Bab 18 Pura Pura Meramal
Jagat menganggukan kepalanya "terima kasih Ceu"
Kemudian Ceu Rodiah duduk di samping jagat yang baru menghabiskan satu mangkok Mie telor plus sayur, dia pun bertanya kepada jagat "Nak Jagat Memangnya kemarin menginap di mana"
Jagat menjawab dengan sedikit berbohong "Aku Tidur di rumah teman, Ceu. Kebetulan teman ku berada di daerah sini"
Ceu Rodiah mengangguk percaya, dan tidak lagi bertanya kepada jagat yang sekarang sedang menyesap kopi hitam.
Tiba-tiba terdengar suara dering handphone, dan ternyata itu bunyi dari handphone Mbah Jambrong dan dia pun mengangkat telponnya.
Terdengar dia sedang berbicara dengan seorang pasiennya, dan ternyata dia di panggil untuk melakukan sesuatu hal, dan panggilan pun di akhiri.
"Edod ayo kita pergi, Den Bayu sudah menyuruh kita untuk ketempatnya, dan kamu yang bayar kopi yang kamu pesan ini" ucap Mbah Jambrong.
Edod celengak celenguk dia mengusap sakunya yang tipis, terus merogoh saku belakang dan mengambil dompetnya kemudian dia bertanya kepada Ceu Rodiah yang ada di depannya "Berapa Bu kopi hitam ini"
Ceu Rodiah langsung mengucapkan harga yang harus di bayar "untuk 2 kopi dan gorengan yang di makan 10 ribu rupiah kang"
Edod membuka dompetnya dan raut mukanya menjadi pucat pasi karena uang yang ada di dompetnya sisa 5.000 rupiah.
Kemudian dia berbisik kepada Mbah Jambrong "Mbah duit ku sisa 5.000 soalnya tadi aku belikan bensin"
Mbah Jambrong pun memiliki ide kemudian dia merentangkan tangan kanan kearah jagat dan tiba-tiba dia menggeram "emmm...."
"Sudahlah Mbah, gak perlu ngeramal, aku tahu Mbah akan bilang aku akan menikah dan memiliki istri lebih dari satu, sudah pergilah, biar aku yang bayar kopi nya" Ucap jagat mendahului bicara.
Mbah Jambrong pun menarik tangannya dan merasa malu karena apa yang dia akan katakan sama percis seperti yang dikatakan oleh jagat.
Kemudian dia mengajak edod untuk cepat pergi dari sini "ayo dod kita Pergi"
Kemudian dia beralih memandang jagat "Terima kasih anak muda"
Mereka pun berlalu pergi meninggalkan warung Ceu Rodiah dan ketika mereka sudah jauh, Ceu Rodiah yang dari tadi menahan tawa langsung tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha....ada ada saja ulah dukun sekarang, pura pura meramal hanya untuk makan dan minum gratis" ucap Ceu Rodiah sambil terpingkal pingkal.
Jagat pun ikut tertawa bareng sama Ceu Rodiah, dan mereka berdua tertawa seperti orang gila.
Setelah capek tertawa Ceu Rodiah bertanya kepada jagat "Nak Jagat kenapa kamu tahu apa yang akan di ucapkan oleh Dukun palsu itu"
Jagat menyeringai "Ah Ceu Ceu mah kayaknya jarang nonton sinetron, kan di dalam sinetron yang ada perdukunannya suka mengatakan bahwa kalau si dukun itu meramal laki-laki pasti bilang akan memiliki istri cantik atau memiliki istri lebih dari satu.
Dan kalau mereka meramal atau menerawang tempat usaha dia akan katakan, tempat usahanya ada yang menzolimi sehingga harus di ruat atau sebagainya.
Itu tidak aneh lagi di dunia perdukunan pasti berkata begitu dan yang percaya dengan hal begitu akan mengsugesti pasiennya supaya bisa di manfaatkan sesuai dengan keinginannya.
Bahkan ya Ceu, kalau si dukun itu merasa ke pake oleh pasien dia akan morotin si pasien nya tersebut " ucap jagat menjelaskan.
"Apa itu juga nak jagat tahu dari sinetron " tanya Ceu Rodiah.
Jagat tersenyum "iya Ceu, di sinetron juga biasanya tidak asal kalau tidak ada studi kasus dari dukun itu sendiri "
"Lagi bicarain apa sih kayaknya ada bau bau perdukunan" suara laki laki yang menghampiri mereka berdua yang sedang ngobrol.
Saking asiknya mengobrol jagat dan Ceu Rodiah tidak menyadari kalau mang Maman sudah datang di dekat mereka.
"Eh bapak kirain siapa, ini loh pak tadi ada orang yang berpakaian seperti dukun minum kopi di sini dan tidak punya uang untuk bayar, terus pura pura mau ngeramal nak jagat " Ceu Rodiah menjelaskan.
"Apa orangnya berpakaian serba hitam dan naik Motor RX-KING " ucap mang Maman.
"Kok bapa tahu" tanya Ceu Rodiah.
"Soalnya tadi bapak berpapasan dengan mereka di jalan" jawab mang Maman
Kemudian mang Maman menatap kearah jagat "Nak Jagat apa mau mamang anterin sekarang ke pemilik kontrakan sekalian laporan karena dia juga sebagai ketua RW"
Jagat mengangguk "ya baiklah mang, tolong ya"
"Ceu total semuanya berapa, sekalian sama yang kopi si Mbah Jambrong tadi" jagat menanyakan harga yang harus di bayar.
"Apa saja yang nak jagat makan" tanya Ceu Rodiah.
Jagat pun mengabsen satu satu yang dia makan "mie, kerupuk, gorengannya 3, kopi 1 gelas, sama dengan yang dimakan Mbah Jambrong sekalian "
Ceu Rodiah pun menghitung semuanya "Total 30 ribu rupiah nak"
Jagat pun menyodorkan uang lembar 50 ribu rupiah dan Ceu Rodiah memberikan kembaliannya sebesar 20 ribu rupiah.
Jagat dan mang Maman pun pergi menuju Pemilik kontrak yang akan di sewa oleh jagat dan kemarin jagat sudah memberikan uang mukanya.
Dari warung Ceu Rodiah jarak nya tidak terlalu jauh hanya perjalanan pake motor menempuh waktu 10 menit karena tempat itu ada di pinggiran kampung tetapi masuk ke dalam lagi karena adanya area perkebunan.
Tempat yang akan di huni jagat ada di tengah-tengah kebun bambu terlihat disana sangat sejuk dan asri meskipun jalan yang dilalui tidak aspal tetapi masih berupa tanah.
Kalau hujan maka tahah akan menjadi licin dan di sana juga terlihat banyak pohon pisang selain pohon bambu dan pohon kelapa.
"Nak jagat kita sudah sampai di rumah yang akan nak jagat tempati, bagai mana tanggapan nak jagat" ucap mang Maman.
Jagat mengangguk angguk sambil mengelus-elus dagunya "Bagus mang, tapi listriknya dan yang lainnya bagai mana" tanya jagat.
"Soal listrik ini belum di pasang PLN tetapi listrik di sini nyambung dengan rumahnya pak Bambang" ucap mang Maman.
Mang Maman pun menunjuk tali kabel berwarna putih "lihat itu adalah kabel sambungan kerumah pak Bambang, soal bayar listrik nanti nak jagat konfirmasi saja sama pak Bambang langsung"
Mang Maman juga menunjuk Rumah pak Bambang, pemilik rumah kontrakan yang akan di huni oleh jagat, dari rumah tempat dia berada sekitar 70 meter jauhnya.
Rumah pak Bambang di balik kebun bambu dan terlihat lumayan besar dan terlihat rumah lainnya, rumah semi permanen ada sekitar 6 rumak dekat rumahnya pak Bambang.
"Ayo kita lanjutkan ke rumah pak Bambang nak jagat" ajak mang Maman.
Jagat mengangguk dan menyalakan motor kembali karena tadi mereka hanya mengobrol di atas motor tanpa melihat kedalam rumah terlebih dahulu.
Mereka pun tiba di rumah pak Bambang dan di sambut pak Bambang dan istrinya.
"Mang anak muda ini yang akan menghuni rumah kontrakan ku itu" tanya pak Bambang.
"Iya pak" jawab mang Maman.
Kemudian jagat menghampiri pak Bambang dan menyodorkan tangannya kemudian disambut oleh pak Bambang.
"Perkenalkan nama saya "Jagat pak, saya yang akan menghuni rumah yang bapak kontrakan, apa mang Maman sudah bercerita " ucap jagat sambil memperkenalkan diri.
***
*Biar Author lebih semangat untuk terus Update.
*Jangan Lupa Kaka pembaca untuk Like, Komen, Vote dan berikan Hadiahnya.
Untuk yang ikhlas memberikan sawerannya bisa langsung ke link di bawah ini
👇
http://saweria.co/DaniSutisna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 601 Episodes
Comments
Mt Al Awwabin
mas Penul, agak dibanyakin dong tulisan nya
2023-05-24
1
Surinapamukasih Pamukasih
ringan enak d baca
2022-11-16
4
Hiu Kali
masih lempeeng... yuklaah .. gaassss
2022-07-20
1