dan Abi
47 Bab 47. Sudah, Lupakanlah Dia
48 Bab 48. Sintia ....
49 Bab 49. Hati Yang Mulia
50 Bab 50. Mencium Bau Parfum Wanita
51 Bab 51. Terbangun Karena Lapar
52 Bab 52. Pesan Misterius
53 Bab 53. Belajar Mengaji
54 Bab 54. Gadis Murahan
55 Bab 55. Tidak Perduli
56 Bab 56. Bukan Waktu Yang Tepat
57 Bab 57. Cemburu
58 Bab 58. Tidak Bisa Menghindar
59 Bab 59. Sahabat Pengertian
60 Bab 60. Telpon Dari Ummi
61 Bab 61. Terpesona
62 Bab 62. Masih Ragu
63 Bab 63. Mengunjungi Rumah Abi
64 Bab 64. Lamaran Untuk Fatimah
65 Bab 65. Nasehat Ummi
66 Bab 66. Jalan Pagi
67 Bab 67. Ada Yang Berbeda
68 Bab 68. Kembali Pulang
69 Bab 69. Mimipi Almaira
70 Bab 70. Menjadi Istri Sempurna
71 Bab 71. Kepulangan Ayah Ahlan
72 Bab 72. Pesan Itu Lagi
73 Bab 73. Terbongkar Sudah
74 Bab 74. Terbuka Lebih Baik
75 Bab 75. Gelang Berinisial F
76 Bab 76. Kegelisahan Fatimah
77 Bab 77. Tidak Ketemu
78 Bab 78. Itu Hanyalah Benda
79 Bab 79. Telah Di Tetapkan
80 Bab 80. Mas, Maira Hamil!
81 Bab 81. Petunjuk-petunjuk
82 Bab 82. Mendapatkan Jawaban
83 Bab 83. Bertemu
84 Bab 84. Sepenggal Kertas
85 Bab 85. Kejadian Tak Terduga
86 Bab 86. Tersentuh
87 Bab 87. Keputusan Fahmi
88 Bab 88. Canggung
89 Bab 89. Kabar Gembira
90 Bab 90. Bagaimana Bisa?
91 Bab 91. Beraninya Nisa
92 Bab 92. Mengingatkan
93 Bab 93. Kembali Bertemu Sintia
94 Bab 94. Sedikit Marah
95 Bab 95. Pergi Ke Rumah Suami
96 Bab 96. Memeriksa Kandungan
97 Bab 97. Rapuhnya Hati Aditya
98 Bab 98. Rencana Pulang Ke Rumah
99 Bab 99. Membolak-balikkan Kata
100 Bab 100. Menjadi Penurut
101 Bab 101. Belajar Ikhlas
102 Bab 102. Semoga Cepat Nyusul
103 Bab 103. Perubahan Yang Sangat Bagus
104 Bab 104. Semoga Bisa Istiqamah
105 Bab 105. Cinta Tidak Perlu Pengungkapan
106 Bab 106. Bukan Istri Sembarangan
107 Bab 107. Laki-laki Kedua Yang Aku Cintai
108 Bab 108. Bersabarlah
109 Bab 109. Pembuktian Yang Salah
110 Bab 110. Mulai Memperbaiki Diri
111 Bab 111. Situasi Yang Menegangkan
112 Bab 112. Istikharah Jalan Terbaik
113 Bab 113. Cibiran Yang Menyakitkan
114 Bab 114. Menemukan Hal Yang Baru
115 Bab 115. Dipersulit Dengan Keadaan
116 Bab 116. Maaf, Aku Tidak Bisa
117 Bab 117. Sungguh Mengharukan
118 Bab 118. Menentukan Tanggal
119 Bab 119. Masih Banyak Waktu
120 Bab 120. Pilihan Yang Terbaik
121 Bab 121. Seakan Semuanya Dilancarkan
122 Bab 122. Hari Yang Spesial
123 Bab 123. Ada Yang Aneh
124 Bab 124. Sakit
125 Bab 125. Karunia Yang Luar Biasa
126 Bab 126. Hampir Celaka
127 Bab 127. Kejadian Yang Direncanakan
128 Bab 128. Kebenarannya
129 Bab 129. Penyesalan Sintia
130 Bab 130. Kebahagiaan Wanita-wanita Muslimah ( End )
131 Novel baru Lina, menyapa. Muhasabah Cinta Ilham & Zahra.
132 Promosi Novel Baru : Sincere Love My Husband
133 Promosi Novel Baru : Love Delayed Mas Santri
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1. Kecelakaan
2
Bab 2. Operasi Berhasil
3
Bab 3. Permintaan
4
Bab 4. Memberitahu
5
Bab 5. Menerima
6
Bab 6. Pernikahan
7
Bab 7. Kritis
8
Bab 8. Meninggal
9
Bab 9. Mengikhlaskan
10
Bab 10. Menusuk Hati
11
Bab 11. Lebih Kuat
12
Bab 12. Tamparan keras
13
Bab 13. Kewajiban
14
Bab 14. Mengganggu Pikiran
15
Bab 15. Mulai Penasaran
16
Bab 16. Semakin Penasaran
17
Bab 17. Teledor
18
Bab 18. Perhatian
19
Bab 19. Berbagi Cerita
20
Bab 20. Belajar Menerima
21
Bab 21. Ingin Segera Pulang
22
Bab 22. Tidak Menyadarinya
23
Bab 23. Handuk
24
Bab 24. Kenapa Tidak Dari dulu
25
Bab 25. Memeluk Dengan Ijin Darimu
26
Bab 26. Kecupan Hangat
27
Bab 27. Membuat Bekal
28
Bab 28. Masuk Ruangan Suami
29
Bab 29. Kamu Sudah Makan?
30
Bab 30. Kegugupan Almaira
31
Bab 31. Panggilan Dadakan
32
Bab 32. Memberikan Izin
33
Bab 33. Dokter Bedah Baru
34
Bab 34. Kemarahan Alvian
35
Bab 35. Hanya Salah Paham
36
Bab 36. Mencoba Menjelaskan
37
Bab 37. Proyek Di Luar Negeri
38
Bab 38. Sikap Manja Alvian
39
Bab 39. Menjahili Sang Istri
40
Bab 40. Virus Merah Jambu
41
Bab 41. Mengantar Ayah
42
Bab 42. Kecurigaan Aditya
43
Bab 43. Mencari Tahu
44
Bab 44. Aku Suaminya
45
Bab 45. Kamu Sungguh Baik
46
Bab 46. Kangen Ummi Dan Abi
47
Bab 47. Sudah, Lupakanlah Dia
48
Bab 48. Sintia ....
49
Bab 49. Hati Yang Mulia
50
Bab 50. Mencium Bau Parfum Wanita
51
Bab 51. Terbangun Karena Lapar
52
Bab 52. Pesan Misterius
53
Bab 53. Belajar Mengaji
54
Bab 54. Gadis Murahan
55
Bab 55. Tidak Perduli
56
Bab 56. Bukan Waktu Yang Tepat
57
Bab 57. Cemburu
58
Bab 58. Tidak Bisa Menghindar
59
Bab 59. Sahabat Pengertian
60
Bab 60. Telpon Dari Ummi
61
Bab 61. Terpesona
62
Bab 62. Masih Ragu
63
Bab 63. Mengunjungi Rumah Abi
64
Bab 64. Lamaran Untuk Fatimah
65
Bab 65. Nasehat Ummi
66
Bab 66. Jalan Pagi
67
Bab 67. Ada Yang Berbeda
68
Bab 68. Kembali Pulang
69
Bab 69. Mimipi Almaira
70
Bab 70. Menjadi Istri Sempurna
71
Bab 71. Kepulangan Ayah Ahlan
72
Bab 72. Pesan Itu Lagi
73
Bab 73. Terbongkar Sudah
74
Bab 74. Terbuka Lebih Baik
75
Bab 75. Gelang Berinisial F
76
Bab 76. Kegelisahan Fatimah
77
Bab 77. Tidak Ketemu
78
Bab 78. Itu Hanyalah Benda
79
Bab 79. Telah Di Tetapkan
80
Bab 80. Mas, Maira Hamil!
81
Bab 81. Petunjuk-petunjuk
82
Bab 82. Mendapatkan Jawaban
83
Bab 83. Bertemu
84
Bab 84. Sepenggal Kertas
85
Bab 85. Kejadian Tak Terduga
86
Bab 86. Tersentuh
87
Bab 87. Keputusan Fahmi
88
Bab 88. Canggung
89
Bab 89. Kabar Gembira
90
Bab 90. Bagaimana Bisa?
91
Bab 91. Beraninya Nisa
92
Bab 92. Mengingatkan
93
Bab 93. Kembali Bertemu Sintia
94
Bab 94. Sedikit Marah
95
Bab 95. Pergi Ke Rumah Suami
96
Bab 96. Memeriksa Kandungan
97
Bab 97. Rapuhnya Hati Aditya
98
Bab 98. Rencana Pulang Ke Rumah
99
Bab 99. Membolak-balikkan Kata
100
Bab 100. Menjadi Penurut
101
Bab 101. Belajar Ikhlas
102
Bab 102. Semoga Cepat Nyusul
103
Bab 103. Perubahan Yang Sangat Bagus
104
Bab 104. Semoga Bisa Istiqamah
105
Bab 105. Cinta Tidak Perlu Pengungkapan
106
Bab 106. Bukan Istri Sembarangan
107
Bab 107. Laki-laki Kedua Yang Aku Cintai
108
Bab 108. Bersabarlah
109
Bab 109. Pembuktian Yang Salah
110
Bab 110. Mulai Memperbaiki Diri
111
Bab 111. Situasi Yang Menegangkan
112
Bab 112. Istikharah Jalan Terbaik
113
Bab 113. Cibiran Yang Menyakitkan
114
Bab 114. Menemukan Hal Yang Baru
115
Bab 115. Dipersulit Dengan Keadaan
116
Bab 116. Maaf, Aku Tidak Bisa
117
Bab 117. Sungguh Mengharukan
118
Bab 118. Menentukan Tanggal
119
Bab 119. Masih Banyak Waktu
120
Bab 120. Pilihan Yang Terbaik
121
Bab 121. Seakan Semuanya Dilancarkan
122
Bab 122. Hari Yang Spesial
123
Bab 123. Ada Yang Aneh
124
Bab 124. Sakit
125
Bab 125. Karunia Yang Luar Biasa
126
Bab 126. Hampir Celaka
127
Bab 127. Kejadian Yang Direncanakan
128
Bab 128. Kebenarannya
129
Bab 129. Penyesalan Sintia
130
Bab 130. Kebahagiaan Wanita-wanita Muslimah ( End )
131
Novel baru Lina, menyapa. Muhasabah Cinta Ilham & Zahra.
132
Promosi Novel Baru : Sincere Love My Husband
133
Promosi Novel Baru : Love Delayed Mas Santri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!