" Mba Isna " teriak Eliza setelah ke luar dari kelasnya sambil berlari kecil.
" Non Eliza nanti jatuh " Ujar Mba Isna menghampiri sang nona muda .
Hap
" Mba ayo kita ke mall nanti bunda menunggu kita " Isna hanya mengaguk lalu menggendong Eliza menuju mobil .
" kita telepon tuan dulu iya non " Eliza mengaguk sambil melingkarkan tangan mungilnya di leher Isna .
Sesampainya di mobil Isna langsung menelpon Naufal hanya sekedar memberikan kabar jika Eliza sudah bersamanya .
Tutt.....Tutt....
" hebm "
" ayah " Eliza mengambil HP yang berada di tangan Isna
" iya sayang ,kamu sudah pulang sekolah " Eliza mengaguk sekalipun Naufal tidak akan melihat itu .
" ayah apa Zaza boleh bertemu bunda " tanya Eliza dengan wajah berbinar
" mainnya sama mba Isna saja iya Sayang ,mungkin aunty nya lagi sibuk " ujar Naufal lembut .
" bunda ayah, bukan aunty " ucap Eliza tegas
" iya² bunda, main saja sama mba Isna iya karena bundanya sedang berkerja " ujar Naufal kembali .
" tapi bunda sudah janji ayah " ujar Eliza sedikit lirih
" tapi jika au eh Bunda nya tidak datang main sama mba Isna dulu iya " ujar Naufal sendu
" iya yah " Cicit Eliza sendu
" iya sudah hp nya berikan pada mba Isna " Eliza memberikan HP pada Isna " jika terjadi papa langsung hubungi saya ,temani Eliza main " ujar Naufal setelah HP sudah berada di tangan Isna .
" baik tuan " ujar Isna, setalah itu Naufal mematikan HP nya .
" Non kenapa " tanya Isna lembut ,Eliza hanya menggeleng lalu kembali diam menatap ke arah luar
" jika nanti bunda tidak datang, nanti kita telepon mungkin bunda banyak kerjaan " Eliza hanya diam saja .
Saat sampai di mall Eliza kembali tersenyum karena akan bertemu dengan bundanya.
" ayo mba " Isna hanya bisa menggeleng melihat antusias Eliza untuk bertemu Queen atau yang di kenal dengan nama Regina.
" iya non " ujar Isna lalu membantu Eliza turun dari mobil.
" kita tunggu Bunda dulu iya mba ,setelah itu kita ke tempat bermain " Isna mengaguk .
" baik non, tapi sebelum main kita makan siang dulu iya " Eliza mengaguk cepat .
" iya mba " ujar Eliza
Lalu mereka duduk di kursi tunggu yang dekat dengan pintu masuk ,agar memudahkan mereka melihat Queen .
Eliza selalu menatap ke arah pintu, berharap setiap yang masuk adalah Queen tapi lagi² dia harus kecewa di saat yang masuk bukan orang yang di harapan
" Mba Isna " panggil Eliza dengan mata yang berkaca² menatap pengasuhnya " tunggu sebentar lagi iya, mungkin bunda lagi di jalanan macet "Eliza mengagukan kepala nya .
Setelah menunggu hampir 1 jam, Isna menatap Eliza yang hanya menatap ke arah pintu masuk .
" non kita makan siang dulu iya ,baru kita kembali ke sini menunggu bunda " Eliza menggeleng cepat dan bertepatan dengan cairan bening ke luar dari ujung matanya .
" hiks hiks apa Zaza nakal Mba ?? kenapa bunda tidak datang " ujar Eliza sesegukan,Isna mengelus pipi mulus Eliza menghapus cairan bening itu " Zaza anak yang baik, mungkin bunda lagi sibuk,kita telepon ayah saja iya " Eliza mengaguk pelan .
Tutt.....Tutt...
" ayah hiks hiks " Isna langsung memberikan HP nya pada Eliza saat sambungan sudah terhubung .
" princess ayah kenapa menangis " ujar Naufal panik .
" kenapa Bunda harus bekerja, Zaza sudah lama tunggu nya kenapa bukan ayah saja yang bekerja " ujar Eliza sesegukan .
" princess ayah di mall biasa kan ?? tunggu ayah jangan ke mana² iya " ujar Naufal dari suaranya saja orang sudah menebak jika dia sedang khawatir .
" iya ayah " ujar Eliza lalu mematikan HP nya dan memberikan kembali pada Isna " kita makan dulu iya " Eliza menggeleng cepat " tunggu ayah saja mba " ujar Eliza lirih
Sedangkan di kantor Naufal langsung merapikan meja kerjanya,dia tidak tenang mendengar anaknya menangis .
" kenapa " tanya Daniel yang baru saja masuk setelah di minta ke ruangan Naufal.
" kita ke mall biasa ,Zaza menangis seperti nya wanita itu tidak bisa menemani nya " ujar Naufal lalu menyambar jas yang ada di bagian belakang nya .
" kau yakin " Naufal mengaguk " barusan dia menelpon Zaza sudah terlalu lama menunggu " ujarnya lalu ke luar dari ruangannya di ikuti Daniel .
" pakai saja mobil ku " Naufal mengaguk,lalu mereka menuju lift dengan langkah besar .
Lain di perusahaan Lain juga di butik,Queen benar² di buat pusing antara menemui Eliza atau pulang ke rumah .
" gini saja nona bos bagaimana setelah pulang dari temani nona Eliza baru ke rumah ,nanti urusan butik saja yang handel setelah pulang dari mall saya kembali ke sini " ujar Risna.
" kita harus selesai kan ini sebelum waktunya Ris,aku tidak punya waktu untuk bermain² " ujar Queen bingung .
" tapi bagaimana dengan nona Eliza bukannya nona bos sudah menjanjikan ingin menemaninya , sebentar lagi waktunya makan siang ,mungkin dia sedang menunggu kita " ujar Risna, Queen menghela nafas panjang nya .
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
" princess "
" ayah, papa " ujar Eliza sesegukan ,Naufal langsung menghampiri Eliza dan berjongkok di depannya .
" apa dia sudah lama menangis " tanya Daniel menatap Isna.
" iya tuan " ujar Isna ,Naufal menghapus air mata Eliza dengan lembut .
" kita makan dulu iya ,Zaza belum makan kan " Eliza mengaguk pelan,lalu dia mengakat wajahnya menatap ayah nya .
" bunda " ujar lirih Eliza,Naufal menaikan alisnya menatap Eliza
" Bunda " pekik Eliza lalu turun dari tempat duduknya berlari ke arah pintu .
" prin
bugh
" sayang / princess " pekik bersamaan lalu berlari mendekati Eliza yang sudah terjatuh
" kamu tidak papa " tanya Queen panik bahkan tas yang harganya bisa ratusan juta di simpan begitu saja di atas lantai mall .
Iya setelah menimbang beberapa saat Queen memutuskan untuk menemui Eliza dulu sebelum nantinya ke rumah,dia hanya ingin memastikan agar dia bisa tenang .
Jika memang Eliza tidak menunggu nya dia akan langsung pulang ke rumah ,tapi dugaan nya benar jika Eliza menunggunya bahkan alangkah kagetnya saat melihat anak itu menangis dalam pelukan seseorang .
Risna mengambil tas yang hanya tergeletak begitu saja di lantai yang sudah di lalui banyak orang .
jika miskin ku menangis saat kamu di letakan begitu saja tanpa perasaan batin Risna sambil membersihkan tas Queen .
" Zaza tidak papa bunda " ujar Eliza menahan tangisannya " kamu terluka kita ke mobil bunda iya obati dulu di sana ada obat " Eliza menggeleng " Zaza baik² saja ,bunda Kenapa lama " tanya Eliza menatap Queen yang sedang mengelus lututnya
" maaf sayang, bunda ada pekerjaan yang tidak bisa di tinggal " ujar Queen lembut lalu merapikan baju Eliza
Tanpa dia sadari bahwa sejak tadi ada yang memerhatikan mereka tidak jauh dari tempat mereka berdiri .
" kita ke mobil sebentar iya obati lukamu ,baru bunda temani main " ujar Queen menatap Eliza
" Zaza lapar bunda " Queen melotot kan matanya kaget " kamu belum makan " Eliza mengaguk " kenapa belum makan ?? kamu bisa sakit " ujar Queen lalu mengakat tubuh kecil Eliza
" biarkan saya saja "
deg
" tuan Naufal " gumam Queen lirih,dia jelas tahu siapa kini yang ada di depannya.
Orang yang terkaya , terkenal di kalangan bisinis sekalipun tidak sekaya keluarga nya tapi jangan merendahkan dalam urusan bisnis karena dia masuk dalam 10 besar , bahkan dia juga merupakan langganan di butiknya karena sudah beberapa kali memesan jas tapi hanya lewat suruhan nya saja tanpa bertemu langsung dengannya.
Kini dia sudah bisa berhadapan langsung dengan orang nya bahkan secara tidak langsung dia sudah dekat dengan anak semata wayangnya .
GLEK
Bahkan Queen susah hanya untuk menelan ludahnya nya ,apa lagi dia sesekali menatap wajah Eliza dan Naufal sangat mirip hanya bedanya Eliza versi perempuan .
" nona bos " Risna menyandar kan Queen yang sejak tadi diam di tempat nya " ah iya " jawab Queen menatap Risna, Risna memberikan kode untuk melihat orang yang kini berdiri di depannya .
" ah ma-af " ujar Queen gugup , lalu memberikan Eliza pada Naufal yang sudah ada di depannya .
" mau sama Bunda "rengek Eliza saat sudah berada di gendongan Naufal .
" sayang " Eliza memilih diam saat mendengar suara rendah ayah nya .
" tidak papa, sini sama saya saja tuan " ujar Queen saat melihat wajah sedih Eliza .
Naufal menatap wajah anaknya yang hanya menunduk dalam gendongan nya ,lalu dia membuang napas panjang nya,lalu memberikan Eliza pada Queen .
" bunda mau es krim boleh " Queen menggeleng cepat " bukannya kemarin sudah makan es krim dengan Nany " ujar Queen karena memang belum tau nama pengasuh Eliza .
" justfood " ucap Eliza lagi
" No,itu tidak baik untukmu " ujar Queen lembut.
Naufal dan Daniel saling melirik, saat Eliza tidak merengek karena biasanya dia akan menangis terlebih dahulu sebelum akhirnya nanti di iming² kan sebuh mainan.
" kita makan di mana Nona bos " tanya Risna yang jalan bersama Isna.
" di tempat Biasa saja " ujar Queen , sedangkan Naufal dan Daniel hanya mengikuti dari belakang .
" Bunda tadi Zaza dapat bintang 5 " aduhnya pada Queen
" benar kah " Eliza mengaguk cepat " anak pintar ,nanti bunda belikan hadiah buat Eliza jika Eliza dapat nilai bagus lagi " Eliza langsung memeluk leher Queen dan mencium pipi nya membuat Queen tertawa kecil .
" silahkan nona bos " uang Risna saat sudah sampai di tempat biasanya makan,tapi langkah nya terhenti .
" maaf tuan, tuan mau makan apa " tanya Queen
" hebm "
Setelah itu Naufal memilih masuk dalam dalam di ikuti oleh Daniel .
" nona bos " Queen hanya mengaguk lalu mereka ikut masuk ke dalam ruangan bersama dengan Isna.
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻maaf baru sempat up karena ada urusan makanya baru sempat .
like
koment
vote
jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 5 iya 😘😘😘😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Kinan Rosa
Yee karena bunda sudah mau datang maka aku kasih bunga mawar 🌹 deh😄
2022-10-26
1
revita pakaya
sekedar masukkan untuk cara penulisannya diperhatikan lagii, kyak ngak nyambung bacaannya atau sebelum di posting baca dulu🙏
2022-10-19
1
itanungcik
cite ciye pak duda salting
2022-09-28
1