Gua Bukan Pengecut

"kring..kring"

Tanda bel istirahat. Pelajaran pun berakhir. Beberapa siswa langsung keluar kelas untuk pergi ke kantin, bermain dengan teman, ada juga yang masih di kelas.

"Ekhemm.. ke kantin bareng yuk!" Ajak Fitri yang tiba-tiba saja di depan bangku Annas

Annas tak tertarik melihat Fitri, ia terus melanjutkan pekerjaannya, entah apa yang dikerjakan nya.

"Lagi sibuk ya?" Tanya Fitri

"Hm." Jawab Annas

"Hmmmm yaudah kalo gitu aku ke kantin duluan ya, kamu mau nitip? Atau mau aku belikan makanan? Mau apa?Sini aku beliin, gapapa kok. Ga bakal ngerepotin aku? Aku dengan senang---"

"Can u not bother me?" potong Annas

"I can't" jawab Fitri sambil tersenyum

"Nih cewek kenapa sih." batin Annas

Annas langsung berdiri dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan Fitri. Fitri yang melihat itu semua langsung memajang muka kecutnya

Salut ya sama Fitri, dia pantang nyerah meskipun udah dicuekin Annas dari kelas satu.Dari kelas satu ygy.

"Eh, mau kemana?" Tanya Fadhil yang berpapasan dengan Annas di depan kelas

"Perpus." Jawab Annas sambil berjalan menuju perpustakaan

Perpus menurutnya adalah tempat yang hening dan jauh dari kebisingan, ia suka tempat ini. Dengan begitu Annas bisa konsentrasi menyelesaikan pekerjaannya.

"Eh tunggu!" Cegah Fadhil

"Apaan lagi"

"Lu, ga ada niatan mau minta maaf gitu ke cewek yang tadi pagi hampir lu tabrak?"

"Kan tadi udah."

"Lah, yang nyetir lu. Masa gua yang minta maaf."

"Tapi dia udah maafin kan."

"Lu inget ga, ibu ngajarin apa ke kita. Kalo berbuat salah ke orang ya harus minta maaf. Apalagi gua pikir-pikir tadi kurang afdhol. Lu liat kan responnya gimana tadi. Emang lu mau, ga jadi masuk surga hanya gara-gara belum dapet maaf dari satu manusia." Omel Fadhil

"Iya..iya."

"Nah, gitu dong."

"Tapi gua ga tau dia kelas berapa dan dimana kelasnya." Gumam Annas

"Gua udah dapet info, namanya Febby. Dia kelas 11 IPA 2. Tuh kelasnya." Sambil menunjuk sebuah kelas yang posisinya berdampingan dengan kelas mereka.

"Buset dah, gercep banget Lu."

"Iya lah, guaa" jelas Fadhil sambil memajang muka angkuhnya

"Hadeh. Lu yakin?"

"Iya, gua yakin." Yok gua temenin ke kelasnya." Ajak Fadhil

"Gua bisa sendiri" tolak Annas sambil berjalan menuju kelas yang di tunjuk Fadhil tadi.

"Semoga berhasil." Teriak Fadhil

Kelas 11 IPA 2. Suasananya tak jauh berbeda dari kelas Annas. Ketika istirahat ya rame seperti pasar.

Langkah kaki Annas berhasil membuat seisi kelas yang ada sebagian siswa di dalamnya terdiam. Mata mereka menyoroti penampilan Annas dari atas ke bawah. Terutama para siswi.

"Dia siapa sih, darie kelas mana. Kok ganteng banget ya."

"Yaampun cool banget penampilannya, sabi lah jadi pacar utama gua."

"eh liat liat, wajahnya seperti Taehyung."

"ngapain ya dia kesini, cari siapa?"

"nyari aku ta?"

"jangan-jangan ceweknya ada di kelas ini lagi."

"siapa ya kira-kira."

Annas melihat satu persatu siswi di kelas itu dengan tatapan yang mampu membuat cewek klepek klepek.

Heuu.

Ternyata cewek yang dicarinya sedang tidak di kelas.

"Woy! Ngapain lu masuk ke kelas gua. Ada urusan apa ha?" teriak salah siswa yang baru datang dengan beberapa siswa lainnya. Satria, dan empat temannya Bayu, Ziko, Bagas, dan Adit.

"Gua nyari Febby."ketus Annas

"Hah? Nyari Febby?"

"Ngapain si nyari Febby, cantikan juga gua."

Lirih para siswi.

"Ngapain lu nyari Febby."Ucap Satria

"Lu ga perlu tau."

"Gua harus tau, karena dia cewek gua."

"Oh. Oke. Dimana Febby." Tanya Annas pada Satria

"Kalo gua ga mau ngasih tau, lu mau apa."

"Gua ga ada urusan sama lu. Dimana Febby sekarang."

"Lu budek ya. Gua ga mau ngasih tau ke lu."

"Oke." kata Annas sambil meninggalkan kelas itu.

"Heh! Lu belum jawab ya pertanyaan gua.Ngapain lu nyari Febby?!" Bentak Satria sambil menahan Annas pergi

"Lu juga budek ya? Bukan urusan lu." Balas Annas

"Lu ngajak ribut sama gua?! Ayo gua ga takut!" Tantang Satria

"Gua males ribut sama cowok kayak lu."

"Lu takut sama gua?"

Annas tak merespon ucapan Satria. Ia malah membalikkan badan lalu pergi dari kelas itu.

"Heh! lu mau kemana?" Cegah Ziko yang tidak memberikan jalan pada Annas

"Minggir." Ketus Annas

"Dasar pengecut lu! Ditantang malah mau kabur." Kata Satria dengan sinis.

"Gua bilang minggir." Ucap Annas sekali lagi

"Heh, lu diajarin jadi pengecut ya sama bokap lu." cemooh Bayu.

Tangan Annas mengepal,tatapan tajamnya hanya tertuju pada Bayu.Terlihat sangat jelas bahwa Annas marah karena kata-kata Bayu.

"Eh, ada apa ini." Tiba-tiba cewek menengahi Annas dan Bayu.

"Kalian ngapain si? Mau berantem ya?Udah-udah jangan berantem, ini tuh sekolahan tempat belajar bukan buat berantem." Omel cewek tadi

"Heh Ani, ngapain sih lu ikut campur. Mending minggir deh ini urusan laki-laki." Desak Satria

"Jelas ini urusan gua juga, karena kalian berantem di kelas gua." Sanggah Ani

"Lu tuh ya!"

"Heh, ga usah kasar sama cewek" kata Annas memegangi tangan Satria yang hampir saja memukul Ani.

Ani Viantika Pramesti, akrabnya dipanggil Ani memang. Sahabat Febby dari kelas satu SMA. Dia adalah cewek pemberani terutama dalam hal menyampaikan pendapat, tak peduli siapa lawannya ia akan tetap menyampaikan pendapatnya itu.

Keren.

"Lu kasar ya Sat, lu ga pantes buat Febby." Ucap Ani pada Satria

"Brengsek. Lepasin gua." berang Satria sambil melepas tangannya dari Annas.

Kini tangan Satria yang mengepal, tatapannya tajam. Wajahnya memerah, ia terlihat jelas sekali marah karena ucapan Ani.

"Inget, urusan kita belum selesai." Kata Satria pada Annas

Ia pun langsung pergi meninggalkan kelas, teman-temannya pun ikut pergi.

"Makasih ya tadi." Ucap Ani pada Annas

"Iya sama-sama." Jawab Annas

"Kamu bukan siswa kelas sini ya? Ada apa kemari?"

"iya. Gua lagi nyari seseorang."

"Siapa?"

"Febby."

"Oh Febby, kalian saling kenal? Febby ga pernah cerita tuh sama aku."

"Ee.. gua pergi dulu."

"Lah, ditanyain malah pergi." Batin Ani

Annas pun meninggalkan kelas 11 IPA 2, dan melanjutkan langkahnya untuk pergi ke perpustakaan.

"Bruukk!"

"Yah jatuh, yang jatuh buku ini lagi, kenapa ga yang itu aja. Kan aku butuhnya yang itu. Bisa di ulang ga si adegan jatuh bukunya."

Terdengar suara omelan cewek yang berhasil membuat Annas mencari sumber suara itu.

Siapa ya?

...BERSAMBUNG...

...Kalo kalian suka part ini jangan lupa ratingnya ya,tapi aku juga sangat butuh kritik dan saran dari kalian, karena aku masih pemula, aku tunggu di kolom komentar okaayy! Semoga betah sampe ending :)...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!