Dirga memilih menyalakan mesin mobilnya setelah mendapat telepon dari asistennya.
Alma yang mengetahui hal itu hanya memilih diam dan menyiapkan mental untuk bertemu Ishaya disana nanti.
"Ishaya, sedang ada di kantor, disana kau jangan takut dengan dia, ada saya."
Mendengar kalimat tersebut Alma berusaha menenangkan hati nya yang sedang disemangati oleh Dirga.
Alma sudah menyiapkan diorasi beberapa kalimat penuh penekanan untuk membalas ucapan Ishaya nanti bilang memang di perlukan.
"Ada apa lagi, Ishaya datang ke kantor?" gumam Dirga yang sudah menebak istrinya itu akan mencari masalah.
Tak butuh waktu lama bagi Dirga kini memarkirkan mobilnya dihalaman kantor miliknya sesampainya disana, Dirga segera mengajak Alma turun dari mobil.
"Selamat pagi, Pak Dirga."
Satpam yang berjaga menyapa Dirga yang dibalas dengan anggukan kepala dari Dirga, Dirga meraih tangan Alma dan menggenggam tangannya erat masuk kedalam.
"Pak Dirga."
Suara Deno, asisten dari Dirga membuat Dirga berbalik, tampak pria dengan kemeja merah maroon dan kacamata bertengger membuat Dirga mendatanginya.
"Dimana Ishaya?" tanya Dirga pada Deno.
"Nyonya Ishaya ada di bagian anak Divisi, beliau marah-marah mencari bapak," jawab Deno pada Dirga.
"Ah!"
Dirga menghela napas kasar kemudian berjalan masih menarik tangan Alma menuju ruangan anak Divisi kantor tersebut, disusul oleh Deno.
"Om, mungkin ini bisa Om lepasin dulu."
Dirga menatap Alma dan melepas tangannya yang menggenggam tangan Dirga. "Maaf."
Dirga mendorong pintu kaca yang menjadi akses masuk ruangan anak divisi dan melihat Ishaya tengah memarahi beberapa anggota divisi yang tidak tahu apa-apa.
"Ada apa ini?" tanya Dirga yang membuat Ishaya berbalik.
"Akhirnya kamu datang juga, kenapa kamu tidak pulang semalam?" Ishaya berjalan ke arah Dirga dengan tangan terlipat.
"Aku rasa kau gila, ini sudah biasa terjadi tapi kenapa baru sekarang kau begini, sampai menjadikan anak divisi sebagai bahan pelampiasan."
"Sengaja, karena aku akan mengatakan pada seisi kantor ini, kalau dia adalah Pelakor," Ishaya menunjuk Alma. "Sedang dia apa disini?"
"Dia sekretaris baruku," Dirga menatap tajam Ishaya.
"Oh hebat!" Ishaya bertepuk tangan. "Siapa yang memberimu hak atas perusahaan ini."
"Aku pemimpin disini, jadi aku punya hak untuk ini, walaupun ini perusahaan orang tuamu," jawab Dirga tegas.
"Tidak bisa, aku tidak ingin dia ada disini."
"Kau tidak punya hak, lebih baik kau pulang."
"Tidak-"
"PULANG!"
Nada teriakan Dirga bergema membuat seisi ruangan tersebut terdiam termasuk Ishaya yang baru pertama kalinya dibentak oleh Dirga.
"Dengarkan semua! Kalian lihat orang ini?" Ishaya menunjuk Alma. "Dia adalah pelakor, dia merebut suami saya sehingga suami saya membentak saya."
"Bukannya kau yang selingkuh?" Suara Alma membuat Ishaya terdiam.
Alma mengangkat tangannya memberin interupsi, Ishaya diam saat Alma berjalan ke tengah ruangan. "Saya Almaira Alshad, sekretaris baru Pak Dirga."
Alma mengeluarkan ponselnya dan berjalan ke arah sebuah papan layar lebar yang biasa di pakai persentase anak divisi.
"Disini Nyonya Ishaya terhormat mengatakan bahwa saya adalah pelakor, kalian kenal orang ini?" Alma memperlihatkan foto Arlan di layar lebar.
"Benar! Arlan Megantara, CEO OF RGROUP, dia adalah suami saya namun dia malah selingkuh dengan pelakor yang teriak pelakor sehingga saya ditalak."
Alma langsung mengganti foto dengan foto mesra Ishaya dan Arlan, Ishaya terdiam seketika.
Alma berjalan ke arah Ishaya dan tersenyum penuh kemenangan. "Aku bukan pelakor, tapi kalau suamimu tertarik denganku berarti ada something yang membuat aku menarik."
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
Jangan lupa like
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
BrightWin
aaaaaaa lope lope alma😭😭🫶🫶
2024-01-29
0
Lily Miu
kereeeen
2023-10-09
1
Qorie Izraini
biasa lah jalang teriak jalang utk menutupi nelang 😀😀😀
2023-05-26
0