Happy Reading😘😘
3 jam terasa sangat lama, tak ada pembicaraan di dalam mobil, hanya ada alunan lagu saja yg mengiringi kediaman 2 manusia itu. Tania dan Lian sama sama merasa canggung untuk bertanya.
Sebenar nya Lian ingin bertanya namun dia ragu, dan begitu pula dengan Tania. Mereka sama sama terdiam dari berangkat tadi, padahal sudah 1 jam perjalanan.
"Ekm, Tuan apa..."
"Jangan panggil saya Tuan! Panggil saja Lian..." potong Lian
Tania mengangguk paham. Dia mencoba memberanikan diri nya untuk bertanya.
"Maaf, apa saya boleh bertanya?" Tanya Tania dengan ragu.
Lian mengangguk. "Boleh, mau tanya apa?"
"Eum, anda sudah berapa lama, dalam dunia bisnis?" Tanya Tania hati hati.
Alih alih menjawab pertanyaan Tania, Lian malah terkekeh kecil. Membuat Tania bingung dan menatap aneh ke arah Lian. Tapi melihat Lian tersenyum begitu, membuat dia terlihat sangat tampan.
"Maaf, apa pertanyaan saya ada yg salah?" Tanya Tania dengan bingung.
"Tidak! Hanya saja, lucu!"
"Lucu?" Beo Tania
Lian mengangguk. "Iya, kamu seperti wartawan saja, yg sedang mewawancara seorang artis!" Kekeh Lian.
Tania mendengus kesal, lalu membuang wajah nya ke samping. Padahal Tania bertanya serius, tapi Lian malah menganggapnya bercanda.
Lian tersenyum tipis saat melihat Tania cemberut. Bagi Lian wajah Tania begitu menggemaskan. Lian juga sangat heran, kenapa dia suka melihat wajah Tania. Padahal selama ini Lian tak pernah tertarik pada wanita manapun. Tapi Tania, seperti mempunyai magnet yg mampu membuat Lian terus melihat nya.
"Saya berjibaku dalam dunia bisnis, sudah sejak umur 17 tahun! Sebenar nya, separuh bisnis yg saya punya, itu adalah punya Papa saya! Saya sebagai anak, hanya memajukan dan mengembangkan nya saja!'' jelas Lian.
Tania menoleh ke arah Lian, wajah yg tadinya cemberut. Kini malah tersenyum.
Prok
Prok
Prok
Tania menepuk tangan nya dengan kagum.
''Waaah, hebat dong! Anda sudah menggeluti dunia bisnis saat umur 17? Wooow, amazing...'' puji Tania
Lian hanya tersenyum tipis saat mendapatkan pujian dari Tania. ''Lalu, kamu....'' tanya Lian pada Tania.
'' Saya!'' tunjuk Tania pada dirinya sendiri, di balas anggukan oleh Lian.
''Ya, iya kamu! Emang di sini siapa lagi, kalau bukan kamu? Masa iya, saya nanya jok mobil?'' ucap Lian.
Sekarang malah gantian, Tania yg terkekeh mendengar ucapan Lian. Tania tak menyangka jika Lian ternyata orang yg lumayan humoris juga. Tadinya Tania pikir, Lian itu adalah cowok dengan karakter yg begitu kaku dan dingin. Persis seperti es balok yg biasanya ada di tempat es campur.
''Kalau saya mah, baru 2 tahun di dunia bisnis! Itu pun, bukan 100% punya saya! Saya bekerja sama membangun restoran itu sama sahabat saya, Juwi...'' jelas Tania
''Tapi kamu hebat! Jarang loh, ada wanita yg mau menggeluti dunia bisnis? Apalagi yg saya dengar, kamu lagi membuka cabang ya, di jogja?''
''Iya, kebetulan saya mau memperluas bisnis saya! Ya.... Selagi ada peluang, kenapa nggak?'' ujar Tania
''Betul, saya setuju! Kita harus mempunyai bisnis, karena itu sangat penting untuk masa depan.''
''Betul sekali...'' ucap Tania setuju
'Sungguh bodoh, mantan suami Tania! Wanita setangguh Tania, malah di sia siakan? Dan malah memilih wanita lain?' batin Lian
🍀🍀🍀🍀🍀
Mobil terparkir di area hotel di daerah Bandung. Dimana Lian dan Tania akan menginap di sana selama 3 hari 2 malam. Karena hari sudah beranjak siang, maka Lian mengajak Tania untuk makan siang bersama nya di sebuah restoran di pinggir pantai.
Karena kebetulan Hotel yg di tempati Lian dan Tania itu ada di pinggir pantai. Dan lokasi yg akan mereka bangun juga ada di sana, karena tempat itu begitu strategis.
Tania melihat kagum pada hamparan pasir putih dengan deburan ombak yg membentang indah berwarna biru. Tania tak ingat kapan terakhir dia menginjakan kaki nya di pantai. Tapi yg pasti, itu sudah sangat lama sekali.
Tania memejamkan mata nya, menikmati alunan angin pantai, yg menerpa wajah cantik nya. Dan kelakuan Tania itu, tak luput dari pandangan kagum Lian.
Lian menatap indah wajah Tania, apalagi saat rambut panjang nya berkibar terkena angin, membuat Tania seperti dewi khayangan yg baru saja turun ke bumi.
Tak lama makanan datang, dan Lian menyuruh Tania untuk makan. Tania membuka mata nya, dan menatap makanan seafood di hadapan nya, dimana ada kepiting lada hitam dengan saus pedas manis, makanan kesukaan nya.
''Makan lah, lalu setelah makan kita istirahat! Besok pagi baru memantau lokasi.'' ucap Lian
Tania mengangguk, kemudian mulai memakan makanan yg ada di hadapan nya.
🍀
🍀
🍀
🍀
🍀
"Bagaimana? Apa kau sudah menemukan dimana Tania tinggal?'' tanya Niko pada asisten nya.
'' Maaf Tuan, saya belum bisa menemukan, dimana Nona Tania tinggal, sekarang!" jawab pria berjaz yg bernama Jerry.
Brak
Niko menggebrak meja dengan kesal, lalu menatap tajam ke arah Jerry.
''Bodoh! Kenapa hal sekecil itu saja, kau tak mampu, hah!'' bentak Niko
''Maaf Tuan..'' ucap Jerry dengan kepala menunduk.
'' Keluar! Aku kasih kamu waktu 3 hari. Jika kau tak kunjung menemukan nya, maka aku potong gajihmu 30%.'' ancam Niko.
Jerry menganguk, kemudian dia pun keluar dari ruangan Niko. ''Enak banget main potong gajih orang? Lagian suruh siapa, di cerein? Sudah pergi baru nyesel!'' gumam Jerry dengan jengkel.
Niko meninju udara dengan kesal, lalu mengusap wajah nya kasar. Dia benar benar prustasi, mencari keberadaan Tania namun tak kunjung ketemu. Entah kenapa Niko selalu terbayang Tania, sejak wanita itu pergi dari rumah.
Niko merasakan kehampaan dalam rumah nya. Niko pikir setelah ia menikah dengan Hana, dia akan bahagia karena menikah dengan orang yg dia cinta. Namun ternyata Niko salah. Hari harinya terasa hampa tanpa Tania. Biasanya Tania akan menyiapkan semua kebutuhan Niko. Tapi sekarang, tak ada lagi yg menyiapkan nya. Semua kebutuhan Niko, di lakukan oleh ART nya di rumah.
Sedangkan Hana, dia hanya bisa belanja dan belanja setiap hari, tanpa mau mengurus Niko. Beda dengan Tania, yg tak pernah belanja.
Niko hanya ingin mengetahui dimana Tania tinggal, dia begitu cemas saat pengacara Tania mengatakan, jika Tania menolak harta gono gini dari Niko.
"Kamu dimana sih? Kenapa sulit sekali menemukanmu?" Gumam Niko dengan wajah prustasi.
"Apa iya, jika aku sudah mulai mencintai kamu? Tapi jika pun iya, apa kamu juga sama?"
Aaaghhhh
Niko meninju udara meluapkan segala sesak di dalam dada nya. Selama rumah tangga dengan Hana, Niko selalu di buat pusing oleh tingkah Hana. Sebab Hana selalu belanja setiap hari, tanpa mau melayani kebutuhan nya.
"Apa ini karma untuku, karena sudah mencampakan Tania?" Ucap Niko.
Bersambung.....
Jangan lupa guys like dan Vote nya😘biar othor semakin semangat💪💪
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Budi Suryani
kapok kan si Niko buang berlian dpt nya kerikil biar tauu rasa
2024-10-02
0
Fatimah 69
agak bingung baca ceritanya ke bandung deket pantai. emang ada pantai di bandung /Facepalm/
2024-05-12
1
Eric ardy Yahya
gimana mau belanja ? kamu kasih 1 juta saja sudah bilang dia Matre. si Hana ? habiskan banyak uang dan kamu bilang dia wanita baik ? goblok kau Niko.
2024-02-23
0