"Astaghfirullah." ucap Fadhil kaget
"Eh, maaf kalo ngagetin kalian.", ucap Ani
"Hehe gapapa kok. Yang tadi ikut lomba kan?" tanya Fadhil
"Iya, kenalin namaku Ani, temen Febby. Aku kesini mau ngucapin selamat buat kalian." kata Ani
"Gua Fadhil, dan ini Annas. Salam kenal ya." ucap Fadhil
"Iya salam kenal juga." ucap Ani sambil tersenyum
"Tunggu dulu, tadi mau ngucapin selamat?Kan kalian yang menang, harusnya kita dong yang ngasih ucapan selamat." jawab Fadhil
"kalian juga pemenang kok, mangkanya skornya sampai sama. Dan lagian tadi tuh cuma kalah cepat aja kan." ucap Ani
"Tapi ya tetap aja, kalian keren." balas Fadhil sambil mengacungkan jempolnya pada Ani
"Febby kan yang keren.Dia yang jawab tadi, bukan aku." ucap Ani
"Keren emang." gumam Annas
"Sama-sama keren kok, bisa lah nanti kita belajar kelompok bareng kapan-kapan." kata Fadhil sambil melirik ke arah Annas
"Boleh banget, nanti aku ajak Febby sekalian." tambah Ani
Fadhil dan Annas saling melirik satu sama lain. Seperti menemukan ide untuk mengajak Febby datang ke acara makan malam mereka.
"Oh ya, tadi kalian ngomongin Satria temen sekelas ku?" tanya Ani sekali lagi
"Ee..." Fadhil ragu menjawab pertanyaan Ani
"Disini rupanya, dicari sama Bu Mila tadi." potong Febby yang tiba-tiba muncul dan megang tangan Ani
"Eh iyakah, ada apa emang?" tanya Ani penasaran
Bu Mila adalah wali kelas sebelas IPA dua.
"Kurang tau sih." jawab Febby
"Yaudah deh, aku tak kesana dah. Duluan ya." ucap Ani sambil meninggalkan Annas, Fadhil, dan Febby
"Yah malah ditinggal." keluh Febby
Febby pun mau menyusul langkah Ani untuk keluar dari kelas sebelas IPA satu, namun Annas mencegahnya.
"Feb."
"Iya?" jawab Febby
Annas terdiam, seperti mau mengucapkan sesuatu ke Febby tapi dia tidak tau harus mulai darimana.
"Woy, kenapa diem. Ditunggu tuh sama Febby." bisik Fadhil ke Annas
"Selamat." ucap Annas sambil menyodorkan tangannya ke Febby
Febby yang mengetahui itu semua langsung mundur satu langkah. Annas kebingungan dengan tingkah Febby.
"Eh maaf, bukan mahram." ucap Febby sambil mencakup kedua tangannya
"Oh, sorry" ucap Annas sekali lagi sambil menarik tangannya kembali. Fadhil yang mengetahui itu semua hanya bisa menyembunyikan ketawanya.
"Iya. Selamat juga buat kalian, kalian juga hebat tadi." ucap Febby sambil tersenyum
"Iya, tapi kamu tadi keren banget jawabnya cepat dan sangat detail." ucap Fadhil
"Alhamdulillah, semua karena bantuan Allah SWT." ucap Febby
Annas dan Fadhil yang mendengar jawaban Febby langsung kaget.
"Iya bener." tambah Annas
"Ee.. yaudah aku mau ke kelas dulu. Permisi." ucap Febby
Febby hampir saja membalikkan badannya untuk pergi dari hadapan Annas dan Fadhil, tapi lagi-lagi Annas mencegahnya
"Eh Feb."
"Iya?" tanya Febby
Fadhil heran dengan Annas.
"Ee.. nanti malem ada acara gak?" Tanya Annas dengan nada gugup
"Kenapa emang?" Febby bertanya balik
'Gila nih cewek to the point banget.' Batin Fadhil
"Ee.."
Annas masih gugup mau menyampaikan keinginan ibunya untuk mengajak Febby makan malam. Sedangkan Febby masih menunggu jawaban Annas.
"He'em.. Feb, Annas tuh mau ngajak kamu kerja kelompok." ucap Fadhil yang daritadi tidak sabar karena Annas terlalu bingung mencari alasan.
"Kerja kelompok?" tanya Febby lagi kebingungan
"Ee.. iya. Annas ingin belajar banyak dari kamu, sepertinya kamu cukup mahir di bidang sains." Jawab Fadhil
"Enggak juga sih, biasa aja. Aku juga masih perlu banyak belajar lagi kok tentang ilmu sains." ucap Febby
"Tapi tadi jawaban kamu cukup keren, mangkanya Annas tertarik mau belajar bareng kamu Feb." ucap Fadhil
Febby melihat ke arah Annas dengan penuh tanda tanya,sedangkan Annas hanya diam melihat ke arah lain.
"Woy, kenapa lu jadi terpaku gini sih. Bilang apa kek, biar Febby mau." Bisik Fadhil ke Annas
Annas kenapa ya hari ini, dia sepertinya keliatan gugup sekali ketika mau mengajak Febby untuk datang ke rumahnya. Entah karena efek lomba tadi, atau mungkin ini pertama kalinya ia mengundang seorang cewek untuk datang ke rumahnya.
"Iya, bener kata Fadhil." Tambah Annas yang sebelum berkata dia mengambil nafas yang lumayan panjang
"Hmm.. boleh deh. Sekalian biar bisa sharing-sharing tentang ilmu sains. Btw mau kerja kelompok dimana?" tanya Febby
"Di rumah gua." Jawab Annas
"Boleh ngajak temen? Soalnya gak enak kalau aku sendiri, ke rumah cowok lagi." Kata Febby
"Oh boleh kok." Kata Fadhil dengan semangat karena Febby mau datang
"Yaudah nanti aku mau ngajak Ani. Yaudah aku mau ke kelas dulu ya, permisi." Kata Febby sambil melangkah mau pergi dari kelas sebelas IPA satu
"Eh Feb." panggil Annas lagi untuk yang ketiga kalinya
"Iya, kenapa lagi?" tanya Febby
"Makasih udah mau kerja kelompok bareng." Ucap Annas dengan nada gugup
"Kembali kasih." Jawab Febby sambil tersenyum tipis,
Febby pun meninggalkan kelas itu, sedangkan Annas mengambil nafas panjang untuk yang kedua kalinya.
"Lu kenapa weh." Tanya Fadhil sambil terkekeh-kekeh melihat Annas
"Gak tau." Jawab Annas yang sambil duduk ke bangkunya
"Keliatan banget gugupnya, lu suka sama Febby?"
Pertanyaan Fadhil membuat Annas bingung.
"Apaan sih, gak jelas banget." Jawab Annas
"Yakin gak jelas?" Fadhil masih memancing Annas
"Apa sih lu, dahlah gua mau ke kantin dulu." Kata Annas sambil meninggalkan kelas
"Lah. Tunggu weh." Ucap Fadhil sambil menyusul Annas
"Lu kenapa sih, ditanya malah pergi." Fadhil masih membahas persoalan tadi sambil mengejar langkah Annas yang lumayan cepat. Tinggal beberapa langkah lagi untuk sampai ke kantin, tiba-tiba Annas dan Fadhil menghentikan langkahnya. Di depan mereka ada sekelompok siswa yang terkenal sering membuat rusuh di sekolah, ya siapa lagi kalau bukan geng Satria anak sebelas IPA dua. Satria yang mengetahui keberadaan Annas dan Fadhil langsung mengarahkan langkahnya ke mereka.
"Dia kearah sini, mau ngapain." Tanya Fadhil ke Annas
"Bodo amat lah, gak ada urusan juga sama dia." Jawab Annas
"Dia tau gak ya kalau Febby mau kerja kelompok dengan kita? Lebih tepatnya makan malem bareng kita?"
Pertanyaan Fadhil membuat Annas teringat kejadian kemaren di lapangan basket.
"Kalau tau mampus kita, bakal berurusan lagi sama mereka." Tambah Fadhil
"Biasa aja kali. Yaudah yok ke kantin." Ucap Annas sambil melanjutkan langkahnya
Benar ternyata, Satria menghadang langkah Annas dengan tubuhnya yang lumayan kekar untuk seusia mereka. Jalan pun juga dihalangi oleh teman-teman Satria, sehingga tidak ada celah lagi untuk jalan menuju kearah kantin.
"Permisi gua mau lewat." Ucap Annas sambil membuang muka dari Satria
"Iya iya tau yang tadi kalah lomba haha." Ucap salah satu temen Satria
"Haha, kalah menang udah biasa bro." kata Fadhil sambil tersenyum miring
"Bro? Sok kenal banget." Ucap Satria
"Kita itu sama-sama siswa SMA Pahlawan, jadi harus menganggap semuanya sebagai teman." jawab Fadhil
"Kecuali untuk kalian berdua, terutama dia." Kata Satria sambil mengarahkan pandangan tajamnya ke Annas
"Mending kalian minggir deh, gua mau ke kantin, kalian gak ada hak untuk menghalangi jalan kayak gini." Kata Annas sambil membalas tatapan tajam Satria
"Eh, Feb. Itu kan Satria sama anak kelas sebelah. Wah kayaknya Satria bakal bikin rusuh lagi deh." Kata Ani yang berada tidak jauh dari arah jalan kantin
"Jangan nethink mulu deh An." Kata Febby
"Iya loh Feb, kamu gak denger kabar tah kemaren mereka itu sempet mau tanding basket hanya karena kamu." Kata Ani
"Hah, gara-gara aku? Maksudnya gimana?" tanya Febby kaget
"Ih kamu ini, udah nanti aja deh aku jelasin, mending sekarang kita cegah mereka deh daripada mereka berantem di sekolah. Ayooo Feb.." kata Ani sambil menarik tangan Febby untuk menuju kearah Satria dan Annas
"He'em, ada apa nih kok berhenti di tengah jalan. Menghalangi jalan ke kantin aja." Kata Ani dengan berani.
Satria kaget melihat kedatangan Febby, ia langsung memundurkan langkahnya.
"Hai Feb." Sapa Satria dengan senyuman yang tidak pernah berubah dari dulu.Febby hanya membalas dengan senyuman tipisnya. Annas yang melihat itu semua langsung membuang mukanya.
'Gila nih cowok kalau ada Febby bisa berubah drastis gitu.' Batin Fadhil
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments