Pergi bersama pria kaku

Happy Reading😘

Budayakan like sebelum baca

Pagi ini Tania tidak berangkat ke restoran. Sebab dia sedang tidak enak badan. Hari demi hari Tania lewati dengan sibuk mengurus bisnis nya. Tanpa adanya rasa lelah.

Apalagi sekarang Tania sedang membangun cabang restoran di jogja. Membuat nya kian sibuk. Tania memang sengaja menyibukan diri nya dengan pekerjaan.

Tania ingin membuktikan pada Niko dan Hana, jika ia bisa berdiri kokoh tanpa bantuan mantan suaminya tersebut. Di tambah sekarang Tania juga sedang sibuk mengurus kerja sama nya dengan Lian, CEO dari Arganendra Group.

Dan rencana nya 1 minggu lagi Tania akan berangkat ke Bandung bersama Lian, untuk memantau lokasi pembuatan restoran nya disana.

Bahkan sidang perceraian pertama Tania dan Niko, sudah di langsungkan 5 hari yg lalu. Tapi Tania tak datang, sebab ia tak mau bertemu dengan Niko lagi. Tania menyerahkan semua urusan perceraian nya pada Pengacara, yg sudah di sewa nya.

Selesai memakan bubur ayam yg di belikan Mbok Yem, Tania pergi keruang Tv, dan ternyata disana sudah ada Juwi. Kemudian Tania mendudukan bok*ng nya di sofa, samping Juwi.

Mata nya terarah ke acara tv yg sedang berlangsung, dimana acara itu menayangkan tentang Niko dan Hana, yg akan melangsungkan pesta pernikahan nya 2 minggu lagi.

Tania kemudian memindahkan saluran tv tersebut, membuat wanita bohay di samping nya berdecak sebal.

"Lo kenapa sih? Lo cemburu, lihat mereka, mau ngadain pesta pernikahan nya?" Kesal Juwi.

"Apaan sih! Siapa juga yg cemburu? Gw males aja, lihat wajah orang yg udah nyiksa dan nyakitin gw!" Jelas Tania.

"Yakin, Lo gak cemburu?" Goda Juwi

" Ya ampun Juwi, buat apa sih? Mau mereka ngadain pesta kek, punya anak kek, gw gak akan cemburu, kali!" Tegas Tania

Juwi mengangguk, kemudian menyambar minuman juz alpukat yg di bawa Tania. Namun buru buru Tania mengambil nya.

"Ah, elah. Pelit banget sih Lo!" Kesal Juwi karena Tania tak mau membagi Juz nya.

"Kalau Lo mau, ya bikin sono! Enak aja, main minum punya orang."

"Dikit aja, Tan..." pinta Juwi

Tania menggeleng cepat. "No!"

Juwi mengerucutkan bibir nya, dengan mencebik kesal ke arah Tania. Namun Tania tak perduli. Dia malah cuek meminum juz nya di hadapan Juwi.

"Oh, ya Tan! Kata pengacara Lo kemaren, Niko nawarin harta gono gini ya, sama Lo?" Tanya Juwi.

Tania mengangguk. "Yaapzz, tapi gw tolak!"

"What! WHY...." Heran Juwi dengan mata membulat.

"Gw gak menginginkan nya Wi! Lagian ya, harta itu kan punya Niko. Dan aku gak ada bantu dia, apapun? So, aku gak mau minta harta gono gini sama dia! Aku gak mau, jika nanti kedepan nya akan ada masalah, karena harta itu! Lo kan tahu, gimana Hana?" Jelas Tania pada Juwi.

"Eum, iya juga sih! Lagian kan, Lo gak bakal kelaparan ini? Iya gak?"

Tania mengangguk setuju.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Di kediaman Niko saat ini, 2 sepasang suami istri itu sedang sarapan di meja makan. Entah kenapa semenjak kepergian Tania dari rumah Niko, membuat Niko seperti merasa hampa.

Padahal pernikahan nya dengan Hana, adalah hal yg selalu dia nantikan selama ini. Tapi entah kenapa, Niko malah merasakan jika pernikahan nya begitu hambar.

Niko sangat merindukan Tania, biasanya Tania yg menyiapkan baju nya, air mandi nya, sarapan nya, bahkan menyemir sepatu nya. Tapi sekarang semua sudah tak sama lagi.

"Sayang, kamu berencana memberikan harta gono gini sama Wanita itu?" Tanya Hana dengan nada tak suka.

Niko mengngguk cepat.

"Iya, dia pantas mendapatkan nya!" Jawab niko

" Nggak! Aku gak rela ya, jika kamu membagi harta kamu buat dia? Awas aja kalau kamu sampai berani, aku gak akan pernah mau mengandung anak kamu!" Ancam Hana.

Niko menghentikan makan nya, lalu menatap tajam ke arah Hana. Wanita itu begitu beda dengan Tania. Hana selalu mengancam Niko, jika keinginan nya tak di penuhi. Sedangkan Tania, tak pernah sekalipun mengancam nya.

"Gak usah mengancam begitu? Lagian Tania bukan wanita seperti itu? Dia bahkan menolak harta yg ku berikan!" Tutur Niko.

Sebenar nya dia kesal pada Hana, namun Niko menahan nya. Sebab Hana adalah wanita yg di cintai nya selama ini.

"Benarkah? Waaah, bagus dong! Artinya si buluk itu, tahu diri! Dia sadar posisi dia dimana?" Ucap Hana dengan bahagia.

Hana tak rela jika harta Niko di berikan pada Tania, walau hanya secuil saja. Sedangkan Niko tersenyum miring melihat tingkah serakah Hana.

'Ya, saking tahunya posisi dirinya! Tania bahkan tak gila harta seperti kamu?' Batin Niko.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Seminggu sudah berlalu, kini saat nya Tania pergi ke bandung untuk memantau pekerjaan di sana bersama Lian. Tapi Tania pikir jika dia akan berangkat bersama Jojo juga, asisten nya Lian. Namun ternyata, hanya mereka berdua saja.

"Loh, Tuan! Ini hanya kita berdua saja?" Heran Tania saat Lian menjemput nya di rumah.

Lian mengangguk.

"Kenapa? Kamu takut, kalau saya gigit?" Ledek Lian

"Apaan sih, Tuan! Ya, saya pikir kalau..."

"Sudah, jangan banyak tanya! Sekarang masuk kedalam mobil, waktu saya begitu padat." Potong Lian.

Tania mengangguk pasrah, kemudian dia menaruh koper nya di bagasi, dan duduk di samping Lian.

Bukan nya Tania tak mau berangkat berdua bersama pria tampan itu. Hanya saja, Tania merasa canggung, sebab Lian begitu kaku dan irit bicara.

Seperti hal nya di dalam mobil ini sekarang. Tak ada pembicaraan sama sekali, hening. Itu lah yg terjadi sekarang, Tania mau membuka suara juga segan, dia takut salah bicara. Soalnya melihat dari sikap nya Lian. Sepertinya Lian bukan kah tipekal cowok yg humoris dan banyak bicara.

'Duuuh, gila. Canggung banget sih!' Batin Tania.

Sedangkan Lian sebenar nya melihat Tania duduk dengan gelisah, dia ingin sekali bertanya tapi bingung harus bertanya apa, dan mulai darimana.

Karena Lian bukan tipekal orang, yg sangat mudah akrab dan humoris. Dia sangatlah kaku. Dan bahkan, dia di juluki es batu merangkak menjadi kanebo kering oleh Jojo.

'Aku harus ngomong apa Ya! Bingung banget..' batin Lian.

Bersambung.....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***