Bab 12

Jam menunjukkan pukul enam sore, terlihat makanan sudah siap semua di atas meja.Ibu dan ketiga putranya itu tidak berhenti sedari tadi jam tiga menyiapkan acara untuk makan malam nanti.

"Annas, apa kamu sudah menghubungi temanmu itu? Ibu takut lupa. Coba kamu telvon dia." kata Ibunya

"Emang lu punya nomernya?" tanya Fadhil ke Annas dengan nada yang lirih

"Ya kagak lah, baru aja gua kenal dia kan." jawab Annas dengan nada yang pelan juga

"Lah terus mau jawab apa ke ibu?" tanya Fadhil lagi

"Woy! Ditanyain ibu malah bisik-bisik." kata Azka

"Eh.. Itu Bu, bentar lagi pasti sampai Bu." Annas menjawab pertanyaan ibunya sambil menggaruk-garuk kepala

"Iya Bu, gak usah ditelvon juga bentar lagi sampai. Anaknya gak kira lupa kok Bu." tambah Fadhil untuk meyakinkan ibunya bahwa Febby pasti akan datang malam ini.

"Ibu khawatir dia tidak datang atau tidak menemukan alamat rumah kita, kalian jemput aja ya?" tanya ibunya lagi

"Jemput Bu?" tanya Annas lagi dengan ekspresi kaget sambil melirik ke Fadhil

"Iya jemput, ini sebentar lagi setengah tujuh soalnya. Kalian tahu rumahnya kan?"

Annas terdiam melirik ke arah Fadhil. Mereka seolah mengatakan sesuatu dengan saling memberi kode.Terlihat jelas bahwa keduanya bingung mau jawab apa ke ibunya. Mereka tidak punya nomor handphone Febby, apalagi tahu alamat rumahnya.

"Annas?" panggil Ibunya yang menunggu jawaban dari Annas

"Ee.. itu Bu.." Annas menggaruk kepalanya lagi

"Assalamualaikum.." tiba-tiba terdengar suara dari luar yang diiringi oleh ketukan pintu

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" serentak penghuni rumah itu menjawab salam

"Itu pasti mereka bu." ucap Fadhil

"Alhamdulillah, biar ibu yang buka pintunya." kata ibunya yang terlihat semangat. Ia pun langsung pergi ke ruang tamu.

"Assalamualaikum tante." ucap Febby sambil mencium tangan Mirna diikuti oleh Ani

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, MasyaAllah cantik sekali teman Annas ini." jawab Mirna sambil tersenyum bahagia menyambut kedatangan Febby dan Ani

"Hehe terimakasih tante." Jawab Ani. Febby hanya membalasnya dengan senyuman.

"Kenalkan saya ibunya Annas dan Fadhil." ucap Mirna

"Oh iya tante, kami temannya Annas dan Fadhil. Saya Ani, ini teman saya Febby." ucap Ani

"Hmm iya-iya, Ani dan Febby. Kalian sekelas sama Annas dan Fadhil?" tanya Mirna

"Tidak Tante. Kami beda kelas, cuma satu jurusan." kata Febby

"Oh gitu, pantesan Annas dan Fadhil gak pernah cerita kalau punya teman cewek cantik kayak kalian. Ternyata beda kelas ya."

"Hehe Tante ada-ada aja." ucap Ani

Di satu sisi ada Annas yang sudah sejak tadi berdiri di belakang Mirna, agak jauh sedikit. Terlihat dia mendengarkan obrolan Mirna dan kedua temannya itu.

"Tante serius loh. Eh Tante sampai lupa. Ayo masuk kita ngobrol di dalam,gak usah sungkan-sungkan. Anggap aja ini rumah sendiri." kata Mirna sambil menyuruh Ani dan Febby masuk

"Hehe iya tan." jawab Ani. Sedangkan Febby hanya membalas dengan senyumannya yang khas

"Gak usah malu-malu. Kalian tahu gak? Kalian itu tamu perempuan pertama yang datang di rumah ini. Sebelumnya belum pernah ada yang kesini.Jadi kalian itu tamu spesial malam ini. Kalian boleh kok nanti misal mau main-main kesini, kapan aja. Rumah ini terbuka buat kalian." baru beberapa detik Mirna sudah terlihat sangat akrab dengan kedua teman anaknya itu

Mereka pun di arahkan ke ruang makan. Disana sudah ada Fadhil, Azka dan juga Annas yang dari tadi mengikuti ibunya dari belakang.

"Nah, kita ngobrolnya disini ya. Kalian pasti belum makan kan? Kita makan bersama sambil mengobrol." ucap Mirna yang sangat bersemangat dari tadi. Sedangkan ketiga putranya hanya terdiam sambil senyum sesekali melihat tingkah ibunya yang terlihat beda malam ini. Gak seperti biasanya, Mirna lebih terlihat bahagia dan bersemangat. Wajah bahagia itu baru dilihat oleh ketiga putranya.

"Oh ya, tante sampai lupa. Kenalkan ini kakak tertua Annas dan Fadhil, namanya Azka. Nah Azk,a ini Ani dan Febby, teman adik kamu." Mirna memperkenalkan Azka kepada Ani dan Febby

"Iya Bu, salam kenal ya." ucap Azka sambil tersenyum

"Iya kak salam kenal juga." Serentak Ani dan Febby menjawab

"Semoga kalian menikmati acara makan malam ini ya." Ucapan Azka membuat Febby dan Ani kaget. Mengingat keduanya berkunjung ke rumah Annas dan Fadhil untuk kerja kelompok, bukan untuk makan-makan.

"Acara?Makan malam?" pertanyaan Febby membuat Mirna dan Azka bingung

"Iya acara makan malam, emang Febby gak dikasih tahu sama Annas dan Fadhil kalau ini acara makan malam?" tanya Mirna yang melihat kedua anaknya itu

"Ekhem, hehe." Fadhil berdeham sambil memasang wajah merasa bersalah. Sedangkan Annas menunduk. Fadhil menyikut lengan Annas.

"Apaan sih." ucap Annas pelan

Ibunya melihat tingkah kedua putranya itu.

"Pasti Annas dan Fadhil gak bilang ya ke kalian. Hmm.. Maafin kedua putra Tante ya. Sebenernya Tante yang ngundang kalian untuk ikut ke acara makan malam ini." ucap Mirna menjelaskan kepada Ani dan Febby

"Oh iya tante gapapa." ucap Ani sedangkan Febby hanya terdiam melihat Annas dan Fadhil secara bergantian.

"Yaudah kalau begitu, kalian makan ya. Ayo silahkan diambil." Mirna mengambil dua piring untuk dua teman anaknya itu

"Makasih tan." ucap Ani dan Febby dengan serentak

"Ayo dimakan, gak usah sungkan-sungkan. Anggap aja ini rumah sendiri." ucap Mirna sambil menuangkan air putih ke gelas

Merekapun makan, lima menit pertama tanpa perbincangan kemudian Mirna mencoba mencairkan suasana meja makan yang amat canggung itu.

"Oh ya alamat rumah kalian dimana? Boleh dong Tante sesekali main ke rumah kalian, bertemu dengan ibu dan ayah kalian." ucapan Mirna membuat kedua putra bungsunya saling bertatapan

"Rumahku di luar kota tan, aku disini kebetulan tinggal di rumah Febby."

"Oh begitu, baik banget ya orang tua Febby ngebolehin temannya sampai tinggal bareng di rumahnya."

"Hehe.." Febby tersenyum, tapi di balik itu semua batinnya sakit ketika topik pembicaraan sudah mulai tentang orang tuanya

"Alamat rumah Febby dimana emang?" tanya Mirna

"Di jalan kenanga Tante, No. 22. Deket kok jaraknya dari sekolah kami." jawab Febby

"Wah enak ya, kalian kalau ke sekolah jalan kaki?" tanya Mirna lagi

"Iya Tan, kami sering jalan kaki." jawab Ani sambil menyuap makanannya

Obrolan mereka semakin lama semakin asik, sedangkan ketiga putranya hany diam mendengarkan obrolan ibunya dengan Febby dan Ani.

"Oh iya, di antara kalian siapa yang hampir ditabrak Annas?" pertanyaan Mirna membuat Ani batuk tiba-tiba

"Ditabrak tan?" tanya Ani lagi seperti kurang jelas sambil mengambil gelas untuk minum air putih

"Iya, soalnya putra Tante tidak cerita siapa nama cewek yang ditabrak. Febby atau Ani?" ucap Mirna

'Yang jelas bukan aku, ini pasti Febby. Tapi kok Febby gak cerita ya ke aku?' batin Ani penasaran

"Kamu Feb?" bisik Ani ke Febby

...BERSAMBUNG...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!