"Apa, bagaimana bisa Arlan membatalkan kerjasama antar perusahaan?"
Suara Dirga meninggi mendengar penjelasan Deno, asistennya.
Deno mengangguk perlahan, dia mengeluarkan sebuah map dan kontrak kerja mereka. "Pak Arlan sudah mengembalikan saham yang bapak tanam dan mencabut kontrak secara sepihak, tapi Pak Arlan tidak akan mundur dati tender perusahaan sabun milik Tuan Asgard."
"Itu artinya?"
"Pak Arlan, akan menjadi saingan Pak Dirga dalam merebut tender ini," jelas Deno.
Dirga memijat kepalanya tertahan, dia dan Arlan sudah bekerjasama atas pernintaan Ishaya, sebuah perusahaan sabun terkenal berusaha mencari afiliasi sehingga Dirga menawarkan diri menggunakan label merek parfum dari perusahaannya untuk di kolaborasi kan pada produk sabun mereka dan perusahaan ritel Arlan sebagai pusat pemasaran mereka.
Namun mengetahui Arlan membatalkan perjanjian secara sepihak dan memilih menjadi pesaing membuat rencana Dirga hancur seketika untuk bisa mengambil akses untuk Alma masuk ke perusahaan tersebut.
Tujuan utamanya menerima penawaran Ishaya untuk bekerjasama dengan Arlan karena Dirga ingin Alma bisa mengumpulkan bukti dan berkas bahwa perusahaan ritel milik Arlan sebenarnya milik kedua orang tua Alma.
"Kapan presentasi dilakukan?" tanya Dirga pada Deno.
Deno melirik jam tangannya, masih ada setengah jam lagi. "Tiga puluh menit lagi, Pak, tapi para klien dan pihak Pak Arlan sudah menunggu."
Dirga menghela napas dan berdiri. "Saya sudah menyiapkan konsep awal kita, tapi itu ada di rumah saya, Deno kamu bersama Alma silakan menemui Tuan Asgard lebih dulu, saya akan menyusul."
Deno mengangguk, Dirga sendiri langsung keluar dari ruangan kerjanya dan berjalan di koridor kantor sampai dirinya bertemu dengan Alma yang baru saja melakukan sholat dhuhur di mushollah kantor.
"Om, mau kemana?"
"Saya ada keperluan, kamu temui Deno nanti dia akan menjelaskan kepada kamu."
Dirga berlalu begitu saja, tampaknya dia benar-benar buru-buru setidaknya begitulah pikiran Alma yang langsung berjalan menemui Deno, asisten Dirga.
Dirga masuk ke mobilnya, dia segera menancap gas menuju kediamannya bersama Ishaya untuk mengambil konsep presentasi pertama miliknya, karena sekarang dia tengah dikejar waktu.
Tak butuh waktu lama bagi Dirga sampai di rumah tersebut, ia memarkirkan mobilnya asal dan langsung keluar dari mobil, masuk ke dalam rumah dan tujuannya adalah kamar.
Dirga yang sudah ada di dalam kamar membuka beberapa laci mencari berkas dan disaat dia mendapatkannya suara aneh terdengar dari kamar mandi didalam wc yang membuat Dirga mendelik perlahan.
"Ishaya?"
/Huek/ Suara orang mual.
Dirga berjalan menuju kamar mandi, membuka pintunnya dan mendapati Ishaya yang tengah mual di wastafel.
"Kenapa kau?"
Ishaya memandang Dirga terkejut, seketika ia langsung berubah sinis dan menyembunyikan sesuatu di kepala tangannya. "Bukan urusanmu!"
Dirga mendekati Ishaya. "Apa yang kau sembunyikan."
"Tidak ada."
Dirga tidak percaya, dia berusaha merebut benda tersebut namun Ishaya melawan, namun karena tenaga Dirga lebih besar, Dirga berhasil merebut benda tersebut.
"Kamu hamil?"
Yah itu adalah testpack.
Dirga seketika emosi dan kesal, pasalbta selama dua belas tahun dirinya hanya sekamar dan sama sekali tidak pernah menyentuh Ishaya, jadi sekarang anak dalam kandungan Ishaya sudah tidak harus dipertanyakan.
"Ikut, aku!" Dirga menarik tangan Ishaya paksa.
Ishaya menolak. "Mau kemana Dir!"
"Ikut!"
Dirga memaksa, dia membawa Ishaya keluar dari kamar, Dirga seolah melupakan tujuannya untuk pulang ke rumah karena keinginannya saat ini adalah membawa Ishaya kehadapan orang tua Ishaya sendiri.
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
Jangan Lupa Like
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Dara Muhtar
Anak Arlan Selingkuhannya Suaminya Alma Om 🤣🤣🤣
2022-11-24
0
Teh Yen
lah gmn.dengan rapatnya dong kasian deno sama Alma yg harus ngadepin perusahaan mantan suami Alma
2022-10-08
1
Siti Lestari
itu adalah anak Arlan
2022-09-17
0