"Kalau begitu saya pulang, besok pagi saya jemput kamu untuk mulai bekerja dikantor."
Dirga berdiri dia menatap Alma yang membuat Alma ikut berdiri menatap Dirga.
Alma mengangguk yang membuat Dirga berjalan menuju pintu apartemen tersebut, tapi baru beberapa langkah, Alma sudah menahan tangannya.
"Ada apa?" tanya Dirga menatap Alma yang menahan tangannya.
"Makasih dan Maaf karena Alma udah ngerepotin Om," jawab Alma yang membuat Dirga membalikkan diri sempurna ke arah Alma.
Dirga mendekat ke arah Alma sehingga jarak mereka hanya beberapa senti, Dirga mengangkat tangannya dan dengan jempolnya dia mengusap sisa saos di sudut bibir Alma. "Sebenarnya saya dimata kamu itu bagaimana?"
Alma terdiam. "Om itu, aku gatau Om bagaimana, Om terkadang baik, tapi Om juga jahat, aku bingung kenapa aku bisa bertemu dengan Om untuk saat ini, tapi aku bersyukur untuk itu, kenapa sih Om ga bisa buat hidup aku tenang-"
Belum selesai Alma mengucapkan kalimatnya, Dirga sudah meraihnya dan memeluknya, wajah Alma otomatis terbenam di dada Dirga.
"Saya selalu ada disampingmu."
Deg.
Alma terdiam beberapa saat sampai Dirga melepas pelukannya dan berjalan keluar. "Sampai jumpa besok, Assalamualaikum."
Alma menjawab salam tersebut sembari menatap kepergian Dirga yang perlahan menghilang dari hadapannya.
"Kemeja Om?" Alma melirik kemeja Dirga yang lupa dibawa, Alma mengambilnya dan mencium aroma khas Dirga disana. "Salahkah aku jatuh cinta?"
Dirga sendiri kini sudah masuk ke dalam.rumah, malam sudah larut dia tidak mempunyai rencana untuk pulang ke rumah dan memilih menginap di hotel saja.
"Halo? Bik, bisa Bik Atik bawakan baju setelah kantor saya ke Hotel Cemara? Nanti saya infokan lokasinya, malam ini saya tidak pulang ke rumah."
Dirga menelepon Bik Atik sembari menyetir mobil menuju hotel tempat dia akan menginap.
"Baik, Pak, nanti besok akan dibawakan."
"Terimakasih, Bik."
Dirga mematikan telepon tersebut sepihak, dia sedang malas bertemu Ishaya saat ini, dan malah terbayang terus dengan wajah Alma saja.
Sementara itu Ishaya yang sudah di rumah, tampak mondar-mandir di ruang tamu karena Dirga belum pulang.
"Dimana sih dia?"
Ini bukan pertama kalinya Dirga melakukan ini, namun entah kenapa Ishaya merasa kesal sekarang, apalagi mengetahui bahwa Dirga menjalin hubungan dengan Alma.
"Dasar, pelakor! Kau sudah bermain-main denganku."
Ishaya membanting vas bunga yang membuat Bik Atik keluar. "Bik! Cari Dirga sekarang!"
"Pak Dirga katanya tidak menginap di rumah nyonya, Beliau baru saja menghubungi saya."
Mendengar penjelasan Bik Atik membuat Ishaya bertambah emosi, dia tidak terima ada Alma didalam kehidupan Dirga karena yang berhak atas Dirga hanyalah dirinya.
"Sayang! Aku ingin menginap disini."
Arlan membuka pintu rumah Ishaya, sebenarnya dia tadi langsung pulang setelah mengantar Ishaya namun dia berubah pikiran sekarang.
"Aku kira kau sudah pulang."
"Kenapa? Aku tidak boleh menginap?" tanya Arlan yang membuat Ishaya meraih wajah Arlan dan menciumnya.
"Jangan merajuk sayang, ayo ke kamar," Ishaya mengajak Arlan ke kamar.
Arlan mengangguk, dia melepas kemejanya di ruang tamu sehingga dia kini bertelanjang dada kemudian menggendong Ishaya masuk ke kamar.
Dan tebak, keduanya akan melakukan hubungan laknat untuk kesekian kalinya tanpa merasa berdosa sekalipun, Bik Atik yang terbiasa memilih diam dan berpura-pura tidak tahu atas kelakuan Ishaya.
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
Jangan Lupa Like
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
BrightWin
lah nggk tau diri pelakor teriak pelakor 👄
2024-01-29
0
nadya_hime
kecipratan dosa ga sih kek si bibi gitu..?
2024-01-18
0
Nanda Lelo
pelakor kok teriak pelakor
2022-11-27
0