"T-tapi Om yakin?" tanya Alma dengan wajah masih sedikit ragu.
"Saya sangat yakin dengan apa yanh saya lakukan Alma, kamu hanya perlu percaya dan mengikuti semua permainan saya, setelah Masa Iddah kamu selesai, saya akan menikahi kamu," jelas Dirga berusaha meyakinkan Alma.
Alma terdiam sejenak. "Kalau aku bercerai dengan Arlan, aku bakal tinggal dimana Om? Aku gak punya apa-apa lagi."
"Kamu, punya saya."
Alma kembali terdiam, perkataan Dirga ada benarnya, jika Dirga ingin mengikat kontrak padanya jelas Dirga yang harus menanggung hidupnya selama masa Iddah itu selesai.
"Bagaimana dengan istri Om?" tanya Alma kembali.
"Itu biar menjadi urusan saya, Alma, sekarang kamu tenang, urusan perceraian kamu dengan Arlan secara negara akan saya bantu," jawab Dirga yang kali ini membuat Alma mengangguk dengan penuh keyakinan.
Melihat itu membuat Dirga menggenggam tangan Alma kemudian menariknya keluar dari rumah, mereka berdua menemui Arlan yang sudah menunggunya.
"Bagaimana pembicaraan kalian?"
"Sesuai dengan perjanjian, dan bisa kau hitung dulu," Dirga melempar tas yang tadi dia bawa kepada Arlan.
Arlan menerima tas tersebut dan membukanya dimana di dalamnya terdapat banyak gepokan uang merah, Arlan tersenyum puas kemudian mengulurkan tangannya kepada Dirga.
"Sangat buruk memang, menjadikan wanita sebagai bahan jual beli, atau ini bahan balas dendam mu kepada Ishaya?" bisik Arlan memberikan tas berisi pakaian Alma kepada Dirga.
"Lebih baik tutup mulutmu, Arlan," Dirga menerima tas tersebut kemudian membawa Alma masuk ke dalam mobilnya.
Di dalam mobil tidak ada percakapan apapun di antara mereka kecuali rasa hening dan tidak percaya atas apa yang sudah terjadi.
"Om? Kita mau kemana?" tanya Alma menatap Dirga.
"Selama menanti masa Iddah kamu selesai, kamu bakal tinggal di apartemen yang sudah saya siapkan seperti dalam surat kontrak kita," jawab Dirga memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi melewati jalanan kota yang lumayan sepi.
Alma tidak menjawab lagi, sebenarnya dia juga masih tidak habis pikir kenapa dia bisa terjebak diantara dua pria, satunya pria brengsek dan satunya lagi pria beristri.
Namun karena berpikir balas dendam dan merebut segala haknya membuat Alma berusaha meyakinkan dirinya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Tak lama kemudian, mobil yang di bawa Dirga sampai pada sebuah unit apartemen, Dirga membawa tas dan menggenggam tangan Alma masuk ke dalam apartemen tersebut dan mencari unit milik Alma.
Sesampainya di depan unit milik Alma yang sudah dibayar oleh Dirga, Dirga segera menurunkan tas Alma dan melepaskan genggaman tangannya. "Mana ponselmu?"
"Untuk apa?"
"Sini."
Alma memberikan ponsel miliknya kepada Dirga yang kemudian langsung diterima oleh Dirga, Dirga tampak mengutak-atik ponsel tersebut kemudian memberikannya kembali kepada Alma.
"Di dalam kontakmu, kini ada nomorku, kalau kamu butuh apapun segera hubungi saya," jelas Dirga yang membuat Alma mengangguk.
Hening beberapa saat diantara mereka sebelum Alma langsung memeluk Dirga yang membuat Dirga terdiam sejenak. "Terimakasih Om, Om udah mau bantuin Alma dan mengambil semua hak milik Alma."
Dirga terdiam dan membatin. "Sebenarnya saya menikahmu untuk membalas perbuatan Ishaya, namun apa salahnya membantumu juga untuk balas dendam?"
Dirga mengelus perlahan puncak kepala Alma kemudian melepas pelukan tersebut, Dirga sesaat kemudian mengapit dagu Alma dengan jempol dan telunjuknya. "Alma? Ingat ini, kamu adalah milik Dirga."
"Milik Dirga?"
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
Jangan Lupa Like
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Juan Sastra
yg jadi korban aslinya tuh Alma..
2023-07-06
0
Novie Achadini
bangun alma jangan cengeng lagi. saatnya balas dendam ke sikeparat arlan
2023-03-17
0
Dara Muhtar
Mantap 👍
2022-11-24
0