"iya deh gpp"{ucap dinda menghela nafas kasar}
"btw, sekarang rencananya apa?"{ucap rendy}
"kita harus nyelinap kekantor kepala sekolah!"{ucap dinda yakin}
"tapi.... bagaimana caranya?"{jawab rendy}
"tenang… udh gw rencanain baik-baik"{ucap dinda}
"gimana tuh?"{ucap rendy dan kevin bersamaan}
"salah satu dari kita akan ngalihin perhatian kepala sekolah agar mau meninggalkan ruangannya"{ucap dinda}
"caranya?"{ucap rendy}
seketika dinda menatap kearah kevin dengan wajah tersenyum manis
"paan? perasaan gw jadi gk enak nih"{ucap kevin}
"kev.... lu mau gk? minta sekretaris papa lu buat ketemuan ama kepala sekolah?"{ungkap dinda}
"bisa aja sih… tapi alasannya apa?"{ucap kevin}
"bilang aja gini, dia harus mewakili papa lu buat memantau perkembangan lu selama disekolah!"{ucap dinda}
"tapi… kepala sekolah pasti nyuruh sekretaris papanya kevin buat ketemuan di kantornya"{ucap rendy}
"tenang… dia gk bakal nolak kalau sekretaris papanya kevin minta buat ketemuan diluar sekolah"{ucap dinda}
"lah kok bisa?"{ucap rendy}
"karna papanya kevin tajir melintir apalagi perusahaan ayahnya itu sangat berpengaruh"{ledek dinda}
"waww!"{jawab rendy}
"hadeuh… gk ush melebih-lebihkan deh"{ucap kevin}
"gimana kev lu mau gk?"{ucap dinda}
"iya bentar gw hubungin orangnya dulu!"{jawab kevin}
kevin kemudian menelfon rea
rea! ada tugas untuk kamu"{ucap kevin}
"....."
"segera adakan pertemuan dengan pak indra"{ucap kevin}
"……"
"katakan padanya kau harus mewakili papa untuk memantau perkembangan ku selama disekolah!"{ucap kevin}
"……"
"tenang saja, aku akan melapor ke papa nanti pulang sekolah"{ucap kevin}
"……"
"dan tolong jika kau telah selesai meeting dengan kepala sekolah segera telfon dan kabari aku!"{ucap kevin}
"……"
"baiklah terimakasih rea"{ucap kevin}
"……"
kemudian kevin menutup telfonnya
"oke, semuanya udh beres, sekarang ayo kita pantau kantor kepala sekolah"{ucap kevin}
"siapp!"{jawab rendy dan dinda bersamaan}
kevin, dinda, dan rendy pun memantau ruangan kepala sekolah hingga terlihat jelas pak indra telah meninggalkan ruangannya
(indra adalah nama pak kepala sekolah)
"ayo!"{ucap dinda sembari mengendap-ngendap}
"ya!"{jawab rendy dan kevin sembari menyusul langkah dinda}
"gimana?"{ucap rendy}
"pintunya terkunci!"{jawab dinda}
"din, lu punya jepit rambut gk?"{ucap kevin}
"nih"{jawab dinda sembari memberikan jepit rambutnya}
"oke"{ucap kevin sembari membuka pintu dengan jepit rambut}
"gimana bisa gk?"{ucap dinda}
"terbuka!"{ucap kevin sembari mengembalikan jepit rambut dinda}
"kev, karna lu belum pernah berurusan dengan pak indra, lebih baik lu yang jagain nih pintu kalau dia datang, biar gw ama rendy yang periksa kedalam"{ucap dinda}
"sipp! hati-hati ya!"{ucap kevin}
"ya!"{jawab dinda dan rendy sembari masuk kedalam ruangan}
terlihat rak yang berisi banyak map tersusun rapi dan meja yang memiliki banyak laci serta sebuah kursi
"ren, lu cari di rak itu, biar gw yang cari di laci meja"{arah dinda sembari memeriksa satu persatu laci}
"baiklah"{jawab rendy sembari memeriksa satu persatu map}
[15 menit kemudian]
Tiba-tiba…
"buku apa ini?"{ucap dinda}
"apa?"{ucap rendy}
" kira-kira apa isi buku ini ya?"{ucap dinda}
"apa judulnya?"{ucap rendy}
"notes before the death of a high school student"{jawab dinda}
"artinya catatan sebelum kematian seorang siswi sma? apa maksud dari semua ini?" {ucap rendy}
.
.
.
thanks
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments